Antusias menyambut liburan yang akan datang boleh-boleh saja. Tapi hindari mengunggah detail liburan Anda seperti paspor, tiket, booking hotel, dan lainnya. Sama saja Anda mengatakan pada para perampok, "Hei, rampok rumahku", dalam unggahan yang membanggakan tentang liburan yang akan datang.

Kita semua tahu bahwa ponsel pintar dapat melacak koordinat GPS kita, tetapi apakah Anda tahu bahwa browser Anda juga dapat melacak di mana Anda berada? Begitulah cara media sosial seperti Twitter dan Facebook dapat mengetahui di mana Anda saat Anda mengunggah tweet baru atau update status. Ini yang disebut geolokasi. Masalahnya, individu jahat dapat menggunakan informasi geolokasi Anda untuk melacak dan menguntit Anda. Mereka dapat menggunakannya untuk mengumpulkan lebih banyak data pribadi dan merilisnya secara publik.

Misalnya, jika Anda menandatangani perjanjian rahasia, seperti kontrak kerja, tentu itu menjadi rahasia Anda dan perusahaan. Tidak bijak rasanya mengungkapkan hal tersebut ke media sosial. Sama halnya, jika di perusahaan Anda punya privillege untuk mengetahui siapa yang akan di-PHK atau resign, rasanya lebih baik jika tidak diumbar di media sosial.

Tentu saja alasannya sudah jelas. Namun, tetap saja Anda beberapa kali melihat kalau ada yang sedang mengunggah foto kartu kredit mereka dengan caption, "Yay! Akhirnya dapat kartu kredit pertama saya!".

Media sosial bukan tempat untuk selfie 'rahasia' Anda. Anda mungkin menyimpan koleksi khusus untuk pasangan Anda, tetapi dengan mengunggahnya ke media sosial bukan hanya pasangan, semua orang juga bisa melihatnya.

Beberapa kali saya melihat berita kalau seorang buronan berhasil ditangkap setelah update status di Facebook. Tidak semua yang Anda lihat di media sosial adalah legal. Meski Anda harus didenda atau dipecat, ada hal lain yang sepenuhnya melanggar hukum dan meninggalkan bukti di akun Anda agar dapat dilihat semua orang adalah hal bodoh.

Kim Kardashian mengaku, jika kasus perampokannya di Paris terjadi karena ia terlalu sering mengunggah foto-foto barang mahal, seperti koleksi perhiasannya di media sosial. Jangan ikuti jejak Kim dengan mengunggah foto-foto barang mahal yang baru Anda beli. Memang sih, susah melawan keinginan untuk pamer. Tapi percayalah, hal itu baik untuk keselamatan Anda.