- Beranda
- The Lounge
Si Item, “Temen” Kembaran Ane yang Indigo
...
TS
abbecede
Si Item, “Temen” Kembaran Ane yang Indigo

Foto: Istimewa
INDEX:
PART 1 : Si Item, “Temen” Kembaran Ane yang Indigo
PART 2 : "Si Item" VS Kuntilanak Jahat
PART 3: "Si Item" Titipan Sunan Gunung Djati?
PART 4: Siapa yang Memberi Makan Sahur?
PART 5 : Kenapa Si Item Nggak Ikut Pindah? (Jawaban Si Item)

Permisi Agan & Sista
Ane mau ngelanjutin dari thread ane sebelumnya yang berjudul "Pengalaman Serem Ane Boncengin Kuntilanak Rumah Kosong". Dari thread itu, ada beberapa Kaskuser yang malah salfok nanyain ane tentang Si Item. Jadi, mau nggak mau, ane coba tanyain tentang Si Itemke kembaran ane.
Mukadimah perkenalan Si Item
Menurut cerita kembaran ane, Si Item ini adalah titipan dari Kakek berbaju putih yang mendatangi kembaran ane dalem mimpinya di tahun 2003. Berarti, waktu itu, ane dan kembaran ane masih berusia 13 tahun atau sekitar kelas 1 SMP. Seminggu sebelum Kakek Baju Putih itu dateng, kembaran ane sakit-sakitan.
Dia cerita, waktu itu dia sakit-sakitan itu, badannya terasa panas banget. Demam tinggi itu. Saking panasnya, kembaran ane sampe memutuskan untuk tidur di ubin. Pas dia tertidur, dia didatengin seorang kakek tua berpakaian serba putih dan berjenggot. Menurut keterangan kembaran ane, kakek-kakek itu memiliki paras yang tampan.
Dalam mimpinya, kakek berbaju putih itu menitipkan sebuah keris ke kembaran ane. “Saya yakin kamu mampu. Jadi, saya titip ini (keris) sama kamu. Setelah itu, hidup kamu akan berubah. Nanti kalau sudah waktunya, keris ini akan saya ambil kembali”, ujar kakek berbaju putih itu ke kembaran ane.
Karena dikasih, kembaran ane mencoba buat menerima keris itu. Saat dipegang, keris itu berubah jadi asap dan kakek itu hilang. Kembaran ane kaget dan kebangun. Pas kembaran ane buka mata, dia liat sosok tinggi gede item sampe menembus langit-langit kamarnya yang melangkahi badannya. Setelah kejadian itu, kembaran ane jadi bisa liat semua-semuanya. Dia jadi bisa makhluk halus dan kejadian-kejadian yang akan terjadi.
Sejak itulah, Si Item menjadi “teman” kembaran ane. Dia memanggil “Si Item” karena warnanya item. Dan makhluk itu nggak pernah protes dengan nama yang disematkan kepadanya. Si Item menjadi penunggu rumah ane. Dia menetap di pojokan kamar kembaran ane di dekat jendela. Menurut kembaran ane, Si Item ini suka menjaga rumah dari orang jahat dan makhluk halus lainnya.
Kalo bentuk fisik Si Item ini, dia adalah makhluk berbadan tinggi besar penuh bulu berwarna hitam dengan mata berwarna merah. Dia tidak pernah mengganggu, bahkan kadang dia menolong keluarga kami. Bahkan ada suatu kejadian, yang kami sekeluarga rasa, Si Item sangat membantu. Untuk detailnya, nanti ane ceritain lebih lengkapnya.
PS : Ane nggak minta Agan & Sista untuk mempercayai hal ini. Apalagi membawa-bawa agama dan lain-lain. Tapi yang pasti, kejadian ini dialami sendiri oleh kembaran ane. Dan sejak itulah, Si Item menjadi “teman” kembaran ane.
JANGAN LUPA KOMEN DAN SHARE YA GAN!
BIAR MAKIN SEMANGAT NULISNYA
BIAR MAKIN SEMANGAT NULISNYA

Diubah oleh abbecede 07-08-2018 18:05
1
40K
216
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•104.2KAnggota
Tampilkan semua post
TS
abbecede
#175
SI ITEM TITIPAN SUNAN GUNUNG DJATI?
Desember 2003
Waktu itu, ane dan keluarga besar lagi mau menghabiskan malam taun baru di sebuah villa di Anyer. Tiba-tiba, Om Ane dapet telepon dari kenalan yang sekaligus guru spiritualnya, yang bernama Pak Bambang. Karena dirasa perlu tau, Om ane loudspeaker pembicaraan tersebut.
Karena di loudspeaker, semua orang yang denger percakapan telepon itu akhirnya jadi tau tentang “kelebihan” kembaran ane. Tapi kembaran ane masih diem-diem aja. Karena sejujurnya, dia nggak kuat mendapat “kelebihan” ini. Dia merasa beban mendapat keistimewaan ini.
Sama, ketika dia merasa beban ketika dia bisa tau duluan peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi. Tapi dia nggak boleh memberi tau siapa-siapa karena takut melawan ketentuan yang sudah ditakdirkan oleh Allah. Dia tau, tapi dia harus diam. Seperti ketika dia tau akan terjadi bencana tsunami Aceh di taun 2004 lalu.

Dia juga merasa beban, ketika ada “makhluk” yang minta dia buat memberitahu polisi siapa yang membunuhnya. Ya, kembaran ane sering banget dimintai tolong oleh mereka-mereka ini. Entah memberitahu dimana mayatnya dibuang dan sebagainya. Tapi kembaran ane nggak mau membantunya, karena takut repot berurusan dengan pihak kepolisian. Ya begitu lah kembaran ane. Buatnya, kelebihan yang dia miliki adalah beban baginya.
Sampai pada suatu hari, ibu ane yang udah tau kelebihan kembaran ane ini buat nanya ke dia. “Teh, Pak Adi (nama samaran) sakit-sakitan nggak sembuh-sembuh padahal udah dibawa ke dokter mana pun. Kalo kata orang pinter, dia diguna-guna. Bener nggak?” Tanya ibu ane. “Coba ditanyai dulu ya?” Jawab kembaran ane. Besoknya dia nanya ke ibu ane suatu hal, “ Bu, tanyain Bu Adi, waktu itu ada suara ledakan keras ya di atas rumahnya?”. Nggak lama, ibu ane dapet jawabannya, “Iya Teh.”
“Kamu bisa bantu nggak Teh? Ibu kasian ngeliatnya. Dia jadi nggak bisa kerja. Keluarganya jadi morat marit ekonominya.” Cerita ibu ane. “Maaf Bu, nggak bisa. Bukannya nggak mau, tapi kekuatan yang di sana, besar banget. Teteh nggak bisa. Maaf Bu” Kembaran ane berusaha menjelaskan. Hingga pada akhirnya, setelah beberapa bulan sakit, Pak Adi meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un..
Menurut kembaran ane, Pak Adi “dikirim” sesuatu yang kekuatannya besar banget yang membuat dia sakit sampai meninggal. Ini dilakukan oleh teman kantornya yang tidak terima dengan karir bagus yang Pak Adi dapatkan. Makanya dia melakukan ini. Wallahu A'lam Bishawab
Desember 2003
Waktu itu, ane dan keluarga besar lagi mau menghabiskan malam taun baru di sebuah villa di Anyer. Tiba-tiba, Om Ane dapet telepon dari kenalan yang sekaligus guru spiritualnya, yang bernama Pak Bambang. Karena dirasa perlu tau, Om ane loudspeaker pembicaraan tersebut.
Quote:
Karena di loudspeaker, semua orang yang denger percakapan telepon itu akhirnya jadi tau tentang “kelebihan” kembaran ane. Tapi kembaran ane masih diem-diem aja. Karena sejujurnya, dia nggak kuat mendapat “kelebihan” ini. Dia merasa beban mendapat keistimewaan ini.
Sama, ketika dia merasa beban ketika dia bisa tau duluan peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi. Tapi dia nggak boleh memberi tau siapa-siapa karena takut melawan ketentuan yang sudah ditakdirkan oleh Allah. Dia tau, tapi dia harus diam. Seperti ketika dia tau akan terjadi bencana tsunami Aceh di taun 2004 lalu.

Dia juga merasa beban, ketika ada “makhluk” yang minta dia buat memberitahu polisi siapa yang membunuhnya. Ya, kembaran ane sering banget dimintai tolong oleh mereka-mereka ini. Entah memberitahu dimana mayatnya dibuang dan sebagainya. Tapi kembaran ane nggak mau membantunya, karena takut repot berurusan dengan pihak kepolisian. Ya begitu lah kembaran ane. Buatnya, kelebihan yang dia miliki adalah beban baginya.
Sampai pada suatu hari, ibu ane yang udah tau kelebihan kembaran ane ini buat nanya ke dia. “Teh, Pak Adi (nama samaran) sakit-sakitan nggak sembuh-sembuh padahal udah dibawa ke dokter mana pun. Kalo kata orang pinter, dia diguna-guna. Bener nggak?” Tanya ibu ane. “Coba ditanyai dulu ya?” Jawab kembaran ane. Besoknya dia nanya ke ibu ane suatu hal, “ Bu, tanyain Bu Adi, waktu itu ada suara ledakan keras ya di atas rumahnya?”. Nggak lama, ibu ane dapet jawabannya, “Iya Teh.”
“Kamu bisa bantu nggak Teh? Ibu kasian ngeliatnya. Dia jadi nggak bisa kerja. Keluarganya jadi morat marit ekonominya.” Cerita ibu ane. “Maaf Bu, nggak bisa. Bukannya nggak mau, tapi kekuatan yang di sana, besar banget. Teteh nggak bisa. Maaf Bu” Kembaran ane berusaha menjelaskan. Hingga pada akhirnya, setelah beberapa bulan sakit, Pak Adi meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un..
Menurut kembaran ane, Pak Adi “dikirim” sesuatu yang kekuatannya besar banget yang membuat dia sakit sampai meninggal. Ini dilakukan oleh teman kantornya yang tidak terima dengan karir bagus yang Pak Adi dapatkan. Makanya dia melakukan ini. Wallahu A'lam Bishawab
Diubah oleh abbecede 16-04-2018 15:14
0