LordFariesAvatar border
TS
LordFaries
40 Persen SBN dikuasai asing
Merdeka.com - Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Suminto mengungkapkan, ada sekitar 40 persen surat berharga negara (SBN) yang telah dikuasai oleh investor asing.

Untuk itu, pemerintah akan terus berhati-hati untuk memilih investor-investor yang akan membeli SBN. Sehingga, hal tersebut tidak akan memberikan resiko ke Indonesia.

"Kita perlu lihat profile investor tadi, sehingga kira-kira memberikan risiko besar tidak? Investor asing yang beli obligasi kita itu investor jangka panjang bukan spekulan," ujarnya di Kantor DPP Taruna Merah Putih, Jakarta, Kamis (12/4).

Dia menilai, jangka panjang tersebut dapat terlihat pada pola perdagangan mereka yang hanya sebesar Rp 6,18 triliun hingga Rp 11 triliun, dari total yang dikuasai asing terhadap obligasi pemerintah setara dengan Rp 858,79 triliun.

"Tidak akan mungkin mereka tiba-tiba jual hingga Rp 100 triliun. Kalau dijual cuma segitu dari Rp 800 triliun menggambarkan investor asing yang pegang obligasi kita investor jangka panjang," tegasnya.

Dengan begitu, pemerintah juga telah memiliki langkah antisipasi jika sewaktu-waktu investor asing tersebut memberikan ancaman bagi negara hingga berpotensi menciptakan aliran dana keluar.

"Jadi kalau sampai kejadian seperti itu kita sudah siap menanganinya. Apa yang harus dilakukan sudah tau. Jadi jika tiba-tiba banyak investor asingnya outflow. Kita sudah punya crisis management protocol," tegasnya.

https://m.merdeka.com/uang/40-persen-sbn-dikuasai-asing-pemerintah-mulai-selektif-cari-investor.html

Dikuasai asing gan, mantab
0
717
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
putrie.tidoerAvatar border
putrie.tidoer
#2
jadi gini... pribumi ngapain aja?


ntap
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.