Kaskus

Story

hilulukdreamAvatar border
TS
hilulukdream
👊🏿Penantian Panjang (Sebuah Perjalanan Seorang Pendaki)
Quote:


PENANTIAN PANJANG

Sebuah Perjalanan Seorang Pendaki

👊🏿Penantian Panjang (Sebuah Perjalanan Seorang Pendaki)
Spoiler for Sinopsis:


Quote:

Spoiler for Jurnal Season 1:
Diubah oleh hilulukdream 22-05-2018 12:54
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
4
8K
54
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
hilulukdreamAvatar border
TS
hilulukdream
#29
Api Unggun
Cahaya api yang membakar beberapa kayu cukup untuk pusat penghangat di depan mulut goa walet yang dinyalakan segerombolan porter dan SAR disana. Adi dan ketiga kawannya pun turun kebawah menuju area goa walet untuk mendirikan sebuah tenda melihat cuaca semakin gelap, mereka pun tidak perlu menunggu lama lagi setelah sampai di area depan mulut goa mereka membutuhkan tempat berteduh dan berlindung dari dinginnya kabut yang mulai naik dan cuaca yang masih gerimis apalagi kalau bukan tenda yang harus didirikan.

"Ayo cepat buka tendanya sam, kita dirikan disini saja". Ujar adi sambil menentukan posisi tenda.
"Oke oke, santai gua buka dulu carriernya, nih tendanya yap! Ini di!". Tegas sam sambil mengambil tenda dari dalam tasnya.
"Ayo beberkan kamal, lu sama gua gelar dulu tendanya, indra lu yg rakit framenya oke?" Kata adi sambil terburu buru membeberkan tendanya. " Oke, siap kapten!". Jawab indra tegas.

Setelah selang beberapa menit akhirnya tenda pun sudah berdiri, akan tetapi sleepingbag yg mereka bawa semuanya basah, celana yg mereka kenakan juga ikutan basah. Tetapi mereka masuk kedalam tenda semua untuk menghangatkan tubuh mereka, cara ini mereka lakukan agak gila dan bahaya sebenarnya mereka menyalakan kompor portable didalam tenda untuk menghangatkan tangan dan badan mereka dengan duduk melingkar kompor portable ditengahnya.
Sembari menghangatkan badan adi melihat sesosok bayangan yang melintas terus mendekat kearah mereka.
"Punten! punten!". Teriak suara lelaki didepan tenda mereka. " Oh iya kang, kenapa yah?". Tanya adi. "Kebetulan saya porter yg sedang ngecamp disini, apakah adek adek mau kopi atau cemilan? Atau ada yg mau rokok? Nanti dateng aja kesana yah kearah api unggun, nanti kita sharing sharing disana, oke?". Ajak lelaki itu yg ternyata adalah seorang porter. "Oh, oke kang makasih kang nanti kita kesana kang" jawab adi dengan halus.
"Yaudah saya duluan yah nanti ketemu disana saja" ujar porter tadi. "Oke kang siap!" Jawab adi sambil tersenyum.

Ya memang begitulah yg sering terjadi digunung, hal hal kecil seperti menawarkan kopi, rokok, air mineral, cemilan dan apapun itu memberikan kesan tersendiri aneh memang tapi itu yang terjadi, dari hanya sekadar menawarkan sebatang rokok, atau secangkir kopi, kita bisa berinteraksi dengan baik mulai dari obrolan menanyakan perihal alamat dan sebagainya bahkan sampai menjadi chanel kawan rimba mungkin saja terjadi tetapi itu faktanya, yang belum tentu kita dapatkan dari kehidupan dikota.

" Hoi kawan, ayo kita kumpul disana saja, kelihatannya rame, sambil ngopi terus bikin mie? Gimana?" Ajak adi kepada ketiga kawannya. "Ayo! Lagian juga ada api unggun disana tentunya lebih hangat dari api kompor ini". Jawab indra. " Ayo lah sembari ngobrol juga nambah wawasan". Ujar kamal. "Ayo lah!". Cletuk sam.

Saat itu adi dan ketiga kawannya bergegas menuju kumpulan para porter dan pendaki yg lain yg sedang duduk ngobrol melingkari unggun didepan mulut goa. Banyak pelajaran yang mereka dapatkan dari obrolan tersebut berbincang ria dengan berbagai pendaki yang lainnya yang tentunya terdiri dari berbagai wilayah asal mereka masing masing. Mereka merasakan nikmatnya makan malam bersama banyak pendaki, porter, dan juga SAR. mungkin malam itu merupakan makan malam yang tak akan pernah mereka lupakan seumur hidup mereka, yang nantinya kelak akan diceritakan kepada anak cucu mereka. Rasa kebersamaan yang tinggi membuat kenangan itu tak akan mudah terlupakan.
Malam pun semakin larut, beberapa pendaki juga mulai masuk ke tendanya masing masing, begitupun dengan adi dan ketiga kawanya itu, melihat kondisi celana yang sudah kering juga.

"Besok, jam 5 pagi kita semua akan summit ke puncak, semoga saja cuacanya bagus, dan kami mendapatkan sunrise, dan satu hal lagi tenda dan carrier tetap disini kita keatas bawa tas kecil saja satu orang untuk diisi air rokok dan cemilan". Tegas adi sambil masuk kedalam tenda yg diikuti ketiga kawannya. " Amiin! Semoga besok cuacanya cerah" teriak sam,indra,dan kamal. "Ayo tidur!" Kata adi. "Siap kapten!". Sahut mereka bertiga.

Setelah makan malam bareng kawan pendaki lain, porter dan juga SAR. Mereka pun masuk ketenda untuk istirahat dikarenakan rencana mereka bangun jam lima pagi untuk summit attack ke arah puncak, maklum mereka bertiga juga merupakan sunrise hunter.
Diubah oleh hilulukdream 15-05-2018 15:28
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.