- Beranda
- Stories from the Heart
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
...
TS
juraganpengki
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)

Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..
Prolog
Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..
Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)
SIDE STORIES
Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...

Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..
Prolog
Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..
Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)
SIDE STORIES
Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...
Diubah oleh juraganpengki 15-07-2018 20:23
iskrim dan 132 lainnya memberi reputasi
127
2.1M
8K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
juraganpengki
#5272
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Gw sempat mengerutkan dahi memikirkan reaksi Ki Suta yang langsung berubah panik.. Dari nama Cemeti Dasar Bumi yang disebutnya barusan, sudah pasti merujuk ke Senjatanya Bayu Ambar.. Dan sudah barang tentu senjata itu bukanlah senjata sembarangan jika dilihat dari reaksi Ki Suta.. Gw yang hendak menanyakan perihal Senjata bernama Cemeti Dasar Bumi yang dimunculkan Bayu Ambar dari Jubah hitamnya, harus melempar pandangan begitu mendengar suara lecutan cemeti yang cetar membahana..
TARRR...
Sekali lagi Bayu Ambar melecutkan Cemeti hitamnya ke atas.. Percikan api berwarna merah menyala, tercipta dari jejak lecutan Cemeti Dasar Bumi.. Melihat Bayu Ambar juga mempunyai sebuah senjata sakti, satu senyuman dingin tersungging dari wajah Jagat Tirta.. Lalu, suaminya Sekar Kencana itu nampak mengucapkan sesuatu yang terdengar samar.. Posisi mereka yang sama-sama sedang melayang cukup jauh, membuat gw kesulitan menangkap pembicaraan.. Tanpa ragu, gw mengalirkan tenaga dalam ke dua indera pendengaran agar bisa mengetahui apa yang sedang mereka ucapkan..
“Aku juga tidak menyangka kita akan bertempur lagi, Jagat Tirta.. Tapi, jangan khawatir.. Jika dahulu pertempuran kita dilerai oleh Raja Jin, kali ini dia tidak akan sempat untuk memisahkan.. Dirinya sendiri sepertinya kesulitan mengalahkan Ratu Laut Utara” Kata Bayu Ambar, membuat Jagat Tirta melirik ke arah beberapa kilatan cahaya dari pertempuran tak kasat mata dua sosok penguasa di angkasa..
Jagat Tirta nampak menganggukkan kepala tanda mengiyakan ucapan Bayu Ambar.. Lalu mengarahkan ujung tajam Pedang Jagat Samudera ke Bayu Ambar..
“Artinya, kita bisa bertempur sampai titik darah penghabisan, Bayu Ambar.. Setelah mengalahkan mu nanti, aku akan meminta Ratu Penguasa Kerajaan Laut Utara untuk membebaskan Ibunda dari pengaruh Braja Krama.. Suatu kewajiban yang kau tinggalkan sebagai seorang anak, yang seharusnya menolong Ibunda dan Ayahanda sendiri.. Bukan malah menyerangAku benar-benar tidak bisa memaafkan mu, Bayu Ambar”
Sosok Bayu Ambar nampak tertegun mendengar ucapan Jagat Tirta.. Lalu melempar pandangan ke arah Nyi Mas Galuh Pandita yang nampak menatap kosong dengan tubuh kaku tertotok dan terbelit Benang Langit.. Untuk sesaat, gw sempat melihat raut kesedihan terbersit di wajah Bayu Ambar.. Akan tetapi, raut tersebut sirna seketika dan berganti wajah senang disusul tawa nya yang terbahak-bahak.. Jagat Tirta terlihat menggemeratakkan gigi melihat tingkah Bayu Ambar.. Dengan gerakan seperti berniat melompat, Jagat Tirta kembali menghunus Pedang Jagat Samudera ke arah samping.. Namun, gerakannya terhenti saat Bayu Ambar mengacungkan tangan kirinya..
“Tunggu! Jika ingin bertempur dan membuktikan siapa yang paling sakti diantara kita berdua.. Lebih baik kau perintahkan semua sahabat mu untuk tidak ikut campur.. Aku ingin kau melawan ku secara jantan tanpa adanya sosok yang mencampuri.. Termasuk isteri cantikmu, Sekar Kencana” Cegah Bayu Ambar, sambil melirik ke arah sekumpulan sahabat gaib yang sedang menatap mereka..
Jagat Tirta melempar pandangan ke arah sama dan memberikan isyarat ke semua sosok gaib sahabatnya untuk tidak ikut campur.. Sekar yang terlihat sedikit cemas hanya bisa menghela nafas panjang.. Kemudian melayang pergi menyusul sahabat lain yang telah kembali berkumpul dengan gw dan Ki Suta..
“Aku takut terjadi sesuatu ke suamiku, Kang Mas” Ucap Sekar yang melayang berdiri di sebelah gw..
“Tenanglah, Sekar.. Aku yakin, Jagat Tirta akan bisa mengalahkan Bayu Ambar” Jawab gw untuk melenyapkan raut kecemasan yang terbersit di wajah Sekar..
Dari arah kedua saudara, gw melihat Jagat Tirta dan Bayu Ambar semakin tinggi melayang ke atas.. Masing-masing wajah mereka nampak saling menatap tajam satu sama lain sambil menghunus dan melecutkan senjatanya.. Dengan satu gerakan untuk memulai serangan, Jagat Tirta melompat seraya mengayunkan Pedang Jagat Samudera k arah depan.. Bayu Ambar seketika melayang mundur dan dengan gerakan cepat, ia melecutkan Cemeti Dasar Bumi untuk menangkal serangan..
TRANGG!!!
Suara seperti dua bilah besi yang beradu terdengar kencang disertai pijaran bunga api berwarna merah saat Pedang Jagat Samudera beradu dengan ujung Cemeti Dasar Bumi.. Jagat Tirta nampak mengerutkan dahi begitu pendaran sinar yang menyelimuti Pedang miliknya meredup saat benturan tadi.. Dengan cepat, suaminya Sekar Kencana itu berputar dan menebas Pedang Jagat Samudera ke arah leher lawan.. Bayu Ambar pun memegang bagian tengah dan pangkal Cemeti Dasar Bumi untuk menangkis tebasan Pedang..
TRANGG!!!
Lagi-lagi Jagat Tirta nampak terkejut melihat pendaran sinar biru dan putih yang menyelimuti Pedang Jagat Samudera meredup begitu menempel dengan Cemeti Dasar Bumi.. Menyaksikan hal itu, gw yakin bahwa ada sesuatu yang dirasakan Jagat Tirta pada senjatanya Bayu Ambar..
“Mengapa kau malah mundur, Jagat Tirta? Apakah kau takut dengan senjata ku ini?” Tanya Bayu Ambar yang membuat Jagat Tirta mengepalkan tangan kirinya dan melesat kembali untuk menyerang..
Berkali-kali Jagat Tirta mengayunkan Pedangnya ke kiri dan kanan.. Belum lagi menusukkannya ke arah perut atau hendak menebas batang leher Bayu Ambar.. Namun, gerakan saudara kembarnya itu juga termasuk sangat cepat dalam menghindar.. Dari mulai menggeser tubuhnya ke kiri dan kanan sampai menggunakan lutut atau Cemeti Dasar Bumi, Bayu Ambar membuat tiap serangan Jagat Tirta hanya mengenai ruang kosong.. Terlebih, Jagat Tirta terlihat selalu menarik mundur Pedang Jagat Samudera apabila hendak beradu dengan Cemeti Dasar Bumi.. Seakan, ia sengaja menghindari Pedang sakti nya agar jangan sampai bersentuhan dengan senjata milik Bayu Ambar..
Hingga di suatu kesempatan.. Saat Jagat Tirta berputar merunduk sambil mengayunkan pedang nya lagi hendak menebas kedua kaki lawan, Bayu Ambar melompat dan melemparkan Cemeti Dasar Bumi yang akan menyambar kepala.. Namun dengan cepat, Jagat Tirta menangkis sambaran ujung Cemeti Dasar Bumi menggunakan Pedang Jagat Samudera.. Tanpa diduga, senjata milik Bayu Ambar bukan membentur ujung tajam Pedang Jagat Samudera.. Melainkan membelit Pedang di tangan Jagat Tirta dengan sangat kuat..
Untuk sesaat, Jagat Tirta nampak tekejut menyadari bahwa serangan barusan dari lawan bukan untuk melumpuhkan diri nya.. Akan tetapi untuk melemahkan Pedang sakti yang ia pegang.. Lagi-lagi gw melihat pendaran sinar biru dan putih yang menyelimuti Pedang Jagat Samudera meredup..
“Sepertinya Cemeti Dasar Bumi bisa menghisap hawa sakti Pedang Jagat Samudera” Ucap gw dalam hati..
Gw sempat melempar pandangan ke arah sosok Sekar Kencana yang menggigit bibir sendiri karena kembali dikuasai rasa cemas.. Apalagi, begitu melihat kedua tangan suaminya nampak bergetar memegangi Pedang Jagat Samudera dalam belitan senjata Bayu Ambar..
“KAKANG!!! AKU AKAN MEMBANTUMU!!!” Teriak Sekar Kencana dengan suara keras dan membuat Jagat Tirta menoleh..
Mendapat kesempatan emas, Bayu Ambar seketika mendesak maju dan memukulkan telapak tangan kirinya yang sudah diselimuti sinar merah ke dada Jagat Tirta..
BUGGHH...
“KAKAAANG!!!”
Suara hantaman telapak tangan Bayu Ambar terdengar.. Disusul jeritan Sekar Kencana saat menyaksikan tubuh suaminya terpental kebelakang.. Kedua mata gw membesar, bersamaan dengan melesatnya sosok Sekar Kencana ke arah Jagat Tirta dan langsung menangkap tubuh suaminya itu sebelum jatuh menghantam tanah berbatu.. Gw yang melihat Jagat Tirta memuntahkan darah hitam dari mulutnya merasa emosi.. Lalu berniat melompat untuk menggantikannya menghadapi Bayu Ambar.. Namun sayang, Ki Suta menarik lengan gw yang sudah terkepal sambil menggelengkan kepala.. Sembari menggemeratakkan gigi, gw melemparkan pandangan ke arah Bayu Ambar yang sedang menyunggingkan senyuman dingin..
Dari arah Jagat Tirta, gw melihat sosok berparas sama dengan gw itu bangkit kembali.. Lalu berbicara empat mata ke istrinya.. Sekar yang nampak kedua matanya berkaca-kaca, berkali-kali menggelengkan kepala sebagai pertanda bahwa ia menolak sesuatu yang di katakan suaminya.. Sepertinya, Jagat Tirta meminta Sekar untuk kembali ke semua sahabat yang sedang berkumpul.. Namun, kedua tangan Sekar terus saja memegangi lengan suaminya dengan kuat.. Bahkan ia memeluk tubuh Jagat Tirta sangat erat dan menangis didadanya yang bidang.. Seolah tidak mau kehilangan sosok yang amat dicintainya itu..
Untuk beberapa saat, Jagat Tirta membiarkan Sekar memeluk dan menangis dalam dekapannya.. Kemudian dengan lembut, laki-laki berambut sedikit panjang itu mengecup kening Sekar dan meminta nya untuk menuruti apa yang ia inginkan.. Dari wajah Sekar terlihat jelas raut ketidak relaan.. Namun, perlahan-lahan Jin cantik Penjaga gw itu melepaskan pegangan tangannya di lengan Jagat Tirta.. Lalu melayang menjauhi sosok suaminya dan mendekat kembali ke kami semua..
Melihat kedatangan Sekar dengan wajah pilu, Nyi Mas Roro Ranggas dan Nyi Durga Daksa segera menyongsong nya.. Kemudian berusaha meredam tangisan Sekar yang sudah berada dalam pelukan Jin Penjaga Gerbang Timur.. Gw sendiri sempat terenyuh menyaksikan perhatian yang ditunjukkan kedua Jin Penjaga Gerbang Timur dan Barat untuk Sekar.. Meskipun dari golongan mahluk gaib, tapi bagaimana pun juga mereka bertiga sama-sama perempuan yang memiliki perasaan sensitif..
Dari arah depan, gw melihat Jagat Tirta sudah kembali memasang kuda-kuda untuk bersiap menyerang Bayu Ambar.. Sementara, Bayu Ambar sendiri nampak memegangi Cemeti Dasar Bumi di kedua tangannya..
“Serangan mu tadi lumayan membuat dadaku sesak, Bayu Ambar.. Tapi, kali ini aku tidak akan bermain-main lagi” Ucap Jagat Tirta yang perlahan mulai duduk bersila..
Sosok suaminya Sekar Kencana, nampak memejamkan kedua matanya.. Lalu melepaskan genggaman tangan di pangkal Pedang Jagat Samudera dan membuat senjatanya itu melayang-layang persis dihadapan.. Dua tangan Jagat Tirta mulai bertumpu di dua ujung lutut dengan posisi terbuka menghadap langit.. Perlahan namun pasti, Pedang Jagat Samudera melayang naik dan berputar-putar di atas kepala Jagat Tirta bersamaan dengan mulut nya yang bergerak-gerak membaca sesuatu..
Tiba-tiba, putaran Pedang Jagat Samudera terhenti tepat di atas ubun-ubun Jagat Tirta dengan posisi ujung tajamnya mengarah ke pusat kepala.. Kedua mata gw seketika terbelalak begitu melihat ujung tajam Pedang Jagat Samudera mulai terbenam masuk ke dalam ubun-ubun Jagat Tirta, tanpa melukai kepalanya sedikitpun..
“Astaghfirullah! Ananda Jagat Tirta akan menggunakan Ajian Melebur Sukma dengan Pedang Jagat Samudera.. Aku harus segera menghentikannya!” Pekik Ki Suta yang langsung bangkit dan hendak melesat ke arah Jagat Tirta..
Akan tetapi, Ki Purwagalih dengan cepat mencegah Ki Suta sambil merentangkan kedua tangannya di hadapan kakek moyang gw itu.. Raut keterkejutan yang masih tersirat di wajah Ki Suta, nampak semakin jelas bertambah begitu di halangi Ki Purwagalih.. Gw sempat melirik ke arah Sekar yang sama bingungnya dengan gw..
“Jangan halangi aku, Purwagalih.. Kau tahu bagaimana jadinya putera ku, jika menggunakan Ajian Melebur Sukma dengan senjatanya? Ia akan melebur menjadi satu dengan Pedang Jagat Samudera” Bentak Ki Suta yang wajahnya nampak meradang..
Kedua mata gw terbelalak mendengar pernyataan Ki Suta.. Jadi Ajian Melebur Sukma akan membuat sosok Jagat Tirta melebur menyatu dengan senjatanya..
“Aku tahu, Suta Dewa.. Tapi, jalan itu yang dipilih putera mu guna mengalahkan saudaranya.. Seperti jalan salah yang dipilih Bayu Ambar untuk membantu Braja Krama.. Lagi pula, ku rasa kau sudah terlambat Suta Dewa”
“Aku memang terlambat, Purwagalih.. Tapi, tidak dengan menantuku” Jawab Ki Suta sambil melemparkan pandangan ke arah lain..
Gw terkejut melihat Sekar ternyata sudah melesat secepat kilat ke arah Jagat Tirta yang masih bersila.. Lalu, sekuat tenaga Jin cantik itu memegang pangkal Pedang Jagat Samudera yang ujungnya sudah terbenam masuk ke dalam ubun-ubun suaminya.. Untungnya, Bayu Ambar hanya menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan serangan apapun.. Sekuat tenaga Sekar Kencana berusaha mencabut Pedang Jagat Samudera dan usahanya pun membuahkan hasil.. Sedikit demi sedikit ujung tajam Pedang keluar dari ubun-ubun Jagat Tirta dan akhirnya bisa tercabut secara sempurna..
Kedua mata Jagat Tirta mendadak terbelalak untuk beberapa saat bersamaan dengan tubuhnya yang seketika terkulai lemah dan melayang jatuh kembali.. Namun, dengan cepat Sekar menangkap lagi raga suaminya itu dan merebahkan di atas tanah berbatu..
Tiba-tiba, dari angkasa terdengar suara jerit kesakitan seorang wanita.. Semua pasang mata yang ada di atas gunung terbelalak melihat sosok cantik jelita Ratu Penguasa Kerajaan Laut Utara jatuh meluncur dari balik awan dan tersungkur persis di sebelah tawanan terakhir Braja Krama.. Bersamaan dengan kejadian itu, Raja Jin yang sudah memegang tongkat sakti bertahtakan permata besar berwarna merah di ujungnya, juga muncul sambil menyunggingkan senyuman menyeringai..
Melihat Ratu Penguasa Laut Utara terluka meski masih memegangi tongkat emas senjatanya, semua sosok sahabat gaib berniat menolong beliau.. Akan tetapi, Raja Jin langsung mengayunkan tongkat bertahtakan permata merah sekepal tangan ke arah kami semua..
SETTT..
Selarik sinar merah berkekuatan sangat tinggi, melesat keluar dari ujung permata berwarna sama.. Dan terus bergerak secepat kilat mengincar kami.. Melihat serangan dahsyat mengancam, Jin Penjaga nya Reinata melemparkan Tongkat Putihnya ke arah sinar merah.. Diikuti ayunan tongkat emas Ratu Penguasa Laut Utara yang mengeluarkan sinar keemasan.. Kesaktian dari Ibundanya mendiang Dewi Arum Kesuma itu, segera bersatu dengan Tongkat Putih milik Jin Penjaga Reinata dan terus melesat hendak menghadang Ajian Raja Jin..
Khawatir akan ada imbas gelombang ledakan dari tiga kesaktian yang akan berbenturan nanti, gw segera memboyong tubuh Anggie jauh ke tempat teraman.. Dari arah belakang, gw sempat mendengar Babeh Misar mengumpat ke arah gw yang mungkin menurutnya terlalu bodoh karena memisahkan diri dalam keadaan genting seperti ini.. Lalu panggilan berikutnya yang terdengar dari mulut Bajing Item adalah nama Naga Caglak.. Sementara diatas, ketiga kesaktian milik Jin Penjaganya Reinata, Ratu Penguasa Laut Utara dan Braja Krama sesaat lagi akan bertubrukan.. Dan...
DUAAARRRR!!!
Sebuah ledakan dahsyat dengan bunga api sangat besar yang seketika menerangi hampir seluruh pelosok gunung, tercipta dari bentrokan ketiga kesaktian tinggi.. Gw yang sudah berada cukup jauh karena melompat terlebih dahulu sambil memboyong tubuh Anggie, sempat menoleh ke belakang saat mendarat.. Kedua mata gw membesar saat gelombang ledakan nampak menerjang dan menghempaskan apapun yang dilewatinya.. Gw sempat melihat Naga Caglak melindungi semua sosok sahabat gaib dan ketiga saudara, dengan cara melingkari tubuh mereka sebelum terkena gelombang ledakan yang membawa hawa panas sambil meniupkan asap aneh berwarna biru dari mulutnya ke semua sosok yang berada dalam lindungan.. Asap biru yang sama pun ditiupkan ke arah gw dan melesat secepat kilat menyelubungi tubuh gw dan Anggie.. Aneh, gw merasakan hawa sejuk luar biasa saat seluruh tubuh telah terselimuti asap biru..
Kedua mata Naga Caglak yang nampak berkaca-kaca sempat terlihat menatap Babeh Misar untuk sesaat.. Lalu menjilat wajah sahabatnya itu dengan lidah panjang yang terjulur.. Babeh Misar yang wajahnya sudah tak lagi tertutupi kain sarung hitam, nampak mengelus-elus moncong Naga Caglak.. Kemudian menganggukkan kepala nya sebagai pertanda sebuah persetujuan.. Sesaat sebelum gelombang panas dari ledakan tiba, Naga Caglak menutupi semua sosok dengan lingkaran tubuh dan kepalanya, hingga nyaris tiada celah yang dapat masuk.. Entah mengapa, terbersit rasa tidak enak dalam hati.. Begitu ingat tatapan Naga Caglak dengan kedua mata berkaca-kaca dan anggukan kepala Babeh Misar tadi.. Belum sempat gw berhasil mengusir rasa tidak enak dalam hati, tiba-tiba..
ROARRRR...
Suara raung kesakitan Naga Caglak terdengar pilu saat terkena gelombang panas ledakan dan membuat sosok ular raksasa sahabat Babeh Misar terhempas jauh bersama semua sosok sahabat gaib dan ketiga saudara dalam lindungannya tadi.. Melihat upaya Naga Caglak gagal dalam melindungi semua sahabat, gw menyalurkan hampir seluruh tenaga dalam ke kedua kaki.. Dan berniat melompat sekali lagi agar bisa lebih jauh menghindar.. Akan tetapi, gerakan gw yang sedang menggendong Anggie menggunakan kedua tangan di depan, masih kalah cepat dengan laju gelombang ledakan.. Dan..
NYESSS... BRUGH...
Suara desisan hawa panas yang menabrak asap biru mengandung hawa sejuk luar biasa di tubuh gw terdengar.. Disusul suara jatuh tersungkurnya tubuh gw yang terhempas dua tombak ke depan, akibat terdorong sebuah daya gelombang hawa panas cukup kuat.. Tubuh Anggie pun terlepas dari pegangan kedua tangan dan jatuh menyusul satu tombak dihadapan..
“AARGHH”
Rasa perih mulai terbit di bagian sikut lengan kiri sweater hitam gw dan kedua lutut yang robek terkena batu saat terjatuh.. Gw tidak memperdulikan darah yang menetes dari beberapa luka lecet.. Yang ada dalam benak gw hanyalah keselamatan Anggie.. Gw langsung bangkit, lalu melangkah cepat ke arah Anggie yang tadi terlepas dalam gendongan dan terjatuh dengan posisi miring.. Alhamdulillah, keadaan gadis itu baik-baik saja.. Meski ada luka lecet di beberapa bagian tubuhnya.. Gw segera duduk berlutut memangku kepala Anggie dan membersihkan luka lecet di dahi sebelah kiri dengan lengan sweater.. Gw sempat menatap ke tubuh gw sendiri dan tubuh Anggie yang tak lagi diselimuti asap biru tipis.. Sepertinya, perlindungan Naga Caglak atas kami sudah lenyap.. Pandangan gw yang untuk sesaat masih diliputi debu tebal, sempat samar menatap ke lain arah.. Namun, perlahan dapat jelas memandang setelah menggunakan Ajian Tembus Pandang..
Di arah samping, gw melihat ketiga saudara juga terluka meski dalam tubuh mereka masih bersemayam Jin-jin penjaga masing-masing.. Sementara, sosok-sosok sahabat gaib yang terkena gelombang ledakan tadi nampak sedang menyalurkan tenaga dalam untuk memulihkan luka mereka.. Masing-masing wajah sosok sahabat gaib nampak pucat dengan darah hitam terjejak di sela bibir.. Termasuk Sekar yang sedang disalurkan tenaga dalam dari punggung oleh Jagat Tirta, yang ternyata telah siuman.. Semua sosok yang terluka itu sudah tidak lagi diselimuti asap biru tipis dari Naga Caglak..
Tunggu! Naga Caglak.. Dimana sosok ular raksasa sahabat Babeh Misar yang telah melindungi kami semua? Kedua indera penglihatan gw segera beredar ke segala arah berusaha mencari Naga Caglak.. Dan akhirnya gw melihat sosok yang barusan melindungi kami.. Disana, persis di atas pecahan batu-batu besar.. Seorang laki-laki tua berpakaian serba hitam sedang berlutut di sebelah sosok ular raksasa.. Kulit putih Naga Caglak nampak hangus menghitam dengan luka bakar hampir merata di seluruh tubuh.. Bau khas daging yang terbakar pun sempat tertangkap di hidung gw saat terbawa angin yang berhembus dari arah kedua sosok itu.. Babeh Misar terlihat mengelus-elus kepala Naga Caglak yang sempat menggeliat-geliat untuk sesaat.. Lalu lemah terdiam tak lagi bergerak, bersamaan dengan tertunduknya kepala Babeh Misar..
“Naga Caglak...”Ucap gw dengan suara bergetar menahan emosi sambil memegang erat kedua tangan Anggi dalam pangkuan..
Tanpa terasa, setitik airmata jatuh mengalir di pipi.. Menyadari bahwa salah satu sahabat gaib telah gugur dalam pertempuran dengan sengaja mengorbankan diri untuk melindungi kami semua.. Babeh Misar sendiri nampak bangkit setelah menyeka matanya secara diam-diam.. Lalu melemparkan pandangan ke arah sebuah lubang besar bekas pusat ledakan.. Tatapan matanya nanar memandang ke sana.. Ke arah tempat terjadinya bentrokan tiga kesaktian yang mengakibatkan gugurnya Naga Caglak..
dodolgarut134 dan 13 lainnya memberi reputasi
12