- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#191
Nice Catch
Emmy dan James hanya diam saja. Reynard yang ingin masuk ke dalam kamar membalikkan badannya menghadap Emmy dan James yang masih duduk di sofa.
“Bagaimana menurut kalian?”, ujar Reynard.
“Psycho…”, maki James lirih. Reynard hanya menyunggingkan senyum dan masuk ke dalam kamar.
Malam itu dilewati dengan tenang. Emmy sangat ingin agar kasus ini segera selesai.
Esok paginya Reynard dan Emmy berada di depan pintu sistem kendali alat komunikasi satelit pesawat dan memiliki waktu yang pastinya sedikit. Dia berhasil masuk setelah memukul dan mengambil pakaian dari salah seorang pemantau sistem kendali pesawat. Tentunya orang itu adalah wanita.
Bersamaan dengan itu dia mencoba keluar dan dalam sekejap Reynard berhasil membuat tiruan kartu identitas dengan nama Emmy Orleans. Reynard menyematkan kartu nama baru di seragam Emmy.
“Jangan gegabah. Aku akan selalu ada disekitarmu. Jadi kau tidak perlu cemas. Okay?”, ujar Reynard. Emmy mengangguk.
Reynard berbalik dan memasangkan earphone di telinganya. Emmy bisa mendengarkan suara napas Reynard. Mereka kemudian kembali ke peran mereka masing-masing.
Reynard menggunakan iris mata pemantau sistem kendali pesawat untuk membuka pintu besi. Dengan mudah dia dan Emmy masuk ke dalam ruangan. Mereka mengakses rekaman suara. Menit ke 150 terdengar suara sangat ribut dan kacau. Ada suara isakan, derap langkah kaki dan kemudian rekaman itu mati. Reynard mematikan stopwatchnya. Bersamaan dengan itu Emmy juga mematikan perekam suara di hpnya.
“One step closer.”, ujar Reynard tersenyum. Emmy juga tersenyum dan mengangguk.
Sebelum keluar, Reynard mengambil secarik kertas dan menulis disana.
Mr.Cruz, maaf kami lancang. Saya hanya ingin Anda mendapat kebenaran dengan waktu sesingkat-singkatnya. Tentunya dengan sedikit drama akan meningkatkan popularitas maskapai Anda. Percaya soal itu. Salam dari kami yang melambai di cctv.
Emmy dan James hanya diam saja. Reynard yang ingin masuk ke dalam kamar membalikkan badannya menghadap Emmy dan James yang masih duduk di sofa.
“Bagaimana menurut kalian?”, ujar Reynard.
“Psycho…”, maki James lirih. Reynard hanya menyunggingkan senyum dan masuk ke dalam kamar.
Malam itu dilewati dengan tenang. Emmy sangat ingin agar kasus ini segera selesai.
Esok paginya Reynard dan Emmy berada di depan pintu sistem kendali alat komunikasi satelit pesawat dan memiliki waktu yang pastinya sedikit. Dia berhasil masuk setelah memukul dan mengambil pakaian dari salah seorang pemantau sistem kendali pesawat. Tentunya orang itu adalah wanita.
Bersamaan dengan itu dia mencoba keluar dan dalam sekejap Reynard berhasil membuat tiruan kartu identitas dengan nama Emmy Orleans. Reynard menyematkan kartu nama baru di seragam Emmy.
“Jangan gegabah. Aku akan selalu ada disekitarmu. Jadi kau tidak perlu cemas. Okay?”, ujar Reynard. Emmy mengangguk.
Reynard berbalik dan memasangkan earphone di telinganya. Emmy bisa mendengarkan suara napas Reynard. Mereka kemudian kembali ke peran mereka masing-masing.
Reynard menggunakan iris mata pemantau sistem kendali pesawat untuk membuka pintu besi. Dengan mudah dia dan Emmy masuk ke dalam ruangan. Mereka mengakses rekaman suara. Menit ke 150 terdengar suara sangat ribut dan kacau. Ada suara isakan, derap langkah kaki dan kemudian rekaman itu mati. Reynard mematikan stopwatchnya. Bersamaan dengan itu Emmy juga mematikan perekam suara di hpnya.
“One step closer.”, ujar Reynard tersenyum. Emmy juga tersenyum dan mengangguk.
Sebelum keluar, Reynard mengambil secarik kertas dan menulis disana.
Mr.Cruz, maaf kami lancang. Saya hanya ingin Anda mendapat kebenaran dengan waktu sesingkat-singkatnya. Tentunya dengan sedikit drama akan meningkatkan popularitas maskapai Anda. Percaya soal itu. Salam dari kami yang melambai di cctv.
Diubah oleh anism 10-04-2018 12:00
0