- Beranda
- Stories from the Heart
Diary 2 Dunia
...
TS
agusk1988
Diary 2 Dunia

Terima kasih mas AWAYAYE untuk cover keren nya.
Ilustrasi Ronggo Geni

Ilustrasi Dewi Puspa Kenanga

Halo agan/aganwati kaskuser sekalian. Halo juga untuk para momod sekalian. Gue adalah silent reader yang udah lama melintang di forum kaskus. Terkhusus untuk sub forum stories from the heart. Kali ini perkenankan gue untuk menceritakan sebuab kisah klasik tentang perjalanan anak manusia yang berawal mula beberapa tahun lalu.
Jika kalian bertanya ini real atau fiksi.? gue kembali kan ke pribadi para reader sekalian. Daripada pada nanti para reader sekalian kepo, anggap saja cerita ini fiksi
Tapi terlepas dari itu semua,, percaya lah bahwa " mereka", beserta " dunia mereka" itu ada. Jadi hormati lah " mereka" seperti kita menghormati sesama kita. Karena pada dasarnya " mereka" sama seperti kita. Ada baik, jahat beserta segala hal yang tak bisa di jelaskan secara logika.
Dan yang terakhir, harap patuhi rule yang berlaku di sub forum ini. Karena menghormati orang lain itu secara tidak langsung membuat kita juga akan di hormat i.
Silahkan di nikmati
Quote:
Spoiler for ILUSTRASI:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 165 suara
Menurut Kalian Bagaimana Seharusnya Thread Ini Berjalan Ke Depannya
Tetep seperti sudah sudah mas, penuh dengan pesan kehidupan
90%
Tamat in saja mas,, sudah terlalu mainstream seperti Thread lain
9%
No Comment mas, emang situ siapa..?
1%
Diubah oleh agusk1988 18-07-2021 04:03
User telah dihapus dan 26 lainnya memberi reputasi
23
1M
2.9K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
agusk1988
#2131
PART 81
Teng. . . . . Teng. . . . Tenggggg. . . .
Lonceng jam di rumah Reni berbunyi dengan lantang nya selama 12 kali.. Menandakan bahwa tanggal 1 januari telah berakhir dan kini hari berganti menjadi tanggal 2 januari..
Otomatis usia Reni juga bertambah... Tepat menjadi 17 tahun.. Sebuah usia yang katanya merupakan sebuah titik dimana masa remaja mencapai puncak nya..
Dengan berkerumun,, kami berdiri dan bersiap di depan kamar Reni.. Aku berada di barisan paling depan dengan membawa sebuah kue di tangan ku..
Pintu kamar Reni di ketuk Mbak silvi beberapa kali..
Suara lirih langkah perlahan terdengar , dan makin keras manakala mendekati pintu tepat di depan posisi ku berdiri.. Sungguh ini momen yang mendebarkan bagi ku..
Sebab selama ini,, aku tak pernah merayakan acara ulang tahun.. Lebih sering diri ku merayakan hari weton.. (yang Jawa pasti tahu apa itu weton lahir) yang biasanya di isi dengan di buat nya bubur putih dengan sedikit bubur merah di atas nya saat pagi hari untuk di Bagikan ke tetangga terdekat ..
Tak lupa beberapa berkat di siapkan saat acara syukuran malam hari nya..
Dengan suasana haru,, Reni memejamkan mata dan meniup api lilin yang berada di atas sebuah kue ulang tahun..
Pak Andy lantas mengajak kami turun ke ruang makan untuk menyantap kue pemberian bunda jasmine..
Dia tak lagi memperdulikan kedua orang tua nya yang duduk di depan ku..
Pak Andy sepertinya juga acuh atas apa yang dilakukan putri sulung nya,, sebab dia dengan teteasan air mata ikut merangkul ibu rahma.. Beliau mungkin juga terharu atas apa yang ku lakukan untuk putri nya..
Karena esok hari terakhir ldks, dan Stella juga harus masuk sekolah pagi pagi..? Aku mengajak mbak silvi untuk pulang ke rumahnya setelah kue yang di berikan bunda jasmine selesai kami santap ..
Reni dan pak Andy melepas kepulangan kami dengan raut wajah yang penuh dengan kebahagiaan.. Aku sangat bersyukur melihat raut mukanya yang seperti itu..
Hampir jam setengah dua pagi kami sampai di kediaman Stella.. Rumahnya yang megah tampak sekali sunyi saat ini.. Hanya suara jangkrik serta katak dari kejauhan yang nyaring terdengar ..
Selepas mengantar Stella,, mbak silvi kembali memacu mobil nya menuju rumahnya.. Dan karena memang kondisi jalanan yang amat sangat lengang (maklum kota kecil) tak butuh waktu lama untuk kami tiba di rumahnya mbak silvi..
Suasana rumah mbak silvi tak berbeda jauh seperti saat kami tiba di rumah Stella.. Maklum kawasan perumahan elit.. Jadi sifat individual masih tinggi antar penghuni nya.. Tak jarang tetangga samping atau depan rumah tak saling mengenal karena kesibukan masing masing pemilik rumah...
Jam 02.30 diri ku sampai di rumah.. Berbeda dengan suasana sekitar rumah mbak mbak silvi dan Stella,, kondisi kampung ku masih terlihat ramai.. penuh dengan bapak bapak yang ngeronda atau pemuda pemuda yang sedang main kartu atau billiard..
Akan tetapi karena kadung capek dan besok harus bangun pagi ,,? aku mengurungkan niat untuk bergabung dengan mereka dan lebih memilih untuk lekas istirahat saja..
Stephanie berjalan meninggalkan ku yang kini berdiri tak jauh dari gerbang.. Dari kejauhan tak tampak hal indah yang dapat ku nikmati.. Memang Stephenie cantik, tinggi dengan kulit putih.. Tetapi bentuk tubuhnya seperti anak kecil.. Beda jauh sama milik mbak silvi..
Aku pun senyum senyum sendiri karena membayangkan hal yang tidak sepantasnya.. Daripada terus larut dalam lamunan yang tak bertepi, aku memutuskan untuk pergi ke lapangan berkumpul dengan peserta ldks yang lain..
Berbeda dengan dua hari Sbelumnya,, Helen yang biasanya berada satu kelompok dengan ku..? Kini lebih memilih gabung dengan temen sekelas nya.. Aku tak masalah dengan hal itu.. Justru aku senang.. Sebab jujur selama ini aku agak risih karena menjadi pusat perhatian cowok cowok yang ikut ldks.. Hal ini di karena kan Helen yang ikut mengekor ku kemana pun aku pergi..
Mbak dina dan yang lain hanya diam tertunduk tanpa sekali pun berani beradu pandang dengan ku..
Tapi tidak dengan Kanaya..
Hanya kanaya yang menanggapi guyonan ku.. Rudi dan yang lain memilih diam membisu.. Tenggelam dalam lautan tanda tanya yang luas.. Terlihat sekali raut kebimbangan di wajah mereka..
Aku yakin mereka takut kalau suatu saat nanti aku akan mencelakakan mereka kalau mereka masih berhubungan dengan ku..
Teng. . . . . Teng. . . . Tenggggg. . . .
Lonceng jam di rumah Reni berbunyi dengan lantang nya selama 12 kali.. Menandakan bahwa tanggal 1 januari telah berakhir dan kini hari berganti menjadi tanggal 2 januari..
Otomatis usia Reni juga bertambah... Tepat menjadi 17 tahun.. Sebuah usia yang katanya merupakan sebuah titik dimana masa remaja mencapai puncak nya..
Dengan berkerumun,, kami berdiri dan bersiap di depan kamar Reni.. Aku berada di barisan paling depan dengan membawa sebuah kue di tangan ku..
Pintu kamar Reni di ketuk Mbak silvi beberapa kali..
Suara lirih langkah perlahan terdengar , dan makin keras manakala mendekati pintu tepat di depan posisi ku berdiri.. Sungguh ini momen yang mendebarkan bagi ku..
Sebab selama ini,, aku tak pernah merayakan acara ulang tahun.. Lebih sering diri ku merayakan hari weton.. (yang Jawa pasti tahu apa itu weton lahir) yang biasanya di isi dengan di buat nya bubur putih dengan sedikit bubur merah di atas nya saat pagi hari untuk di Bagikan ke tetangga terdekat ..
Tak lupa beberapa berkat di siapkan saat acara syukuran malam hari nya..
Quote:
Dengan suasana haru,, Reni memejamkan mata dan meniup api lilin yang berada di atas sebuah kue ulang tahun..
Pak Andy lantas mengajak kami turun ke ruang makan untuk menyantap kue pemberian bunda jasmine..
Quote:
Dia tak lagi memperdulikan kedua orang tua nya yang duduk di depan ku..
Pak Andy sepertinya juga acuh atas apa yang dilakukan putri sulung nya,, sebab dia dengan teteasan air mata ikut merangkul ibu rahma.. Beliau mungkin juga terharu atas apa yang ku lakukan untuk putri nya..
Quote:
Karena esok hari terakhir ldks, dan Stella juga harus masuk sekolah pagi pagi..? Aku mengajak mbak silvi untuk pulang ke rumahnya setelah kue yang di berikan bunda jasmine selesai kami santap ..
Reni dan pak Andy melepas kepulangan kami dengan raut wajah yang penuh dengan kebahagiaan.. Aku sangat bersyukur melihat raut mukanya yang seperti itu..
Hampir jam setengah dua pagi kami sampai di kediaman Stella.. Rumahnya yang megah tampak sekali sunyi saat ini.. Hanya suara jangkrik serta katak dari kejauhan yang nyaring terdengar ..
Selepas mengantar Stella,, mbak silvi kembali memacu mobil nya menuju rumahnya.. Dan karena memang kondisi jalanan yang amat sangat lengang (maklum kota kecil) tak butuh waktu lama untuk kami tiba di rumahnya mbak silvi..
Suasana rumah mbak silvi tak berbeda jauh seperti saat kami tiba di rumah Stella.. Maklum kawasan perumahan elit.. Jadi sifat individual masih tinggi antar penghuni nya.. Tak jarang tetangga samping atau depan rumah tak saling mengenal karena kesibukan masing masing pemilik rumah...
Jam 02.30 diri ku sampai di rumah.. Berbeda dengan suasana sekitar rumah mbak mbak silvi dan Stella,, kondisi kampung ku masih terlihat ramai.. penuh dengan bapak bapak yang ngeronda atau pemuda pemuda yang sedang main kartu atau billiard..
Akan tetapi karena kadung capek dan besok harus bangun pagi ,,? aku mengurungkan niat untuk bergabung dengan mereka dan lebih memilih untuk lekas istirahat saja..
Quote:
Stephanie berjalan meninggalkan ku yang kini berdiri tak jauh dari gerbang.. Dari kejauhan tak tampak hal indah yang dapat ku nikmati.. Memang Stephenie cantik, tinggi dengan kulit putih.. Tetapi bentuk tubuhnya seperti anak kecil.. Beda jauh sama milik mbak silvi..
Aku pun senyum senyum sendiri karena membayangkan hal yang tidak sepantasnya.. Daripada terus larut dalam lamunan yang tak bertepi, aku memutuskan untuk pergi ke lapangan berkumpul dengan peserta ldks yang lain..
Berbeda dengan dua hari Sbelumnya,, Helen yang biasanya berada satu kelompok dengan ku..? Kini lebih memilih gabung dengan temen sekelas nya.. Aku tak masalah dengan hal itu.. Justru aku senang.. Sebab jujur selama ini aku agak risih karena menjadi pusat perhatian cowok cowok yang ikut ldks.. Hal ini di karena kan Helen yang ikut mengekor ku kemana pun aku pergi..
Quote:
Mbak dina dan yang lain hanya diam tertunduk tanpa sekali pun berani beradu pandang dengan ku..
Tapi tidak dengan Kanaya..
Quote:
Hanya kanaya yang menanggapi guyonan ku.. Rudi dan yang lain memilih diam membisu.. Tenggelam dalam lautan tanda tanya yang luas.. Terlihat sekali raut kebimbangan di wajah mereka..
Aku yakin mereka takut kalau suatu saat nanti aku akan mencelakakan mereka kalau mereka masih berhubungan dengan ku..
efti108 dan 11 lainnya memberi reputasi
12


