ferina.Avatar border
TS
ferina.
Debat Anies Baswedan vs Dishub DKI Dalam Kasus Ratna Sarumpaet
Debat Anies Baswedan vs Dishub DKI Dalam Kasus Ratna Sarumpaet


https://metro.tempo.co/read/1077025/debat-anies-baswedan-vs-dishub-dki-dalam-kasus-ratna-sarumpaet

TEMPO.CO, Jakarta - Penderekan mobil aktivis sosial dan kesenian Ratna Sarumpaet di Tebet, Jakarta Selatan, seolah membelah Gubernur DKI Anies Baswedan dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang menindak pelanggaran tersebut.

Jika Gubernur Anies Baswedan menyalahkan petugas Dishub karena mengembalikan mobil Ratna begitu saja tanpa sanksi, Dishub berpendapat sebaliknya.

Wakil Kepala Dishub Sigit Wijatmoko menyatakan dirinya yakin bawahannya yang menindak Ratna Sarumpaet telah menjalankan standar prosedur kerja sesuai Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi. “Laporan dari anggota, SOP (standard operating procedure) telah dijalankan," kata Sigit di Balai Kota DKI Jakarta hari ini, Jumat, 6 April 2018.

Bukannya menjatuhkan sanksi untuk stafnya yang mengurusi mobil Ratna Sarumpaet, Gubernur DKI Anies Baswedan malah menyalahkan petugas Dishub yang mengembalikan mobil aktivis itu tanpa denda. Anies bahkan membela stafnya yang menerima telepon pengaduan dari Ratna Sarumpaet ketika mobilnya diderek petugas karena parkir sembarangan di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa lalu, 3 April 2018.

Lihat: Namanya Disebut oleh Ratna Sarumpaet, Staf Anies Buka Suara

Menurut Anies, telepon dari Ratna itu tak menghentikan penderekan mobil oleh petugas Dishub. "Jadi tidak ada intervensi sedikitpun,” kata Gubernur Anies Baswedan di Kantor Wali Kota Jakarta Timur pada Kamis, 5 April 2018.

Gubernur DKI justru mempersoalkan mengapa mobil Ratna dikembalikan begitu saja. Menurut Anies Baswedan, pengembalian mobil oleh petugas Dishub sebuah kekeliruan. Hal ini harus menjadi pelajaran bagi pegawai negeri sipil lainnya supaya jangan menumbuhkan kebiasaan takut kepada atasan.

“Karena ini warisan takut kepada atasan. Jangan. Kalau menjadi pegawai pemerintah, bekerjanya harus takut pada prosedur.”

Pernyataan Anies itu bertolak belakang dengan janjinya pada Rabu, 4 April 2018. Dia mengatakan akan memanggil staf gubernur yang mengembalikan mobil Ratna Sarumpaet tanpa mengikuti standar prosedur. Bila terbukti bersalah, stafnya itu akan ditindak dan dilakukan pendisiplinan.

“Jadi, bekerja itu bukan karena rasa takut. Kami berdua (Anies-Sandi) akan jalankan taat SOP. Kalau ada permintaan apapun, lihat SOP (standar operational prosedur). Kalau itu sejalan, ya jalan,” ucapnya di DPRD DKI Jakarta, Rabu, 4 April 2018.

Anies menilai, pengembalian mobil Ratna Sarumpaet adalah kesalahan prosedur yang dilakukan oleh petugas Dishub. Petugas yang bekerja sesuai prosedur tidak perlu takut mendapatkan teguran dari atasannya. Apalagi, dia tidak pernah memberikan instruksi untuk mengembalikan mobil Ratna Saraumpaet.

“Itu kebiasaan buruk itu. Apakah teman Pak Gubernur atau bukan teman Pak Gubernur, prosedurnya sama. Dan jangan pernah takut sama Gubernur. Takutlah sama prosedur,” ujar Anies Baswesan menasihati.

Sigit berpendapat lain. Menurut dia, anak buahnya tak salah ketika mengembalikan mobil Ratna Sarumpaet setelah penderekan. Mekanisme pengembalian barang sitaan mirip sidang tilang pelanggaran lalu lintas di pengadilan. “Tidak perlu yang melanggar yang (harus) melakukan pembayaran denda (sendiri),“ ujarnya.

Penjelasan Sigit menyiratkan denda sudah dibayar tapi bukan oleh Ratna Sarumpaet sehingga mobil dikembalikan. Di sisi lain, Ratna menyatakan tak pernah membayar denda. John Odhius, staf khusus Anies Baswedan yang ditelepon Ratna ketika mobilnya diderek, juga tidak mau banyak bicara kasus ini.

“Biar Bu Ratna saja yang jelasin,” kata John di Balai Kota DKI, Kamis, 5 April 2018. John membantah meminta petugas Dishub DKI untuk mengembalikan mobil Ratna seperti yang dituduhkan Anies Baswedan. “Saya enggak kenal (orang) Dishub.”

Berdasarkan penjelasan Ratna Sarumpaet, teleponnya kepada Anies tak berbalas sehingga dia menghubungi salah satu staf Gubernur DKI. Menurut Ratna, anak buah Anies Baswedan itu berjanji mengurus masalah itu.

“Jam 11.00 (siang), (mobil) itu sudah diantar ke rumah saya,” katanya kepada Tempo via telepon, Rabu, 4 Maret 2018.

Ratna Sarumpaet menerangkan, dia menghubungi Anies Baswedan karena merasa tak bersalah tapi mobilnya diderek. Petugas berkeras menderek dengan alasan menjalankan petintah atasannya. "Saya telepon dong, Gubernur (Anies Baswedan) sebagai atasan,” ucap pendukung Anies-Sandi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 itu.


NGOAHAHAHAHA EA EA EA EA PADA CUCI TANGAN EA EA EA emoticon-Ngakak
0
7.3K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
kh.zhengweijianAvatar border
kh.zhengweijian
#9
kayak lagi nangkep belut, ada aja cara nyari lobang buat ngeles nya emoticon-Leh Uga
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.