- Beranda
- Stories from the Heart
ANDAI - Cerita Fiksi Time Travel Bersambung
...
TS
okarin89
ANDAI - Cerita Fiksi Time Travel Bersambung

Salam untuk semua penghuni Kaskus khususnya semua penghuni SFTH
Mohon izinkan Okarin membuat cerita bergenre Fiksi Futuristik ya. Ceritanya ini bersifat Fiksi jadi tidak perlu ditanyakan dan diperdebatkan ya.
Jika suka ya tolong beri cendol supaya semangat. Moga-moga nggak kentang ya karena ceritanya lumayan njelimet.
Jika suka dengan cerita Okarin tolong beri Okarin cendol yang banyak ya en rate bintang lima supaya Okarin tambah semangat nulisnya.
Spoiler for Prolog:
CHAPTER INDEX
DAFTAR GARIS DUNIA
DAFTAR GARIS WAKTU
CHAPTER 1 : YA GITU DEH !
CHAPTER 2 : TITIK PERTEMUAN
CHAPTER 3 : HAH !!!!!!!
CHAPTER 4 : WAKTU YANG BERJALAN MUNDUR
CHAPTER 5 : ADA APA DENGAN RALINE ?
CHAPTER 6 : PESAWAT YANG JATUH BAGIAN 1& BAGIAN 2
CHAPTER 7 : MEMBUAT MESIN WAKTU SEBENARNYA 1 BAGIAN 1 & BAGIAN 2
CHAPTER 8 : KEINGINAN TERDALAM JULIE BAGIAN 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10 , 11 ,12 ,13
Diubah oleh okarin89 17-08-2019 20:45
bonita71 dan 13 lainnya memberi reputasi
8
71.1K
427
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
okarin89
#59
CHAPTER TUJUH - MEMBUAT MESIN WAKTU SEBENARNYA 1 BAGIAN 2
“Sepertinya butuh upgrade software Mesin Waktu Scannernya karena versi yang 0.9.8 tidak menyediakan Headphone jack input ya !”. jawab Seno sekenanya pada Yaya, sambil menoleh ke arah Yaya dengan membuat lingkaran di kepala menggunakan jari telunjuk sebanyak tujuh kali.
“Dan butuh sinkronisasi dengan Mesin Waktu Scanner untuk memindahkan kesadaran yang ada pada masa saat ini ke masa yang lalu !”. tambah Garin dengan menunjukkan ekspresi wajah sangat serius pada Yaya; Seno; dan Kenji, sambil mengambil iPhone SVnya yang sedari tadi bergetar, lalu memasukkan pin karena terasa lebih cepat ketimbang Face Unlock; Fingerprint Scanner; maupun Iris Scanner; lalu membaca sebuah pesan dari Sarmin yang tertulis “Garin,Seno, en Yaya hari ini gue nginap di rumah Julie karena Julie sedang sakit !. Kalo loe ada waktu loe langsung kemari aja rin. Ada hal penting yang ingin Julie omongin ke loe. Ohya gue sudah cerita ke Julie tentang Mesin Waktu Scanner. Julie tanya ke gue apa dia boleh mencoba TMS aka Time Machine Scanner Messages System rin ? Udah dulu ya rin ! Yuk Dadah Bye-Bye ! Muwahhhhh !!!!!”, lalu membaca pesan aneh dari Kenji yang tertulis “Sebaiknya Mas Garin hati-hati dan tidak terlalu dekat dengan Mbak Yaya Mas ! Dia Mata-mata Orikel ! Saya sangat tahu dan sangat mengenalnya Mas Garin !”, lalu menatap Yaya dengan tatapan mata yang tajam, tidak berselang lama lalu menatap ke arah Kenji, lalu menghela nafas agak panjang, dan kemudian memasukkan kembali iPhonenya ke dalam kantong baju labnya yang berwarna putih.
“Apakah kamu baik-baik saja Garin ?”. tanya Yaya sedikit heran melihat perubahan raut wajah Garin, sambil menatap wajah Garin dalam-dalam yang terlihat agak sedih dengan tatapan mata yang cukup tajam.
“Super Mini ngirim pesen ke gue kalo dia nginep di rumah Julie untuk nemenin Julie yang lagi sakit Ya ... No !”. jawab Garin asal dengan wajah yang dingin dan datar pada Yaya, sambil berjalan menuju wastafel yang ada di dapur, lalu menghela nafas agak panjang memikirkan pesan dari Kenji mengenai Yaya sebagai mata-mata Orikel karena Orikel baginya cuma sekedar imajinasi belaka, lalu membuka keran wastafel secara perlahan, lalu membasuh mukanya sebanyak 5 kali, lalu menutup keran wastafel dengan perlahan, dan kemudian terkesima melihat bayangannya sendiri di cermin.
“GAAAAARIN !!!!!!! ... YAAAAAYA !!!!!”.
pekik Seno dengan tone suara yang sangat tinggi pada Garin dan Yaya, sambil melakukan trace IP number yang mengirimkan beberapa program backdoor dan spyware dalam komputernya.
“ADA APA NO ?”. tanya Garin dengan tone suara agak tinggi pada Seno, sambil bergegas berlari menuju Seno disusul oleh Yaya di belakangnya.
“Gue udeh berhasil ngetrace beberapa program backdoor dan spyware yang dikirim ke gue en ini berasal dari sebuah organisasi nirlaba pada bidang Science yang bernama ORIKEL !”. jawab Seno sekenanya pada Garin, sambil memperlihatkan hasil tracenya pada Garin dan Yaya yang memancing rasa penasaran Kenji.
“APAAAAA !”. pekik Kenji sangat kaget dengan apa yang dikatakan Seno barusan, sambil bergegas mengintip ke arah bawah dari balik jendela secara perlahan dan mendapatkan tujuh orang pria berpakaian serba hitam dan berkacamata hitam meneropong ke arah gedung Lab mereka.
“Ada apa Ken ?”. tanya Yaya sangat penasaran pada perubahan sikap Kenji pada dirinya, sambil memperhatikan raut wajah pria berkacamata itu yang terlihat agak khawatir entah apa yang ia khawatirkan, dan kemudian kembali melanjutkan membaca hasil trace Seno yang sedikit curiga karena komputernya agak berat untuk melakukan Coding dan Compile.
“Tidak papa Mbak Yaya. Sebaiknya Mas Garin mengikuti pesan Kenji! ... Baiklah semuanya ! ... Kenji mau beres-beres dulu ! ... Sampai Jumpa !”. seru Kenji sekenanya pada Yaya, lalu pada Garin, dan kemudian pada Yaya; Garin; dan Seno, sambil melambaikan ke arah ketiganya, dan kemudian bergegas keluar dari gedung itu untuk beres-beres Toko Buku.
“Apa Gue boleh tahu pesan Kenji ke elo rin sebagai seorang sahabat ?”. tanya Yaya sedikit penasaran pada Garin, sambil melihat aksi balasan Seno dengan mengirimkan beberapa backdoor program ke dalam server-server mereka.
“Dia bilang loe mata-mata Orikel ya en dia minta gue buat jauhin loe !”. jawab Garin apa adanya pada Yaya, sambil mengeluarkan iPhone SVnya dari kantong kanan baju labnya, dan kemudian menyerahkannya pada Yaya.
“GUE SUMPAH GUE NGGAK ADA KAITANNYA DENGAN ORIKEL !!!!!”. pekik Yaya agak emosional dan berapi-api pada Garin, sambil memberikan kode berupa jari telunjuk dan jari tengah di depan Garin dan Seno yang bisa diartikan sebagai sebuah sumpah.
“Gue percaya kok ya kalo elo bukan mata-mata walau kita belum lama kenal !”. seru Seno dengan nada polos pada Yaya, sambil menoleh ke arah Yaya, dan kemudian tidak berselang lama membaca beberapa data yang telah didapatkan mengenai ORIKEL dengan mata terbelalak dan mulut menganga ternyata organisasi tersebut telah melakukan beberapa percobaan mesin waktu dengan manusia sebagai kelinci percobaannya di mana setengah bagian tubuh dari manusia-manusia yang dijadikan kelinci percobaan mereka itu hangus terbakar.
“Oke kita kesampingkan dulu masalah ORIKEL. Ada hal penting yang mau gue tanyain pada kalian berdua. Sebenarnya apa yang menggerakkan dan memotivasi kalian untuk membuat mesin waktu ?”. seru Yaya dengan penuh antusias pada Garin dan Seno, dan kemudian bertanya pada keduanya, sambil memperhatikan perubahan raut wajah Garin yang terlihat sedih.
“Kita berdua mati-matian membuat mesin waktu untuk mewujudkan mimpi besar Ayah kami, Galih Chondro, untuk menyatukan kembali kakek kami, Prabu Jatmiko, dengan keluarganya. Setelah tragedi memalukan itu, gue dan adik gue selalu mendapat hinaan, makian, bahkan pernah dilempar kotoran. Mereka menganggap kami sebagai ... sampah ! Itulah yang mendasari kami membuat mesin waktu !”. jawab Garin dengan panjang lebar pada Yaya sambil menangis tersedu-sedu mengenang masa lalunya yang pahit yang memaksa ia dan Seno mengganti identitas mereka demi ketenangan dan kedamaian hidup mereka.
“Ternyata dibalik semua kegilaan loe en semua kekonyolan loe. Loe bisa nangis juga ya rin !”. sindir Yaya pada Garin, sambil menyeka air mata Garin, dan kemudian memeluk tubuhnya.
“Elo benar-benar Abang gueh yang hebat yang selalu jadi tameng gue saat mereka ngelempar kotoran ke arah gue ! ... Makasih banyak Garin ! ... I’m proud of you !”. seru Seno pelan pada Garin, sambil menangis tersedu-sedu ketika mengingat Garin yang selalu menjadi tameng saat mereka dilempar kotoran baik itu kotoran hewan maupun kotoran manusia.
Di depan sebuah gedung yang notabene adalah bekas sebuah kontrakan tua yang terletak di daerah Gambir, pada hari Senin tanggal 21 Januari 2075 sekitar pukul 11:43 WIB, terlihat tujuh orang pria berpakaian serba hitam dan berkacamata hitam mengarahkan teropong mereka pada sebuah gedung tua bekas kontrakan yang ada di depan mereka.
“Dari sepanjang pengawasan kami sepertinya mereka belum berhasil membuat mesin waktu ... Nona Verne !”. lapor salah satu pria berpakaian serba hitam itu pada seorang wanita yang bernama Verne, sambil meletakkan iPhone XVnya pada daun telinga kanan.
“Terus awasi mereka tanpa membuat mereka curiga !”. instruksi Verne pada salah satu anak buahnya.
“Siap 86 ... Nona Verne !”. seru salah satu pria berpakaian serba hitam itu pada Verne, sambil memberikan kode berupa jari telunjuk yang digerakkan ke depan pada 4 orang temannya yang ada di pertama untuk jalan terlebih dahulu menuju salah satu gedung yang mereka sewa yang letaknya tidak begitu jauh dari Lab Masa Depan, lalu memasukkan kembali iPhone XVnya ke kantong celana sebelah kiri, lalu memberikan kode pada kawan-kawannya untuk segera masuk ke dalam mobil, lalu masuk ke mobil bagian depan yang dekat dengan stir mobil, dan kemudian ia dan dua orang temannya segera berlalu dari depan gedung tersebut menyusul kawan-kawan mereka yang ada di dalam mobil pertama.
“Dan butuh sinkronisasi dengan Mesin Waktu Scanner untuk memindahkan kesadaran yang ada pada masa saat ini ke masa yang lalu !”. tambah Garin dengan menunjukkan ekspresi wajah sangat serius pada Yaya; Seno; dan Kenji, sambil mengambil iPhone SVnya yang sedari tadi bergetar, lalu memasukkan pin karena terasa lebih cepat ketimbang Face Unlock; Fingerprint Scanner; maupun Iris Scanner; lalu membaca sebuah pesan dari Sarmin yang tertulis “Garin,Seno, en Yaya hari ini gue nginap di rumah Julie karena Julie sedang sakit !. Kalo loe ada waktu loe langsung kemari aja rin. Ada hal penting yang ingin Julie omongin ke loe. Ohya gue sudah cerita ke Julie tentang Mesin Waktu Scanner. Julie tanya ke gue apa dia boleh mencoba TMS aka Time Machine Scanner Messages System rin ? Udah dulu ya rin ! Yuk Dadah Bye-Bye ! Muwahhhhh !!!!!”, lalu membaca pesan aneh dari Kenji yang tertulis “Sebaiknya Mas Garin hati-hati dan tidak terlalu dekat dengan Mbak Yaya Mas ! Dia Mata-mata Orikel ! Saya sangat tahu dan sangat mengenalnya Mas Garin !”, lalu menatap Yaya dengan tatapan mata yang tajam, tidak berselang lama lalu menatap ke arah Kenji, lalu menghela nafas agak panjang, dan kemudian memasukkan kembali iPhonenya ke dalam kantong baju labnya yang berwarna putih.
“Apakah kamu baik-baik saja Garin ?”. tanya Yaya sedikit heran melihat perubahan raut wajah Garin, sambil menatap wajah Garin dalam-dalam yang terlihat agak sedih dengan tatapan mata yang cukup tajam.
“Super Mini ngirim pesen ke gue kalo dia nginep di rumah Julie untuk nemenin Julie yang lagi sakit Ya ... No !”. jawab Garin asal dengan wajah yang dingin dan datar pada Yaya, sambil berjalan menuju wastafel yang ada di dapur, lalu menghela nafas agak panjang memikirkan pesan dari Kenji mengenai Yaya sebagai mata-mata Orikel karena Orikel baginya cuma sekedar imajinasi belaka, lalu membuka keran wastafel secara perlahan, lalu membasuh mukanya sebanyak 5 kali, lalu menutup keran wastafel dengan perlahan, dan kemudian terkesima melihat bayangannya sendiri di cermin.
“GAAAAARIN !!!!!!! ... YAAAAAYA !!!!!”.
pekik Seno dengan tone suara yang sangat tinggi pada Garin dan Yaya, sambil melakukan trace IP number yang mengirimkan beberapa program backdoor dan spyware dalam komputernya.
“ADA APA NO ?”. tanya Garin dengan tone suara agak tinggi pada Seno, sambil bergegas berlari menuju Seno disusul oleh Yaya di belakangnya.
“Gue udeh berhasil ngetrace beberapa program backdoor dan spyware yang dikirim ke gue en ini berasal dari sebuah organisasi nirlaba pada bidang Science yang bernama ORIKEL !”. jawab Seno sekenanya pada Garin, sambil memperlihatkan hasil tracenya pada Garin dan Yaya yang memancing rasa penasaran Kenji.
“APAAAAA !”. pekik Kenji sangat kaget dengan apa yang dikatakan Seno barusan, sambil bergegas mengintip ke arah bawah dari balik jendela secara perlahan dan mendapatkan tujuh orang pria berpakaian serba hitam dan berkacamata hitam meneropong ke arah gedung Lab mereka.
“Ada apa Ken ?”. tanya Yaya sangat penasaran pada perubahan sikap Kenji pada dirinya, sambil memperhatikan raut wajah pria berkacamata itu yang terlihat agak khawatir entah apa yang ia khawatirkan, dan kemudian kembali melanjutkan membaca hasil trace Seno yang sedikit curiga karena komputernya agak berat untuk melakukan Coding dan Compile.
“Tidak papa Mbak Yaya. Sebaiknya Mas Garin mengikuti pesan Kenji! ... Baiklah semuanya ! ... Kenji mau beres-beres dulu ! ... Sampai Jumpa !”. seru Kenji sekenanya pada Yaya, lalu pada Garin, dan kemudian pada Yaya; Garin; dan Seno, sambil melambaikan ke arah ketiganya, dan kemudian bergegas keluar dari gedung itu untuk beres-beres Toko Buku.
“Apa Gue boleh tahu pesan Kenji ke elo rin sebagai seorang sahabat ?”. tanya Yaya sedikit penasaran pada Garin, sambil melihat aksi balasan Seno dengan mengirimkan beberapa backdoor program ke dalam server-server mereka.
“Dia bilang loe mata-mata Orikel ya en dia minta gue buat jauhin loe !”. jawab Garin apa adanya pada Yaya, sambil mengeluarkan iPhone SVnya dari kantong kanan baju labnya, dan kemudian menyerahkannya pada Yaya.
“GUE SUMPAH GUE NGGAK ADA KAITANNYA DENGAN ORIKEL !!!!!”. pekik Yaya agak emosional dan berapi-api pada Garin, sambil memberikan kode berupa jari telunjuk dan jari tengah di depan Garin dan Seno yang bisa diartikan sebagai sebuah sumpah.
“Gue percaya kok ya kalo elo bukan mata-mata walau kita belum lama kenal !”. seru Seno dengan nada polos pada Yaya, sambil menoleh ke arah Yaya, dan kemudian tidak berselang lama membaca beberapa data yang telah didapatkan mengenai ORIKEL dengan mata terbelalak dan mulut menganga ternyata organisasi tersebut telah melakukan beberapa percobaan mesin waktu dengan manusia sebagai kelinci percobaannya di mana setengah bagian tubuh dari manusia-manusia yang dijadikan kelinci percobaan mereka itu hangus terbakar.
“Oke kita kesampingkan dulu masalah ORIKEL. Ada hal penting yang mau gue tanyain pada kalian berdua. Sebenarnya apa yang menggerakkan dan memotivasi kalian untuk membuat mesin waktu ?”. seru Yaya dengan penuh antusias pada Garin dan Seno, dan kemudian bertanya pada keduanya, sambil memperhatikan perubahan raut wajah Garin yang terlihat sedih.
“Kita berdua mati-matian membuat mesin waktu untuk mewujudkan mimpi besar Ayah kami, Galih Chondro, untuk menyatukan kembali kakek kami, Prabu Jatmiko, dengan keluarganya. Setelah tragedi memalukan itu, gue dan adik gue selalu mendapat hinaan, makian, bahkan pernah dilempar kotoran. Mereka menganggap kami sebagai ... sampah ! Itulah yang mendasari kami membuat mesin waktu !”. jawab Garin dengan panjang lebar pada Yaya sambil menangis tersedu-sedu mengenang masa lalunya yang pahit yang memaksa ia dan Seno mengganti identitas mereka demi ketenangan dan kedamaian hidup mereka.
“Ternyata dibalik semua kegilaan loe en semua kekonyolan loe. Loe bisa nangis juga ya rin !”. sindir Yaya pada Garin, sambil menyeka air mata Garin, dan kemudian memeluk tubuhnya.
“Elo benar-benar Abang gueh yang hebat yang selalu jadi tameng gue saat mereka ngelempar kotoran ke arah gue ! ... Makasih banyak Garin ! ... I’m proud of you !”. seru Seno pelan pada Garin, sambil menangis tersedu-sedu ketika mengingat Garin yang selalu menjadi tameng saat mereka dilempar kotoran baik itu kotoran hewan maupun kotoran manusia.
Di depan sebuah gedung yang notabene adalah bekas sebuah kontrakan tua yang terletak di daerah Gambir, pada hari Senin tanggal 21 Januari 2075 sekitar pukul 11:43 WIB, terlihat tujuh orang pria berpakaian serba hitam dan berkacamata hitam mengarahkan teropong mereka pada sebuah gedung tua bekas kontrakan yang ada di depan mereka.
“Dari sepanjang pengawasan kami sepertinya mereka belum berhasil membuat mesin waktu ... Nona Verne !”. lapor salah satu pria berpakaian serba hitam itu pada seorang wanita yang bernama Verne, sambil meletakkan iPhone XVnya pada daun telinga kanan.
“Terus awasi mereka tanpa membuat mereka curiga !”. instruksi Verne pada salah satu anak buahnya.
“Siap 86 ... Nona Verne !”. seru salah satu pria berpakaian serba hitam itu pada Verne, sambil memberikan kode berupa jari telunjuk yang digerakkan ke depan pada 4 orang temannya yang ada di pertama untuk jalan terlebih dahulu menuju salah satu gedung yang mereka sewa yang letaknya tidak begitu jauh dari Lab Masa Depan, lalu memasukkan kembali iPhone XVnya ke kantong celana sebelah kiri, lalu memberikan kode pada kawan-kawannya untuk segera masuk ke dalam mobil, lalu masuk ke mobil bagian depan yang dekat dengan stir mobil, dan kemudian ia dan dua orang temannya segera berlalu dari depan gedung tersebut menyusul kawan-kawan mereka yang ada di dalam mobil pertama.
Diubah oleh okarin89 26-03-2018 21:04
1