- Beranda
- Stories from the Heart
Diary 2 Dunia
...
TS
agusk1988
Diary 2 Dunia

Terima kasih mas AWAYAYE untuk cover keren nya.
Ilustrasi Ronggo Geni

Ilustrasi Dewi Puspa Kenanga

Halo agan/aganwati kaskuser sekalian. Halo juga untuk para momod sekalian. Gue adalah silent reader yang udah lama melintang di forum kaskus. Terkhusus untuk sub forum stories from the heart. Kali ini perkenankan gue untuk menceritakan sebuab kisah klasik tentang perjalanan anak manusia yang berawal mula beberapa tahun lalu.
Jika kalian bertanya ini real atau fiksi.? gue kembali kan ke pribadi para reader sekalian. Daripada pada nanti para reader sekalian kepo, anggap saja cerita ini fiksi
Tapi terlepas dari itu semua,, percaya lah bahwa " mereka", beserta " dunia mereka" itu ada. Jadi hormati lah " mereka" seperti kita menghormati sesama kita. Karena pada dasarnya " mereka" sama seperti kita. Ada baik, jahat beserta segala hal yang tak bisa di jelaskan secara logika.
Dan yang terakhir, harap patuhi rule yang berlaku di sub forum ini. Karena menghormati orang lain itu secara tidak langsung membuat kita juga akan di hormat i.
Silahkan di nikmati
Quote:
Spoiler for ILUSTRASI:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 165 suara
Menurut Kalian Bagaimana Seharusnya Thread Ini Berjalan Ke Depannya
Tetep seperti sudah sudah mas, penuh dengan pesan kehidupan
90%
Tamat in saja mas,, sudah terlalu mainstream seperti Thread lain
9%
No Comment mas, emang situ siapa..?
1%
Diubah oleh agusk1988 18-07-2021 04:03
User telah dihapus dan 26 lainnya memberi reputasi
23
1M
2.9K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
agusk1988
#2006
PART 77
Malam pun semakin larut,, Smentra hawa dingin semakin menusuk tulang.. Temen teman yang lain juga sudah kecapean serta kekenyangan karena terlalu banyak makan..
Mbak Silvi pun lantas mengajak kami masuk ke rumah utama untuk beristirahat.. Aku dan kang paijo pun sebenarnya pamit untuk pulang ke rumah.. Namun seperti sms yang sebelumnya dikirim, mbak silvi meminta ku serta kang paijo untuk menginap saja di rumah nya kali ini..
Aku pun tak enak untuk menolak ajakan mbak silvi,, sementara kang paijo keuekeuh untuk tetap pulang. Sebab dia gak enak karena kepikiran dengan mobil nya pak makhrus..
Akhirnya selain kang paijo dkk, kami semua menginap di rumah mbak silvi.. Rumah mbak silvi ini memang besar.. Desain nya mirip rumah nya Reni.. Rumah bertingkat dua lantai dengan balkon di lantai atas..
Namun rumah mbak silvi lebih luas.. Pak Adrian bilang sengaja mendesain rumahnya seperti itu karena memiliki keluarga yang besar.. Jadi kalau ada acara atau anggota keluarganya yang mampir, rumah nya cukup untuk menampung mereka semua..
Karena tak biasa tidur di rumah mewah,, mata ku pun tak mau juga terpejam.. Sementara bang David yang tidur sekamar dengan ku, udah ngorok dari tadi.. Aku pun lantas naik ke lantai dua saja dan duduk duduk sebentar disana untuk menunggu rasa kantuk ku tiba..
Bibir nya semakin didekatkan nya ke arah ku.. Namun saat bibir tersebut beberapa inchi lagi akan menyentuh bibir ku,,
aku pun membuang muka hingga membuat mbak Rika kecewa..
Aku pun hanya menggeleng kepala menanggapi ucapan terakhir dari mbak Rika.. Sementara itu di balik pintu,, aku merasakan ada seseorang yang sedari tadi menyimak percakapan kami berdua ..
Sesampainya di kamar,, aku pun masih tak bisa memejamkan mata dan kembali kepikiran dengan apa yang di ucapkan oleh mbak Rika..
Sebab aku tak habis pikir,, bagaimana mungkin bisa serendah itu mbak Rika menilai diri sendirinya..
Sebab Mbak Rika itu cewek yang cantik dan menarik menurut ku.. Dia Dari keluarga berada .. Kuliah di salah satu PTN di Jawa Timur..
Namun itu rupa nya belum cukup untuk membuat mbak Rika merasakan sebuah kebahagiaan..
Seperti yang aku juga rasakan saat ini.. Ranjang empuk rumah mbak silvi,, belum juga bisa membuat ku untuk tertidur.. Aku pun lantas pergi ke ruang keluarga dan memilih tidur di atas karpet lantai yang terbuat dari permadani..
Dan akhirnya aku pun kini bisa memejamkan mata dan tidur dengan nyenyak..
Karena sudah terlanjur bangun, aku pun ikut mbak silvi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.. Beberapa saat kemudian,, Reni pun sudah bangun juga dan ke kamar mandi pula untuk mengambil wudhu ..
Selepas sholat shubuh, kami bertiga pun membantu Tante Yulia dan asisten rumah tangga mbak silvi untuk menyiapkan sarapan..
Sementra yang lain masih asyik tertidur di kamar masing-masing.. Mereka baru bangun jam setengah 7 saat di bangun kan oleh Tante Yulia untuk sarapan..
Reni pun terlihat diam dan hanya memandang i sepiring nasi goreng yang ada di hadapan nya..
Aku yakin dia sangat kepikiran dengan ucapan yang dilontarkan oleh mbak Rika..
Acara santap sarapan pun di lanjutkan kembali..
Selepas sarapan, aku langsung pamit ke pak Adrian serta tante Yulia untuk pulang ke rumah. . setelah mengantarkan Reni terlebih dahulu tentunya..
Aku pun lantas meninggalkan mbak Rika dan menuju ke halaman teras rumah pak Adrian.. Yang mana Reni telah lebih dahulu menunggu ku disana..
Bang David dan Stella tetap tinggal karena pak Armand baru menjemput mereka sore hari nanti..
Sementara mbak Arin dan mbak Tasya setelah mendapat nomer kontak ku,, langsung meninggalkan rumah pak Adrian tanpa tahu kemana tujuan nya..
Karena hari libur serta kondisi lalu lintas yang cukup lancar di pagi hari,, aku pun tak butuh waktu lama untuk mengantarkan reni kembali ke rumah nya..
Pak Andi dan Bu Rahma pun menyambut kedatangan kami.. Sementara Rena sendiri menurut pak Andi lagi maen ke rumah nya mbak dina..
Karena ada janji dengan mbak Silvi nanti siang,, selepas mengantarkan reni ke rumah nya, aku pun langsung pamit saja dengan pak Andy.. Dan sepertinya beliau tahu serta mahfum kalau aku masih banyak urusan..
Setelah menyalakan kembali mesin motor ku,,.? Aku pun memacu nya perlahan menembus udara pagi yang sejuk..
Dan saat aku melewati jalan keluar dari rumah nya Reni,, tanpa sengaja dari kejauhan aku melihat sosok yang sangat familiar bagi ku sedang membuang sampah di kotak sampah yang terbuat dari cor beton yang berada di depan rumahnya..
Aku pun menepi kan motor ku untuk sekedar menyapa nya barang sebentar..
Karena penasaran dengan rumah Helen,, aku pun menerima tawaran nya untuk mampir barang sebentar..
Dan hawa aneh langsung ku rasakan begitu memasuki pekarangan rumahnya..
Malam pun semakin larut,, Smentra hawa dingin semakin menusuk tulang.. Temen teman yang lain juga sudah kecapean serta kekenyangan karena terlalu banyak makan..
Mbak Silvi pun lantas mengajak kami masuk ke rumah utama untuk beristirahat.. Aku dan kang paijo pun sebenarnya pamit untuk pulang ke rumah.. Namun seperti sms yang sebelumnya dikirim, mbak silvi meminta ku serta kang paijo untuk menginap saja di rumah nya kali ini..
Aku pun tak enak untuk menolak ajakan mbak silvi,, sementara kang paijo keuekeuh untuk tetap pulang. Sebab dia gak enak karena kepikiran dengan mobil nya pak makhrus..
Akhirnya selain kang paijo dkk, kami semua menginap di rumah mbak silvi.. Rumah mbak silvi ini memang besar.. Desain nya mirip rumah nya Reni.. Rumah bertingkat dua lantai dengan balkon di lantai atas..
Namun rumah mbak silvi lebih luas.. Pak Adrian bilang sengaja mendesain rumahnya seperti itu karena memiliki keluarga yang besar.. Jadi kalau ada acara atau anggota keluarganya yang mampir, rumah nya cukup untuk menampung mereka semua..
Karena tak biasa tidur di rumah mewah,, mata ku pun tak mau juga terpejam.. Sementara bang David yang tidur sekamar dengan ku, udah ngorok dari tadi.. Aku pun lantas naik ke lantai dua saja dan duduk duduk sebentar disana untuk menunggu rasa kantuk ku tiba..
Quote:
Bibir nya semakin didekatkan nya ke arah ku.. Namun saat bibir tersebut beberapa inchi lagi akan menyentuh bibir ku,,
aku pun membuang muka hingga membuat mbak Rika kecewa..
Quote:
Aku pun hanya menggeleng kepala menanggapi ucapan terakhir dari mbak Rika.. Sementara itu di balik pintu,, aku merasakan ada seseorang yang sedari tadi menyimak percakapan kami berdua ..
Quote:
Sesampainya di kamar,, aku pun masih tak bisa memejamkan mata dan kembali kepikiran dengan apa yang di ucapkan oleh mbak Rika..
Sebab aku tak habis pikir,, bagaimana mungkin bisa serendah itu mbak Rika menilai diri sendirinya..
Sebab Mbak Rika itu cewek yang cantik dan menarik menurut ku.. Dia Dari keluarga berada .. Kuliah di salah satu PTN di Jawa Timur..
Namun itu rupa nya belum cukup untuk membuat mbak Rika merasakan sebuah kebahagiaan..
Seperti yang aku juga rasakan saat ini.. Ranjang empuk rumah mbak silvi,, belum juga bisa membuat ku untuk tertidur.. Aku pun lantas pergi ke ruang keluarga dan memilih tidur di atas karpet lantai yang terbuat dari permadani..
Dan akhirnya aku pun kini bisa memejamkan mata dan tidur dengan nyenyak..
Quote:
Karena sudah terlanjur bangun, aku pun ikut mbak silvi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.. Beberapa saat kemudian,, Reni pun sudah bangun juga dan ke kamar mandi pula untuk mengambil wudhu ..
Selepas sholat shubuh, kami bertiga pun membantu Tante Yulia dan asisten rumah tangga mbak silvi untuk menyiapkan sarapan..
Sementra yang lain masih asyik tertidur di kamar masing-masing.. Mereka baru bangun jam setengah 7 saat di bangun kan oleh Tante Yulia untuk sarapan..
Quote:
Reni pun terlihat diam dan hanya memandang i sepiring nasi goreng yang ada di hadapan nya..
Aku yakin dia sangat kepikiran dengan ucapan yang dilontarkan oleh mbak Rika..
Quote:
Acara santap sarapan pun di lanjutkan kembali..
Selepas sarapan, aku langsung pamit ke pak Adrian serta tante Yulia untuk pulang ke rumah. . setelah mengantarkan Reni terlebih dahulu tentunya..
Quote:
Aku pun lantas meninggalkan mbak Rika dan menuju ke halaman teras rumah pak Adrian.. Yang mana Reni telah lebih dahulu menunggu ku disana..
Bang David dan Stella tetap tinggal karena pak Armand baru menjemput mereka sore hari nanti..
Sementara mbak Arin dan mbak Tasya setelah mendapat nomer kontak ku,, langsung meninggalkan rumah pak Adrian tanpa tahu kemana tujuan nya..
Karena hari libur serta kondisi lalu lintas yang cukup lancar di pagi hari,, aku pun tak butuh waktu lama untuk mengantarkan reni kembali ke rumah nya..
Pak Andi dan Bu Rahma pun menyambut kedatangan kami.. Sementara Rena sendiri menurut pak Andi lagi maen ke rumah nya mbak dina..
Karena ada janji dengan mbak Silvi nanti siang,, selepas mengantarkan reni ke rumah nya, aku pun langsung pamit saja dengan pak Andy.. Dan sepertinya beliau tahu serta mahfum kalau aku masih banyak urusan..
Quote:
Setelah menyalakan kembali mesin motor ku,,.? Aku pun memacu nya perlahan menembus udara pagi yang sejuk..
Dan saat aku melewati jalan keluar dari rumah nya Reni,, tanpa sengaja dari kejauhan aku melihat sosok yang sangat familiar bagi ku sedang membuang sampah di kotak sampah yang terbuat dari cor beton yang berada di depan rumahnya..
Aku pun menepi kan motor ku untuk sekedar menyapa nya barang sebentar..
Quote:
Karena penasaran dengan rumah Helen,, aku pun menerima tawaran nya untuk mampir barang sebentar..
Dan hawa aneh langsung ku rasakan begitu memasuki pekarangan rumahnya..
efti108 dan 12 lainnya memberi reputasi
13


