- Beranda
- Stories from the Heart
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
...
TS
juraganpengki
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)

Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..
Prolog
Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..
Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)
SIDE STORIES
Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...

Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..
Prolog
Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..
Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)
SIDE STORIES
Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...
Diubah oleh juraganpengki 15-07-2018 20:23
iskrim dan 132 lainnya memberi reputasi
127
2.1M
8K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
juraganpengki
#4042
Dendam Seorang Sahabat..
Arya sahabat gw, yang sedang berdiri bertolak pinggang sambil menyunggingkan senyuman dingin, nampak terus menatap gw dengan sorot mata tajam.. Sementara, gw merasakan aura gelap yang cukup kuat dari Ni Mas Linduri dan sosok jin laki-laki tampan dengan kening terikat tali hitam..
“Lekas serahkan Ni Mas Laras Rangkuti! Aku tidak mau dia terluka saat kami menyerang mu beserta pemuda yang kau lindungi, Bayu Barata” Teriak sosok Jin tampan berambut panjang sebahu dengan nada suara menantang..
“Setan alas! Aku tidak punya waktu untuk meladeni jin rendahan seperti kalian! Aku harus segera mengobati nya” Kata Bayu Barata yang balas membentak dengan suara tak kalah keras..
Gw yang melihat wajah Arya nampak sangat mendendam, perlahan berjalan mendekatinya yang berada disebelah kiri.. Baru satu langkah gw berjalan, tiba-tiba Arya berlari cepat ke arah gw dengan dua telapak tangan sudah dirapatkan seluruh jarinya.. Tanpa banyak berfikir, gw langsung merapalkan Ajian Tapak Jagat dan mencoba menangkis ayunan telapak tangan Arya..
TRANGG!!!
Suara seperti dua besi yang beradu terdengar saat dua telapak tangan gw dan Arya beradu.. Berbeda dengan pertempuran kami dahulu, gw tidak lagi merasakan ngilu di telapak tangan yang sudah terisi Tapak Jagat saat menangkis Tapak Wesi milik Arya.. Sementara, Arya sendiri menyunggingkan senyuman menyeringai, lalu memutar tubuhnya kesamping dan dengan cepat menyapukan tendangan kaki kanan..
Gw menarik tubuh mundur kebelakang untuk menghindari serangan kaki Arya.. Kedua mata gw sempat melirik ke arah Nyi Mas Linduri dan sosok Jin laki-laki berwajah asing yang melesat cepat menuju Bayu Barata..
Persis dua tombak sebelum kedua Jin itu tiba dan mulai melayangkan serangan ke Bayu Barata.. Mendadak, sebuah selendang berwarna biru melesat secepat kilat menyambar dua sosok yang mengancam.. Sontak, Ni Mas Linduri melompat tinggi ke atas untuk menghindari sambaran selendang biru misterius.. Sementara, sosok Jin laki-laki berikat kepala hitam menendang ujung selendang biru dengan kakinya.. Namun sayang, bukannya berhasil mematahkan serangan ujung selendang, Jin laki-laki tersebut malah terpental jatuh ke belakang..
Gw yang masih mencoba menghindari serangan Arya, mulai terpancing emosi begitu serangan sahabat baik gw itu datang bertubi-tubi.. Menyadari posisi serangan Arya yang selalu menyerang dari jarak dekat, gw memutuskan untuk mengubah jurus menggunakan Ilmu Silat Betawi dengan jurus Kelab*ng Nyeb*ang ajaran Babeh Misar..
Bergantian sekarang Arya yang mulai sedikit kerepotan menangkis serangan gw yang nampak tak beraturan memecah konsentrasinya.. Dengan pola serangan zig zag, gw mematahkan pukulan Tapak Wesi menggunakan ayunan tangan berisi Tapak Jagat.. Disusul sapuan kaki yang dengan cepat dan berkali-kali mencoba menjatuhkan Arya.. Hingga di satu kesempatan sahabat gw itu lengah, akibat terlalu mencoba mencermati serangan dari kaki.. Dengan cepat, gw menyodokkan ujung sikut kanan terisi tenaga dalam, yang tepat mengenai ulu hati Arya..
Arya tersurut beberapa tombak kebelakang terkena tusukan sikut gw yang terisi tenaga dalam.. Kemudian gerakan terseret Arya terhenti saat Ni Mas Linduri menahan punggungnya dari belakang..
“Jurus apa yang kau gunakan, Ngger? Gerakanmu aneh, namun cukup berbahaya” Tanya seorang perempuan yang terdengar dari jarak satu tombak dibelakang..
Gw segera menoleh dan melihat Nyi Mas Galuh Pandita tanpa menjawab pertanyaan beliau.. Sosok jin cantik bermahkota biru itu nampak sedang memegangi dua ujung selendang biru miliknya sambil menatap tajam ke arah ketiga sosok lawan yang ada beberapa tombak di depan.. Tanpa disuruh gw langsung mencium punggung lengan Jin cantik yang usianya jauh lebih tua dibanding Sekar, lalu melempar pandangan mencoba mencari keberadaan Bayu Barata..
“Jin Penjaga mu telah pergi membawa sesosok Jin yang terluka, Ngger.. Aku yang menyuruh Bayu Barata lekas pergi sekaligus menggantikan dirinya untuk melawan Lembu Rukmo bersama teman perempuannya”
Ucapan Nyi Mas Galuh Pandita seketika membuat kedua mata gw terbelakak.. Lalu, gw melempar pandangan ke sosok jin laki-laki berwajah tampan yang sedang ditatap tajam oleh isterinya Ki Suta..
“Jin laki-laki itu kah yang Eyang Puteri maksud sebagai Lembu Rukmo?” Tanya gw mencoba meyakinkan..
Nyi Mas Galuh Pandita menganggukkan kepalanya satu kali, lalu menoleh sesaat ke arah gw..
“Aku tahu wajah asli Lembu Rukmo seperti apa, sebelum Ayahku mengganti wajah tampannya menjadi kepala lembu.. Hukuman yang diberikan Ayahku, karena Lembu Rukmo telah melakukan suatu kesalahan cukup besar.. Aku mendengar sendiri betapa pilu teriakan Lembu Rukmo saat kepalanya sudah menjelma menjadi kepala lembu”
Gw menganggukkan kepala mengikuti Nyi Mas Galuh Pandita setelah mengetahui siapa sebenarnya sosok jin laki-laki berwajah tampan, yang datang bersama Arya dan Ni Mas Linduri..
“Sepertinya, ada yang membantu Lembu Rukmo hingga bisa terlepas dari hukuman Ayahku, Ngger.. Aku juga merasakan hawa kesaktian nya meningkat pesat, meski masih berada lima tingkat dibawahku”
Dalam hati, gw mengiyakan kalimat Nyi Mas Galuh Pandita.. Baik sosok Ni Mas Linduri dan Lembu Rukmo memang kedua nya terasa lebih kuat hawanya sekarang, dibanding sejak terakhir kali kami bertemu.. Malah, seingat gw Ni Mas Linduri termasuk Jin wanita yang memiliki kekuatan rendah.. Tapi sekarang, bukan hanya hawanya saja yang bertambah kuat.. Namun, gelapnya aura yang menyelimuti sosok mereka bertiga juga lumayan pekat..
“Firasatku, mereka bertiga berada dibawah kendali Jin yang sangat kuat, Ngger” Ucap Nyi Mas Galuh Pandita yang membuat gw menoleh ke arahnya..
“Apakah Braja Krama yang mengendalikan mereka, Eyang Puteri?” Tanya gw mencoba mengutarakan dugaan..
Nyi Mas Galuh Pandita terdiam sambil memegang dua ujung selendangnya lebih erat, saat ketiga sosok lawan maju satu tombak ke depan..
“Kemungkinan besar memang musuh besar Ayahku yang mengendalikan mereka.. Aku bisa merasakan hawa ilmu hitam menyelimuti mereka.. Lebih baik sekarang kita bersiap memutar otak, mencari cara bagaimana menghadapi mereka bertiga tanpa harus membunuh” Jawab Nyi Mas Galuh Pandita dengan wajah serius..
Gw kembali mengangguk faham akan ucapan isterinya Ki Suta.. Sedari tadi, gw memang tidak bersungguh-sungguh ingin melukai Arya, saat menghadapinya.. Yang gw lakukan hanya sebuah bentuk pertahanan diri.. Bagaimana pun juga, Arya adalah sahabat yang sudah gw anggap seperti saudara sendiri.. Apalagi setelah tahu bahwa tindakan yang Arya lakukan ternyata bukan berasal dari kemauannya sendiri.. Melainkan karena berada dalam pengaruh ilmu hitam..
“Aku akan mencoba melumpuhkan jin perempuan itu dan Lembu Rukmo dengan selendangku.. Kau sendiri, harus bisa menotok jalan darah pemuda itu, Ngger”
Gw seketika melempar pandangan ke arah Nyi Mas Galuh Pandita.. Dan isterinya Ki Suta itu nampak membalas tatapan gw dengan mengerutkan dahi..
“Jangan katakan kau belum menguasai Ilmu menotok jalan darah, Ngger?” Tanya Nyi Mas Galuh Pandita dengan wajah menyelidik dan gw balas dengan senyuman konyol..
“Bodoh!! Apa saja yang kau lakukan selama ini bersama dua Jin Penjagamu, Bocah Edan?”Bentak Nyi Mas Galuh Pandita dengan wajah kesal..
Gw sendiri hanya menggaruk-garuk kepala tanpa bisa menjawab dan memberi alasan atas bentakan sekaligus pertanyaan Beliau..
“Sudahlah! Terserah mu saja, Ngger.. Yang penting, kau harus berhasil melumpuhkan pemuda itu tanpa membuatnya luka parah.. Jika hanya pukulan dan tendangan, boleh saja kau berikan sebagai bentuk pertahanan”
Sebuah kalimat IYA gw berikan atas kalimat Nyi Mas Galuh Pandita barusan.. Kemudian, sosok cantik bersenjatakan Selendang Biru itu melompat maju ke depan dan mulai bertarung melawan Ni Mas Linduri serta Lembu Rukmo..
Sementara, gw sengaja melompat menjauh sekitar sepuluh tombak ke arah samping kiri.. Arya yang sudah bersiap menyerang dengan kedua telapak tangan kembali terapatkan semua jari-jarinya, nampak lagi-lagi menyunggingkan senyuman menyeringai..
“Ar.. Lu inget gw kan? Ini gw, Imam” Tanya gw berusaha menyadarkan nya, sambil menyiapkan Ajian Tapak Jagat di kedua telapak tangan..
Bukannya menjawab, Arya malah kembali berlari kencang ke arah gw sambil menyiapkan serangan.. Beberapa kali sahabat berjaket biru itu, mengayunkan tangannya ke bagian vital ditubuh gw seperti jantung dan kepala.. Namun, dengan sigap gw juga berhasil menangkis serangannya..
Jurus Ilmu Silat Betawi dengan pola serangan tangan dan sapuan kaki nan cepat, kembali gw pilih untuk menghadapi Arya.. Beberapa kali gw berhasil mendaratkan tendangan tanpa terisi tenaga dalam di tubuh Arya, karena jika gw membalas serangannya dengan pukulan yang mengandung Ajian Tapak Jagat, akan berakibat sangat fatal bagi Arya..
Sampai di satu masa, gw lagi-lagi berhasil menendang Arya dengan cukup keras hingga membuatnya jatuh terjengkang.. Melihat Arya sedang mencoba bangkit namun masih dalam posisi tidak siap.. Gw segera melompat ke belakangnya dan mencengkram kedua pergelangan tangan pemuda itu, sambil menendang dua bagian belakang lututnya hingga ia jatuh berlutut diatas tanah..
Arya mencoba melepaskan diri dari cengkraman dua tangan gw dipergelangan tangannya yang sudah tersilang di punggung.. Sementara, kaki kiri gw mengunci dua lututnya dari arah belakang.. Tak mau Arya sampai lepas, gw spontan mendorong punggung pemuda itu hingga tubuhnya jatuh tengkurap diatas tanah..
Pandangan mata gw sempat terlempar ke arah Nyi Mas Galuh Pandita yang juga sudah berhasil melumpuhkan Ni Mas Linduri dan Lembu Rukmo dalam belitan Selendang Biru..
“Lepasin gw, Anjin*!!! Gw mo bales dendam ke lu” Teriak Arya yang tubuhnya sudah gw kunci sempurna diatas tanah..
“Santai donk, Ar! Lu sahabat gw.. Lagian dendam apaan yang mo lu bales ke gw? Tanya gw yang masih mencengkram dua pergelangan tangan Arya dibelakang punggung dan menekan dua lututnya dengan kaki kiri..
Arya sempat meludah ke samping sambil mencoba melepaskan diri dari kuncian gw..
“Jangan pura-pura bego! Lu yang udah jeblosin bokap gw ke Penjara Gaib laut utara, monyet!” Bentak Arya dengan suara keras..
Gw yang mendengar umpatan Arya barusan, mengerutkan dahi karena mengingat kejadian itu sudah lama berlalu.. Dengan sedikit kasar, gw menekan kepala Arya hingga pipinya menempel ke tanah..
“Kejadian itu udah lama, Tolol! Lagipula, bukan gw yang salah tapi bokap lu sendiri tuh yang nyolong Giok Pusaka Kerajaan Luat Utara”
“Bangsa* lu, Mam” Bentak Arya lagi yang kali ini gw balas dengan jitakkan di belakang kepalanya..
Pandangan gw kembali terlempar ke arah Nyi Mas Galuh Pandita yang terlihat sedang memegang ubun-ubun Ni Mas Linduri serta Lembu Rukmo, dengan kedua mata terpejam dan mulut berkomat-kamit.. Sepertinya, Jin cantik isteri Ki Suta itu sedang berusaha menghilangkan pengaruh jahat dari tubuh dua jin tersebut..
Tak lama kemudian, Nyi Mas Galuh Pandita membuka mata dengan wajah sedikit pucat lalu mengangkat dua telapak tangannya dari ubun-ubun Ni Mas Linduri dan Lembu Rukmo.. Dua sosok Jin berpakaian serba hitam itu, nampak terkulai jatuh tak sadarkan diri masih dalam belitan Selendang Biru.. Sementara, Nyi Mas Galuh Pandita nampak mulai berjalan menghampiri gw sambil menyunggingkan senyuman..
Tiba-tiba, tubuh Nyi Mas Galuh Pandita nampak berjalan terhuyung-huyung lalu jatuh terjerembab ke atas tanah.. Gw yang melihat hal itu, sontak berteriak memanggil nama isterinya Ki Suta..
Pikiran gw mulai bercabang dua.. Satu sisi ingin melihat keadaan Nyi Mas Galuh Pandita yang sedang tak sadarkan diri seperti Ni Mas Linduri dan Lembu Rukmo.. Disisi lain tak mau melepas kuncian di tubuh Arya.. Saat, kebimbangan menelisik dalam benak.. Mendadak, sebuah kilat menyambar persis dua tombak di dekat kami..
JEGEEERR!!!
Gw yang sempat terkejut melihat sinar putih nan terang dari langit menyambar tanah, disusul suara menggelegar, terus menajamkan pandangan ke tempat jatuhnya sambaran petir.. Dalam hati, gw berharap bahwa sambaran kilat tadi adalah pertanda bahwa Penguasa Gaib Tanah Pasundan kan hadir untuk memberikan kami pertolongan..
Dan benar saja, sosok laki-laki berwajah mirip dengan gw, muncul dari terangnya cahaya kilat yang menyambar tadi.. Sosok laki-laki yang mengenakan jubah merah bertabur berlian dengan mahkota besar yang cahaya permatanya nampak berkilauan diterpa terangnya sinar bulan, nampak menyunggingkan senyuman ke arah gw..
“Eyang..” Ucap gw lirih saat mengenali sosok yang datang adalah Penguasa Gaib Tanah Pasundan..
Raja Jin terlihat menyunggingkan senyuman kecil saat tiba di samping gw..
“Mengurus hal sepele saja kau tak mampu, Ngger! Beruntung aku datang” Kata Raja Jin sambil menotok beberapa bagian tubuh Arya, dan membuat pemuda itu tak sadarkan diri..
Gw segera melepaskan kuncian dari tubuh Arya dan melempar pandangan ke arah Nyi Mas Galuh Pandita..
“Eyang, Nyi Mas Galuh Pandita sepertinya kehabisan tenaga” Ucap gw yang di balas dengan senyuman Raja Jin..
Tanpa menjawab kalimat gw, sosok Penguasa Gaib Tanah Pasundan malah setengah berlutut diatas tanah dan memegang kepala Arya.. Kedua mata Raja Jin nampak terpejam dengan mulut berkomat kamit.. Sekepulan asap hitam terlihat keluar dari sela-sela jari Penguasa Gaib Tanah Pasundan yang terentang persis di atas ubun-ubun Arya..
“Sahabatmu telah terlepas dari pengaruh jahat Braja Krama, Ngger.. Aku akan segera pergi membawa puteri ku.. Malam Jum’at dua pekan dari sekarang, aku akan mengumpulkan kau dan ketiga saudaramu.. Aku harus segera memunculkan Kitab Langit.. Braja Krama sudah semakin gencar melancarkan siasat busuknya” Ucap Raja Jin yang gw balas dengan anggukan kepala..
Kemudian, sosok Penguasa Gaib Tanah Pasundan melayang mendekati Nyi Mas Galuh Pandita.. Beliau memegang tangan kanan puterinya itu sambil memejamkan kedua mata..
JEGERRR!!!
Sebuah kilat terang kembali menyambar tepat mengenai dua sosok Ayah dan Puterinya, disertai suara menggelegar Cumiakkan telinga.. Setelah terangnya cahaya kilat mulai hilang, sosok Raja Jin dan Nyi Mas Galuh Pandita pun lenyap dari pendangan mata..
Tak lama berselang, Bayu Barata muncul lagi seorang diri persis di sebelah gw.. Pandangan matanya menelisik ke tiga sosok yang masing-masing terlihat tak sadarkan diri tergeletak diatas tanah.. Tanpa menunggu ditanya, gw mulai menjelaskan kepada Bayu Barata apa yang telah terjadi semasa ia pergi.. Bayu Barata sendiri nampak menganggukkan kepala menyimak penjelasan gw..
“Sebaiknya aku antar kan dirimu pulang terlebih dahulu, Raden.. Setelah itu, baru aku bawa mereka bertiga kembali ke tempatnya masing-masing” Ucap Bayu Barata yang gw balas dengan senyuman..
dodolgarut134 dan 14 lainnya memberi reputasi
15