Quote:
PROLOG
Sebuah rindu yang terbatasi karena kedua sifat yang sangat bertolak belakang, aku selalu berusaha berhenti untuk merasakan rindu yang sudah tertanam jauh ini di dalam lubuk hatiku ini. Kini saatnya aku benar-benar ingin berhenti untuk mengucapkan rasa rindu, dan rasa cinta yang benar benar tidak bisa ku lepas dari dalam hatiku ini.
Aku menuliskan cerita ini hanya untuk mengenang kisah "aku" dan "kamu" bisa menjadi "kita". Dan semoga untuk kamu yang sedang menjalani hari-harimu yang menyenangkan disana bisa membaca dan merasakan apa yang akan aku tulis saat ini.
Jujur, aku tidak pandai untuk merangkai kata-kata. Tetapi, aku berusaha untuk menuangkan dan membagikan seluruh perasaanku bagi pembaca cerita ini, agar pembaca cerita ini bisa menilai dan merasakan apa yang sudah aku rasakan dan aku lewati dulu.
Setiap kata di cerita ini adalah salah satu bentuk rasa rinduku kepada "dia", yang mungkin untuk sekarang ini sudah memiliki "aku" yang lain. Hanya sedikit cara untuk aku mengenang rasa rindu ku ini mungkin hanya secarik kertas yang berisi ucapan hari lahir untukku, atau dengan cetakan hasil peng-abadi-an kita dulu.
Ini adalah cara terbaikku untuk mengungkapkan rasa cinta ku kepadamu yang dahulu sering ku ucapkan kepada-mu, kata cinta yang terlontar keluar dari mulutku, bukan hanya bualan atau basa basi omong kosong semata, tetapi itu benar adanya. Ya, aku cinta kamu.
Nama-nama di cerita ini sengaja aku samarkan agar tidak mengganggu kehidupan orang-orang yang ada di cerita ini. Semoga para pembaca cerita ini bisa merasakan apa yang aku rasakan, dan selamat membaca "Rindu yang Terbatasi" wahai kalian yang sedang merasakan rindu teramat dalam.