Kaskus

Story

uclnAvatar border
TS
ucln
Kesunyian Adalah Sahabat Terbaik ( Reborn )
Kesunyian Adalah Sahabat Terbaik ( Reborn )


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Polling
0 suara
Siapa Tokoh Wanita Favorit Kalian Dalam Cerita KAST Reborn Ini
Diubah oleh ucln 06-03-2018 22:40
jalakhideungAvatar border
santet72Avatar border
xue.shanAvatar border
xue.shan dan 29 lainnya memberi reputasi
26
944.5K
3.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
uclnAvatar border
TS
ucln
#2874
Part 1: The Great Escape



....2008


Virly dan Sabrina adalah seorang kakak beradik. Meskipun sama-sama cantik tapi kelakuan mereka bertolak belakang bak bumi dan langit. Virly adalah seseorang yang dulunya pernah deket sama gw. Selama gw berhubungan sama Virly, banyak hal yang pernah gw lakuin bareng dia, dari hal biasa sampe hal-hal yang luar binasa. Ga bisa gw pungkiri bahwa Virly adalah cewe binal dan ga suka basa basi kalo ngomong alias asal jeplak. Sedangkan Sabrina adalah kebalikan dari kakaknya. Sabrina memiliki sifat yang lemah lembut dipadu tutur katanya yang halus. Bentuk tubuh mereka berdua ga jauh berbeda, tinggi semampai dan menggemaskan, hanya saja sang kakak ga seputih adiknya, cenderung coklat mengkilap seperti cewe-cewe latin yang menggiurkan. Sabrina memang ga seperti kakaknya yang liar dan berani tampil buka-bukaan, tapi Sabrina ga kalah menarik.. Senyum dan sikap manjanya mampu menyihir para cowo untuk bertekuk lutut di hadapannya.

Perkenalan gw dengan Sabrina berawal saat gw untuk pertama kalinya bertandang ke kediaman mereka di Jakarta. Maksud kedatangan gw kesana untuk mencari tau kabar tentang Virly yang hilang entah kemana rimbanya. Virly saat itu kuliah di kota tempat gw tinggal yaitu Bogor. Kami berdua memiliki hubungan tanpa status alias ga jelas karena posisi dia yang masih punya cowo. Tapi sesuatu terjadi diantara mereka berdua yang akhirnya membuat Virly menghilang. Gw cuma ketemu bokapnya dan Sabrina dirumah. Virly sering bercerita kalo dia punya adek cewe yang masih duduk di bangku SMA tapi gw belum pernah ketemu langsung sama Sabrina. Awal ketemu dengan Rina biasa aja ga ada perasaan yang aneh-aneh, karena gw tau dia adalah anak yang paling disayang sama bokapnya menurut cerita si Virly.. So, gw ga pernah berpikiran untuk macem-macem sama tuh anak atau gw bakal berhadapan sama bokapnya yang bengis.

Entah bagaimana awalnya, gw mulai deket sama Sabrina, ditambah lagi saat dia berniat melanjutkan kuliah di Bogor bareng kakaknya membuat gw makin bersemangat untuk mendekatinya. Semua ini ga terlepas dari sikap Virly terhadap gw sekembalinya dia dari luar negeri. Gw ga ngerti apa salah gw ke dia sampai teganya dia merasa ga pernah mengenal gw sedikitpun. Karena gw letih menghadapi sikap acuhnya dan pada akhirnya perlahan perasaan gw ke Virly luntur lalu berpindah ke Sabrina yang memang saat itu mulai respek ke gw.

Begitulah cinta, deritanya tiada akhir.. Mungkin kalimat yang sering gw denger tersebut sangat cocok menggambarkan kondisi gw selama berusaha mengambil hati Sabrina. Beberapa kali gw menyatakan cinta pada Sabrina dan beberapa kali juga dia menolak gw. Entah apa alasannya tapi gw ga pernah putus asa mengejar cintanya. Karena gw orangnya pantang menyerah, akhirnya gw mencoba usaha untuk kesekian kalinya menyatakan cinta ke Sabrina. Tapi kali ini gw menyatakan langsung di hadapan kedua orang tuanya. Saat itu gw juga ga ngerti apa yang ada didalam isi otak gw sampai akhirnya gw bertindak nekat. Gw yakin semua akan berjalan mulus, gw begitu naif berharap bokap dan nyokap Sabrina mau menyetujui hubungan gw dan anaknya..

Yup, pada akhirnya gw sukses.. Sukses di fatality sama bokap Sabrina. Akhirnya gw kembali gagal dan berakhir sebagai pecundang. Gw sadar ga semua hal bisa dipaksakan, dan gw memutuskan untuk mundur dari kisah percintaan ini. Seiring waktu berjalan, sedikit demi sedikit gw mulai bisa move on. Semenjak kejadian itu, gw udah ga pernah menjalin komunikasi sama Sabrina. Gw punya pekerjaan dan bisa menjalani hidup normal kembali. Tapi sayangnya itu ga berjalan lama.. Saat gw udah mulai bisa melupakan getirnya hidup gw berurusan sama dua kakak beradik itu, dan secara tiba-tiba setelah sekian lama kami ga pernah berhubungan lagi, Sabrina muncul lagi di kehidupan gw. Celakanya dia datang bersama rencana besarnya yang menurut gw gila bahkan bisa mengancam keselamatan gw.

*****


Sabrina masih tertidur saat gw memasuki pintu tol. Gw sama sekali ga hafal daerah yang kami lewati sejauh ini. Gw hanya mengikuti papan petunjuk yang tertera disetiap jalan raya. Di gerbang tol tertulis jelas kata PADALARANG.


Quote:



Siang menjelang sore kami berdua tiba di kota Bandung. Meskipun gw pernah ke kota ini sebelumnya tapi tetap aja masih tampak asing bagi gw. Celakanya gw baru sadar bahwa di kota ini juga tinggal sesosok, eh maaf, seseorang yang... Ah sudahlah.. Gw berharap ga akan pernah ketemu sama cewe itu disini. Gw yakin di kota sebesar ini persentase nya sangat kecil untuk mempertemukan kami berdua secara tanpa sengaja.

Gw membelokkan kemudi menuju pintu keluar tol Pasteur. Sebenarnya tol ini masih panjang entah kemana arahnya, tapi gw memilih keluar disini karena ini pintu keluar tol pertama dari Padalarang. Setelah melewati beberapa jalan kota, akhirnya gw memarkirkan mobil di halaman sebuah rumah makan. Tempatnya sederhana tapi berada di keramaian. Gw tau Sabrina adalah tipe cewe yang ga ribet sama urusan makan, kemanapun gw bawa dia pasti nurut aja. Kami pun berdua turun dari mobil sedan berwarna hitam yang sedari tadi membawa kami berkelana di sepanjang jalan.

Sabrina terlihat gelisah. Makanan di meja pun hanya di pandanginya tanpa berniat untuk menyantapnya. Tangannya disilangkan ke dada seperti kedinginan.

Quote:


Gw memberi gesture pada Sabrina untuk saling melepaskan pelukan. Ada rasa nyaman setelahnya.. Tiba-tiba gw memiliki visi dan misi yang jelas untuk melanjutkan kehidupan ini. Gw punya alasan kuat untuk bangkit dari segalanya. Dan alasan gw adalah.. Sabrina, sang penghuni relung hati gw saat ini.

Hari mulai gelap, senja berganti malam. Kami berdua meninggalkan parkiran ruko tempat dimana gw membeli obat dari apotek untuk Sabrina. Kondisi Sabrina berangsur pulih, ditandai gerak geriknya yang mulai kembali seperti semula. Mungkin dia cuma masuk angin tadi soalnya seharian kena AC mobil, ditambah celananya yang minim bahan juga jadi penyebab dia masuk angin.

Kami berdua duduk di trotoar jalan Asia-Afrika untuk menikmati suasana malam di pusat kota Bandung. Tempat yang keren menurut gw, banyak bangunan bergaya kolonial yang menambah kesan seolah kita berada di luar negeri. Tapi saat melihat di kejauhan banyak pedagang kaki lima yang merusak indahnya suasana, gw pun tersadar kalo saat ini gw masih di Indonesia. Seharian ini kami berdua belum berganti pakaian sama sekali. Sudah lengket rasanya badan ini oleh keringat yang mengering. Sepertinya Sabrina pun merasakan hal yang sama. Sedari tadi dia mengibas-ngibaskan kaus oblongnya.

Quote:



Setelah meletakkan barang bawaan kami didalam kamar, Sabrina langsung membongkar isi kopernya untuk mengambil keperluan mandinya, sedangkan gw membaringkan tubuh yang terasa sangat letih ini di kasur empuk. Kamar yang sangat mewah, bahkan gw ga tau berapa harga sewa per malamnya karena Sabrina yang membayarnya. Gw lihat sekeliling kamar yang bernuansa modern di dominasi oleh warna coklat dan krem. Tv lcd berukuran besar terpasang di dinding

Cukup lama gw terhanyut diatas kasur yang (sumpah) empuk banget, udik ya gw? Gw pun beranjak dari kasur dan berjalan menuju pintu kamar. Gw cuma mau cek siapa tau belum tertutup rapat. Saat melewati kamar mandi, gw liat pintu kamar mandinya ga tertutup rapat. Berarti juga ga dikunci sama Sabrina emoticon-Malu

Tapi masa bodo, gw lanjut berjalan ke arah pintu kamar. Setelah gw cek ternyata sudah tertutup dan terkunci. Gw pun berjalan kembali menuju kasur. Dan tentunya gw kembali melewati pintu kamar mandi. Gw memperlambat langkah gw untuk mengintip ke dalam kamar mandi. Hanya terlihat sebuah tirai yang tertutup. Ternyata dibalik tirai itu ada bathtub dan Sabrina sedang berendam disana. Gw mulai membayangkan hal-hal yang biadab terlebih saat melihat pakaian dalam Sabrina tercecer di lantai kamar mandi. Perlahan gw membuka pintu kamar mandi untuk melakukan pengintaian lebih dalam.

Saat ini gw merasa seperti seorang bajingan mesum yang udah ga terkontrol. Gw mencium dan menikmati aroma wangi dari dalam kamar mandi. Entah darimana datangnya sumber aroma tersebut.. Dan saat itu juga tirai yang menutupi bathtub terbuka secara tiba-tiba...


Bersambung...
Diubah oleh ucln 05-03-2018 16:02
haaiirr
adityazafrans
khodzimzz
khodzimzz dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.