Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bakamonotongAvatar border
TS
bakamonotong
MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP
MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP

Halo sahabat penikmat kaskus, setelah membaca beberapa trit horor kaskus yang menarik, dan tentang indigo, saya berencana untuk sharing apa yang saya alami hingga saat ini, sebuha pengalaman seorang penulis, semoga kalian bisa menikmati segala tulisan yang saya tuangkan dalam trit horror ini, semoga menemani malam2 kelam kalian, jangan lupa sekililing kalian selalu ada MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP
----
Sebuah kisah tentang bagaimana seorang anak bernama ARDA yang menjadi seorang "indigo", kisah penuh drama, cinta, dan 90% horor, dan bagaimana seorang anak biasa, "bersahabat" dengan MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP

Kisah yang dituliskan adalah kisah yang dialami oleh beberapa orang, mulai dari penulis, dan teman- teman nya, merupakan suatu kejadian nyata yang dialami, namun mungkin akan dibumbui dengan kesyahduan bumbu bumbu penulisan cerita yang sedikit hiperbola

Let's Just Enjoy The Story ( jangan lupa di subscribe dan kasih like, cendol, asal jangan bata merah )

Cerita akan di update paling lambat 2 hari sekali, dan jam update nya pagi berhubung ane pagi kerja sekalian untuk update awal jam kantor hehe

jangan lupa follow Instagram : @bakemonotong
twitter : @ardahakimotong

Quote:



Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh bakamonotong 22-06-2018 02:51
mmuji1575
G.Faust
kemintil98
kemintil98 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
52.3K
135
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
bakamonotongAvatar border
TS
bakamonotong
#72
PART XIX- Si Mungil Tak Berdosa

Aku yang mengikuti ekskul Web Design, saat itu tertarik untuk mengikuti ekskul lain, Karya Ilmiah, yang dimana membuatku sempat suka dengan seseorang dan kemudian di tolak, tapi toh mala membuat kami jadi berteman, sebatas teman, karena di kelas 2 kami juga menjadi teman sekelas ujung2nya. Aku juga akhirnya mala lebih fokus pada karya ilmiah, berkenalan dengan beberapa teman baru, yang rata2 wanita, saat itu juga aku diajak oleh T dan temannya Rin (nama samaran), ayng dimana saat itu aku telah berdamai dengan T, dan membuat ku berusaha menyelesaikan karya ilmiah kami ber3 dalam satu tim, dan aku saat itu ditunjuk menjadi satu perwakilan murid SMA ku, untuk pergi mewakili sekolah ikut dalam Kemah ilmiah, saat itu dirintis oleh pemerintah dinas pendidikan Provinsi Yogyakarta (Dikpora) , GPIR (Gladi Penelitian Ilmiah Remaja), dimana acara ini adalah dengna tujuan membimbing banyak siswa untuk menuju tahap Olimpiade Karya Ilmiah siswa, yang mana hanya lolos 80 karya dari ratusan karya yang ikut acara tersebut.

Penelitianku, T dan Rin, saat itu adalah mengolah biji mangga menjadi minuman sehat, dengna menyangrainya seperti membuat kopi, dan mengolah dengan sangraian beras, kala itu T dan Rin yang membuat nya, aku melakukan pengujian rasa, dan penulisan karya ,serta uji kandungan di lakukan oleh petugas laboratorium kampus swasta di jogja, kenalan T dan Rin. Membuat karya yang telah siap ini dibawa menuju tampat kemah ilmiah. Kala itu aku harus mengejar dedaline mengumpulkan karya yang sekolah memberitahukannya saja dadakan, sehingga kau meminta tolong temanku untuk mengantar ku menumpuk karya yang akan diikutkan, dan sialnya sepanjang jalan aku tidak menggunakan helm dan berefek terkena cegatan dan sialnya lagi kami nyasar mencari2 dinas pendidikan kota yogyakarta.berhubung jaman segiu GPS belum secanggih sekarang dan Hp kami hanya sampai level untuk memancarkan cahaya flash, alias HP senter.

SIngkat cerita karyaku berhasil ku kumpulkan dan mendapat penilaian dari merkea sehingga lolos untuk mengikuti acara kemah ilmiah disana, dan rata2 disana sudah kelas 2 SMA, dan sedikit yang masih kelas 1 SMA, tapi bukannya minder, tapi membuatku bersemangat belajar hal baru dari mereka, menambah kenalanku dan kontak facebook ku, aku sekamar dengan 3 orang lainnya, dari SMA - SMA lain, yang juga membuatku kenal dengan mereka lebih dekat, mengobrol dan melakukan kerjakarya ilmiah bersama mereka, sialnya aku tidak membawa laptop kala itu, sekolah tidak membekali apapun, dan mereka ternyata membawa laptop semua. membuat ku bingung hingga karyaku hanya tertulis berbentuk draft, dan terpaksa meminjam laptop pembina disana yang merupaka naluni sekolahku untuk mengerjakan karya ilmiah, sebut saja mbak Rina (nama samaran), beliau yang membantuku menyelesaikan karya ilmiahku saat itu.

Lupa aku menjelaskan, kemah kami bhukanlah kemah alam, tapi menginap di salah satu sekolah islam negri di yogyakarta, lokasinya dekat dengan jl Magelang, belum masuk wilayah kota yogya, tapi terhitung SMA di kota yogyakarta.mungkin orang jogja tahun sekolah ini. Kami menginap di asrama sekolah sana dan tidur dalam kasur bunk bed. Acara yang disediakan cukup ,menarik, kami semua senang bisa bersendagurau disana, kenalan dengan banyak orang, bahkan menikmati makan pagi, siang malam yang gratis dna enak- enak, disediakan oleh panitia. Seperti hal umum di masyarakat, orang gendut tidur di kasur bawah, yasudah aku mengalah saja dan tidur di kasur bawah. Kala itu aku yang jomblo teralihkan pada banyaknya anak cewek cantik dari seluruh sekolah se DIY, banyak dari cewek yang aku kenal, emanmbah kolegaku, membuatku sedikit senang karena bisa menambha kawan dan "bribikan", sehingga cepat untuk melupakan T.

Menginap disana melupakan teror bahwa hampir semua sekolah memiliki sisi horor, dan membuatku lengah, kala itu aku belum siap untuk mengahadapi mereka disini, mana saat itu juga aku lengah karena sedang mudah dimabuk asmara, maklum masih puber dan mudah mencinta. Menginap 4 hari 3 malam memang hal buruk, karena sialnya, aku harus begadang mengejar target laporan karya ilmiah saat itu. Aku selalu mencari tempat sepi untuk mengetik, kadang di kantin maupun di aula sekolah tersbut, yang dekat dengan asrama, kadang juga berjalan2 malam untuk mendinginkankepala setelah menulisa beberapa halaman laporan karya ilmiah yang direvisi. tapi malam itu aku lengah, dan membuat ku harus berjumpa dengan mereka lagi, saat aku menjumpai sesosok kuntilanak yang tertawa mengganggu beberapa anak disana. tentu saja aku juga keget, dan ketakutan karena kunti ini, memiliki wujud yang cukup meneror kami semua. Bagimana tidak, wajah kunti ini benar2 hancur, jelek, berdarah2, dan menakutkan, matanya mengeluarkan belatung, dan digerogoti, lalu mulutnya mengeluarkan aroma busuk, memuakkan, dan membuatku ingin muntah, saat makhluk tadi mendekat padaku, dan ketika anak2 lainjuga di dekati, mereka merasa mual, walau mereka tidak melihat si kunti. Kunti hanya satu dari beberapa makhluk yang mengganggu disini, beberapa kali menjumpai penampakan bayangan hitam berjalan pergi menuju ruang makan, atau aula, bahkan beberapa kali melihat siluet raksasa berjalan melewati sekolah itu, membuatku bergidik ngeri.

"kesini.. kemarilah.. kami disini...." sebuah suara menggangguku, memabngunkanku dari tidurku, jam 3 pagi itu, kulihat temna sekamarku tidur, aku berjalan keluar kamar, mengikuti arah suara yang berkali - kali memanggilku, suara yang seakan menghipnotisku untuk pergi menuju ke arahnya. Hingga saat aku sadar, aku telah berada di sisi lain sekolah itu, sisi belakang asrama sekolah tadi, kulihat beberapa anak disana, anak kecil, yang melihatku dengan tersenyum kemudian berkata "kakak, kami disini, kami ingin kakak tau, kami yang menemani kakak selama menginap disini, dan kami jugalah tawanan dari mereka yang berkeliaran di atas sana." ksmabil dia menengadah keatas, memperlihatkanku pada sesosok raksasa yang membawa rantai yang mengikat anak- anak tersbut. dan aku melihat si kunti juga berada disana mengitari si raksasa, berusaha menakut2i ku, tapi bukannya takut, aku hanya tersenyum melihat si kunti disana dan raksasa tadi, ahlah udah biasa liat mereka, bahkan di M*** lebih parah dan lebih kuat dari mereka auranya. "Kalian mau saya membebaskan kalian?" tanayku, dan serempak mereka mengangguk, kemudian aku duduk bersila di halaman belakang, memusatkan energi ku pada pusar, dan membuat tubuh astralku melonjak keluar, terbang menuju arah muka si raksasa dan kunti, "siapa kalian, kenapa menahan mereka", kataku, yang mereka tidak menjawab, dan kulihat si kunti yang geram menyerangku maju, menubrukku hingga aku terpental terjatuh ke tanah, diikuti tangan si raksasa yang menyerangku memukulku, namun aku berhasil menghindar, dan dengan cepat maju menyerang mereka. aku dengan kuda- kuda tae kwon do ku, menendang si kunti hingga terpental jauh, lalu aku menyerang si raksasa, dan meninjunya, bodo amat, apa mungkin aku kuat bisa menghajarnya. kupukulkan tanganku dengan model tinju uppercut, mendorong mundur si raksasa, tapi ternyata tidak bisa, dia hanya bergeming sedikit, lalu meneriaki ku, kemudian membuatku terpental jatuh, kemudian si kunti mencekikku, sial! aku memukulinya, tapi tak kuat, bodo amat! aku panggil Sar dan menerkam si kunti, mencabik2nya, hingga terpelanting, lalu menyerang si raksasa, aku mengumpulkan doaku, berdoa dengan yakin bahwa doaku ini bisa untuk menghajarnya.

Aku meloncat bangun, kemudian sekali lagi melayang menerjang si raksasa, kulihat Sar menerkam kakiunya membuatnya terguling jatuh, kulihat Sar meloncat ke arahku merubah dirinya menjadi pedang putih besar, kemudian kuancam raksasa untuk melepaskan anak- anak tadi, si raksasa menggeram dan melepaskannya "mereka itu anak- anak korban tumbal, tumbal yang mengatasnamakanku, kamu gak punya hak membebaskan mereka, orang tua mereka lah yang memberikan mereka padaku, aku disini juga bukan lah yang menunggu, aku hanya lewat, dan si **** (nama kunti), adalah dia yang menjaga temapt ini, tapi semenjak tempat ini ramai oleh anak- anak si **** melemah, dan membuatku harus membantunya, memberikan saripati nyawa anak- anak disini, untuk memperkuat sukmanya. Aku terdiam, berapa lama anak- anak itu kau bawa, "rata- rata sudah ratusan tahun yang lalu, tapi ada yang baru beberapa puluh tahun, dan membuat mereka adalah dagangan favorit bagi bangsa kami", aku terdiam, lalu turun dari badan si raksasa, "siapa namamu?", kataku, "aku ***** ", jawabnya.

"Bisakh kau melepaskan anak2 tadi? dan pergi dari sini jangan sampai aku melihatmu dan memusnahkanmu?", kataku sambil mengancamnya, "grrrrrr, baiklah, aku pergi, tai ingat satu hal ini, mereka tidak akan terbebas dari apa yang dilakukan orangtuanya, kejam dan mereka makhluk yang lebih hin dari kami" katanya seraya pergi, meninggalkan anak2 tadi, dan kulihat anak2 kecil tadi seperti ditarik cahaya raksasa dari langit, ada satu tangan yang sangant amat besar, membawa mereka keatas, dan mereka berpamiatan padaku, melambaikan tangan dan pergi. Kulihat beberapa ada yang pergi terbang seperti ada urusan belum selesai, hingga aku menjumpai satu anak yang berkomunikasi padaku, dia menatapku, aku kemudian berlutut, supaya sejajar dengannya, kulihat dia begitu lucu, cuma pucat bak mayat saja. kemudian dia berkata, "terima kasih kakak, aku bisa lepas dari nya, sekarang aku pamit, aku harus menyusul orang tuaku, aku ingin mereka tahu bagaimana nasibku karena mereka, dadahh" katanya seraya menghilang dalam gelap. aku kembali berdiri, menatap si kunti, kemudian kutarik dia berdiri, aku meminta maaf karena smebarangan mengganggu dan menyerangnya, dia juga minta maaf, karena menyerangku, dan membuatku lebih mengenal si kunti, yang dari semula dia jin disana, wujud kunti ini adalah wujud palsu, hingga dia menunjukkan wujud lainnya yang berupa gadis remaja, berwajah cantik, tapi memiliki kaki ular, dengan tubuh nya perempuan, memakai kemben berwarna hitam keunguan dan memakai ikat rambut kuning, hingga dia akhirnya pamit pergi menuju temptanya berdiam, di aula sekolah itu, aku segera kembali ke ragaku, dan pergi dari sana, kembali ke kamar, ingin tidur, tapi kulihat ada pocong duduk di kasurku, apalagi ini, aku ayng sudah lelah mencoba memancarkan energiku, tapi pocong tadi tidak bergeming, dan berdiri, kemudian menunduk smbil menujuku, lalu "BUUUAAAAAA', teriaknya, Anjing! aku diisengi oleh teman2ku disana, sialan, membuatku kaget hingga meloincat jatuh, mereka tertawa, "dari mana kamu da, kita tadi bangun lanjutin laporan kamu ilang", aku hanya tertawa dan menjawab bahwa aku berjalan2 saja, kemudian aku tidur, melanjutkan tidurku, hingga pagi melanjutkan kegiatan hari esoknya.

Suminten.
johny251976
kemintil98
kemintil98 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.