Kaskus

Story

orcashop889Avatar border
TS
orcashop889
PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)
PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)

PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)
PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)
PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)

Met malem Agan & Sista. Mohon ijin Gan Sis, Ane permisi ijin masuk buat nulis trit di forum ini. Sebelumnya Ane minta maap banget, kalo trit Ane masih berantakan bin gak beraturan. Harap dimaklumi masih newbie. Trit Ane nantinya mungkin akan panjang banget dan bikin capek Agan yang ngebaca. Moga-moga Agan kagak bosen ngikutin yak...Makanya Ane ntar akan bagi dalam beberapa posting.


Dipersilakan yang mau langsung gelar tikar, Gan Sis. Yang jual kacang rebus, kacang goreng, kopi, dan teh panas udah pada keliling.

Spoiler for The Nightmare Crew:

Ane mo bercerita seputar fenomena indigoyang kebetulan mampir pada diri ane sendiri. Cerita ini bener-bener
PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)
Walaupun Ane sekarang udah cukup berumur, tapi sampe hari ini, peristiwa demi peristiwa misteri yang Ane alami masih melekat erat di kepala.

Buat sebagian Agan Sista, mungkin mempunyai pendapat lain. Enak dong punya bakat indigo. Jadi bisa liat hantu, genderuwo cs, bisa melihat masa depan, dsb. Menurut Ane pribadi, malahan banyak gak enaknya, gan. Hidup rasanya kayak terus dikejar-kejar sesuatu yang gejeh. Merasa terasing dan dianggap aneh oleh lingkungan dimanapun kita berada.

Bagi Agan Sista yang kebetulan juga mengalami hal yang sama, tentunya punya pendapat dan penilaian sendiri. Ane sangat hormati perbedaan pendapat kita, dan Ane juga kagak mau berdebat untuk itu emoticon-Shakehand2

PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)
Cerita akan Ane bagi dalam beberapa Part, session, dan Beside Story yang merupakan sumber informasi pendukung. Supaya Agan Sista nantinya kagak bingung dan mudah mencari sisi cerita yang meloncat, ato masih ada hubungannya dengan cerita sebelumnya.

Cerita berdasarkan dari kisah nyata yang benar-benar pernah dialami oleh TS, jadi cerita ini merupakan :
90% Fakta (kejadian masih
terekam kuat di benak TS disertai
beberapa orang saksi hidup)
5% Ingatan TS ( karena kejadian
sudah lama terjadi alias lupa-lupa
ingat)
5% Bumbu Cerita


Dengan berbagai pertimbangan, Ane terpaksa menyamarkan beberapa hal yang berkaitan dengan cerita, yaitu ; nama kota, tempat kejadian, nama orang, detail kondisi tokoh, dan beberapa fakta yang sangat spesifik.
Hal ini semata-mata Ane lakukan demi menjaga perasaan, kesopanan/etika, dan privacy pihak-pihak yang terkait dengan kejadian-kejadian nyata yang Ane alami. Untuk kaskuser yang kebetulan tahu kejadiannya, mohon dengan amat sangat hormat, agar tetap menjaga segala kerahasiaan informasi tersebut.
emoticon-Jempolemoticon-Jempolemoticon-Jempol

PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)


PROLOG
Kota Kecil
Ane dilahirkan kota S, sebuah kota kecil yang terletak di kaki gunung, tepatnya di wilayah Propinsi Jawa Timur. Seingat Ane, kehidupan yang Ane jalani dari bayi sampe umur 4 th lancar jaya aja, gan. Mulus kayak jalan tol ...

Ane juga bersyukur banget sama Allaah SWT, sebab Ane dilahirkan ditengah keluarga yang cukup berada tapi tetap sederhana. Kedua ortu Ane bekerja sebagai PNS dan masih ada pekerjaan sampingan di bidang pendidikan swasta. Jadi konsekwensi yang harus kita terima adalah waktu untuk bisa bersama anak-anak terasa kurang. Tiap hari bisa berkumpul bersama ortu bisa kami lakukan setelah jam 19:00 WIB.

Pada tahun - tahun '70 an masih belum seramai jaman now, gan. Apalagi kami hanya tinggal di kota kecil daerah pegunungan. Saat itu, yang bisa menikmati listrik masih segelintir orang, gan. Kendaraan roda dua, roda empat dan TV masih jarang yang punya.

Alhamdulilaah, keluarga Ane sudah bisa beli sebiji Colt, vespa, dan TV hitam putih (seingat ane merk Crown). Siaran TV pun cuman sebiji doang, yaitu TVRI. Yang ane ingat, siaran dimulai jam 17:00 dan berakhir jam 22:00. Acaranya cuman berita, dialog, dan kalaupun hiburan hanya malam minggu doang, gan.

Spoiler for tv hitam putih (sumber : google):

Bukan cuman itu gan, kota Ane pun jam 20:00 dah pada sepi. Toko dan rumah-rumah udah pada tutup. Jalan raya udah kayak kota hantu.

Spoiler for kabut kota (sumber : google):

Penerangan jalan raya masih pake lampu bohlam warna kuning. Cuman beberapa sudut kota yang diterangi lampu neon panjang. Jaman segitu dinginnya udara pegunungan masih terasa banget. Sering turun kabut kalo malam dan pagi hari. Agan bisa bayangin aja lah, kayak di film-film horror versi Hollywood

Yang paling bikin Ane merinding kalo sudah denger orang ronda malam, gan. Ronda malam biasanya mulai keliling jam 23:00. Suara kentongan bambu yang dipukul berirama terdengar menyeramkan ditengah sepinya malam di kota Ane. Masih ditambah suara lolongan Doki, anjing peliharaan bokap, yang bersahutan dengan anjing tetangga. Bulu kuduk tambah berdiri tegak, gan.

Spoiler for Kentongan bambu (sumber : google):

O,ya dari kecil Ane sudah dibiasakan tidur sendiri, meskipun dalam satu kamar ada kakak-kakak Ane. Tempat tidur Ane kebetulan berada tepat di bawah jendela samping rumah.

Spoiler for Jendela (sumber: google):

Jadi kalo ada orang lewat di samping rumah, pasti akan kedengaran langkah-langkah kakinya. Peronda malam sering banget lewat samping rumah kalo pas keliling. Bikin Ane tambah menggigil bin merinding, gan

Spoiler for kopi plus cangbus:


Part 1. Tamu Tak Diundang
Sebenarnya kehidupan Ane saat itu normal-normal aja.yah,...normal dan biasa, seperti anak-anak seusia Ane lainnya juga. Karena belum bersekolah (waktu itu Ane masih umur 4 tahun lebih), kegiatan Ane dirumah hanya bermain. Kebetulan Ane punya hobby menggambar, gan. Udah banyak banget tembok dan kertas kerja Nyokap yang jadi korban hobby Ane. Akhirnya Bokap membeli papan tulis kayu ( warna item) lengkap dengan kapur 1 box plus penghapus.

Spoiler for Papan Tulis kapur (sumber : google):

Jaman segitu belum ada whiteboard, gan. Jadi kalo selesai gambar, dijamin muka plus tangan Ane penuh dengan debu kapur.

Sampai suatu hari terjadi sebuah peristiwa yang membuat hidup Ane berubah drastis.

Kejadian ini terjadi kurang lebih 2 bulan sebelum Ane mulai masuk sekolah TK kecil.
Dimulai dari sebuah pagi hari yang cerah banget. Ane dah bangun, terus sikat gigi, mandi, sarapan dan menggambar...

Setelah ortu berangkat kerja dan kakak-kakak Ane juga pergi ke sekolah, tinggal Ane dan pengasuh yang ada di rumah. Pengasuh Ane namanya dherah(mungkin singkatan dari budhe Rah ). Seperti biasanya sekitar jam 08:00 dherah pergi ke pasar dan tinggalah ane sendirian di rumah. Seingat Ane, tak lama setelah dherah berangkat, Ane kebelet pipis. Selesai buang hajat di kamar mandi, Ane langsung menuju ke tempat favorit, yaitu papan tulis hitam tersayang....
Namun sesampai di tempat itu, Ane terkejut bukan kepalang.

Papan tulis dan dinding tembok tempat bersandarnya papan tulis kesayangan Ane telah lenyap...!!!

Yang terlihat didepan Ane sekarang adalah semacam pawon (Jawa; ruangan dapur jaman old yang berukuran luas). Ane sontak bingung dan sekilas pikiran Ane meraba - raba dimana Ane sekarang. Salah ruangan, mimpi, ato lagi berimajinasi....

Ruangan dapur tersebut berlantaikan tanah keras, dengan beberapa cagak kayu (Jawa; kayu balok penyangga atap rumah), dan mereka memasak menggunakan angklo (Jawa; tungku yang terbuat dari tanah liat) serta kayu bakar. Terlihat juga peralatan masak yang mereka gunakan masih terbuat dari tanah liat dan kayu.

Spoiler for Pawon Jaman Old (sumber : google):

Di dalam dapur tersebut terlihat banyak sekali orang yang sedang beraktifitas memasak. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan, anak- anak dan hanya terlihat 2-3 laki-laki. Perempuan - perempuan yang ada didapur tersebut rata-rata berumur paruh baya dan memakai kain jarik lurik(Jawa; kain kebaya bermotif). Anak - anak mereka terlihat tidak berpakaian dan sibuk bermain bersama. Beberapa laki-laki terlihat di pojok ruangan sedang sibuk mengangkut kayu bakar dan mengaduk sebuah kuali (Jawa; belanga besar yang terbuat dari tanah liat)

Diantara rasa bingung, takut, heran, dan ingin tahu, Ane cuman bisa berdiri mematung di depan ruangan tersebut. Sampai terlihat salah seorang perempuan terlihat tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Ane. Entah apa yang ada di pikiran Ane waktu itu, Ane langsung masuk ke dapur besar tersebut.

Ada sebuah keanehan yang sebenarnya Ane rasakan. Saat di luar ruangan dapur tersebut (jarak ane berdiri dari tembok yang telah berganti dengan ruangan dapur tersebut hanya -/+ 1 meter) sama sekali tidak terdengar keributan ataupun suara-suara aktifitas kesibukan mereka. Akan tetapi setelah Ane masuk, baru Ane bisa mendengar suara-suara alat dapur, canda tawa perempuan dan jerit tangis dari anak-anak yang sedang bermain.

Tunggu dulu.....!!! Masih ada keanehan lagi, gan. Suara-suara tersebut ternyata tidak terdengar langsung di telinga Ane, tapi hanya terdengar di cuping telinga. Ane hanya mendengar suara mereka secara sayup-sayup, seakan suara tersebut berasal dari tempat yang jauh. Suara obrolan para perempuan tersebut juga terdengar semacam gumaman yang tidak jelas.

Ane langsung menghampiri perempuan yang memanggil ane tadi, gan. Terlihat dia sedang sibuk memotong sesuatu. Sambil terus melakukan aktifitasnya, dia mengatakan bahwa mereka sibuk memasak untuk persiapan acara pernikahan. Dengan tersenyum manis (sumpah gan, perempuan tersebut masih terlihat cantik meskipun usianya sudah paruh baya), dia mengelus kepala Ane dan menyuruh Ane untuk segera pulang.

Saat dia berbicara langsung dengan Ane, suara perempuan ini sangat jelas terdengar di telinga. Lembut dan sangat keibuan banget. Terlihat beberapa anak mendekat ke Ane, mungkin mereka ingin mengajak bermain bersama. Tapi segera dihalau oleh beberapa ibu mereka dan menyuruh anak-anak tersebut tidak menghalangi jalan Ane.

Ane hanya perlu berjalan beberapa langkah saja untuk keluar dari ruang dapur besar tersebut ( -/+ 8 langkah). Begitu kaki Ane sampai di ujung ruangan dapur tersebut, Ane disilaukan oleh sebuah cahaya yang sangat terang, gan. Secara reflek, Ane memejamkan mata dan membalikkan badan untuk menghindari silau cahaya tersebut. Disaat itu juga Ane kaget setengah mati. Ruangan dapur tersebut sudah lenyap dari pandangan, dan hanya terlihat tembok dan papan tulis hitam kesayangan Ane.

Bersamaan dengan itu, terdengar suara pintu depan terbuka dan masuklah dherah yang baru saja pulang dari pasar. Dengan rasa takut dan tubuh gemetar, Ane langsung berlari menghampiri dherah yang tentunya menjadi sangat panik melihat keadaan Ane. Dherah berusaha menenangkan Ane dan memberikan air minum agar kondisi ane segera pulih.

Setelah Ane tenang, dherah berusaha bertanya tentang apa yang sebenarnya sudah terjadi. Terus terang, perasaan bingung dan takut saat itu seperti menghalangi Ane untuk menceritakan tentang kejadian tadi. Akhirnya dherah menyerah dan berhenti mencerca dengan pertanyaan - pertanyaan seputar kejadian yang menimpa Ane selama dia pergi kepasar.

Setelah Ane sedikit tenang, dherah mulai masuk ke dapur untuk memulai aktifitas rutin yaitu memasak. Saat itulah Ane kembali menggigil ketakutan dan kebingungan yang luar biasa.

Ane sudah hafal banget dengan segala aktifitas dherah di rumah selama 24 jam. Dan Ane sangat tau banget kalo dherah datang dari pasar berarti jam sudah menunjukkan pukul 10:30...!!! Secara refleks, Ane melihat jam dinding di dapur, dan apa yang sudah Ane sangka memang betul terjadi. Jam dinding tersebut menunjukkan pukul 11:10...

Berarti.......

Berarti, dimana waktu yang hilang dari jam 08:00 saat dherah berangkat ke pasar sampai dengan jam 10:30 bersamaan dia datang dari pasar?? .... Sedangkan Ane mengalami kejadan aneh tersebut hanya dalam hitungan menit saja kok. Mungkin hanya sekitar 2 menit-an sampai Ane menyadari tembok dan papan tulis kayu sudah terlihat kembali.

Sejak saat itulah, Ane selalu bertanya-tanya dan mencoba mencari jawaban tentang kejadian tersebut. Sampai pada akhirnya Ane pasrah, dan kejadian tersebut tetap menjadi rahasia masa kecil yang Ane simpan rapat-rapat hingga Ane dewasa.

BERSAMBUNG


PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)
PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story) Prolog dan Part 1. Tamu Tak Diundang
Part 2. Teman Ghaib (session 1) Si Hitam
Part 2. Teman Ghaib (session 2) Berkenalan
Part 3. Si Cantik (session 1) Kemunculan
Part 3. Si Cantik (session 2) Keakraban
Part 3. Si Cantik (session 3) Berpisah
Part 4. Terror Si Two Face
Part 5. Dimandikan Genderuwo
Part 6. Urban Legend (session 1) Kota Mati
Part 6. Urban Legend (session 2) Gentayangan
Part 7. Pasukan Ghaib
Beside Story 1
Beside Story 2
Beside Story 3
Part 8. Perjanjian Berdarah (session 1) Sakaratul Maut
Part 8. Perjanjian Berdarah (session 2) Langit Kembali Membara
Part 9. Sang Hyang Antaboga (session 1) Migrasi
Part 9. Sang Hyang Antaboga (session 2) Lorong Hitam
Part 9. Sang Hyang Antaboga (session 3) Jawaban
Part 9. Sang Hyang Antaboga (session 4) Mendung di Lereng Gunung M
Part 10. Terseret Masa Lalu (session 1) Paduan Suara
Part 10. Terseret Masa Lalu (session 2) Lost in Mall
Part 10. Terseret Masa Lalu (session 3) Memory Yang Tertinggal
Part 11. Cambuk Ghaib (session 1) Bukit Misterius
Part 11. Cambuk Ghaib (session 2) Tirai Ghaib
PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)
PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)

PERSINGGAHAN. Sebuah Catatan Perjalanan Singkat (Based On True Story)
Diubah oleh orcashop889 20-03-2018 16:22
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
19.9K
120
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
orcashop889Avatar border
TS
orcashop889
#98
Spoiler for Lost:

Session 2. Lost in Mall

Malam harinya, benar-benar acara bebas buat kami. Setelah makan malam, kami semua memutuskan untuk berjalan-jalan bersama ke sebuah Mall yang letaknya tidak jauh dari tempat kami menginap. Bagi kami, hal tersebut adalah sebuah kesempatan yang langka, karena di kota kami tidak ada Mall sama sekali.

Ketika kami akan berangkat, beberapa teman Ane diberitahu oleh team sekolah lain yang juga menginap di tempat yang sama, bahwa di dekat situ ada Mall baru yang letaknya lebih dekat. Setelah berunding, kami mengambil keputusan untuk merubah tujuan kami menuju ke Mall yang dimaksut tersebut.

Kami berjalan kaki beramai-ramai menuju Mall tersebut dengan sangat gembira. Sesampai di tempat tersebut, kami semua sangat takjub melihat gemerlap lampu dan megahnya bangunan Mall tersebut. Maklum orang udik, kagak pernah lihat suasana seprti itu.

Moment semacam ini tentunya tidak kami sia-siakan untuk berfoto bersama. Selain untuk kenang-kenanganan, tentu saja foto ini akan menjadi cerita bagi teman-teman di daerah. Kami berfoto-foto di depan air mancur yang sangat indah. Sebelum berbelanja, kami semua memutuskan tempat tersebut sebagai titik kumpul saat akan kembali ke tempat kami menginap.

Spoiler for Ilustrasi Air Mancur (sumber : google):

Setelah itu, kami membagi diri menjadi beberapa kelompok untuk berkeliling di dalam Mall tersebut. Kami berbelanja sepuasnya di outlet-outlet yang ada disana. Tak lupa Ane membeli oleh-oleh untuk pacar Ane berupa gantungan kunci untuk melengkapi koleksi miliknya. Dan setelah puas kami berbelanja, kelompok Ane turun ke bawah menuju tempat berkumpul yang telah kami sepakati, yaitu air mancur yang ada di halaman Mall tersebut.

Sesampai di tempat tersebut, ternyata sudah ada dua kelompok lain yang menunggu kami di sana. Disusul datanglah kelompok berikutnya, yang ternyata diikuti oleh seorang anggota kelompok lain yang saat itu belum datang. Kami ketahui ada tiga orang teman kami yang belum kembali ke tempat tersebut. Rupanya mereka terpisah, dan tidak tahu jalan menuju ke tempat titik kumpul tersebut.

Akhirnya, Ane dan beberapa orang sepakat untuk mencari mereka yang belum kembali ke area air mancur tersebut, dan kelompok yang sudah ada segera kembali ke tempat menginap terlebih dahulu. Kami kelompok pencari segera bergerak masuk kembali ke dalam Mall untuk mencari ketiga teman kami tersebut.

Dalam perkembangannya, justru kami berenam terpisah saat dalam misi pencarian tersebut. Hal ini mungkin terjadi karena, disamping mencari mereka, kami juga masih belum puas untuk melihat-lihat outlet yang ada disana. Selain itu, keramaian para pengunjung juga membuat kami bingung mengenali daerah sekitar kami. Dan akhirnya, Ane pun terpisah juga dari dua orang teman Ane.

Setelah berputar-putar mencari keberadaan yang lain, Ane sedikit kebingungan karena tidak menemukan mereka sama sekali. Saat itulah terbesit pikiran untuk naik ke lantai atas, sehingga Ane dapat lebih leluasa melihat situasi di bawah.

Spoiler for Ilustrasi Mall (sumber : google):

Seingat Ane, saat itu Ane naik lewat tangga manual menuju ke lantai dimana banyak terdapat tempat makan alias food court. Dari situ, Ane melihat pemandangan lantai bawah untuk mencari keberadaan teman-teman lain. Karena tidak menemukan sama sekali gelagat adanya mereka, Ane pun naik satu lantai lagi, untuk bisa melihat situasi bawah dengan pandangan yang lebih luas. (Seingat Ane, saat itu hanya naik satu lantai saja dari tempat food court/ resto).

Ane pun naik melalui tangga manual yang ada di situ, dan Ane agak terkejut karena ternyata di lantai tersebut masih kosong alias belum terisi gerai. Ruangan tersebut tampak gelap, dan hanya diterangi beberapa lampu neon. Bahkan kondisi stand terlihat ada yang masih dalam proses pengecatan.

Dari pagar kaca lantai tersebut, Ane mulai mencari-cari keberadaan teman -teman yang berada di lantai bawah. Karena Ane tidak juga menemukan mereka, maka Ane memutuskan untuk kembali ke tempat titik kumpul kami, yaitu area air mancur yang ada di halaman Mall tersebut.

Ketika Ane baru selangkah turun di anak tangga teratas, tiba-tiba telinga Ane berdesing dengan keras. Seketika kepala Ane seperti berputar, dan badan Ane seakan disedot oleh sesuatu yang berputar dan menusuk ke ulu hati. Selanjutnya, Ane kaget karena seperti ada yang meniup telinga Ane hingga ke dalam kepala.

Secara reflek Ane menengok ke belakang, dan....

BERSAMBUNG

kaskus-image
kaskus-image
sulkhan1981
sulkhan1981 memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.