Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bakamonotongAvatar border
TS
bakamonotong
MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP
MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP

Halo sahabat penikmat kaskus, setelah membaca beberapa trit horor kaskus yang menarik, dan tentang indigo, saya berencana untuk sharing apa yang saya alami hingga saat ini, sebuha pengalaman seorang penulis, semoga kalian bisa menikmati segala tulisan yang saya tuangkan dalam trit horror ini, semoga menemani malam2 kelam kalian, jangan lupa sekililing kalian selalu ada MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP
----
Sebuah kisah tentang bagaimana seorang anak bernama ARDA yang menjadi seorang "indigo", kisah penuh drama, cinta, dan 90% horor, dan bagaimana seorang anak biasa, "bersahabat" dengan MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP

Kisah yang dituliskan adalah kisah yang dialami oleh beberapa orang, mulai dari penulis, dan teman- teman nya, merupakan suatu kejadian nyata yang dialami, namun mungkin akan dibumbui dengan kesyahduan bumbu bumbu penulisan cerita yang sedikit hiperbola

Let's Just Enjoy The Story ( jangan lupa di subscribe dan kasih like, cendol, asal jangan bata merah )

Cerita akan di update paling lambat 2 hari sekali, dan jam update nya pagi berhubung ane pagi kerja sekalian untuk update awal jam kantor hehe

jangan lupa follow Instagram : @bakemonotong
twitter : @ardahakimotong

Quote:



Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh bakamonotong 22-06-2018 02:51
mmuji1575
G.Faust
kemintil98
kemintil98 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
52.3K
135
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.9KAnggota
Tampilkan semua post
bakamonotongAvatar border
TS
bakamonotong
#62
Part XVI- Menginap Di Sekolah (Part 3)

===================================================================================================
Berhubung si Kunti tidak mau di panggil kunti di thread ini (baru saja menyambangi sekolah lama), kita ganti jadi si Merah saja.
===================================================================================================

Lantai 2 kamar mandi ujung dekat ruang BK, tempat dengan aura ter negatifyang pernah aku rasakan disitu. Aura negatif disana memberikan kesan sangat mengerikan, yang membuatku sangat merinding, membayangkan betapa mengerikannya wujud si penunggu lantai 2, aku disini hanya berusaha merapikan doa- doa ku, memantapkan hati untuk berkenalan dengan mereka di lantai 2, meyakinkan bahwa aku mampu untuk bertemu, setidaknya hanya bertatap dan saling sapa. Kulihat Sar mulai memancarkan auranya dengan sangat kuat, seperti membuat dirinya mengancam yang lain disekitar sana. Aku yang melihat Sar akhirnya yakin akan apa yang sudah kulafalkan, memantapkan niatku, langkah demi langkah, sampai aku mendekat toilet lantai 2, kulihat 3 makhluk disana, si Merah lantai 2 berdiri, dan terlihat 2 makhluk yang tak kalah mengerikannya, seorang kakek2 yang tidak memiliki mata, tapi memberikan senyum yang mengerikan, tubuhnya bungkuk dan di kakinya terlihat banyak belatung yang menggerogoti, dan satu makhluk lagi adalah Anjing besar, warna matanya hitam, bulu anjing ini berwarna merah, merah menyala, bak api yang siap melahap segala sesuatu disekitarnya. membuatku sedikit berjaga- jaga dari mereka.

Aku mengumpulkan niatku, melangkah demi langkah, dan tiba2 aku sudah menjumpai si merah tepat di depanku. maju tiba2 meluncur dan menangkap tubuh astralku, membantingku, hingga membuatku terlempar beberapa meter di sana. Kulihat Sar tiba- tiba meloncat menyerang si Merah, tapi di tahan si Anjing. dan kulihat si kakek tua membantu si Anjing menahan Sar, kulihat, Merah menuju ke arahku, dan kemudian mengangkatku sambil mencekik dan membantingku lagi. Aku merasakan sesak di dadaku, dan kemudian aku berdiri, bodoh adalah kata yang tepat untuk hal yang kulakukan kali ini, dengan cepat aku ambil posisi kuda- kuda Tae Kwon Do, dan dengan cepat aku maju menendang wajah mengerikan si Merah, membuatnya terdorong dan jatuh. Melihat hal itu aku segera berlari menuju Sar, dan menendang si Anjing kemudian si kakek, tapi sial, ketika aku mencoba mundur, si anjing menyerangku, menyeret kakiku menuju arah kamar mandi, dan kulihat Sar dengan sigap mencakar mata si anjing, membuatnya melepaskan gigitannya.

Si Merah kini telah bangun dari jatuhnya, menyerbu ke arahku dengan cepat. Aku yang masih dalam posisi duduk tak bisa bergerak, dan tertahan, seperti tindihan, Sar yang menghadapi lagi 2 makhluk tadi tidak bisa menolongku, dan saat itu aku berharap, bahwa mereka yang di masjid bisa membantuku. Aku sudah mencoba memanggil nama mereka, tapi tak ada sedikitpun mereka menampakkan batang hidungnya, membuatku sedikit kecewa, kulihat sekarang si Merah tepat berada di depanku, sekali lagi dia mengangkatku, membantingku, dan dia menahanku dengan kakinya, membuatku makin tidak bisa bergerak, kulihat Sar yang kewalahan menghadapi 2 yang lainnya kini mulai meredup, cahayanya mulai hilang, gawat! kami kalah! apa aku akan mati disini?

Kulihat beberapa kenangan lalu saat bertemu mereka, dan aku sudah menjalani hal ini sejak SD, aku yang mulai lemas, membangkitkan sisa- sisa tenagaku, kucengkram kakinya dan mencoba mengangkatnya, berat, sangat berat, sepertinya sia- sia saja ku lakukan, aku kemudian memukul kakinya membuatnya sedikit tergeser dan segera membalikkan badan, berdiri, kemudian aku menendangnya tak peduli beberapa kali kutendang, dan akhirnya si Merah kemudian terbang, melayang lebih tinggi, dan menubruk tubuh astralku, membuatku terjengkang, aku langsung segera berdiri, aku kembali memasang kuda- kuda siap untuk menyerangnya. Aku hanya bersiap, dan tiba- tiba saja aku lihat Abah muncul menyerang si Merah, membantingnya, seperti apa yang kualami, kulihat abah memnacarkan auranya, membakar sedikit badan si merah, dan membuatku senang melihat nya kalah. Kulihat merah sedikit mundur, takut pada abah, dan kulihat Sar berhasil menangani si Anjing, dan Abah menahan si kakek dengan auranya, wah! terlalu kuat, abah benar2 atas nama Allah berhasil menyelamatkanku lagi. Aku terduduk lemas, capek dan seakan ingin pingsan, aku merasakan sedikit demi sedikit auraku memudar, kulihat abah menahan auraku agar tetap hidup, sedangkan dia menahan tiga makhluk negatif disana dengan satu tangannya dan dibantu Sar.

Aku sedikit tersadar, dan bangkit, auraku dan tenagaku terisi, membuatku sedikit bertambah kuat, mampu untuk berjalan, aku menuju arah abah, "Bah, terima kasih sudah menolong saya", kataku

"sama- sama den, ini sudah tugas saya, maaf saya lama, saya tadi sedang sholat", jawab abah

Walah, shiolat dulu, membuatku sedikit tertawa, karena biasanya ini merupakan alasan manusia jika telat, membawa- bawa tuhan, tapi kali ini, makhluk astral yang mengucapkannya. Aku sedikit terkikik, dan kembali memandang abah.

"Ya bagaimana den, bukan saya alasan, tapi saya sebagai muslimin, harus menaati aturannya", jawab abah, yang jelas membaca pikiranku, membuatku tetrtawa dan menjawab "maaf bah, tidak bermaksud",

Abah hanya tersenyum, kemudian mulai menuju tiga makhluk yang tersungkur ditahan oleh aura abah, aku lihat mereka seperti bernegosiasi, atau lebih tepatnya abah mengancam mereka, dan membuat mereka sedikit tertunduk, dan kemudia pergi menuju toilet. Aku saat itu merasa lega, dan abah kembali mengantarku menuju ragaku, kulihat si muka sobek disana, kemudian pergi, karena ada abah, mungkin mereka telah merasakan aura abah, yang jelas jauh lebih kuat, aku kemudian di dorong kembali ke ragaku, dan kulihat abah di depanku setelah sadar, tersenyum dan pergi, kulihat Sar kemudian menunduk padaku, "terima kasih sudah membantuku tadi, aku sudah diperintah untuk menempel padamu, aku akan berdiam di kaki kirimu den, panggil aku jika kau butuh, sebut saja namaku, aku akan muncul dan siap membantu mu.", kemudian Sar meghilang, masuk ek dalam tubuhku, membuatku sedikit lega karena Sar mau mengakuiku, dan setidaknya atas ijin Allah, aku sedikit bsia bersantai, jika bertemu dengan mereka yang hidup dalam gelap.

=========================================================================================
maaf jika part ini cukup pendek, penulis sedang lelah karena banyak deadline pekerjaan, lanjutan akan ditulis hari sabtu malam atau Minggu pagi.
==========================================================================================

Suminten.
johny251976
kemintil98
kemintil98 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.