Kaskus

Story

men.in.backAvatar border
TS
men.in.back
KELAMAAN PERAWAN (HGH ILY MAYA SIDE)
menulis itu bukan hal mudah, perlu pemikiran yang kadang diluar batas akal. menulis menenggelamkan kita pada cerita tersebut, merebut waktu dan menghabiskan hampir sepenuhnya indra. tapi tahukah dari tulisan kita bisa tau dunia, berita, sejarah, inovasi, motivasi, otomotif, gaya hidup dll, yang pasti sebelum adanya internet dan kemajuan teknologi manusia hanya bisa menuangkan apapun kedalam tulisan. sejak jaman dahulu.


penulis selalu ada dibalik semua karya, percaya? ok. film, lagu, novel, komik, berita2, artefak (penemuan2 lainnya yang berupa tulisan). tidak bisa di pungkiri penulis adalah sosok terpenting dalam sebuah karya maupun pesan untuk masa depan.

penulis. tetap seorang penulis, selamanya akan ada dibalik tulisan, tapi tulisannya yang mengalun indah akan tetap ada meski si penulis telah berakhir masa hidupnya.


Quote:



semua tulisan gw adalah puzzle, yang nantinya bakal jadi satu. Dan tiap judul akan selesai pada waktunya (bukan indah pada waktunya ye gan emoticon-Big Grin)

Quote:



Spoiler for INDEX:



KELAMAAN PERAWAN (HGH ILY MAYA SIDE)


"untuk sebuah alasan aku memaksakan kamu, menantang arus! tak bisakah kelak kita dilahirkan dari jenis yang yang berbeda?? jawab aku! tak bisakah kau menunggu sampai saat itu tiba!! jawab!!!"
Diubah oleh men.in.back 18-03-2018 21:00
padaswAvatar border
anasabilaAvatar border
pras219Avatar border
pras219 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
38.1K
104
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
men.in.backAvatar border
TS
men.in.back
#72
PART 9
ROTI COKELAT


Saat nandar memegang dada, sontak gw mendorongnya sampai jatuh. Gw menduduki perutnya dan memukulnya membabi buta. Pukulan seorang laki2, gw kalap banget sampe teriak2, nandar cuma menutupi wajahnya dengan tangan tanpa melawan. Sampai security berdatangan, entah dari mana mereka tau, padahal ruangan ini VIP, Dan private banget.

Gw di lerai, gw melihat wajah papi td, sampai gw segelap ini, nandar dibantu berdiri security, dan gw dengan sigap dibawa keluar oleh manager disitu. Entah apa yg gw perbuat sampe tega melakukan ini. Gw melepaskan pegangan mereka semua dan berlari pergi


"Gw mau sendiri!!! Jauhi gw!!!" Pekik gw mengancam dengan tinju, kalau saja ada yg mencoba mendekati.


Manager mengarahkan dua security agar tidak mengejar gw.

Dengan cepat gw menuju parkiran dan naik mobil, dan tancap gas.

...

Gw berhenti setelah beberapa jauh dari pub. Ada apa dengan gw, astaga apa yg gw pikirkan sampai memukuli nandar, gw merasakan di jari2 ini, memar sedikit lecet sana sini.

Gw merasa bersalah banget. Tapi gw bisa apa sekarang, semua berkecamuk dikepala gw. Gw bener2 lelah, tangan masih bergetar hebat sampe gak kuat nyetir.

Gw menghubungi olive. Satu2 harapan gw.


"Halo may?" Parau, terpaksa angkat tlp dari tidurnya.


Gw sulit berbicara, hanya isakan tangis yg mungkin terdengar disana.


"Lo kenapa may??" Tanyanya mulai tegas, seperti hilang seluruh kantuknya.

"Tolong gw liv" cuma itu yg bisa terucap dsri bibir ini.

"Oke, dimana? Gw jemput!"


Gw gak menjawab pertanyaan olive. Matiin telp, lalu gw sms alamat tempat gw berhenti.

Tidak lama olive datang, gw cuma buka pintu mobil dan memeluknya erat, gw cuma bisa nangis, tanpa bisa bicara, olive terus bertanya tanya, sampai dia ikut nangis juga terbawa suasana hati gw.


"Gw gak tau lo knp may" ucapnya pelan.


Gw hanya diam, dan keluar mobil, pindah ke kursi sebelah kiri. Mambiarkan olive menyetir. Olive mengerti.


"Kita pulang ya?" Katanya.

Gw menggelengkan kepala.

"Gw mau refresh liv."

"Oke lo mau tempat kek apaan?"

"Yang adem. Pegunungan atau apa aja. Gw pengen liat monyet"

"Monyet?"

"Iya, udahlah turutin aja mau gw"

"Oke oke.. lo istirahat ya, gw bener2 gatau lo kenapa, yg pasti lo gak pernah segininya, ini buat gw sakit juga" jawabnya, sambil menggeleng gelengkan kepala. Dan melaju.


Bener2 sakit kepala gw dipenuhi pikiran2 aneh. Gw gak ngerti gw kenapa. Bener2 gak ngerti.

***

Siangnya matahari mulai menerpa wajah gw. Silau banget, membuat gw terbangun. Gw melihat olive sibuk dengan ponselnya. Lalu menghentikan kesibukannya karena dia tau gw bangun. Jari2 gw perih karna antiseptik, oh, olive baek banget, luka2 gw dia plester. Gw dahaga banget mengambil air mineral dan dengan cepat meneguknya. Seger banget. Gw hampir melupakan semua yg terjadi tadi malam. Gw memandang bentangan sawah2 nan elok, seger banget olive dari tadi membuka setengah jendela mobil. Gw masih memandangi indahnya pemandangan.


"Lo laper gak? Itu gw beliin roti cokelat tadi" ujar olive, sambil menunjuk atas dashboard mobil."


Gw mengambil dan membukanya tanpa menjawab olive. Emang laper banget sih dari tadi malam gw belum makan. Gw masih sambil memandangi alam.


"Keluar yu duduk di situ" ajak olive, menunjuk warung kecil di sana.

"Yok.." jwab gw singkat.


Lalu kami meninggalkan mobil menuju warung kecil yang menghadap alam langsung, pas banget diwarung ada beberapa pasangan dan cowo2. Ada bule2 juga. Warungnya unik dengan tempat duduk kayu2 biasa, kesan ademnya dapet banget. Gw nyaman.

Gw memesan segelas susu cokelat panas, begitupun olive. Dia membakar rokok. Ukh, olive tuh doyan rokok banget, sehari biasa abis 2 bungkus. Tapi gw mau.


"Mau ya liv?" Pinta gw sambil mengambil bungkus rokok.

"Gak usah may, lo gak ngerokok!" Bantahnya.

"Cobain aja, katanya rokok bisa ngurangi stres,"

"Hmm, yaudah terserah. Pelan2 ntar lo batuk2 lagi, ni lo pake punya gw aja" katanya sambil memberikan sebatang rokok yg sudah dibakar.


Gw menghisapnya. Dan batuk. Duh gw emang gak bisa ngerokok deh.


"Hahahahaha.. pelan2 maya. Perlahan. Coba lagi."


Percobaan berikutnya gw gak batuk, tapi gaya merokok gw cupu. Tapi rokok enak, keknya gw bakal doyan.

Beberapa jam nongkrong di warung itu, gw menuju. Suatu tempat yang ada monyetnya. Tempat ini cukup terkenal dikota ini, gw sebelumnya pernah beberapakali mengunjungi ni tempat.

Panas sih, tapi gapapa, gw tuh suka monyet. Lucu. Waktu masih sekolah dasar gw pernah pelihara monyet di ausi, tapi sudah lama meninggal, karena keracunan makanan.

Akhirnya gw sampai ditempat ini. Dimana gw bisa bermain, kasi2 makan dan foto2 dengan monyet. Gw berjalan karena memang tempat ini gak di lalui kendaraan. Ada beberapa monyet mendekati gw, karna gw udah mempersiapkan kacang tadi untuk memberi makan monyet2 di sini. Olive juga gak takutan ama monyet, cuma gak berani megang, dia bilang gak terbiasa. Gw rasa kalo kita gak berniat nyerang dan baik2 dengan hewan dia juga merasa aman dan gak akan terasa di usik.

Gw hampir sepenuhnya melupakan kejadian semalam, karena menyibukan diri seperti ini.

Gw dan olive berencana pindah tempat, dan kami jalan lagi.

Sampai.

Seseorang memanggil manggil seperti ke gw, tapi bukan nama gw, gw mengabaikan dan terus berjalan. Dan cowo ini keknya gak nyerah sampai dia menyolek bahu gw dari belakang.


"Jinny!" Katanya setengah terengah, mungkin karena mengejar gw.


Jinny? Jinny siapa??

Siapa sih ni?? cowo dengan perawakan kurus, putih, tinggi, sepertinya chinese.


"Ohh.. astaga, sory2 lo mirip temen gw. Sory2 banget.. hehe.. oh.. ehhh.. sory2 ya" katanya sambil pergi dengan cepat

Duh ada2 aja.

Gw dan olive melanjutkan perjalanan tanpa memperdulikan kejadian tadi.

emoticon-Smilie
Diubah oleh men.in.back 27-02-2018 20:18
adityazafrans
adityazafrans memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.