Sebelum membahas artikel ini nikmatnya kita seruupuutt kopi Tak Kie di kawasan pecinan Jakarta, kopi yang terkenal di kawasan itu dari zaman batavia dan tak pernah surut dan sepi pembeli, ok saya tak mau membahas kopi tradisional yang nikmat disudut Jakarta, tapi bulus yang menjadi salah satu menu masakan di kedai kopi Tak Kie, nah hewan ini juga disebut juga labi-labi sejenis kura-kura sawah di nusantara ini.



Dikenal dengan nama Bulus (Amyda cartilaginea) adalah sejenis labi-labi (kura-kura berpunggung lunak) anggota suku Trionychidae. Disebut berpunggung lunak karena sebagian perisainya terdiri dari tulang rawan dan tempurung punggungnya (karapas) dilapisi oleh kulit tebal dan licin. Dalam bahasa Inggris, hewan ini dikenal dengan nama Asiatic softshell turtle atau common softshell turtle; dalam bahasa Madura disebut ketempah.



Labi-labi menurut beberapa data yang saya kumpulkan menyebar luas di beberapa wilayah Asia Tenggara, yaitu ada di negara Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Indonesia.

Untuk wilayah Indonesia sendiri, labi-labi ini didapati di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Lombok, dan Sulawesi. Biasanya hidup di persawahan dan sungai-sungai di daerah pegunungan, lengkapnya hewan labi-labi ini banyak yang hidup di perairan yang tenang, berarus lambat. Baik itu daerah sungai atau anak-anak sungai, danau, dan kolam, termasuk kolam pemeliharaan ikan. Untuk makanannya biasanya hewan ini memangsa ikan kecil dan hewan-hewan kecil lainnya, bulus biasa bersembunyi dalam lumpur atau pasir di dasar perairan, gerakannya yang lambat dan mempunyai gigi tajam membuat ia pandai berkamuflase untuk mengelabui mangsanya.

Tak hanya di perairan barat Indonesia di timur Indonesiapun ada hanya berbeda nama dan bentuknya, disebut labi-labi moncong babi (Carettochelys insculpta) adalah satu-satunya jenis labi-labi yang masih lestari yang merupakan anggota keluarga Caretochelidae.



Hewan ini termasuk dilindungi di Papua dan disebut labi-labi moncong babi, karena populasinya di alam bebas sangat terancam karena merupakan hewan peliharaan populer dan sering diselundupkan ke luar negeri (Cina dan Taiwan) untuk dikonsumsi sebagai obat, dan makanan untuk tempat hidup sama pada labi-labi pada umunya yaitu di sejumlah sungai di daerah selatan Papua dan di beberapa tempat di Australia, yaitu Queensland utara.

Nah labi-labi ini mempunyai tekstur yang lembut, dan biasanya mereka diburu untuk dibuat sebagai obat terutama minyaknya dan dagingnya untuk makanan, disebut Pi Oh, oleh penduduk desa dan juga orang tiongkok, karena mempunyai khasiat yang berguna juga untuk kesehatan.



Seperti pada umunya untuk Memperbesar payudara dan penis, Menguatkan tulang, Membantu metabolisme tubuh, Mengobati jerawat, Membuat kulit putih, Melenyapkan kulit keriput, Menghilangkan Flek Hitam, Mengobati luka bakar, dan Menyehatkan bagian hati, ginjal, dan limpa pada tubuh kita.



Dengan banyaknya khasiat labi-labi terutama yang dihasilkan dari minyaknya, hewan ini banyak diburu dan terancam punah kalau tidak dilestarikan, untuk daerah perkotaan sendiri hewan ini mulai menghilang karena air yang sudah tak baik dan tercemar untuk hidup mereka.



Bagaimana kalian sudah pernah memakan hewan ini kawan, untuk warga Jakarta bisa mendatangi tempat kopi Tak Kie untuk mencicipi hewan ini, seruuppuutt dolo kawan...





Source

https://manfaat.co.id/manfaat-labi-labi