- Beranda
- Stories from the Heart
MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP
...
TS
bakamonotong
MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP
Halo sahabat penikmat kaskus, setelah membaca beberapa trit horor kaskus yang menarik, dan tentang indigo, saya berencana untuk sharing apa yang saya alami hingga saat ini, sebuha pengalaman seorang penulis, semoga kalian bisa menikmati segala tulisan yang saya tuangkan dalam trit horror ini, semoga menemani malam2 kelam kalian, jangan lupa sekililing kalian selalu ada MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP
----
Sebuah kisah tentang bagaimana seorang anak bernama ARDA yang menjadi seorang "indigo", kisah penuh drama, cinta, dan 90% horor, dan bagaimana seorang anak biasa, "bersahabat" dengan MEREKA YANG HIDUP DALAM GELAP
Kisah yang dituliskan adalah kisah yang dialami oleh beberapa orang, mulai dari penulis, dan teman- teman nya, merupakan suatu kejadian nyata yang dialami, namun mungkin akan dibumbui dengan kesyahduan bumbu bumbu penulisan cerita yang sedikit hiperbola
Let's Just Enjoy The Story ( jangan lupa di subscribe dan kasih like, cendol, asal jangan bata merah )
Cerita akan di update paling lambat 2 hari sekali, dan jam update nya pagi berhubung ane pagi kerja sekalian untuk update awal jam kantor hehe
jangan lupa follow Instagram : @bakemonotong
twitter : @ardahakimotong
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh bakamonotong 22-06-2018 09:51
kemintil98 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
53.2K
135
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
bakamonotong
#37
Part X - Hari Kelulusan ( flashback masa SMP kelas 3 )
Tiga tahun adalah tahun yang panjang buatku merasakan masa- masa SMP, penuh dengan hal- hal yang aneh, unik, mencekam, penuh emosi, mulai dari tawa, canda, sedih dan lain- lain. sebuah masa yang tidak akan terlupakan hingga hari ini aku masih berkontak dengan Adit (nama samaran), membantu sedikit mengingat-ingat rentetan sejarah masa kami sekolah dulu, Salah satu sahabat terdekatku bersama Yudhis(nama samaran).
Ujian nasional membuatku merasa membutuhkan les ekstra, bukan aku tepatnya tapi kedua orang tuaku, dengan penghasilan seadanya mereka memaksakan ku untuk ikut Les di P*******a (btw akan ada side story saat aku les di L*A saat SD, dan akan di tulis dalam side story karena belum lama baru berkontak dengan teman lama disana). P*******a adalah satu tempat les yang membuatku cukup senang, selain dekat dengan rumah, beberapa teman sekolahku juga les disana, yang hingga akhirnya ku sadari bahwa aku tidak memerlukan les tersebut karena materi yang diajarkan disekolah lebih cepat daripada di bimbel, sehinnga aku sering pergi ke rental komik sebelum ke bimbel, dan saat pelajaran yang aku sudah paham aku banyak membaca komik daripda memperhatikan. Tempat bimbel ini letakny memang pinggir jalan, tapi di dalam tempat bimbel ini sedikit muncl aura tidak mengenakkan, memang tidak begitu kuat, tapi cukup mengganggu, terutama sumur di dalamnya, sumur itu terbuka dan ada timbanya yang membuatku bergidik ngeri adalah si bota kayng sering mengintip siswa yang belajar dari dalam sumur tersebut, dia sering hanya menongolkan kepalanya dan tangannya yang berpegangan pada pinggiran sumur, sampai suatu ketika aku melihat kesumur saat dia tidak muncul dan ternyata dia berada di bawah sumur tadi, meringkuk dalam air, dan ketika melihatku dia merangkak naik cepat, dengan senyum mengerikannya membuatku berlari secepat kilat meningglakan makhluk itu. Sial memang, dimana- mana mereka ada, dan karena keisenganku itu dia sering melihati ku saat aku lewat, mengintip kadang keluar dari sumur sekadar hanya menyapa diriku yang ada di kelas. Sungguh mengganggu, untungnya hanya sekitar 6 bulan aku disana, dan aku tidak pernah menginjakkan kaki disana lagi.
Ujian nasional telah usai, dan kami semua menyambut dengan penuh bahagia menanti nilai untuk diumumkan. Selang beberapa hari setelah kami libur sementara, nilai diumumkan, membuatku sedikit panik, dan kulihat namaku ad adi rnaking 93 dar i 123 siswa, dan itu cukup buruk untukku, hingga kau lihat nem ku saat itu 34,65, matematika 10, Bahasa inggris 9,4, bahasa indonesia 8,0, dan ipa 7,25. Dan ternyata 90% siswa di sekolahku mendapat nilai matematika 10, ranking 1 sampai 3 saja memiliki nem 38.15, bahkan nem ternedah adalh 30,50, itu lah yang membuat sekolah kami tahun itu menyabet ranking 1 se provinsi untuk 3x berturut2, membuatku bangga sekolah disana. sedikit dari kamu yang melanjutkan sekolah di daerah P**em, banyak memilih di kota, karena banyak SMA Favorit dam jauh lebih bagus dari di P**em. AKu salah satu dari anak paling sial. Aku mendaftar di SMA 9, dan ditendang dari sana, karena nilai tidak dapat bersaing, namun yang membuatku sakit hati adalah kenapa aku di tendnag pada saat jam pendaftaran Online ditutup, yang seharusnya sudah tidak terjadi penggeseran nilai, membuat ortuku dan aku panik, mencoba memasukkan sekolah di dekat rumah yang terkenal, namun sudah tak bisa , dan aku harus terlempar ke sekolah swasta yang menerima murid2 yang tidak lolos seleksi online, entah karena kegeser atau "maaf" nilai mereka yang buruk, namun tak sedikit juga anak2 pintar dar iluar daerah yang masuk sekolah ini, dikarenakan sekolahku ini cukup terkenal untuk orang luar daerah, namun dapat disimpulkan, bahwa hampir semua yang dari jogja bergabung disana, biasanya karena nilai yang jelek atau tidak lolos seleksi online. Hari pertama setelah aku masuk sana, aku menangis di kamar, merasa aku bodoh disekelaskan dg sekolah begitu, aku menangis, sedih, benar- benar berharap bisa masuk sekolah negri. namun apa daya, ortuku sudah tidak tahu harus apa dan mendaftarkanku disana, sekolah dengan biaya mahal, yang dimana ibu dan ayahku mati2 an membayar skeolah disana, namun ya itulah takdir, tak bisa di lawan.
SMA terkenal dengan nama MUH* ini adalah sekolah yang mewah, dan temanku disini lebih banyak, hingga saat ini mereka masih mencoba membantuku merealisasikan untuk menulis cerita ini. Mereka lah yang sampai sekarang masih membantu, sering bertemu, berkumpul dengnaku walau hingga belum lama ini satu dari kami tunangan, satu ke bekasi, satu ke kalimantan, dan satu lagi masih pengangguran (cukup prihatin aku melihatnya).
==========================================================================================================
Kita Flashback sebentar masa SMP ya :
2009 awal hingga sekarang aku masih memendam satu perasaan pada seorang wanita yang cukup cantik, imut supel, baik hati, dia adalah salah satu kawanku dulu di sekolah, membuatku jatuh cinta diam- diam padanya. hingga detik ini aku tidak bisa mengungkapkan satu katapun padanya tentang apa yang kurasa, sebut saja dia "L". wanita yang penuh kepercayaan diri, dia sering duduk disebelahku saat sedang kelas dan pelajaran tambahan, membuatku salang tingkah, jantungku deg- deg an tak berani memandang dia, sedikit2 saja aku melihat dia aku terpesona, wanita yang pertama kalinya dalam hidupku menggetarkan hatiku, CInta pertama dan yang tidak pernah tersentuh olehku,
Dia sudah punya pacar saat itu, aku tak tahu harus apa, jadi biarlah kupendam terus, obrolan kami ya hanya seputar bercandaan, menggambar, kadang kami berkirim SMS atau mxit (anak lama tahu pasti), mengobrol basa basi, saling quote di Friendster, facebook, dan sering mengobrol langsung saat di sekolah, kadang dia curhat masalah tentang cowonya, membuatku miris ingin menangis, tapi ya namanya berusaha kuat, aku menasehati dia ba bi bu be bo. hingga aku berbohong kalau aku punya pacar, supaya dia tidak berpikir kalau aku suka dengan dia. ya aku menjadi orang lain saat itu, tapi saat itu hatiku tidak bisa berpaing dari dia.
"ardaaaaa", sapa L padaku pagi itu, membuatku tersenyum tersipu, namun mencoba cool kujawab "aapaan oi L" dengan nada keras, namun gemetar, membuat hal yang kukira akan cool malah jadi hal memalukan. "gak usa grogi gitu kamu da, gimana tugas kelar?", kata L, "waduh, belum, nyontek lah sini dikit matematikanya", kataku, "dikit apamu! semua aja belum to". timpal L padaku membuatku hanya senyum2 saja dan menyontek dengan cepat. "Da, si dia itu kenapa ya sekarang cuek sama aku, dapet info dia searang sama orang lain". kata L, "hmm, lha piye(lha gimana), coba pastikan dulu, jangan asal percaya asu.. eh isu". kataku, "lha itu kata si ****, dia jadian sama orang lain". kata L. "walah, yauda kalau gitu pastikan, kalau memang kowe dirugikan putusin aja sih". kataku dengan entengnya dan ya, selang 3 hari dia sudah putus dengan cowonya, wah ini kesempatan buatku, tapi apa daya, layangan putus aja yang ngejar banyak, apalagi cewek cantik, kalah sainglah aku pasti. namundia masih belum jadian dengan siapapun saat itu, hingga ntah suatu hari dia mulai cuek padaku, mulai tidak menjawab SMSku, mulai diam, menjauhiku, ku ajak mengobrol pun tak menjawab dan malah menjauh, aku merasa saat itu aku tidak tahu harus apa, salahku apa? bahkan aku sendiri tidak pernah mengungkapkan aku suka dia, karena aku lebih ingin berteman saja, toh aku ta utipe cowo dia bagaimana saat itu, aku sih tidak berharap. bersama dia di kelas saja, mengobrol, cukup membuatku bahagia. Tapi dia menghilang, tanpa bekas, ketemu aku pun dia tidak menjawab, aku hanya bisa stalking dengan membawa kamera ortuku, kupotret dia diam2, kusimpan gambarnya semasa SMP, satu2nya gambar tentang dia yang kusimpan.
Hingga suatu hari aku berkumpul dengan beberapa teman di rental komik, dan mereka bertanya padaku, "da kamu suka L kan?", "gak ah, biasa aja" elak ku, "uda ngaku aja kita tau kok, dia yo wes ngerti kok" kata mereka. "gak ah, salah kalian wes ah" kata ku, "omong ke dia wae da, mbang e telat, meh lulus to, nek ditolak kan yo ben, sek penting omong sek"(omong ke dia, daripada telat, dah mau lulus lho, kalo ditolak kan gapapa yang penting omong dulu) kata mereka, "gak ah ora, salah kalian wes ah"(gak ah, salah kalian, udahlah) kataku , melanjutkan membaca komik tapi terus kepikiran L, hingga aku tahu bahwa L ternyata dapet bocoran entah dari siapa bahwa aku suka dia, dan itu lah yang membuatku dijauhi olehnya, bahkan aku tau L ternyata sudah punya pacar lagi, ntah bagaimana dia sekarang, lama aku tak berkontak dengannya, cinta pertamaku, cinta yang tak pernah aku sampaikan, dan mungkin aku masih belum berani menyampaikan nya langsung.
========================================================================================================
NEXT PART : SEBUAH AWAL BARU (2)
setting di SMA yang ckup terkenal dari jaman dahulu, rumah beberapa teman yang cukup bisa diceritakan , atas ijin mereka namanya akan saya gunakan dalam cerita pada masa SMA
cerita dimana kehidupan saya yang baru dimulai, teman baru, hidup baru, maupun cinta baru.
Tiga tahun adalah tahun yang panjang buatku merasakan masa- masa SMP, penuh dengan hal- hal yang aneh, unik, mencekam, penuh emosi, mulai dari tawa, canda, sedih dan lain- lain. sebuah masa yang tidak akan terlupakan hingga hari ini aku masih berkontak dengan Adit (nama samaran), membantu sedikit mengingat-ingat rentetan sejarah masa kami sekolah dulu, Salah satu sahabat terdekatku bersama Yudhis(nama samaran).
Ujian nasional membuatku merasa membutuhkan les ekstra, bukan aku tepatnya tapi kedua orang tuaku, dengan penghasilan seadanya mereka memaksakan ku untuk ikut Les di P*******a (btw akan ada side story saat aku les di L*A saat SD, dan akan di tulis dalam side story karena belum lama baru berkontak dengan teman lama disana). P*******a adalah satu tempat les yang membuatku cukup senang, selain dekat dengan rumah, beberapa teman sekolahku juga les disana, yang hingga akhirnya ku sadari bahwa aku tidak memerlukan les tersebut karena materi yang diajarkan disekolah lebih cepat daripada di bimbel, sehinnga aku sering pergi ke rental komik sebelum ke bimbel, dan saat pelajaran yang aku sudah paham aku banyak membaca komik daripda memperhatikan. Tempat bimbel ini letakny memang pinggir jalan, tapi di dalam tempat bimbel ini sedikit muncl aura tidak mengenakkan, memang tidak begitu kuat, tapi cukup mengganggu, terutama sumur di dalamnya, sumur itu terbuka dan ada timbanya yang membuatku bergidik ngeri adalah si bota kayng sering mengintip siswa yang belajar dari dalam sumur tersebut, dia sering hanya menongolkan kepalanya dan tangannya yang berpegangan pada pinggiran sumur, sampai suatu ketika aku melihat kesumur saat dia tidak muncul dan ternyata dia berada di bawah sumur tadi, meringkuk dalam air, dan ketika melihatku dia merangkak naik cepat, dengan senyum mengerikannya membuatku berlari secepat kilat meningglakan makhluk itu. Sial memang, dimana- mana mereka ada, dan karena keisenganku itu dia sering melihati ku saat aku lewat, mengintip kadang keluar dari sumur sekadar hanya menyapa diriku yang ada di kelas. Sungguh mengganggu, untungnya hanya sekitar 6 bulan aku disana, dan aku tidak pernah menginjakkan kaki disana lagi.
Ujian nasional telah usai, dan kami semua menyambut dengan penuh bahagia menanti nilai untuk diumumkan. Selang beberapa hari setelah kami libur sementara, nilai diumumkan, membuatku sedikit panik, dan kulihat namaku ad adi rnaking 93 dar i 123 siswa, dan itu cukup buruk untukku, hingga kau lihat nem ku saat itu 34,65, matematika 10, Bahasa inggris 9,4, bahasa indonesia 8,0, dan ipa 7,25. Dan ternyata 90% siswa di sekolahku mendapat nilai matematika 10, ranking 1 sampai 3 saja memiliki nem 38.15, bahkan nem ternedah adalh 30,50, itu lah yang membuat sekolah kami tahun itu menyabet ranking 1 se provinsi untuk 3x berturut2, membuatku bangga sekolah disana. sedikit dari kamu yang melanjutkan sekolah di daerah P**em, banyak memilih di kota, karena banyak SMA Favorit dam jauh lebih bagus dari di P**em. AKu salah satu dari anak paling sial. Aku mendaftar di SMA 9, dan ditendang dari sana, karena nilai tidak dapat bersaing, namun yang membuatku sakit hati adalah kenapa aku di tendnag pada saat jam pendaftaran Online ditutup, yang seharusnya sudah tidak terjadi penggeseran nilai, membuat ortuku dan aku panik, mencoba memasukkan sekolah di dekat rumah yang terkenal, namun sudah tak bisa , dan aku harus terlempar ke sekolah swasta yang menerima murid2 yang tidak lolos seleksi online, entah karena kegeser atau "maaf" nilai mereka yang buruk, namun tak sedikit juga anak2 pintar dar iluar daerah yang masuk sekolah ini, dikarenakan sekolahku ini cukup terkenal untuk orang luar daerah, namun dapat disimpulkan, bahwa hampir semua yang dari jogja bergabung disana, biasanya karena nilai yang jelek atau tidak lolos seleksi online. Hari pertama setelah aku masuk sana, aku menangis di kamar, merasa aku bodoh disekelaskan dg sekolah begitu, aku menangis, sedih, benar- benar berharap bisa masuk sekolah negri. namun apa daya, ortuku sudah tidak tahu harus apa dan mendaftarkanku disana, sekolah dengan biaya mahal, yang dimana ibu dan ayahku mati2 an membayar skeolah disana, namun ya itulah takdir, tak bisa di lawan.
SMA terkenal dengan nama MUH* ini adalah sekolah yang mewah, dan temanku disini lebih banyak, hingga saat ini mereka masih mencoba membantuku merealisasikan untuk menulis cerita ini. Mereka lah yang sampai sekarang masih membantu, sering bertemu, berkumpul dengnaku walau hingga belum lama ini satu dari kami tunangan, satu ke bekasi, satu ke kalimantan, dan satu lagi masih pengangguran (cukup prihatin aku melihatnya).
==========================================================================================================
Kita Flashback sebentar masa SMP ya :
Quote:
2009 awal hingga sekarang aku masih memendam satu perasaan pada seorang wanita yang cukup cantik, imut supel, baik hati, dia adalah salah satu kawanku dulu di sekolah, membuatku jatuh cinta diam- diam padanya. hingga detik ini aku tidak bisa mengungkapkan satu katapun padanya tentang apa yang kurasa, sebut saja dia "L". wanita yang penuh kepercayaan diri, dia sering duduk disebelahku saat sedang kelas dan pelajaran tambahan, membuatku salang tingkah, jantungku deg- deg an tak berani memandang dia, sedikit2 saja aku melihat dia aku terpesona, wanita yang pertama kalinya dalam hidupku menggetarkan hatiku, CInta pertama dan yang tidak pernah tersentuh olehku,
Quote:
Dia sudah punya pacar saat itu, aku tak tahu harus apa, jadi biarlah kupendam terus, obrolan kami ya hanya seputar bercandaan, menggambar, kadang kami berkirim SMS atau mxit (anak lama tahu pasti), mengobrol basa basi, saling quote di Friendster, facebook, dan sering mengobrol langsung saat di sekolah, kadang dia curhat masalah tentang cowonya, membuatku miris ingin menangis, tapi ya namanya berusaha kuat, aku menasehati dia ba bi bu be bo. hingga aku berbohong kalau aku punya pacar, supaya dia tidak berpikir kalau aku suka dengan dia. ya aku menjadi orang lain saat itu, tapi saat itu hatiku tidak bisa berpaing dari dia.
"ardaaaaa", sapa L padaku pagi itu, membuatku tersenyum tersipu, namun mencoba cool kujawab "aapaan oi L" dengan nada keras, namun gemetar, membuat hal yang kukira akan cool malah jadi hal memalukan. "gak usa grogi gitu kamu da, gimana tugas kelar?", kata L, "waduh, belum, nyontek lah sini dikit matematikanya", kataku, "dikit apamu! semua aja belum to". timpal L padaku membuatku hanya senyum2 saja dan menyontek dengan cepat. "Da, si dia itu kenapa ya sekarang cuek sama aku, dapet info dia searang sama orang lain". kata L, "hmm, lha piye(lha gimana), coba pastikan dulu, jangan asal percaya asu.. eh isu". kataku, "lha itu kata si ****, dia jadian sama orang lain". kata L. "walah, yauda kalau gitu pastikan, kalau memang kowe dirugikan putusin aja sih". kataku dengan entengnya dan ya, selang 3 hari dia sudah putus dengan cowonya, wah ini kesempatan buatku, tapi apa daya, layangan putus aja yang ngejar banyak, apalagi cewek cantik, kalah sainglah aku pasti. namundia masih belum jadian dengan siapapun saat itu, hingga ntah suatu hari dia mulai cuek padaku, mulai tidak menjawab SMSku, mulai diam, menjauhiku, ku ajak mengobrol pun tak menjawab dan malah menjauh, aku merasa saat itu aku tidak tahu harus apa, salahku apa? bahkan aku sendiri tidak pernah mengungkapkan aku suka dia, karena aku lebih ingin berteman saja, toh aku ta utipe cowo dia bagaimana saat itu, aku sih tidak berharap. bersama dia di kelas saja, mengobrol, cukup membuatku bahagia. Tapi dia menghilang, tanpa bekas, ketemu aku pun dia tidak menjawab, aku hanya bisa stalking dengan membawa kamera ortuku, kupotret dia diam2, kusimpan gambarnya semasa SMP, satu2nya gambar tentang dia yang kusimpan.
Hingga suatu hari aku berkumpul dengan beberapa teman di rental komik, dan mereka bertanya padaku, "da kamu suka L kan?", "gak ah, biasa aja" elak ku, "uda ngaku aja kita tau kok, dia yo wes ngerti kok" kata mereka. "gak ah, salah kalian wes ah" kata ku, "omong ke dia wae da, mbang e telat, meh lulus to, nek ditolak kan yo ben, sek penting omong sek"(omong ke dia, daripada telat, dah mau lulus lho, kalo ditolak kan gapapa yang penting omong dulu) kata mereka, "gak ah ora, salah kalian wes ah"(gak ah, salah kalian, udahlah) kataku , melanjutkan membaca komik tapi terus kepikiran L, hingga aku tahu bahwa L ternyata dapet bocoran entah dari siapa bahwa aku suka dia, dan itu lah yang membuatku dijauhi olehnya, bahkan aku tau L ternyata sudah punya pacar lagi, ntah bagaimana dia sekarang, lama aku tak berkontak dengannya, cinta pertamaku, cinta yang tak pernah aku sampaikan, dan mungkin aku masih belum berani menyampaikan nya langsung.
========================================================================================================
NEXT PART : SEBUAH AWAL BARU (2)
setting di SMA yang ckup terkenal dari jaman dahulu, rumah beberapa teman yang cukup bisa diceritakan , atas ijin mereka namanya akan saya gunakan dalam cerita pada masa SMA
cerita dimana kehidupan saya yang baru dimulai, teman baru, hidup baru, maupun cinta baru.
Diubah oleh bakamonotong 26-02-2018 08:34
regmekujo dan 3 lainnya memberi reputasi
4