- Beranda
- Stories from the Heart
MEREKA BILANG BERHANTU
...
TS
arsa1616
MEREKA BILANG BERHANTU
Selamat datang para Kaskusers,saya cuma mau share pengalaman pribadi tentang hal" yang berbau gaib bin mistis yang terjadi selama saya tinggal dirumah yang dahulu,karena sekarang saya sudah pindah.Saya tinggal dirumah itu sejak tahun 1999 sampai akhirnya saya dan keluarga pindah pada tahun 2015.Saya akan menceritakan semua kejadian semenjak awal saya tinggal disitu dan pindah dari rumah itu.
Oia rumah saya yang dahulu itu terletak di Tangerang,maaf gan ga bisa ngasih tau detailnya takutnya yang punya rumah baru merasa terganggu dengan cerita saya ini.Rumah itu berukuran luas tanah 600m2,luas bangunan 300m2 rumah depan terdapat 3 kamar tidur 2 kamar mandi lalu bangunan belakang terdapat 2 gudang 1 kamar tidur,1 ruang kerja & 1 WC dan 300m2 sisanya dijadikan taman yang banyak pohon mangga serta sawo.Terlihat dari luar seperti Perkebunan Dinosaurus gan kata orang" sekitar rumah karena pagar serta pohonya tinggi"..Dan yang bikin saya risih itu rumah dulu saya MEREKA BILANG BERHANTU.
Oia rumah saya yang dahulu itu terletak di Tangerang,maaf gan ga bisa ngasih tau detailnya takutnya yang punya rumah baru merasa terganggu dengan cerita saya ini.Rumah itu berukuran luas tanah 600m2,luas bangunan 300m2 rumah depan terdapat 3 kamar tidur 2 kamar mandi lalu bangunan belakang terdapat 2 gudang 1 kamar tidur,1 ruang kerja & 1 WC dan 300m2 sisanya dijadikan taman yang banyak pohon mangga serta sawo.Terlihat dari luar seperti Perkebunan Dinosaurus gan kata orang" sekitar rumah karena pagar serta pohonya tinggi"..Dan yang bikin saya risih itu rumah dulu saya MEREKA BILANG BERHANTU.
Quote:
MAAF GAN CERITA ENGGA BEGITU SEREM,ALAKADARNYA SESUAI KEJADIAN
MONGGO DIBACA BACA DULU
JANGAN LUPA BUDAYAKAN KOMENG GAN & SIS SETELAH MEMBACA
Quote:
UPDATE SETIAP MALAM JUMAT KLIWON
MOHON DISHARE YA GAN KALAU TIDAK KEBERATAN
TERIMA KASIH YANG SUDAH MAMPIR DI THREAD SAYA INI
TERIMA KASIH YANG SUDAH MAMPIR DI THREAD SAYA INI

Diubah oleh arsa1616 21-02-2018 19:01
anasabila memberi reputasi
3
135.5K
662
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
arsa1616
#628
P17 - Sleepwarker

Quote:
Ceeekih !Teriak mas Agus ditengah tidurnya... Sepertinya ia sedang asyik bermimpi bermain kartu, mungkin indah bermimpi seperti itu baginya, maklum gais kalau didunia nyata doi jebol terus... Akibat suara yang dibuatnya itu, saya pun terkejut dan terbangun dari tidur ganteng saya.....
Hmm..... Jadi susah tidur lagi kalau begini jadinya, dari pada bengong hanya meratapi pelafon jebol kamar saya, mending saya minum untuk sedikit membasahi tenggorokan yang sudah terasa kering ini, saya lihat waktu menunjukan pukul setengah 3 pagi, saya bangunkan tubuh sembari membretekan leher yang terasa kaku ini, menghela nafas diikuti gelengan kepala saya melihat mas Agus tidur yang masih saja mengigau itu....
Tubuh masih gontai saat saya berdirikan, sayup sayup mata ini berjalan menuju pintu kamar, terbuka pintu kamar, saya melihat ada silhouette wanita berpakaian serba putih dan berambut panjang yang sedang duduk disofa ruang tengah memunggungi diri saya, dan sepertinya ia sedang menonton tv yang tidak menyala itu, entah mengapa malam itu saya cuek sekali dengan mahluk mahluk model begitu...
Saat saya berjalan menuju dapur, mahluk itu sepertinya menoleh ke diri saya, tanpa melihat wajahnya sambil berjalan saya acungkan 2 jari kepadanya pertanda salam damai dari saya, sesampainya didapur mata ini hanya tertuju kepada kulkas,berjalan menuju kulkas melewati kamar mandi, saya mendengar ada yang sedang mandi, " Ah.. palingan si tukang keramas.. " guram saya dalam hati.
Saya buka pintu kulkas... Beeeh, kebingungan saya memilih apa yang harus diminum, garuk garuk kepala saya sambil memilih milih minuman yang terdapat di kulkas.
Hmm..... Jadi susah tidur lagi kalau begini jadinya, dari pada bengong hanya meratapi pelafon jebol kamar saya, mending saya minum untuk sedikit membasahi tenggorokan yang sudah terasa kering ini, saya lihat waktu menunjukan pukul setengah 3 pagi, saya bangunkan tubuh sembari membretekan leher yang terasa kaku ini, menghela nafas diikuti gelengan kepala saya melihat mas Agus tidur yang masih saja mengigau itu....
Tubuh masih gontai saat saya berdirikan, sayup sayup mata ini berjalan menuju pintu kamar, terbuka pintu kamar, saya melihat ada silhouette wanita berpakaian serba putih dan berambut panjang yang sedang duduk disofa ruang tengah memunggungi diri saya, dan sepertinya ia sedang menonton tv yang tidak menyala itu, entah mengapa malam itu saya cuek sekali dengan mahluk mahluk model begitu...
Saat saya berjalan menuju dapur, mahluk itu sepertinya menoleh ke diri saya, tanpa melihat wajahnya sambil berjalan saya acungkan 2 jari kepadanya pertanda salam damai dari saya, sesampainya didapur mata ini hanya tertuju kepada kulkas,berjalan menuju kulkas melewati kamar mandi, saya mendengar ada yang sedang mandi, " Ah.. palingan si tukang keramas.. " guram saya dalam hati.
Saya buka pintu kulkas... Beeeh, kebingungan saya memilih apa yang harus diminum, garuk garuk kepala saya sambil memilih milih minuman yang terdapat di kulkas.
Quote:
" Siyal juga si mas Agus, naro ciu dikulkas engga bilang bilang... " Menggrutu saya sembari membersihkan lantai yang basah akibat semburan ciu, lagi asik ngelap lantaitiba tiba ada kaki seseorang yang tak sengaja saya elap,dengan ragu tapi pasti saya menoleh ke atas " Yaa Allah Lak lak...ngagetin gua aja lu !!! "
Tanpa menghiraukan omongan saya, dengan mata terpejam si Lala lalu melewati saya menuju kulkas... " Wah, kambuh lagi nih si cumi " kata saya dalam hati, setelah membuka kulkas,dia lalu menggenggam botol ciu yang saya terlanjur minum tadi, " Eh,eh....jangan yang itu woi ! woi jangan yang itu !!! " kata saya kepada Lala..
Lala pun menoleh ke saya sembari menaruh kembali botol ciu tadi ke dalam kulkas, " Tumben didenger.. " kata saya dalam hati, setelah memasukan botol ciu, saya lihat si Lala sedikit berprilaku aneh, dengan mata terpejam dia membuka tutup kulkas tersebut berulang kali sambil menoleh ke saya dengan senyum liciknya itu, " Dih... Aneh lu " kata saya kepada Lala, dari pada pusing ngeliatin kelakuanya seperti itu, saya pun meninggalkan dia.
Saat hendak menutup pintu dapur, tak lupa saya berkata kepada Lala " Balik lagi engga lu ke kamar ? " sepertinya pertanyaan saya tak dihiraukan, dia masih saja menutup buka kulkas dengan mata terpejam diikuti senyum liciknya itu, " Bodoh ah...gua tinggal ya ?! " sembari saya menutup pintu dapur, berjalan saya menuju kamar sembari garuk garuk kepala karena tidak biasa dia beprilaku seperti itu, biasanya dia hanya berjalan sambil tidur,minum terus balik lagi kekamar, tapi yang tadi itu terasa sangat ganjil. Hmm..mungkin yang barusan itu next level dari berjalan sambil tidur kali ya, itu pikir saya.
Ketika saya membuka pintu kamar, tiba tiba lala keluar dari kamarnya sambil berkata " Berisik banget si lu !! ganggu orang lagi tidur aja ! " WAKWAAAW !!! kalau itu Lala, terus yang tadi di dapur mainin kulkas siapeeeeee ????
Keesokan harinya, saya hanya melamun saja dikamar belakang, menatapi matahari kenapa bisa terang benerang seperti itu, tidak lama kemudian mas Agus menepuk pundak saya sambil berkata " Ngapain bengong aja ?, ayam tetangga mati bengong aja kemarin ", saya hanya menoleh sambil berkata " Emangnya saya ayam mas... "
Tanpa menghiraukan omongan saya, dengan mata terpejam si Lala lalu melewati saya menuju kulkas... " Wah, kambuh lagi nih si cumi " kata saya dalam hati, setelah membuka kulkas,dia lalu menggenggam botol ciu yang saya terlanjur minum tadi, " Eh,eh....jangan yang itu woi ! woi jangan yang itu !!! " kata saya kepada Lala..
Lala pun menoleh ke saya sembari menaruh kembali botol ciu tadi ke dalam kulkas, " Tumben didenger.. " kata saya dalam hati, setelah memasukan botol ciu, saya lihat si Lala sedikit berprilaku aneh, dengan mata terpejam dia membuka tutup kulkas tersebut berulang kali sambil menoleh ke saya dengan senyum liciknya itu, " Dih... Aneh lu " kata saya kepada Lala, dari pada pusing ngeliatin kelakuanya seperti itu, saya pun meninggalkan dia.
Saat hendak menutup pintu dapur, tak lupa saya berkata kepada Lala " Balik lagi engga lu ke kamar ? " sepertinya pertanyaan saya tak dihiraukan, dia masih saja menutup buka kulkas dengan mata terpejam diikuti senyum liciknya itu, " Bodoh ah...gua tinggal ya ?! " sembari saya menutup pintu dapur, berjalan saya menuju kamar sembari garuk garuk kepala karena tidak biasa dia beprilaku seperti itu, biasanya dia hanya berjalan sambil tidur,minum terus balik lagi kekamar, tapi yang tadi itu terasa sangat ganjil. Hmm..mungkin yang barusan itu next level dari berjalan sambil tidur kali ya, itu pikir saya.
Ketika saya membuka pintu kamar, tiba tiba lala keluar dari kamarnya sambil berkata " Berisik banget si lu !! ganggu orang lagi tidur aja ! " WAKWAAAW !!! kalau itu Lala, terus yang tadi di dapur mainin kulkas siapeeeeee ????
Keesokan harinya, saya hanya melamun saja dikamar belakang, menatapi matahari kenapa bisa terang benerang seperti itu, tidak lama kemudian mas Agus menepuk pundak saya sambil berkata " Ngapain bengong aja ?, ayam tetangga mati bengong aja kemarin ", saya hanya menoleh sambil berkata " Emangnya saya ayam mas... "
Quote:
Malam pun tiba,( Entah mengapa tiba tiba malam )
" Mas, bangun mas.... " saya mencoba membangunkan mas Agus, " opo toh yo ?? " mas Agus terbangun sambel ngucek ngucek mata. " Tolong dong, ngigau nya dikondisikan... " ucap saya ke mas Agus, " Hehehe..sori, masih kebayang si mba yang ditaman tadi sore " saut mas Agus. Seperti kemarin mas Agus ngigau jam setengah 3 pagi, kami berdua hanya menatap plafon jebol kamar saya, karena tidak bisa tidur lagi...
Kreeek...
Kreeek...
Quote:
Mas Agus sedikit membuka pintu lalu mengintip keluar, mencoba mencari cari siapa gerangan yang membuka pintu samping dimalam hari seperti ini.
Quote:
Kami melihat dari depan pintu samping si Lala hanya terdiam mematung berdiri dilingkaran taman samping( dapat dilihat difoto rumah ), kami mengamati dari kejauhan hal apa lagi yang akan dilakukan si Lala. Sebagai seorang kakak saya merasa khawatir dengan kelakuan adik saya itu,dengan insting seorang kakak saya berinisiatif membawanya kembali kedalam rumah.
Saya menghampiri Lala dari belakang yang diikuti mas Agus, lalu saya menepuk pundak Lala sambil berkata " La, udah malam, jangan diluar,balik lagi yuk ke dalam..." Setelah berkata seperti itu si Lala pun membalikan badanya ke arah kami, mata saya langsung melotot !! Dengan mata terpejam sembari melempar senyum liciknya itu, saya teringat ekspresi hantu wanita kemarin malam,perlahan saya membalikan badan,sambil memberikode saya berbisik ke mas Agus berkata " Ini bukan Lala mas.... "
Mas Agus yang masih belum sadar akan situasi ini, dia pun mencoba menoleh ke balik badan saya untuk melihat Lala. Setelah melihat Fake Lala yang dibelakang saya, tanpa sepata kata pun mas Agus langsung segera balik kanan jalan cepat menuju kedalam rumah, saya pun merasa tak mau ketinggalan dengan pergerakan mas Agus, bersaing kami berjalan cepat menuju dalam rumah tanpa menoleh kebelakang sedikit pun...
Kami pun terjatuh didepan pintu karena kami rebutan untuk masuk duluan, saat kami terjatuh,tiba tiba dihadapan kami ada sepasang kaki, sepertinya kaki itu familiar dipikiran kami, sambil menelan ludah,perlahan kami menoleh ke atas, saat itu saya sangat takut apa yang akan terjadi selanjutnya, " Ah... ternyata ini Lala yang asli,pikir kami ", mas Agus lalu menjulurkan tanganya untuk membantu saya bangun.
Setelah bangkit dari terjatuh, saya pun mencoba memastikan apakah ini real or fake Lala, saya menoleh kebalik badan Lala, ternyata pintu kamar dan dapur terbuka, dapat dipastikan yang ini ori si Lala, saya mengacungkan jempol ke mas Agus yang dapat diartikan " Sip , ori ini ", kami pun mencoba menoleh lagi ke arah lingkaran taman belakang, ternyata mahluk tadi sudah tidak ada.
Merasa sudah aman kami pun mencoba masuk ke rumah, saat ingin masuk kerumah tiba tiba Lala menghalangin jalan masuk kami.
Saya menghampiri Lala dari belakang yang diikuti mas Agus, lalu saya menepuk pundak Lala sambil berkata " La, udah malam, jangan diluar,balik lagi yuk ke dalam..." Setelah berkata seperti itu si Lala pun membalikan badanya ke arah kami, mata saya langsung melotot !! Dengan mata terpejam sembari melempar senyum liciknya itu, saya teringat ekspresi hantu wanita kemarin malam,perlahan saya membalikan badan,sambil memberikode saya berbisik ke mas Agus berkata " Ini bukan Lala mas.... "
Mas Agus yang masih belum sadar akan situasi ini, dia pun mencoba menoleh ke balik badan saya untuk melihat Lala. Setelah melihat Fake Lala yang dibelakang saya, tanpa sepata kata pun mas Agus langsung segera balik kanan jalan cepat menuju kedalam rumah, saya pun merasa tak mau ketinggalan dengan pergerakan mas Agus, bersaing kami berjalan cepat menuju dalam rumah tanpa menoleh kebelakang sedikit pun...
Kami pun terjatuh didepan pintu karena kami rebutan untuk masuk duluan, saat kami terjatuh,tiba tiba dihadapan kami ada sepasang kaki, sepertinya kaki itu familiar dipikiran kami, sambil menelan ludah,perlahan kami menoleh ke atas, saat itu saya sangat takut apa yang akan terjadi selanjutnya, " Ah... ternyata ini Lala yang asli,pikir kami ", mas Agus lalu menjulurkan tanganya untuk membantu saya bangun.
Setelah bangkit dari terjatuh, saya pun mencoba memastikan apakah ini real or fake Lala, saya menoleh kebalik badan Lala, ternyata pintu kamar dan dapur terbuka, dapat dipastikan yang ini ori si Lala, saya mengacungkan jempol ke mas Agus yang dapat diartikan " Sip , ori ini ", kami pun mencoba menoleh lagi ke arah lingkaran taman belakang, ternyata mahluk tadi sudah tidak ada.
Merasa sudah aman kami pun mencoba masuk ke rumah, saat ingin masuk kerumah tiba tiba Lala menghalangin jalan masuk kami.
Quote:
Kami berdua berbarengan melihat ke arah wajah Lala. Ternyataitu bukan Lala, itu mahluk yang tadi,sekujur tubuh ini kaku, ekspresi mahluk tadi tetap sama, dia menyerupai Lala, dengan mata terpejam dan senyuman liciknya tapi kali ini sepertinya ia ingin membuka kedua matanya , saat selaput mata mahluk itu ingin terbuka, kami berdua plus mahluk tadi dikagetkan dengan suara mengunyah dari arah pintu dapur.

Itu Lala yang asli !!! Lalu dia berjalan perlahan menuju arah kami, dengan terlelap tidur sembari berjalan mengunyah risol yang digenggamanya itu, saya dan mas Agus tak berkata sedikit pun, sekujur tubuh kami sudah dibasahi air keringat, situasi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, Lalu mahluk yang dihadapan saya dan mas Agus itu berbalik badan dan berjalan tepat menuju ke arah adik saya...
Saya dan mas Agus saling tatap, tak tau hal apa yang akan terjadi selanjutnya,Fake Lala dengan bola mata putih berkedip sangat cepat sembari tersenyum licik dan Real Lala dengan tertidur lelap sambil berjalan sembari mengunyah risol, sekarang mereka berdua saling berhadap hadapan.
Waktu terasa terhenti disaat mereka saling berhadapan, perlahan Fake Lala mengerak gerakan jemari jemarinya disertai tumbuh perlahan kuku kuku yang tajam serta kotor tersebut yang berada di telapak tangan kananya, Real Lala masih saja sibuk mengunyah risol tanpa membuat pergerakan sedikit pun. Kami berdua sampai menelan ludah tak tau apa yang akan mereka perbuat selanjutnya...
Tiba-tiba Fake Lala mengayunkan jemari jemari yang dipenuhi kuku kuku tajam serta kotor tersebut ke arah wajah Real Lala, Bak sambaran kilat, sebelum jemari jemari Fake Lala mengenai wajah adik saya, Real Lala menggibaskan kepalan tangan kirinya ke arah wajah Fake Lala yang masih menggenggam risol itu... Layaknya asap roko yang terkena angin,Fake Lala perlahan menghilang mengikuti arah kepalan Real Lala tadi.
Setelah kejadian barusan itu, Real Lala dengan santainya tidur berjalan lagi menuju kamarnya dan menutup pintu rapat rapat, kami berdua hanya melongo melihat itu semua dan bergegas kami berdua masuk kerumah lalu menuju kamar Lala, kami lihat didalam kamarnya, ia sudah tertidur pulas kembali dikasurnya dengan segenggam risol yang masih berada di telapak tanganya, saya menghela napas sesaat, tanpa disadari barusan adik saya itu sudah membantu kami menghadapi mahluk tersebut.

Itu Lala yang asli !!! Lalu dia berjalan perlahan menuju arah kami, dengan terlelap tidur sembari berjalan mengunyah risol yang digenggamanya itu, saya dan mas Agus tak berkata sedikit pun, sekujur tubuh kami sudah dibasahi air keringat, situasi seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya, Lalu mahluk yang dihadapan saya dan mas Agus itu berbalik badan dan berjalan tepat menuju ke arah adik saya...
Saya dan mas Agus saling tatap, tak tau hal apa yang akan terjadi selanjutnya,Fake Lala dengan bola mata putih berkedip sangat cepat sembari tersenyum licik dan Real Lala dengan tertidur lelap sambil berjalan sembari mengunyah risol, sekarang mereka berdua saling berhadap hadapan.
Waktu terasa terhenti disaat mereka saling berhadapan, perlahan Fake Lala mengerak gerakan jemari jemarinya disertai tumbuh perlahan kuku kuku yang tajam serta kotor tersebut yang berada di telapak tangan kananya, Real Lala masih saja sibuk mengunyah risol tanpa membuat pergerakan sedikit pun. Kami berdua sampai menelan ludah tak tau apa yang akan mereka perbuat selanjutnya...
Tiba-tiba Fake Lala mengayunkan jemari jemari yang dipenuhi kuku kuku tajam serta kotor tersebut ke arah wajah Real Lala, Bak sambaran kilat, sebelum jemari jemari Fake Lala mengenai wajah adik saya, Real Lala menggibaskan kepalan tangan kirinya ke arah wajah Fake Lala yang masih menggenggam risol itu... Layaknya asap roko yang terkena angin,Fake Lala perlahan menghilang mengikuti arah kepalan Real Lala tadi.
Setelah kejadian barusan itu, Real Lala dengan santainya tidur berjalan lagi menuju kamarnya dan menutup pintu rapat rapat, kami berdua hanya melongo melihat itu semua dan bergegas kami berdua masuk kerumah lalu menuju kamar Lala, kami lihat didalam kamarnya, ia sudah tertidur pulas kembali dikasurnya dengan segenggam risol yang masih berada di telapak tanganya, saya menghela napas sesaat, tanpa disadari barusan adik saya itu sudah membantu kami menghadapi mahluk tersebut.
Pagi harinya saat kami semua sedang sarapan diruang makan....
Quote:
Yaaa.... walaupun sikap dan kebiasaanya Lala seperti itu, tetapi dia itu sebenarnya berhati baik, bagaimana pun juga kami akan selalu saling tolong menolong, karena darah itu lebih kental dari pada air.
0
