- Beranda
- Stories from the Heart
ANDAI - Cerita Fiksi Time Travel Bersambung
...
TS
okarin89
ANDAI - Cerita Fiksi Time Travel Bersambung

Salam untuk semua penghuni Kaskus khususnya semua penghuni SFTH
Mohon izinkan Okarin membuat cerita bergenre Fiksi Futuristik ya. Ceritanya ini bersifat Fiksi jadi tidak perlu ditanyakan dan diperdebatkan ya.
Jika suka ya tolong beri cendol supaya semangat. Moga-moga nggak kentang ya karena ceritanya lumayan njelimet.
Jika suka dengan cerita Okarin tolong beri Okarin cendol yang banyak ya en rate bintang lima supaya Okarin tambah semangat nulisnya.
Spoiler for Prolog:
CHAPTER INDEX
DAFTAR GARIS DUNIA
DAFTAR GARIS WAKTU
CHAPTER 1 : YA GITU DEH !
CHAPTER 2 : TITIK PERTEMUAN
CHAPTER 3 : HAH !!!!!!!
CHAPTER 4 : WAKTU YANG BERJALAN MUNDUR
CHAPTER 5 : ADA APA DENGAN RALINE ?
CHAPTER 6 : PESAWAT YANG JATUH BAGIAN 1& BAGIAN 2
CHAPTER 7 : MEMBUAT MESIN WAKTU SEBENARNYA 1 BAGIAN 1 & BAGIAN 2
CHAPTER 8 : KEINGINAN TERDALAM JULIE BAGIAN 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10 , 11 ,12 ,13
Diubah oleh okarin89 17-08-2019 20:45
bonita71 dan 13 lainnya memberi reputasi
8
71.1K
427
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
okarin89
#7
CHAPTER 3 - HAH !!!!!!!
Sekitar Jl. Silang Monas Tenggara pada hari Selasa Tanggal 15 Januari 2075 pukul 16:46 WIB.
“NEH HP NOKIA JADUL LOE GUE BALIKIN !!!”, pekik Yaya dengan nada sangat kesal pada sosok pria aneh yang baru saja ditemuinya, seraya melemparkan HP Nokia jadul milik Garin ke arah belakang, dan kemudian melanjutkan langkah kakinya dengan ritme agak cepat untuk mencari tempat persembunyian yang baru.
“AAAAAAARRRRRRRGH !!!!!!!”, pekik Garin histeris pada Yaya, seraya membalikkan badannya, dan kemudian terjatuh dengan posisi telentang akibat lemparan HP Nokia jadul miliknya yang dilempar oleh cewek pincang yang baru saja ditemuinya
“Sepertinya yang gue lempar cuma HP Nokia jadul !”, gumam Yaya pada dirinya sendiri, seraya menoleh ke belakang tepatnya ke tempat di mana pria aneh itu jatuh karena HP Nokia jadul yang ia lempar, dan kemudian setelah yakin bahwa pria aneh itu tidak apa-apa ia melanjutkan langkah kakinya dengan ritme agak cepat walau ia tidak berjalan secara sempurna.
“Serahkan chipnya Nona !”, pinta seorang pria misterius yang berpakaian serba hitam; memakai topeng anonymous; dan memakai topi cerobong pada Yaya, seraya menepuk pundak wanita itu sebanyak tiga kali, dan kemudian mengepulkan asap cerutu yang dihisapnya tepat ke wajah Yaya.
“Baiklah !”, seru Yaya pelan secara tidak sadar sepenuhnya pada pria misterius itu, seraya merogoh sesuatu dari saku celana sebelah kirinya, lalu mengambil iPhone SV (iPhone transparan pertama yang berhasil di buat pada masa itu dengan berat sekitar 110 gram), lalu mengambil chip kecil transparan dari iPhonenya, lalu menyerahkan chip kecil transparan pada pria bertopeng anonymous itu, dan kemudian memasukkan iPhonenya ke dalam saku celana sebelah kirinya.
“Terima Kasih Nona ! Cepat bereskan dia ! Saya ada urusan di toko buku !”, seru pria bertopeng anonymous itu pelan pada Yaya, dan kemudian pada 5 anak buahnya yang berpakaian serba hitam; berpakaian serba putih; berpakaian serba hijau; berpakaian serba merah; dan berpakaian serba magenta, seraya menerima sebuah chip kecil transparan dari Yaya, lalu melihatnya secara seksama dengan memicingkan mata kanannya, dan kemudian memberikan kode berupa ibu jari dan jari telunjuk yang membentuk pistol yang diarahkan ke arah Yaya Hamisha pada lima anak buahnya.
“SIAAAAAP TUAN !!!!!”, pekik lima anak buahnya secara bersamaan pada pria misterius bertopeng anonymous itu, seraya langsung memberondong wanita pincang itu dengan membabi buta sehingga membuat wanita itu langsung terjatuh dengan darah membanjiri tubuhnya.
“AAAAAAARRRRRRRGH !!!!!!!”, pekik Garin histeris penuh ketakutan melihat darah yang membanjiri tubuh gadis pincang yang baru saja ia temui, seraya menarik nafas dalam-dalam, lalu menengadahkan wajahnya ke langit penuh kebingungan karena harus menghadapi situasi seperti ini, lalu mengambil iPhone SV yang ada di saku baju sebelah kanannya, lalu mengirimkan pesan singkat pada Seno yang tertulis “ada ilmuwan terkenal lulusan luar negeri yang mati terbunuh”, lalu mengecek status pesan singkatnya yang telah terkirim pada hari Selasa 15 Januari 2075 pukul 17:49, lalu memasukkan kembali iPhone SVnya ke dalam saku baju sebelah kanannya, dan kemudian berlari kencang kembali menuju laboratoriumnya.
“Maaf ... Tuan !”, seru wanita yang ditabrak Garin itu pelan pada Garin, seraya mengulurkan tangan kanannya pada Garin, dan kemudian mengangkat tubuh Garin secara perlahan yang terlihat sangat syok.
“HAH !!!!!!!”, pekik Garin dengan nada setengah tidak percaya pada dirinya sendiri dengan mulut masih menganga, seraya mengamati wanita itu yang terlihat sangat mirip dengan wanita yang mati terbunuh yang dilihatnya tadi mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
“NEH HP NOKIA JADUL LOE GUE BALIKIN !!!”, pekik Yaya dengan nada sangat kesal pada sosok pria aneh yang baru saja ditemuinya, seraya melemparkan HP Nokia jadul milik Garin ke arah belakang, dan kemudian melanjutkan langkah kakinya dengan ritme agak cepat untuk mencari tempat persembunyian yang baru.
“AAAAAAARRRRRRRGH !!!!!!!”, pekik Garin histeris pada Yaya, seraya membalikkan badannya, dan kemudian terjatuh dengan posisi telentang akibat lemparan HP Nokia jadul miliknya yang dilempar oleh cewek pincang yang baru saja ditemuinya
“Sepertinya yang gue lempar cuma HP Nokia jadul !”, gumam Yaya pada dirinya sendiri, seraya menoleh ke belakang tepatnya ke tempat di mana pria aneh itu jatuh karena HP Nokia jadul yang ia lempar, dan kemudian setelah yakin bahwa pria aneh itu tidak apa-apa ia melanjutkan langkah kakinya dengan ritme agak cepat walau ia tidak berjalan secara sempurna.
“Serahkan chipnya Nona !”, pinta seorang pria misterius yang berpakaian serba hitam; memakai topeng anonymous; dan memakai topi cerobong pada Yaya, seraya menepuk pundak wanita itu sebanyak tiga kali, dan kemudian mengepulkan asap cerutu yang dihisapnya tepat ke wajah Yaya.
“Baiklah !”, seru Yaya pelan secara tidak sadar sepenuhnya pada pria misterius itu, seraya merogoh sesuatu dari saku celana sebelah kirinya, lalu mengambil iPhone SV (iPhone transparan pertama yang berhasil di buat pada masa itu dengan berat sekitar 110 gram), lalu mengambil chip kecil transparan dari iPhonenya, lalu menyerahkan chip kecil transparan pada pria bertopeng anonymous itu, dan kemudian memasukkan iPhonenya ke dalam saku celana sebelah kirinya.
“Terima Kasih Nona ! Cepat bereskan dia ! Saya ada urusan di toko buku !”, seru pria bertopeng anonymous itu pelan pada Yaya, dan kemudian pada 5 anak buahnya yang berpakaian serba hitam; berpakaian serba putih; berpakaian serba hijau; berpakaian serba merah; dan berpakaian serba magenta, seraya menerima sebuah chip kecil transparan dari Yaya, lalu melihatnya secara seksama dengan memicingkan mata kanannya, dan kemudian memberikan kode berupa ibu jari dan jari telunjuk yang membentuk pistol yang diarahkan ke arah Yaya Hamisha pada lima anak buahnya.
“SIAAAAAP TUAN !!!!!”, pekik lima anak buahnya secara bersamaan pada pria misterius bertopeng anonymous itu, seraya langsung memberondong wanita pincang itu dengan membabi buta sehingga membuat wanita itu langsung terjatuh dengan darah membanjiri tubuhnya.
“AAAAAAARRRRRRRGH !!!!!!!”, pekik Garin histeris penuh ketakutan melihat darah yang membanjiri tubuh gadis pincang yang baru saja ia temui, seraya menarik nafas dalam-dalam, lalu menengadahkan wajahnya ke langit penuh kebingungan karena harus menghadapi situasi seperti ini, lalu mengambil iPhone SV yang ada di saku baju sebelah kanannya, lalu mengirimkan pesan singkat pada Seno yang tertulis “ada ilmuwan terkenal lulusan luar negeri yang mati terbunuh”, lalu mengecek status pesan singkatnya yang telah terkirim pada hari Selasa 15 Januari 2075 pukul 17:49, lalu memasukkan kembali iPhone SVnya ke dalam saku baju sebelah kanannya, dan kemudian berlari kencang kembali menuju laboratoriumnya.
“Maaf ... Tuan !”, seru wanita yang ditabrak Garin itu pelan pada Garin, seraya mengulurkan tangan kanannya pada Garin, dan kemudian mengangkat tubuh Garin secara perlahan yang terlihat sangat syok.
“HAH !!!!!!!”, pekik Garin dengan nada setengah tidak percaya pada dirinya sendiri dengan mulut masih menganga, seraya mengamati wanita itu yang terlihat sangat mirip dengan wanita yang mati terbunuh yang dilihatnya tadi mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Diubah oleh okarin89 18-03-2018 16:00
1