- Beranda
- Stories from the Heart
#SFTHChallange Cerita di balik penjara
...
TS
mifst
#SFTHChallange Cerita di balik penjara
CHAPTER 1
THE BEGINNING
Nama ku ialah Adi dan aku ialah seorang terpidana hukuman mati. Aku di vonis bersalah akibat dituduh sebagai pembunuh berencana. Sebuah pembunuhan atas seorang wanita yang juga merupakan seorang teman kerja ku. Namun semua itu hanya lah tuduhan yang tak mendasar, semua itu hanyalah tuduhan yang ditujukan mereka oleh ku. Seseorang yang bahkan tidak tahu apapun atas pembunuhan itu, karena itu akan aku buktikan bahwa tuduhan atas diriku tidak lah benar. Akan aku buktikan walapun dengan cara apapun di dunia ini untuk menghukum penjahat yang sesungguhnya.
Sebelum itu aku akan menceritakan kronologi kejadian atas pembunuhan itu. Korban ialah seorang wanita berumur 25 tahun yang merupakan teman kerja ku di sebuah perusahaan swasta. Korban telah di temukan tidak bernyawa oleh tetangga di sebuah apartemen rumahnya. Menurut polisi kematian korban di akibatkan kehabisan oksigen yang di sebabkan oleh cekikan di lehernya. Korban di kabarkan telah mati 1 hari sebelum tubuhnya di temukan. Aku dicuragai sebagi tersangka karena tepat pada hari kematiannya terlihat pada rekaman CCTV aku mengunjunginya dan ada tetangga juga yang melihat ku mengunjungi kamar korban pada hari itu dan juga tidak terlihat ada orang lain yang terlihat mengunjunginya ungkap saksi tersebut. Di dalam kamar korban juga di temukan beberapa benda yang kumiliki dan ada juga bekas sidik jari ku di leher korban ungkap kepolisian, karenanya polisi menetapkan ku sebagai pelaku tunggal.
Sudah selama 6 bulan aku menjalani hukuman atas kesalahan yang tidak pernah aku lakukan ini dan tidak pernah akan aku akui itu. Selama itu juga aku mengumpulkan bukti bahwa aku tidak lah bersalah, tidak mudah untuk melakukan itu semua di dalam penjara ini. Terlebih lagi di dunia dimana aku hanya hidup sendiri. Setelah anggota terakhir keluarga yaitu kakak perempuan ku meninggal dunia. Semua teman-teman ku bahkan tidak pernah ada yang menjenguk atau perduli dengan ku. Mungkin mereka mengira bahwa aku benar-benar pembunuh itu. Sekarang hanya satu orang yang mendukung ku atau membela ku dan dia itu ialah pengacara ku. Aku tidak tahu apa kah ia benar-benar mempercayai ku tidak bersalah atau kah yang ia lakukan hanya sebagain dari tugasnya. Entahlah karena bagi ku selama ia berada di sisi ku untuk membantu itu semua sudah lah cukup.
Dari semua bukti bisa di pastikan bahwa aku lah pembunuhnya. Tapi semua bukti yang menunjukkan bahwa aku ialah pelakunya adalah palsu. Semua itu palsu, karena aku sama sekali tidak pernah melakukan pembunuhan itu. Aku di jebak oleh sang pelaku. Aku merasa di jebak oleh seseorang atas kejahatan yang tidak pernah aku lakukan.
Karena itu bagaimana pun caranya aku akan mencari pelaku itu. Akan aku buktikan bahwa kebenaran akan menang dan aku tidak bersalah. Inilah janji ku sebagai manusia bahwa aku akan menemukannya sampai kematian ku tiba
NOTE :
1. 5 tahun 1 bulan lagi sebelum masa hukuman mati ku di laksanakan
2. Aku belum menemukan bukti bagi si pelaku
INDEX
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
chapter 5
THE BEGINNING
Nama ku ialah Adi dan aku ialah seorang terpidana hukuman mati. Aku di vonis bersalah akibat dituduh sebagai pembunuh berencana. Sebuah pembunuhan atas seorang wanita yang juga merupakan seorang teman kerja ku. Namun semua itu hanya lah tuduhan yang tak mendasar, semua itu hanyalah tuduhan yang ditujukan mereka oleh ku. Seseorang yang bahkan tidak tahu apapun atas pembunuhan itu, karena itu akan aku buktikan bahwa tuduhan atas diriku tidak lah benar. Akan aku buktikan walapun dengan cara apapun di dunia ini untuk menghukum penjahat yang sesungguhnya.
Sebelum itu aku akan menceritakan kronologi kejadian atas pembunuhan itu. Korban ialah seorang wanita berumur 25 tahun yang merupakan teman kerja ku di sebuah perusahaan swasta. Korban telah di temukan tidak bernyawa oleh tetangga di sebuah apartemen rumahnya. Menurut polisi kematian korban di akibatkan kehabisan oksigen yang di sebabkan oleh cekikan di lehernya. Korban di kabarkan telah mati 1 hari sebelum tubuhnya di temukan. Aku dicuragai sebagi tersangka karena tepat pada hari kematiannya terlihat pada rekaman CCTV aku mengunjunginya dan ada tetangga juga yang melihat ku mengunjungi kamar korban pada hari itu dan juga tidak terlihat ada orang lain yang terlihat mengunjunginya ungkap saksi tersebut. Di dalam kamar korban juga di temukan beberapa benda yang kumiliki dan ada juga bekas sidik jari ku di leher korban ungkap kepolisian, karenanya polisi menetapkan ku sebagai pelaku tunggal.
Sudah selama 6 bulan aku menjalani hukuman atas kesalahan yang tidak pernah aku lakukan ini dan tidak pernah akan aku akui itu. Selama itu juga aku mengumpulkan bukti bahwa aku tidak lah bersalah, tidak mudah untuk melakukan itu semua di dalam penjara ini. Terlebih lagi di dunia dimana aku hanya hidup sendiri. Setelah anggota terakhir keluarga yaitu kakak perempuan ku meninggal dunia. Semua teman-teman ku bahkan tidak pernah ada yang menjenguk atau perduli dengan ku. Mungkin mereka mengira bahwa aku benar-benar pembunuh itu. Sekarang hanya satu orang yang mendukung ku atau membela ku dan dia itu ialah pengacara ku. Aku tidak tahu apa kah ia benar-benar mempercayai ku tidak bersalah atau kah yang ia lakukan hanya sebagain dari tugasnya. Entahlah karena bagi ku selama ia berada di sisi ku untuk membantu itu semua sudah lah cukup.
Dari semua bukti bisa di pastikan bahwa aku lah pembunuhnya. Tapi semua bukti yang menunjukkan bahwa aku ialah pelakunya adalah palsu. Semua itu palsu, karena aku sama sekali tidak pernah melakukan pembunuhan itu. Aku di jebak oleh sang pelaku. Aku merasa di jebak oleh seseorang atas kejahatan yang tidak pernah aku lakukan.
Karena itu bagaimana pun caranya aku akan mencari pelaku itu. Akan aku buktikan bahwa kebenaran akan menang dan aku tidak bersalah. Inilah janji ku sebagai manusia bahwa aku akan menemukannya sampai kematian ku tiba
NOTE :
1. 5 tahun 1 bulan lagi sebelum masa hukuman mati ku di laksanakan
2. Aku belum menemukan bukti bagi si pelaku
INDEX
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
chapter 5
Diubah oleh mifst 01-03-2018 14:36
anasabila memberi reputasi
1
3.3K
25
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mifst
#23
CHAPTER 4
Selama masa penahanan aku kerap merasakan tindak intimidasi entah itu dari sesama terpidana atau juga dari para sipir yang menjaga di sana. Bahkan kepala sipir ialah orang yang paling sering mengintimidasi ku. Aku tak tahu apakah semua terpidana mati seperti ku mengalami hal yang sama. Akan tetapi yag bisa ku katakan saat ini dunia dan isisnya seperti melawan ku.
Bukan makud ku curhat dengan semua yang ku alami tapi ketika aku mulai menulis ini hanya untuk memberitahukan tempat di mana kalian hidup ini, dunia yang sama dengan ku hidup ini. Sebuah dunia dimana kadang keadilan tak pernah di benarkan dan orang – orang lemah selalu menjadi korban. Seakan dunia melawan mereka. Akan tetapi bukan lah orang yang menerima itu saja, menyerah bukan lagi kata yang harus kuganakan alam hidup ku. Walau sekeras apapun yang cobaan yang menghadang nanti aku akan banglit untuk melewati nya. Demi nama ku, demi korban, dan juga demi kakak ku.
Setiap 2 minggu sekali pengacara ku akan datangi penjara untuk melaporkan hasil penyelidikan kepada ku. Saat ini kami telah menduga bahwa sang pelaku adalah seseorang yang selama ini mengejar korban. Aku tidak terlalu ingat akan itu karena korban sedikit sekali curhat mengenai itu. Tapi aku yakin ada yang tidak beres mengenai itu.
Hari ini pengacara ku akan memberikan hasil investigasi nya yang telah ia lakukan selama 2 bulan lebih. Aku tidak sabar menunggu apa yang ia dapat kan hari ini.walaupun aku berharap banyak tapi aku tahu kenyataan pahit yang harus kudapatkan.
pengacara : maaf mas saya tidak menemukan apapun mengenai orang itu
Walaupun kecewa tapi seperti yang aku bilang aku sudah siap menerima hasil terpahit sekalipun
aku : tidak apa, aku bisa memahaminya
pengacara : apa benar korban pernah menceritakannya
aku : iya seingat ku ia pernah beberapa kali bercerita
pengacara : beberapa kali ?
aku : iyah beberpa kali
pengacara : jadi itu bukan yang pertama ?
aku : bukan
Seperti petir di siang hari aku mulai mengingat nya. Benar itu bukan lah yang pertama kali korban menceritakan sesorang misterius itu. Bahkan itu sudah pernah ia ceritakan juga namun waktu itu hanya bercandaan saja. “Ingat ayo ingat kapan itu terjadi, kapan pertama kali nya ia menceritakan orang tersbut” pikir ku. Aku mencoba dengan sekuat tenaga mengingat hal sekecil apapun untuk menemukan pecahan itu.
Akhirnya aku mengingat sesuatu. sesuatu yang mungkin penting atau juga mungkin tidak. Saat itu ialah tepat 3 bulan sebelum kematian korban. Korban mulai bererita kepadaku
korban : Rob ( panggilannya kepadaku ) kau belum punya pacar apa di umur segini ?
aku : tidak
korban : haha pasti orang tua mu khawatir yah
aku : hmm tidak juga. malah mereka senang mungkin
korban : wah enak ya, kalau aku sudah terus di suruh menikah
aku : yasudah cari saja bukannya kau cantik
korban : hmm kalau gitu kamu mau nga menjadi pacar ku
aku : hah jangan bercanda kau sudah ku anggap adik sendiri
korban : masa nga mau, adik mu ini sudah banyak yang naksir loh
Aku mencoba kembali mengingat siapa kah itu, yang di maksud seseorang yang menaksirnya. Tapi gagal.
aku : hmm naksir
korban : iya seminggu yang lalu ada yang mencoba mendekati ku dan ia juga bagian orang kantor
aku : siapa bukannya orang kantor sudah punya istri semua
korban : ya kali ah masa aku sama orang berpasangan
aku : terus siapa ?
korban : rahasia hehe
Sial aku tidak mendapat apapun dari ingatan ini. Aku sama sekali tidak mengingat seseorang yang bahkan bisa aku curigai. Karena jika aku analisa semuanya bahwa orang kantor kecuali aku semua sudah menikah ditambah kata-kata korban mengenai orang tersebut adalah bagian dari orang kantor.
Karena terlihat sangat lelah pengacara ku menyuruh untuk beriistirahat dan melanjutkannya besok. Aku menyutujui nya karena kondisi fisik ku yang saat ini juga kurang baik
Pengacara : sudah lah mas ya hari ini kita akhiri sampai disini dulu
aku : iya pak baik, terima kasih atas semuanya
pengaara : tidak usah terima kasih itu sudah tugas saya
aku : saya juga akan beusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bapak petunjuk
pengacara : baik lah saya tunggu tapi jangan terlalu di paksa mas ingat kondisi tubuh mas
aku : baik pak
Bagi ku tubuh ini bukan lagi milik ku seorang. Karena bagi ku tubuh ini juga ialah milik korban untuk membalaskan dendam nya dan juga miliki kakak ku untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Karenanya tubuh ini bukan lah lagi bagian dari diriku seorang.
Akhirnya ketika aku sudah lelah mengenai orang yang di ceritakan korban tersebut. Aku akhirnya mendapatkan sebuah klue dari kata nya. “ tunggu, jika tubuh ini bukanlah dari bagian milik ku seorang maka peusahaan itu juga bukan lah bagian dari milik seorang. Benar karena perusahaan itu ialah perusahaan milik bersama dan banyak pemegang saham dan juga banyak anggota keluarga pemilik pemegang saham dan jika itu benar maka masih banyak orang yang belum menikah yang di ceritakan oleh korban “
mungkin ini akan menjadi satu petunjuk kunci unuk membongkar siapa dia sebenarnya
NOTE :
1. 4 tahun 9 bulan lagi sebelum masa hukuman mati ku di laksanakan
2. Aku menemukan dugaan bahwa si pelaku adalah bagian dari perusahaan dan ia belum menikah
Selama masa penahanan aku kerap merasakan tindak intimidasi entah itu dari sesama terpidana atau juga dari para sipir yang menjaga di sana. Bahkan kepala sipir ialah orang yang paling sering mengintimidasi ku. Aku tak tahu apakah semua terpidana mati seperti ku mengalami hal yang sama. Akan tetapi yag bisa ku katakan saat ini dunia dan isisnya seperti melawan ku.
Bukan makud ku curhat dengan semua yang ku alami tapi ketika aku mulai menulis ini hanya untuk memberitahukan tempat di mana kalian hidup ini, dunia yang sama dengan ku hidup ini. Sebuah dunia dimana kadang keadilan tak pernah di benarkan dan orang – orang lemah selalu menjadi korban. Seakan dunia melawan mereka. Akan tetapi bukan lah orang yang menerima itu saja, menyerah bukan lagi kata yang harus kuganakan alam hidup ku. Walau sekeras apapun yang cobaan yang menghadang nanti aku akan banglit untuk melewati nya. Demi nama ku, demi korban, dan juga demi kakak ku.
Setiap 2 minggu sekali pengacara ku akan datangi penjara untuk melaporkan hasil penyelidikan kepada ku. Saat ini kami telah menduga bahwa sang pelaku adalah seseorang yang selama ini mengejar korban. Aku tidak terlalu ingat akan itu karena korban sedikit sekali curhat mengenai itu. Tapi aku yakin ada yang tidak beres mengenai itu.
Hari ini pengacara ku akan memberikan hasil investigasi nya yang telah ia lakukan selama 2 bulan lebih. Aku tidak sabar menunggu apa yang ia dapat kan hari ini.walaupun aku berharap banyak tapi aku tahu kenyataan pahit yang harus kudapatkan.
pengacara : maaf mas saya tidak menemukan apapun mengenai orang itu
Walaupun kecewa tapi seperti yang aku bilang aku sudah siap menerima hasil terpahit sekalipun
aku : tidak apa, aku bisa memahaminya
pengacara : apa benar korban pernah menceritakannya
aku : iya seingat ku ia pernah beberapa kali bercerita
pengacara : beberapa kali ?
aku : iyah beberpa kali
pengacara : jadi itu bukan yang pertama ?
aku : bukan
Seperti petir di siang hari aku mulai mengingat nya. Benar itu bukan lah yang pertama kali korban menceritakan sesorang misterius itu. Bahkan itu sudah pernah ia ceritakan juga namun waktu itu hanya bercandaan saja. “Ingat ayo ingat kapan itu terjadi, kapan pertama kali nya ia menceritakan orang tersbut” pikir ku. Aku mencoba dengan sekuat tenaga mengingat hal sekecil apapun untuk menemukan pecahan itu.
Akhirnya aku mengingat sesuatu. sesuatu yang mungkin penting atau juga mungkin tidak. Saat itu ialah tepat 3 bulan sebelum kematian korban. Korban mulai bererita kepadaku
korban : Rob ( panggilannya kepadaku ) kau belum punya pacar apa di umur segini ?
aku : tidak
korban : haha pasti orang tua mu khawatir yah
aku : hmm tidak juga. malah mereka senang mungkin
korban : wah enak ya, kalau aku sudah terus di suruh menikah
aku : yasudah cari saja bukannya kau cantik
korban : hmm kalau gitu kamu mau nga menjadi pacar ku
aku : hah jangan bercanda kau sudah ku anggap adik sendiri
korban : masa nga mau, adik mu ini sudah banyak yang naksir loh
Aku mencoba kembali mengingat siapa kah itu, yang di maksud seseorang yang menaksirnya. Tapi gagal.
aku : hmm naksir
korban : iya seminggu yang lalu ada yang mencoba mendekati ku dan ia juga bagian orang kantor
aku : siapa bukannya orang kantor sudah punya istri semua
korban : ya kali ah masa aku sama orang berpasangan
aku : terus siapa ?
korban : rahasia hehe
Sial aku tidak mendapat apapun dari ingatan ini. Aku sama sekali tidak mengingat seseorang yang bahkan bisa aku curigai. Karena jika aku analisa semuanya bahwa orang kantor kecuali aku semua sudah menikah ditambah kata-kata korban mengenai orang tersebut adalah bagian dari orang kantor.
Karena terlihat sangat lelah pengacara ku menyuruh untuk beriistirahat dan melanjutkannya besok. Aku menyutujui nya karena kondisi fisik ku yang saat ini juga kurang baik
Pengacara : sudah lah mas ya hari ini kita akhiri sampai disini dulu
aku : iya pak baik, terima kasih atas semuanya
pengaara : tidak usah terima kasih itu sudah tugas saya
aku : saya juga akan beusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bapak petunjuk
pengacara : baik lah saya tunggu tapi jangan terlalu di paksa mas ingat kondisi tubuh mas
aku : baik pak
Bagi ku tubuh ini bukan lagi milik ku seorang. Karena bagi ku tubuh ini juga ialah milik korban untuk membalaskan dendam nya dan juga miliki kakak ku untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah. Karenanya tubuh ini bukan lah lagi bagian dari diriku seorang.
Akhirnya ketika aku sudah lelah mengenai orang yang di ceritakan korban tersebut. Aku akhirnya mendapatkan sebuah klue dari kata nya. “ tunggu, jika tubuh ini bukanlah dari bagian milik ku seorang maka peusahaan itu juga bukan lah bagian dari milik seorang. Benar karena perusahaan itu ialah perusahaan milik bersama dan banyak pemegang saham dan juga banyak anggota keluarga pemilik pemegang saham dan jika itu benar maka masih banyak orang yang belum menikah yang di ceritakan oleh korban “
mungkin ini akan menjadi satu petunjuk kunci unuk membongkar siapa dia sebenarnya
NOTE :
1. 4 tahun 9 bulan lagi sebelum masa hukuman mati ku di laksanakan
2. Aku menemukan dugaan bahwa si pelaku adalah bagian dari perusahaan dan ia belum menikah
0