5

Gue memblender semua protein shake gue untuk seharian di jalan. Hari ini intake calorie gue dikit, kayak 1000 cal maksimal. Sehingga gue bakal leaning on ke protein shake karena beliau membuat perut gue fuller lebih banyak. Ponsel gue berbunyi notifikasi WhatsApp, entah itu dari kantor ngasih tahu ada kerjaan tambahan, atau Mira ngajakin buka hotel bareng dan ketemu di tengah-tengah. Kaki gue berjalan meninggalkan meja dapur menuju ke ruang makan, tempat dimana gue menaruh ponsel gue bersama tas laptop berisi dokumen penting.

Dan benar saja, ternyata Mira ngajakin gue meet up di hotel yang berada di tengah-tengah persis antara kantor kita berdua.

Tapi dengan sedih, gue harus declined tawaran yang menggiurkan tersebut karena hari ini, kayaknya gue bakalan seharian meeting di restoran sushi yang udah di reserved satu tempat. Selain sedih karena harus menolak Mira, gue juga sedih karena menolak Sushi―which is the ultimate kenikmatan yang hakiki―tapi I can’t really afford all that calories and it really hurts me deeply.

Selang sedetik tolakan halus gue di read, dia langsung nelpon lewat WhatsApp. “ Yaudah quickie aja di tempat meeting lo. “ kata dia cepat. " Wait berisik amat, itu ada apaan dirumah lo? "

Quickie bapakmu, batin gue dalam hati. “ Gue lagi ngeblender protein shake, " kata gue cepat. " Dan seriusan deh gue nggak ada waktunya buat ml juga. “

“ Tapi terus kebutuhan gue gimana? “

“ Yaa, dunno. Masturbasi aja di toilet kantor, beres ‘kan? “

“ Ah nggak asik lo. “ terus langsung dimatiin setelah dia cekikan.

Dasar cewek gila, udah gila horny banget orangnya. Batin gue lagi sambil mematikan blender.

*