--------------
September 2016

Aku sudah terbiasa di sini sekarang, setidaknya sekarang aku punya pekerjaan tetap disini sebelum mempunyai pekerjaan lain. Tak jarang ada pelanggan libur bayar yang mengakibatkan kurangnya hasil bayaran.

"Libur bayar dulu ya..."

Itulah kata-kata yang tak ku harap kehadirannya. Terkadang pas bagian dagang barang suka kesorean karena pakaian untuk dagang sering diacak-acak oleh calon pembeli bahkan sampai dijajal dulu dan lebih parah gak jadi beli. Tak jarang sering adu tawar harga dengan pelanggan, maklum menjual barang kreditan harus dua kali lipat dari harga normalnya biar gak rugi, sampai-sampai harus bisa tahan harga saat di tawar sembari mengingat kode harga belinya yang tak di ketahui pelanggan.

Dan tak jarang tekor harga karena lupa kode harga semua itu aku nikmati dan aku syukuri meskipun ya.. seperti itulah adanya.

***

"Nan.. kalau terjadi apa-apa dengan nenekmu pulang yah.." kata bokapku pagi itu beberapa hari sebelum idul adha

"Tanggung pak.. lagi ngumpulin buat biaya wisuda nanti" ucapku sedikit mengeluh

"Kamu harus pulang apalagi dia itu nenekmu.." ucap bokap lagi.

Nenek... banyak kenanganku bersamamu. Senyummu tawamu saat itu.. dan aku suka sekali dibuatkan gethuk olehnya. Kini dia terbaring tak berdaya seperti waktu lebaran kemarin aku sebagai laki-laki pun tak kuasa menahan air mata saat ku coba memeluknya. Teringat dulu saat ia masih sehat seperti biasa, terkadang dia menertawakan kepolosanku.

"Nak.. kamu bawa pepaya ya di tasmu?" Ucapnya

Ah.. nenek ada ada saja, sekarang saja masih memikirkan makanan. Ingin sekali memberikan sesuatu hal untuk nenek namun apa daya pekerjaanku saat itu tak menentu alias jobless.

Nenek...


***

Beberapa hari berlalu..

Ada kabar bahagia dan juga sedih, kabar bahagianya saudaraku yang sudah menikah telah mempunyai anak. Kabar sedihnya nenek yang aku cintai meninggal dunia

"Nan.. nenekmu meninggal dunia" ucap bokap saat itu

Tak ada kata yang terucap dariku saat itu, berat mulut untuk berkata, terlalu sulit untuk bisa terkata kala kenangan itu terus mengiang di benak, kenangan tentang nenek dan semua senyumannya kini telah tiada. Ku dengar dari bokap katanya kakek sampai pingsan saat itu, tak ada lagi wajah nenek yang bisa ku lihat di lebaran selanjutnya, lebaran kemarin adalah terakhir aku bertemu dengannya. Tak kusangka itu adalah pertemuan terakhir dengannya.

Selamat jalan nenek...


***

Pagi itu adalah hari raya idul adha, aku tak jadi pulang kampung, hanya ayah saja yang pulang untuk melayat ke rumah nenek. Sedih rasanya memang di tinggal orang yang dicintai, apalagi tak bisa melihatnya untuk terakhir kali.

Pagi itu.. aku telat bangun, alhasil shalat idul adha pun telat datang, datangnya pun pas lagi khutbah

"Nay.. kamu idul adha di mana?" Iseng ku menanyakan ke nay di bbm

"Di tempatnya ayah.." jawabnya

"Gak mudik?" Tanyaku lagi

"Enggak.." jawabnya

Tak ada yang spesial di hari idul adha ini, tepat sebelum idul adha sehari yang lalu ditinggal nenek pergi untuk selamanya.

Tak ada jadwal menagih tagihan di hari raya idul adha, hari itu libur kerja dan hanya diam di rumah.


***

"Ah sial banget tagihan hari ini" keluhku dalam hati

Hari itu selepas idul adha berlalu menagih seperti biasa namun naas banyak yang libur bayar karena para pelanggan pada sibuk hajatan

Tentang hidup ini yang terus berjalan, yang datang dan yang pergi tak bisa terelakkan. Hanya perlu kebijaksanaan dalam menghadapinya.

And live must go on..