Kaskus

Story

juraganpengkiAvatar border
TS
juraganpengki
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)

GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..

Prolog

Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..

Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)

SIDE STORIES

Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...

Diubah oleh juraganpengki 15-07-2018 20:23
uang500ratusAvatar border
devanpancaAvatar border
iskrimAvatar border
iskrim dan 132 lainnya memberi reputasi
127
2.1M
8K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
juraganpengkiAvatar border
TS
juraganpengki
#2054
Kabar Baik Dari Ayu Dan Prasangka Sekar...

Selepas kejadian malam itu, gw sempat diinterogasi Ibu begitu pulang keesokan harinya dari rumah Bimo.. Gw memang benar menginap di rumah Bimo dengan diantar oleh Sekar, setelah kesalahfaham antara gw dan dua utusan Kerajaan Laut Utara selesai.. Ibu sendiri berkata bahwa beliau tidak mau mengurusi luka yang ada di telapak tangan gw, dan memberi hukuman dengan mengurung gw selama seminggu di rumah..

Sementara, Nyi Mas Galuh Pandita yang ternyata benar adalah ibunya Jagat Tirta dan Bayu Barata, terpaksa pergi, kembali bersembunyi.. Beliau bercerita, bahwa selama ini dirinya memang menjalani hukuman dalam pasungan di penjara Kerajaan Gaib Penguasa Tanah Pasundan, yang tak lain adalah Ayahanda nya sendiri..

Tapi, bersamaan dengan lolosnya Braja Krama yang sempat menghancurkan rantai pasungannya, beliau juga akhirnya berhasil melarikan diri.. Sosok musuh utama Raja Jin mencoba membujuk Nyi Mas Galuh Pandita, untuk bergabung dengannya guna menyiapkan pemberontakan.. Namun, istri Suta Dewa atau Ki Suta itu, menolak tawaran Braja Krama yang tak lain adalah pamanda nya sendiri..

Nyi Mas Galuh Pandita juga menolak ajakan Ki Suta untuk tinggal bersama nya.. Jin cantik yang merupakan puteri Raja Jin itu, memutuskan untuk terus bersembunyi karena tidak mau keberadaannya bersama Ki Suta akan memancing amarah Ayahnya kembali.. Jika sudah begitu, Ki Suta hanya bisa menghela nafas dan menerima keputusan yang diambil isterinya..

Soal Arya, gw sampai detik ini belum mendapat kabar apapun darinya.. Beberapa kali gw sempat mengirim pesan WA, meski tidak ada satu pun yang terbalas.. Entahlah, mungkin Arya marah karena gw yakin ayahnya sudah kembali menjadi tahanan di Kerajaan Laut Utara.. Aah, sudahlah.. Jika Arya marah, paling ujung-ujung nya tempur..

Sudah hampir seminggu, gw yang hanya diperbolehkan keluar untuk kuliah saja, merasa mulai sangat bosan untuk terus berkutat di dalam kamar.. Kegiatan gw cuma tiduran dan merawat luka dengan bantuan Sekar.. Ibu benar-benar tidak mau tau akan sembuh atau belumnya luka di telapak tangan ini.. Berasa kek anak tiri ane, Gan..

Sambil rebahan di atas tempat tidur dengan kedua telinga tersumpal earphone, gw memejamkan kedua mata, hingga adik gw Ayu masuk dan memberitahukan kalau ada tamu yang datang.. Dengan sedikit malas, gw bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar menuju ruang tengah.. Sekar yang sedari tadi hanya termenung memandang keluar jendela, perlahan melayang menembus dinding.. Mungkin dia juga penasaran, ingin tahu siapa yang datang..

Melihat ruang itu masih kosong, gw meneruskan perjalanan menuju teras dan melihat seorang laki-laki berseragam hitam sedang duduk diluar, bersama sebuah mobil mewah berwarna hitam yang terparkir dihalaman rumah.. Saat, menyadari kedatangan gw, laki-laki itu segera bangkit dan mengulum senyumannya..

“Mas Imam?” Tanya laki-laki berwajah asing itu dengan ramah..

“Iya, Pak.. Saya Imam.. Bapak siapa yah?” Jawab gw mengiyakan dan disusul sebuah pertanyaan lain..

“Anu Mas.. Saya ini sopir baru keluarganya Non Anggie.. Mau mengantarkan surat ini”

Gw tertegun mendengar penuturan laki-laki yang mengaku sopir keluarganya Anggie.. Terlebih, begitu melihat sebuah surat beramplop kecil berwarna putih yang disodorkan olehnya..

“Kata Non Anggie, si Mas harus baca suratnya sekarang.. Terus beritahukan saya apa jawaban si Mas nya” Kata laki-laki tersebut sambil terus mengulum senyuman..

Gw menatap amplop yang masih ada di genggaman tangan laki-laki berseragam hitam itu, lalu mengambil benda putih tersebut.. Sebuah kertas berwarna hijau gelap terselip di dalamnya.. Dengan sedikit kesulitan karena luka di telapak tangan gw belum kering betul, gw mengeluarkan berhasil mengeluarkan kertas hijau dan membukanya lebar-lebar..

“Temui aku di danau, jam 2 siang nanti”

Hanya kalimat itu yang tertulis di atas kertas hijau.. Terlalu singkat untuk sebuah kertas yang cukup besar.. Benak gw langsung memikirkan maksud Anggie yang mengajak bertemu, setelah semua nya gw anggap sudah usai..

“Gimana, Mas?” Tanya laki-laki berusia sekitar 40 tahunan, yang nampak masih menunggu jawaban dari gw..

“Bilang saya ga bisa, Pak.. Tangan saya lagi luka.. Jadi ga bisa bawa motor atau mobil.. Lagipula saya harus jagain adik saya, kebetulan Ibu saya sedang ada acara diluar.. Tolong sampaikan ke majikan bapak” Jawab gw yang memang malas untuk menuruti permintaan Anggie, dengan mengulurkan kembali amplop putih kepadanya..

Sejenak laki-laki itu terdiam sambil menerima amplop.. Pandangannya kosong seperti memikirkan sesuatu, lalu tak lama ia menyunggingkan senyuman nya dan memohon diri.. Gw yang terus melihat mobil itu perlahan melaju untuk keluar dari halaman, mendudukan diri di atas bangku di teras dan mengeluarkan sebatang rokok..

Entah mengapa gw jadi kepikiran Anggie lagi, setelah hampir berhasil menyingkirkan bayangannya dari dalam benak.. Apa maksud gadis itu dengan niatnya untuk mengajak gw bertemu, di tempat yang dahulu pernah menjadi saksi bagi cinta kami berdua?

“Ga, Mam! Lu jangan mikirin Anggie lagi.. Jangan pernah baper.. Jangan pernah” Ucap gw ke diri sendiri, lalu menatap ke arah pagar rumah dimana sebuah mobil Hond* J*ZZ hitam mulai memasukinya..

“Ayu.. Lumayan lama juga ga ketemu sama dia.. Gw kangen ngerjain, terus liet muka nya mateng” Gumam gw dalam hati sambil mengulum senyuman manis..

Seorang gadis dengan celana jeans sedikit ketat berwarna biru dongker, serta atasan kaus setengah lengan berwarna putih dan biru langit, nampak keluar dari dalam mobil seraya melambaikan tangannya ke arah gw.. Dengan sedikit cepat, Ayu berjalan menghampiri gw yang mulai berdiri..

“Mam.. Ya Ampun.. Aku lagi bahagia banget hari ini” Seru gadis itu, padahal masih sibuk membuka sepatu nya..

“Aku punya kabar baik buat kamu” Kata Ayu dengan wajah bersemangat sambil meletakkan tas tangannya di atas meja, lalu menggenggam telapak tangan kanan gw..

“AWW!!”

Seketika gw menjerit kesakitan sampai-sampai melempar rokok ke samping, saat luka yang masih belum kering betul di telapak tangan, harus diremas cukup kuat oleh gadis itu.. Spontan, Ayu juga menjerit karena kaget dan melepas remasan tangannya, seraya menutup mulut..

Gw yang masih merasa nyeri di luka, hanya bisa mengibas-ngibaskan tangan kanan, sekedar untuk mengurangi rasa sakit.. Beberapa kali, gw meniupkan nafas ke atas telapak tangan yang sudah tak lagi dibalut perban..

‘Ya Allah, Aku lupa kalo tangan kamu belum sembuh.. Sini-sini, aku bantuin” Ucap Ayu sambil menarik lengan gw dan memperhatikan secara seksama luka di atas telapak tangan..

“Iihh, sampe merah gitu luka nya, Mam.. Maaf yahh, beneran aku minta maaf..” Kata Ayu disusul tiupan nafasnya ke arah telapak tangan gw..

Sejenak, gw memandangi wajah Ayu yang nampak kerepotan meniup sambil menunduk, karena beberapa kali sebagian rambut panjangnya jatuh menutupi wajah.. Perlahan, gw menyibak rambut gadis itu, yang kembali terjatuh menutup sebagian wajah..

Ayu terdiam menghentikan tiupannya dan mengangkat wajah memandangi gw.. Untuk beberapa detik, kedua mata kami saling bertemu pandang di jarak cukup dekat.. Untuk beberapa detik pula, gw bisa menikmati wajah Ayu yang merona..

Tapi, dengan cepat gadis itu melempar pandangan sekaligus memutar tubuh ke arah lain dan merapikan rambutnya, padahal tidak acak-acakan.. Gw tahu dia hanya berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah.. Sebuah senyuman tersungging di wajah gw, melihat reaksi Ayu yang cepat sekali tersipu, walau hanya dipandangi saja..

“Gw juga punya kabar baik buat lu, Yu” Kata gw sengaja berbohong, sambil berjalan mendekat, meski rasa nyeri di telapak tangan masih tersisa..

“Bo’ong.. Kamu mana pernah kasih aku kabar baik, Mam” Jawab Ayu yang sudah membalikkan badan..

“Yee, Kalo ga percaya ya udah.. Gw sih ga mau maksa” Balas gw yang berpura-pura sebal sembari memasang wajah manyun..

Ayu tertawa kecil melihat gw kembali berbalik dan duduk di atas bangku.. Sambil memangku tangan di belakang pinggulnya, Ayu bergantian berjalan menghampiri, lalu menggeser bangku ke depan gw dan duduk diatasnya.. Gw segera melempar pandangan ke arah lain, berusaha terlihat seperti orang yang sedang ngambek..

“Iya, aku percaya.. Ya udah, kamu duluan deh yang kasih kabar baik ke aku.. Meski aku tahu, kabar super baik yang aku bawa bakalan bikin kamu jauh lebih kaget” Ucap Ayu..

Gw melirik gadis itu untuk sesaat, lalu melempar kembali pandangan ke arah samping dengan mulut masih terkunci.. Bukannya meminta maaf, Ayu malah kembali tertawa kecil melihat reaksi gw.. Dan anehnya, kenapa gw merasa beneran sebal melihat tingkah Ayu.. Padahal, niatnya gw kan cuma bercanda tadi.. Tak mau baper dengan permainan yang gw buat sendiri, gw meminta Ayu untuk menggeser bangkunya..

“Kamu mo kemana? Jangan bilang kamu beneran ngambek yah, Mam.. Aku minta maaf, deh” Kata Ayu yang membuat gw menghentikan langkah saat hendak masuk ke dalam rumah..

“Gw mo ngambil rokok di kamar.. Asem nih mulut” Jawab gw ke Ayu dengan nada dingin..

“Ehh, tunggu tunggu.. Biar aku aja yang ambil, sekalian mau bikin minum.. Aku haus.. Lagian aku tahu Ibu ga ada di rumahkan, soalnya lagi jalan sama Umi.. Oh iya, kamu mau aku bikinin minum ga sekalian, Mam?” Kata Ayu yang langsung berdiri dan menghadang langkah gw..

“Terserah lu deh.. Gw es teh manis aja, Yu” Jawab gw yang dibalas gadis itu dengan anggukan kepalanya..

Sambil duduk di atas bangku kembali, gw mengambil Hp dari dalam saku celana pendek dan membuka beberapa pesan.. Ada satu pesan dari Ridho yang membuat gw kembali kepikiran soal Anggie.. Ridho bilang, barusan Anggie telpon dia dan berpesan agar gw segera menemuinya di danau siang ini..

“Ehemm.. Abis baca WA dari siapa sih, Bang? Koq bengong gitu mukanya” Goda Ayu menirukan gaya Ibu, sembari meletakkan dua gelas minuman di atas meja..

Gw hanya tersenyum, sengaja tidak menjawab pertanyaan Ayu barusan dengan kalimat.. Perlahan, gw letakkan hp di dekat gelas dan mengambil minuman pesanan gw yang nampak segar.. Aaah, emang beneran segar rasa nya es teh manis ini di tenggorokan..

Sejenak, gw menatap Ayu yang duduk di hadapan dengan tatapan penuh arti.. Gadis itu memang cantik.. Apa gw harus jadian sama Ayu biar bisa lupain Anggie? Rasanya ga adil banget dah.. Malah kesannya jahat, kalo macarin Ayu cuma sebagai pelarian..

Tapi, siapa tahu gw beneran bisa hapus sosok Anggie, kalo pacaran sama Ayu.. Kek pepatah jawa, yang gw sendiri lupa bunyi nya.. Namun, gw tahu arti pepatah itu yang bilang cinta akan tumbuh dengan terlewatinya waktu bersama seseorang..

“Mam.. Koq bengong lagi? Kamu mo denger kabar baik dari aku ga? Habis itu baru kamu gantian ceritain kabar baik ke aku” Kata Ayu yang membuyarkan lamunan gw seketika..

“Ya udah, lu duluan deh yang ceritain” Jawab gw, lalu meneguk kembali es teh manis buatan gadis itu..

Sebuah senyuman disertai anggukan kepala di berikan Ayu.. Kemudian, gadis itu terdiam seperti mempersiapkan sebuah kejutan yang amat sangat akan membuat gw bahagia.. Gw sendiri hanya bisa menunggu gadis itu, untuk membuka mulutnya yang masih terkunci dengan senyuman..

“Kamu tahu, Mam.. Kita lulus tes CPNS.. YEAYYY!!!”

Gw tertegun melihat Ayu meloncat kegirangan dengan sangat cerianya.. Gadis itu mengajak gw berdiri dan memeluk tubuh ini amat erat.. Mulut gw menganga, begitu mendengar kabar yang sangat membuat gw bahagia..

“Lu serius, Yu?” Tanya gw, saat Ayu melepas pelukannya dan memandang penuh tanda tanya..

Tiba-tiba, Ayu malah memegang kedua pipi gw dan memandang lekat-lekat..

“Imam, aku ga akan bo’ongin kamu sampe kapan pun.. Apalagi buat masalah penting kek gini”

Belum sedetik gadis itu berhenti berucap, gw langsung memeluknya jauh lebih erat.. Entah karena terbawa rasa yang luar biasa senang atau apa, gw juga ga tau.. Yang pasti memeluk Ayu, membuat gw nyaman..

“Alhamdulillah, Ya Rabb.. Akhirnya Kau mengabulkan keinginan hamba.. Maha Besar Kuasa Mu” Ucap gw dalam hati, setelah melepas pelukan dan memandangi wajah cantik Ayu..

Gadis yang barusan telah membawa kabar sangat baik itu, terus memegangi pinggang gw sambil mengulum senyuman.. Suatu hal yang semakin melengkapi rasa suka cita gw, adalah melihat wajah Ayu yang masih tersenyum..

“Jadi, aku tadi iseng-iseng buka website resmi Kementerian yang kita ikutin tes nya, Mam.. Aku nyoba aja liet daftar nama peserta yang lulus.. Pas aku lihat ada nama kita, sumpah! Aku langsung teriak histeris di dalam kamar” Kata Ayu menjelaskan awal mula ia tahu akan kabar baik yang ia sampaikan barusan..

“Ibu bakalan bahagia banget denger kabar ini.. Aku mo ngabarin Ibu sekarang” Balas gw yang tak sengaja menggunakan bahasa AKU ke Ayu, sambil mengambil Hp di atas meja..

Mendadak, Ayu menyambar Hp gw lebih dulu dan menyembunyikannya di belakang.. Gw mencoba merebut gadget tersebut dari tangan Ayu yang masih terlipat ke belakang.. Tapi, gadis itu malah berontak hingga membuat gw tanpa sengaja kembali memeluknya..

Lagi-lagi, wajah kami bertemu dijarak cukup dekat, dan kembali gw menikmati cantiknya wajah gadis yang telah dijodohkan Ibu sejak kami TK.. Perlahan gw melepas pegangan tangan dari pinggang Ayu dan kembali duduk di atas bangku.. Ayu sendiri menyodorkan Hp gw yang direbutnya, setelah duduk dihadapan gw..

“Mam, sekarang giliran kamu kasih kabar baik buat aku” Ucap Ayu sesudah meneguk minumannya..

Gw tersenyum melihat ada sisa air di sela bibirnya, lalu tangan gw terulur dan dua jari menyeka sisa air minuman itu dengan lembut.. Ayu terdiam dengan wajah kembali merona merah.. Entah mengapa, muncul sosok Anggie yang tiba-tiba menggantikan wajah Ayu di pandangan mata gw..

“Kamu mo jadi pacar aku?” Tanya gw tanpa sadar dan membuat kedua mata Ayu terbelalak..
Diubah oleh juraganpengki 02-10-2023 22:14
Araka
jenggalasunyi
sampeuk
sampeuk dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.