Hari berlalu dengan cepat dimana aku masih belum sekalipun mendapat tempat untuk bekerja, hingga tiba di sebuah hari yang akan terus kuingat, dimana aku berkenalan pertama kali dengan seorang wanita yang tak kusangka nanti justru menjadi penghubungku dalam menemukan jodohku, atas bantuanya pula akhirnya aku bisa mendapat sebuah pekerjaan, sebut saja namanya Putri, sebenarnya usianya masih sebayaku, tapi dilihat dari wajahnya malah terlihat lebih dewasa dari yang seharusnya, sebuah pertemuan tak disengaja karena harus melalui dulu sebuah accident, jadi aku kebetulan menyaksikan sendiri kala itu mendapat sebuah kecelakaan, sedang si penabrak justru langsung kabur melarikan diri, tiada orang yang menolongnya ketika itu padahal lalu lintas terbilang cukup padat, yang dimana saat itulah kemudian aku datang, membantu memapahnya untuk menepi dari jalan raya, sedang kendaraanya yang memang telah rusak parah tak dapat kudorong dan kusuruh beberapa orang disana untuk menggotongnya
Lagi-lagi terpaksa harus merelakan lagi beberapa lembar rupiah dari dompetku yang mungkin hanya tinggal satu2nya, sekedar membantu memberikan perawatan pertama untuknya, kubelikan obat luka dan beberapa perban sebelum akhirnya kutawarkan untuk mengantarkanya ke sebuah klinik, dari sana akhirnya kuketahui bahwa dia sedang hamil tua, sedang akibat dari kecelakaan tersebut membuatnya harus kehilangan janinya, hari itu kuputuskan untuk menungguinya disana hingga ada pihak keluarganya datang, tapi sampai sore kutunggu rupanya tak ada satupun yang menyusul, justru ketika menjelang malam setelah ada serombongan orang datang menjenguknya, yang saat kulihat dari atribut yang mereka kenakan berasal dari instansi yang sama denganya
Darisana akhirnya aku pamit, sedang hari berikutnya karena benar2 gak ada yang tersisa, terpaksa aku harus berhutang ke beberapa tetangga kostku dan berjanji akan menggantinya ketika telah diterima bekerja, hingga beberapa minggu kemudianya saat aku coba memasukan lagi berkas lamaranku, aku kebetulan bertemu lagi dengan Putri di jalan yang saat itu dia meminta waktu bicara denganku
Quote:
Putri : Mbak boleh minta waktunya sebentar, gak lama hanya mau bicara
Aku : Tentang apa ya Mbak?
Putri : Tentang yang waktu itu! karena Mbak telah banyak membantu, aku ingin mengucapkan terima kasih, juga sekaligus berniat mengganti semua biaya yang dulu sempat Mbak keluarkan untuk pengobatanku, jadi mohon diterima ya Mbak! (serahkan berlembar rupiah didalam amplop)
Aku : Insyaallah aku ikhlas kok Mbak jika niatku dulu hanya membantu, aku tak pernah sekalipun mengharap balasan apapun dari Mbak! jadi cukup disimpan saja! gunakan untuk keperluan pengobatan selanjutnya
Putri : Tapi aku tak bisa begitu saja menerima semua kebaikan Mbak! dengan seterusnya berhutang budi, baiklah jika memang Mbak tak bersedia menerima, paling tidak adakah yang bisa kulakukan buat Mbak, jika ada yang misalnya bisa aku bantu aku akan mencobanya
Aku : Baiklah! sebenernya beberapa hari ini aku udah capek sih nyari kerja dan gak ketemu2, apakah ditempatmu mungkin masih membutuhkan seorang karyawan? jika iya! apa boleh aku mencobanya?
Putri : Wah kurang lebihnya aku pribadi belum tau Mbak, tapi boleh dicoba aja dulu! atau gini! mari sekalian kuantarkan Mbaknya kesana, kuperkenalkan langsung dengan pemiliknya, jadi Mbak bisa langsung tanya2 sendiri, tapi aku tak memaksa bila Mbak belum siap buat hari ini, bisa kapan2 kok
Aku : Beneran gak pa2 nih Mbak! maaf ya jadi ngrepotin!
Putri : Gak apa2 Mbak! justru akulah yang seharusnya makasih karena telah diijinkan membantu
Dan akhirnya dengan bantuan Putri aku dapat diterima bekerja disana, walau bukan dibagian yang sama denganya, tugas pertamaku waktu itu hanya melayani beberapa pesanan dan pembelian Roti di toko tersebut, sedang selain bekerja disana aku juga kemudian mengambil kerja part time sebagai seorang kasir di sebuah parkiran mall, berikut juga mengambil tawaran sebagai seorang SPG beberapa product minuman saat ivent2 tertentu, bermula dari sinilah tak terasa pundi2 rupiahku mulai terkumpul, dari hasil bekerja selama hampir genap 3 tahun, aku mulai dapat mencicil biaya kuliahku, yang saat itu aku juga telah resmi di terima di sebuah universitas negeri disini, sedang khabar baik selanjutnya adalah turunya sebuah hidayah buatku untuk selanjutnya mantap mengenakan hijab
Kesibukan pekerjaan, dan jadwal kuliah yang padat membuatku hampir tak lagi memiliki waktu beristrirahat, beberapa kali bahkan aku sempat kolaps hingga pernah menderita sakit selama berhari2, tapi tak mau terus bermanja dengan keadaan, kuputuskan untuk tetap berjuang setidaknya sampai salah satu cita2 dan harapanku dapat terkabul
Bulan2 berikutnya karena mungkin khawatir dengan keadaanku, akhirnya Putri mencoba mengenalkanku ke salah seorang kenalannya, berharap jika seandainya itu berhasil paling tidak telah ada orang nanti yang saat itu sanggup selalu berada disampingku, yang selalu setia menghawatirkan keadaanku, dan selebihnya menjadi teman bagiku untuk dapat berbagi beban bersama, walau tak sedikitnya kutolak! tapi sebenernya aku masih agak gimana gitu tentang rencana perkenalan ini! karena jujur aku sedikit khawatir dengan orang yang mau dikenalkan Putri padaku, setelah sebelumnya aku telah berhasil mengetahui bagaimana latar belakang Putri dan pergaulanya dahulu, terakhir yang kutahu! dulu Putri tak sempat menamatkan belajarnya di tingkat SMA, tepatnya saat setelah menginjak kelas 2 dia telah hamil dengan pacarnya, dan terpaksa harus menikah saat masih di usia belia, walau tak mau menyama ratakan tapi persepsiku terlanjur terbentuk demikian, aku berpandangan bahwa kenalanya pasti berada pada lingkungan pergaulan yang sama dengan Putri dan suaminya, itulah alasan kenapa dulu aku seakan terus menunda pertemuanku dengan orang tersebut, yang teryata berikutnya justru harus kusesali karena sebenarnya orang tersebut tidak lain adalah jodohku
Cukup lama! setidaknya berjalan hampir sekirar 2 tahun semenjak dari itu, sementara aku masih belum sekalipun pernah bertemu dengan orang yang sedia mau dikenalkan Putri denganku, terlebih ketika itu aku tinggal menyisakan 3 semester lagi sebelum hari wisudaku, jadi fokusku tentu saja masih terpecah, aku sengaja tak mau memperkeruhnya lagi dengan urusan2 pribadi, tapi semua segera berubah ketika kedatanganya kala itu, ya Agri! seseorang yang dengan begitu bodohnya justru tak bisa kukenali lagi setelah hampir sekian lama, sebenernya bukan karena kesalahanku, memang perubahan penampilanya terbilang cukup drastis kala itu, bahkan hampir tak ada satupun keadaanya ketika itu yang dapat kusamakan dengan Agri belasan tahun yang lalu
Di hari pertamanya datang ke toko waktu itu, aku sudah merasa cukup terganggu, nih anak kenapa ya kok gak berhenti perhatiin aku, aku langsung begitu saja merasa terancam dari caranya hanya memandangiku, walau sebenernya tepat pada hari itu dia tak berani menyapa maupun mengajaku bicara, tapi aku dapat rasakan ketertarikanya padaku, hanya mungkin berbeda dengan yang lain, aku ngerasanya dia memandangku dengan penuh nafsu yang entahlah sangat sulit untuk kujelaskan, tapi kesan seram untuknya itu dapat seketika saja buyar setelah beberapa hari kemudian dia kembali lagi ketoko, dia telah banyak merubah penampilanya, dari mulai merapikan rambutnya, memangkas seluruh jenggot dan kumis, berpakaian rapi dan wangi, sedang hari itu juga dia bersikap sangat ramah kepada kami, yang terpaksa kemudian penilaianku mulai sedikit berubah padanya, terlebih Nuri teman sekerjaku yang begitu saja mudah terpesona sekaligus tergila2 padanya
Beberapa kali setelah hari itu dia masih sering datang walau mungkin untuk keperluan yang berbeda, kulihat pula semakin hari dia juga semakin dekat dengan Nuri, bahkan sempat kudapati mereka sering keluar berdua, beberapa kali bahkan dia harus bela2in menjemputnya langsung ke tempat kerja, jadi itulah mungkin alasan kenapa belakangan ini dia selalu datang kesini, saat itu aku bahkan percaya bahwa mereka telah berpacaran, yang ternyata semua justru adalah sebuah kesalah pahaman
Bulan2 berikutnya masih sama seperti itu, kulihat bahkan kedekatan mereka menjadi semakin intens, tapi yang berbeda setelahnya adalah justru perasaanku, entah darimana hatiku merasakan sakit tanpa kutahu penyebabnya, dengan begitu saja ketika melihat kebersamaan mereka namun justru terasa lega setelah mengetahui mereka justru kemudian bertengkar, walau sedikitnya tak mau ku mengakui, kurasakan bahwa mungkin aku telah merasa cemburu, sedang darimana datangnya perasaan itu aku sendiri pun juga bingung, padahal aku tak pernah sedikitpun merasa mendapatkan perhatianya, adapun sejujurnya justru lebih besar kepada Nuri sepertinya, aku tahu bahwa keadaan ini memang tak baik untuk diteruskan, terlebih aku juga tak bisa merusak persahabatanku dengan Nuri, karena kurasa telah cukup apa yang dulu pernah kualami ketika dengan Aning, aku tak ingin mengulangnya lagi, ya! sedikit dejavu memang, bahwa aku merasa ini bukan baru pertama kali terjadi, dahulu sekali sepertinya aku juga pernah mengalaminya, dengan terlalu turut campurnya aku tentang hubungan mereka (Aning dengan Agri) waktu itu akhirnya aku justru tergoda untuk memiliki kisah hubungan istimewa juga bersamanya
Cukup! tak mau itu terulang lagi, akhirnya kuputuskan setiap kali orang itu datang lagi, kutunjukkan muka yang kurang bersahabat, sengaja kukesankan padanya bahwa seolah2 aku bukanlah pribadi yang ramah, bukan pula orang yang menarik, bahkan seharusnya aku lebih pantas buat dibencinya. walau aku tau ini sangat bertentangan dengan apa yang aku rasakan bahkan terasa sakit setiap kali aku mencoba menjauhinya, tapi atas nama persahabatan dan demi janjiku dulu kepada Agri untuk selalu menunggunya, aku akan terus berjuang untuk tak tergoda
Sampai suatu ketika sebuah pertengakaran hebat terjadi antara mereka (Agri dan Nuri) yang kemudian sengaja kumanfaatkan moment tersebut untuk mencoba mengakhiri semuanya, beberapa minggu setelah pertengkaran mereka dia masih sering datang ke toko dengan keperluan mencari Nuri, namun justru kusuruh dan kuancam dia untuk menjauhi Nuri ketika itu, aku yang sudah terlanjur emosi ketika itu bahkan tega untuk mengusirnya, biar gimanapun Nuri adalah sahabatku! dan aku tak terima dia hanya sengaja dimain2kan dan terus disakiti hatinya
Seharusnya sedikit pelajaran yang kuberikan padanya waktu itu telah dapat membuatnya sedikit jera/ kapok dan tak lagi mengulangnya, namun yang seperti itu rupanya tak terjadi padanya, hari2 berikutnya justru dia masih terus saja datang, bahkan terkesan dia sedikit memaksa kali ini untuk meminta kesediaan waktu bicara denganku, yang kujawab jujur saja! jika apa yang dimintanya itu untuk menjelaskan masalahnya dengan Nuri, aku sama sekali tak tertarik, menurutku semua masalah telah selesai antara aku denganya, kusuruh dia untuk tak lagi mengejar2 Nuri kemudian mencari orang lain sebagai gantinya
Quote:
Aku : Tak perlu kamu jelaskan lagi! karena semua sudah sangat jelas terlihat dimataku, jika maksudmu mendekati Nuri hanya untuk memberikan lagi rasa sakit untuknya, lebih baik kamu berhenti mulai dari sekarang, karena sampai kapanpun yang seperti itu tak akan pernah kubiarkan, jika sudah cukup jelas! sebaiknya sekarang pergilah! jangan lagi dekati atau hubungi lagi Nuri atau kamu akan berurusan denganku
Agri : Jika memang harus seperti itu kebetulan sekali Nov, berurusan denganmu! memang itulah yang seharusnya kutunggu sejak dulu, kapanpun aku selalu siap!
Aku : Dasar gila! terserah maumu lah aku tak perduli, tapi ingat jika kamu berani macam2 kamu akan tau apa nanti akibatnya, lagian apa sih yang masih kamu harapkan darinya, apakah kamu tak bisa mendapatkan lagi gadis lain selain dia?
Agri : Seandainya bisa Nov, tentu aku lebih senang jika bisa mendapatkan itu darimu!
Aku : Hahaha sudah ngaca Mas! apa kamu merasa pantas sekedar untuk mendapatkanku?
Agri : Bukan pantas gak pantas, sebenarnya aku datang kesini hanya untuk memenuhi sebuah janji, karena jauh sebelum hari ini kita sebenarnya pernah sempat bersama walau bukan dalam waktu yang lama, dimasa lalu kita pernah disatukan takdir dan terikat sebuah janji, tapi jika kamu telah lupa aku tak memaksamu untuk percaya, tak apa2 aku dapat maklum, namun jujur aku tak menyesal bertemu lagi denganmu sekarang walau dengan akhir yang sama sekali berbeda dengan yang dulu kupikirkan
Aku : Wah salut sekali! bela2in harus berbohong demi untuk meyakinkanku, tapi sayangnya aku sama sekali gak ingat pernah memiliki waktu denganmu dulu, tidak! sebelum kamu bisa buktikan, sekarang pergilah sebelum nanti aku benar2 teriak ke orang2 dan menuduhmu sebagai seorang penguntit
Agri : Sesulit itukah untukmu hanya mendengarkan penjelasanku Nov, aku tak meminta banyak waktumu, aku janji hari ini mungkin jadi yang terakhir untuku, selanjutnya aku takkan menemuimu lagi dan berani menunjukkan mukaku di depanmu
Aku : Ya baguslah! jadi sudah jelas kan? yaudah mulai dari sekarang saja kamu menghilang, maaf aku tak bisa dan gak ada waktu untuk meladeni dan mengabulkan permintaanmu, habis ini aku masih ada kerja!
Agri : Please Nov! jangan jadikan hari ini jadi sia2, kita sama2 gak ingin menyesal kan di kemudian nanti?
Aku : Adanya aku yang justru menyesal karena telah menyia2kan waktu kerjaku hanya untuk mendengarkan omongan gak pentingmu, sudah ya jika memang kamu punya banyak waktu dan tenaga untuk menjelaskanya, sebaiknya simpanlah dulu, aku pun juga akan gitu lebih baik kucurahkan tenagaku untuk bekerja daripada meladeni keluh kesah masalah pribadimu, aku sama sekali gak tertarik
Agri : Tapi Nov, apa yang mau kusampaikan teramat penting untuk bisa kamu ketahui sekarang, jika tak hari ini juga aku menyampaikanya, lain kali mungkin masing2 kita akan menyesal
Aku : Ohya! kalau begitu hari ini juga aku akan memilih menyesal dengan melewatkan apapun itu yang mau coba kamu jelaskan padaku, sudah ya! aku harus kerja sekarang!
Agri : Baiklah! jika hari ini kamu sibuk, bisa kapan2 kok, tapi janji untuk memberiku sebuah kesempatan untuk menjelaskan, atau begini saja kuantarkan ke tempat kerjamu, atau kutunggu aja sampai kamu nanti selesai kerja dan kuantar pulang sekalian kerumah
Aku : Dan sebelumnya sudah kubilang kan aku tak butuh apapun darimu, terlebih itu bantuan maupun perhatian, jadi menyerah sajalah terus pulang, sudah ya! seharian ini kamu telah cukup mengganggu jadi jangan buat mood ku hari ini jadi tambah buruk, atau jika kamu masih nekat aku takkan segan memberikan sebuah pelajaran padamu, sesuatu yang akan seterusnya terus kamu inget dan sesali karena memilih berurusan denganku
Dan setelah dengar ancamanku tersebut akhirnya dia pun pergi, namun jika awalnya kukira itu berhasil ternyata sangat jauh meleset pada kenyataanya, rupanya dia masih menungguku diluar hari itu, bahkan kini telah merangsek masuk menuju tempat kerjaku yang saat itu hendak siap2 berkemas untuk pulang, melihat ancaman tersebut akhirnya segera kukerahkan beberapa orang security dan petugas parkir waktu itu untuk membekuknya, kuumumkan bahwa aku sedang dikuntit seseorang yang berkemungkinan mau bertindak asusila padaku lewat sebuah pengeras suara, hasilnya tak sampai berpuluh menit bantuan segera datang dan dia pun segera berhasil dilumpuhkan, luka2 bekas pukulan dan tendangan tampak disekitar tubuhnya, luka lebam, bengkak bahkan robek itulah akibat yang diterimanya malam itu, sesuai yang kujanjikan padanya ketika memilih nekat berurusan denganku, awalnya aku berniat pulang setelahnya setelah puas menyaksikanya babak belur, aku yakin dengan ini dia telah cukup kapok untuk tak memilih bermain2 denganku, sampai akhirnya beberapa cetetukanya kemudian memaksaku untuk kembali menghampirinya
Quote:
Agri : Aneh! jika kamu memang sanggup melakukan itu sejak dulu kenapa tak langsung kamu lakukan saja sewaktu dulu kita baru bertemu, setidaknya sekarang aku tak lagi berharap lebih padamu, jika memang hanya sebuah rasa benci yang dulu kamu rasakan padaku, tak perlu susah payah usahaku untuk terus mencarimu sampai kita dipertemukan hari ini, kamu bahkan berhak menghukumku sejak saat itu, lebih baik aku dulu menderita sakit tanpa obat daripada sekarang mendapat obat namun masih merasakan sakit dengan terus menunggumu, apakah benar kamu memang begitu sulitnya hanya mendengar penjelasan dariku yang tak sampai berpuluh menit, apakah aku sama sekali tak layak mendapatkan sedikit waktumu yang teramat berharga, hingga sampai kamu harus tega menyakitiku untuk itu, tapi meskipun begitu aku yang bodoh ini masih tak menyesal telah dipertemukan lagi denganmu, dengan melihatmu baik2 saja aku telah cukup senang, selanjutnya terserah padamu aku takkan lagi memaksa, jika kamu masih enggan mendengarkan penjelasanku, mungkin sejak hari ini juga aku akan mulai menyerah, aku akan berhenti mengharapkanmu
Aku : Tunggu! penjelasan itu! aku ingin mendengarnya sekarang darimu, jadi siapa kamu sebenarnya? benarkah kamu adalah orang yang memiliki hubungan denganku sebelumnya?
Agri : Jika aku juga dapat menyangkalnya, tapi kenyataanya memang benar seperti itu, benar! aku adalah orang itu, orang yang sempat kamu kenal singkat dulu di sebuah rumah sakit, memang penampilan kita sekarang telah banyak berubah, itu yang kemudian membuatmu sulit mengenaliku setelah sekian lama, tapi mungkin hanya lewat sebuah benda ini akan membantumu untuk mengingat, benda yang sempat kamu titipkan padaku dan memintaku mengembalikannya lagi ketika kita bertemu suatu hari, benda yang sama yang menjadi saksi bisu terciptanya sebuah janji, dan begitulah dengan ini aku telah memenuhi janjiku dengan mengembalikanya lagi padamu pemilik yang sesungguhnya, dengan begitu telah tuntas urusanku disini selebihnya aku akan pergi seperti keinginanmu
Aku : Tunggu! jika kamu memang benar orang itu, berarti selanjutnya kamu masih memiliki banyak urusan denganku, jika kita memang memiliki takdir bersama maka aku juga akan berusaha menjadi pasanganmu seperti janjiku, tapi apakah kamu benar2 dia?
Agri : Baiklah! mungkin jika kamu masih khawatir bertemu dengan orang yang keliru, kamu boleh sekali lagi mengeceknya, nama ini mungkin hanya ada beberapa saja di kota ini, jadi kamu pasti akan segera menemukanya, tapi semua terserah padamu aku tak memaksa!
Aku : Baiklah aku percaya! jadi mari sini kubantu obati dulu luka2mu! maaf atas kesalahpahaman tadi, aku sama sekali tak menyangka bahwa orang itu adalah kamu, sedikitnya juga aku masih heran darimana kamu bisa menemukan identitasku
Agri : Itu sama sekali tak masalah, bahkan jika justru dengan cara ini akhirnya kita dapat secepatnya bertemu aku akan rela, sebenarnya aku mendapatkan identitasmu juga secara tak sengaja, awalnya aku hampir menyerah waktu mencoba mencarimu, sempat dulu kucoba mencarimu ke alamat yang sempat kamu beri waktu itu, tapi tak kujumpai kamu disana, tapi hanya belakangan setelah aku mulai sering datang ketempat kerjamu di toko roti aku baru mulai menjumpaimu lagi, dan secara ajaibnya aku masih bisa mengenali ciri2 fisikmu, diantaranya sebuah tahi lalat di ujung hidung ini yang berkemungkinan hanya ada beberapa puluh saja dibanding milyaran orang di dunia ini, aku yakin bahwa aku tak mungkin keliru mengenalimu, meskipun aku sempat ragu juga awalnya karena melihat name tag di baju kerjamu tak ada sedikitpun inisial yang menunjukkan nama itu, nama yang dulu sempat kamu gunakan saat perkenalan pertama, dan selebihnya mungkin karena telah diberikan banyak clue, bahwa jauh sebelum kita bertemu sekarang tepatnya sehari sebelum aku menjumpaimu ditoko pertama kali, lewat sebuah mimpi selepas memunaikan sholat malam, aku selalu ditampakan wajahmu, hingga akhirnya setelah kita benar2 dipertemukan kembali untuk yang pertama, aku dapat langsung mengenalimu