Kaskus

Story

nengsrAvatar border
TS
nengsr
I Love You More Than You Think
I Love You More Than You Think

Thanks for the amazing cover Om quatzlcoatl


I Love You More Than You Think

(Ssstt.. this is the real picture of us)


Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang paling berperan di kehidupan ini? cintaatau uang?
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.



Panggil saja aku Hani, itu nama kecilku. Aku asli orang Surabaya jadi ga pake 'gue-elo'. Maklum orang jawa, ketika ada yang pake sebutan 'gue' pasti pada nyeletuk "mangan tahu tempe ae gue gue" emoticon-Big Grin

Mau ijin pada para pecinta SFTH buat nulis sebagian kisahku. Ya hanya sekedar untuk mengabadikan emoticon-Smilie
Maaf jika tulisanku jelek, memang bukan penulis emoticon-Big Grin
Apabila ada yang mengenalku, aku mohon dengan sangat jangan bocor ya gan emoticon-Smilie PM aja kalo mau. Oke?

Selamat menikmati...

Spoiler for Index:


Spoiler for Mulustrasi:
Diubah oleh nengsr 21-09-2020 23:10
protradersignalAvatar border
a9r7aAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
113.9K
847
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
nengsrAvatar border
TS
nengsr
#471
This Is The End..
Aku kendarai motorku dengan pikiran melayang. Masih bertanya tanya, kenapa? Kenapa? Kenapa? Aku ga nyangka secepat itu dia mengambil keputusan. Kalo dia sendiri tersiksa terus kenapa harus berpisah?

Mana yang katanya "true love"? Mana yang katanya "I've missed you all the time"?, katanya "ain't going nowhere", katanya "I adore you like I adore my mom", katanya "loving you with every beat of my heart", katanya "ojok njaluk pegat". Tapi ini kamu yang pegat aku!

Mengingat semua ungkapan cintanya itu malah bikin hatiku perih teriris. Sakit banget dan dengan begitu mudahnya meloloskan air mata yang udah panas itu yang entah udah keberapa kali.

Dan tanpa sadar aku sudah sampai di depan rumah Cindy. Engga, aku ga boleh sepayah itu sampai mengalami kecelakaan naas itu lagi.

BBM
Quote:


Cindy udah tau tentang kabar ini tapi dia belum tau jelasnya kenapa. Ga lama dia udah muncul dengan menenteng helm.

"Ya ampun Me..." katanya sambil geleng2. Aku udah tau dia mau ngomong apa tapi aku diem aja.

"Udah cepet naik." Perintahku.

Baru beberapa meter keluar dari gang aku berhentiin motor di indoapril.

"Turun dong Ndut, tolong beliin tissue ya.." ucapku sambil kasih uang 20 ribuan ke dia.

Dia pun nurut dan langsung masuk setelah ambil uang itu dari tanganku.

Aku masih duduk di atas motor, sambil nunggu Cindy aku baca2 ulang bbm dari Dani. Sudah berapa kali aku baca pesannya tadi yang masih belum bisa kuterima. Kita masih bbman, aku masih minta penjelasan ke dia.

Ga lama Cindy keluar dengan nenteng kresek yang isinya tissue dengan kemasan gede. Yakali beli tissue buat lap ingus aja sebanyak itu. emoticon-Nohope

"Lha ngapain beli yang gede?" Protesku.

"Gapapa udah. sekalian" jawabnya cuek dan langsung naik ke motor.

Ga banyak omong langsung ku pacu lagi motorku menuju ke McD yang ada di Basuki Rahmat. Untunglah lagi sepi kalo lebaran gini, pendatang pada pulang ke kampung, Surabaya lengang.. coba kalo rame, udah suasana hati buruk jalanan macet. Bisa2 aku mengumpat sepanjang jalan.

Setelah sampai aku suruh Cindy yang antri buat pesen. Gila aja, aku malu pasti kalo bertatapan muka sama mba2 nya dengan keadaan muka yang menyedihkan seperti ini.

"Kamu yang pesen ya. Aku Mc Flurry oreo aja." Kataku.

"Iya, udah kamu cari tempat aja"

"Iya. Diatas ya"

Cindy hanya menganggukan kepalanya dan melipat tangan di depan dada sambil memperhatikanku dengan ujung matanya.

Aku naik ke atas dan memilih meja yang ada di luar karena lebih sepi. Aku ga mau menarik perhatian orang2 dengan keadaanku seperti ini.

Aku sedang menoleh ke kanan, memandangi jalanan yang biasanya padat sekarang lancar. Semakin lama pengendara yang lewat seakan menghipnotisku untuk melamun. Entah berapa lama kemudian Cindy datang dengan nampan berisi pesananku dan pesanan dia, fanta float kesukaannya.

"Gimana ceritanya Me?" Mulai Cindy.

Ga aku jawab, aku hanya nyerahin hpku kedia. "Baca aja sendiri". Aku mau menikmati ice cream favoritku dulu.

Lumayan ngademin ati. Biarpun selanjutnya aku masih sering nangis waktu jawab pertanyaan Cindy atau aku lagi bercerita.

"Masa dia mutusin kamu lewat bbm Me?" Tanya Cindy.

"Engga, itu tadi kan udah baca. Dia sebenernya mau ngajak ketemu kan. Tapi aku udah penasaran yaudah aku suruh ngomong aja." Jawabku.

"Dia udah ga sayang sama kamu?" Tanya dia lagi.

"Tadi dia jawab masih kan."

"Ya terus kenapa kok nyerah gitu aja"

"Aku juga ga tau, bbmku terakhir belum dibales kan."

Aku ambil hpku mau ngeping dia.

BBM
Quote:


Aku buang hpku diatas meja begitu baca balesan dia. Disaat seperti ini dia masih aja gitu. Bikin makin kesel ga sih.

"Hahaha iya cantiiikk.." ledek Cindy yang abis liat hpku.

BBM
Quote:


Yaudah.

Aku masih menumpahkan kekesalan dan kekecewaanku ke Cindy. Dia dengan diam mendengarkanku. Dan itu cukup membuang beberapa lembar tissue.

Setelah aku agak tenang dan aku larut dalam kesunyian dengan masih memandangi arah bawah yang menyuguhkan pemandangan kendaraan melintas. Cindy malah selfie2 pake tabku. Dan masih sempet
nyuruh edit.

Dia mah cewe gila. Temennya lagi sedih dia asik narsis. Tapi lebih gila lagi waktu dulu dia pernah ngajak aku, waktu itu hari minggu. Pagi2 sekali dia udah jemput aku buat nemenin dia ke salon mau smoothing rambut.

Bahkan pintu depan rumahku aja belum buka dia udah nangkring di atas motornya. Dan itu salonnya jauh banget di Surabaya barat perbatasan mau ke kota Gresik. Terus aku disuruh nunggu dengan ditinggalin sekresek gorengan. 3 jam lebih aku nungguin dia yang sukses bikin aku telat sarapan. Begitu makan, perut udah ga enak rasanya dan bikin makan ga abis emoticon-Frown

Tapi aku bersyukur seenggaknya dia temen yang cukup baik. Hahaha cukup aja ya Ndut emoticon-Peace
Karena dia udah mau nemenin dan mau dengerin aku. Maaciw Ndut emoticon-Kiss (S)

Akhirnya siang kita pulang. Setelah edit fotonya beres dan dia jadikan DP bbm nya.

...

Di rumah aku langsung masuk ke kamar. Masih merasa ga nyaman. Aku masih larut sama sedihku. Aku takut ketahuan orang rumah kalo lagi nangis.

BBM
Quote:


Akhirnya aku keluar lagi. Itu udah siang tapi aku belum makan dan ga ada nafsu makan. Cuma keisi Mc Flurry tadi doang.

Putri juga udah tau tentang kabar ini. Sampe di rumah Putri dia nyambut aku dengan senyum penuh arti, yang aku tau itu rasa simpatiknya. Kita maaf maafan dulu. Aku juga minta maaf ke mama, kakak dan 2 adeknya.

Aku masih baik2 saja. Ngobrol sama mama dan kakaknya. Setelahnya baru kita ngobrol berdua.

"Udah gausah ditangisi.." ucap Putri.

"Gimana ga nangis. Aku kaget aja. Selama ini kita ga pernah ada masalah apa2. Kita ga pernah berantem trus tiba2 gini.."

"Emang gimana sih awalnya?"

Aku udah nangis lagi dan ga sanggup ngomong. Malu juga kalo ngomong kan pasti kedengeran lagi nangis. Aku kasih hpku biar dia baca sendiri.

"Ah, udah ah. Gausah nangis. Ngapain nangisin cowo kayak gini. Tenang aja Nduk, masih banyak ikan di laut.."

Aku hapus air mataku dan ketawa dengar ucapan Putri tadi.

"Loh, kok nangis.. kenapa?" Tanya Mba Ta yang akhirnya tau juga kalo aku nangis.

"Putus sama pacarnya mba.." jawab Putri.

"Yang dibawa kesini itu?"

"Iya.."

"Loh.. kenapa? Udah jangan nangis. Putus itu udah biasa. Namanya juga pacaran."

Mau ga mau aku senyum lagi dengernya.

Sita juga udah tau kabar ini. Dia baru pulang dari mudik. Katanya dia mau nyusulin ke rumah Putri. Dan akhirnya Putri sekeluarga juga ga jadi mau unjung2 lagi. Mamanya lagi males. Cape mungkin.

Setelah maghrib akhirnya Sita datang. Dengan bawa banyak kantong. Yang isinya ternyata 2 box ice cream magnum mini, 2 box mini cornetto, 2 batang coklat chunky bar. Katanya buat menghibur yang lagi patah hati. Dia tahu banget aku suka coklat dan ice cream. Dia bawa masing2 dua dibagi buat Putri.

Emang sahabatku satu ini baiknya kayak malaikat.. sayangnya dia ga suka kalo dipeluk atau dicium. Aku terharu dan sangat bersyukur. Seakan mereka benar2 berusaha membuatku untuk tidak terpuruk. Sita juga ngasih satu kresek isi krupuk mentah dan bawang merah, oleh2 dari Nganjuk emoticon-Big Grin

"Udah Jhe.. tenang aja. Cowo ga cuma satu.." hibur Sita.

"Ini nih makan ini aja. Daripada nangis." Nyodorin makanan yang dibawain.

"Hahaha iya.. makasi yaa. Yang sering loh.." gurauku.

Akhirnya kita malah membincangkan yang lain dan becanda. Membuatku merasa terhibur dan sedikit lupa.

-----


Tapi paginya aku terbangun dan merasa kosong. Biasanya sudah ada sapaan untukku saat aku melihat hp. Tapi sekarang aku harus mulai terbiasa. Aku bangun dengan mata sembab. Aduh ini kalo ibu curiga gimanaaa. Aku belum siap.. emoticon-Frown

Aku mengingat lagi dan semalem juga aku ga makan. Pagi ini pun aku rasanya males untuk makan. Kebetulan aku dapet kiriman lontong kupat dari tanteku. Aku makan lontongnya sedikit dan udah merasa kenyang.

Untungnya ga ada yang menanyakan tentang keadaanku ini. Dan menjelang siang aku dapet bbm dari Dani.

BBM
Quote:


Siang hari aku kembali males buat makan. Aku cuma beli siomay dan udah kenyang. Suasananya bikin nafsu makan makin menurun. Udah kurus ga doyan makan. Mau jadi apa ini badan emoticon-Frown

...

Udah jam 8 lebih Dani masih belum jemput aku. Kemudian dia ngabarin lagi otw. Ibu sempet tanya mau kemana karena udah malam.

"Mau kemana jam segini baru keluar?" Tanya ibu yang liat aku lagi siap2.

"Mau keluar sebentar"

"Sama siapa?"

"Sama Dani."

"Oh dia udah pulang dari mudik?"

"Udah."

...

Begitu dia datang, kita langsing berangkat. Motor berjalan dan aku menjaga jarak dengan naruh tasku di antara duduk kita. Aku bahkan ga pegangan. Kita menuju Lapangan Flores sesuai saranku.

Lapangan Flores tuh lapangan sepak bola yang letaknya di jalan Flores. Tapi tempat ini kalo malam disulap jadi taman. Sekelilingnya banyak warung tenda yang berjualan beraneka makanan. Dan disini yang paling terkenal tuh jagung bakarnya, enak dan laris banget. Tiap harinya itu nomer antrian 1-100 diulang sampe 3x.

Tapi karena ini masih suasana lebaran, yang jualan masih dikit. Jagung bakarnya juga tutup. Pengunjungnya juga sepi banget. Mungkin masih pada mudik.

Setelah sampe kita langsung duduk. Aku duduk di badukan pembatas lapangan, Dani duduk di bawah berhadapan denganku. Awalnya kita masih diem2an, Dani ngeliatin aku terus.

"Mau ngomong apa?" Kataku memecah keheningan.

"Neng mau denger penjelasanku yang mana?" Dia tanya balik.

"Ya semua dari kamu.." jawabku.

"Kasep minta maaf. Ya seperti yang Kasep bilang di bbm. Ibu sebenernya udah tau dari kakak kalo aku punya pacar. Terus kemarin sabtu itu aku bilang sendiri, dan ceritain tentang Neng. Aku juga udah tunjukin foto Neng ke ibu.."

"Ya terus ibu bilang itu, jangan pacaran dulu.."

Aku menghela napas dengar penjelasannya sebelum aku bersuara lagi.

"Ya kenapa? Kamu cepet banget nyerahnya." Ucapku.

"Ibu takut kalo kamu nikah muda? Karena aku cewe dan lebih tua dari kamu? Aku ga pernah punya pikiran cepet2 pengen kamu nikahin. Ada ta selama ini aku ngomongin itu? Engga kan?"

"Aku ngerti gimana keadaan kamu. Selama ini aku jadi pacar kamu pun, ga pernah kan mau ngerepotin kamu dengan kamu bayarin. Aku selalu minta bayar sendiri. Soalnya aku tau.. tapi kenapa jalannya harus berakhir?!"

Setelah kata terakhir itu aku pun ga kuat menahan tangisku. Aku tutup mukaku dengan dua tangan. Lama larut dengan tangisanku sendiri. Terus aku ambil tissue dan usap semua anak sungai yang mengalir di pipi.

Aku gunakan tangan kiriku untuk menutupi mataku. Dani genggam tangan kananku yang terkulai diatas paha, dan dia usap selama aku masih nangis. Bahuku bergetar, menahan suara tangisku.

"Jangan nangis Neng. Kasep ga pantes buat ditangisin.." ucapnya lirih dengan masih mengusap punggung tanganku.

Aku pikir emang ini udah ga bisa dilanjutin melihat dari sikapnya. Ya mungkin emang kita harus pisah. Okelah.

Setelah agak tenang aku buka tas dan kasih dia tabku. Aku tunjukin memoku. Disana ada catatan yang aku tulis. Setiap di tanggal kita jadian aku selalu nulis. Ungkapan perasaanku, rasa bersyukur dan terima kasihku, rangkaian kata2 cinta untuknya semua aku tulis. Ada juga aku catat semua momen bersama dia selama kita jadian.

Aku emang suka banget nulis. Karena bagiku dengan nulis kita bisa bebas mengungkapkan apapun dan itu bisa dikenang.

"Baca semua ini. Sebelum aku hapus nantinya." Kataku ke dia.

Dia terima tabku dan mulai membaca. Sayup sayup dari kejauhan terdengar alunan lagu syahdu dari Lala Karmela - Satu Jam Saja. Seakan semesta pun mengerti akan keadaan kita. Bikin aku makin sakit..

Jangan berakhir aku tak ingin berakhir..
Satu jam saja...
Kuingin diam berdua mengenang yang pernah ada..

Jangan berakhir karena esok takkan lagi..
Satu jam saja...
Hingga kurasa bahagia mengakhiri segalanya...




...

Setelah dia selesai baca, dia kembaliin lagi tabku dengan tanpa kata dan wajah datar. Aku ga tau kenapa dia bungkam begitu aja. Mungkin dia udah ga tau mau ngomong apa.

Aku terima tabku dan aku utak atik bentar, dan tulisan itu ga bener2 aku hapus seperti kataku tadi. Bahkan kamu perlu tahu Sep, sampai saat ini tulisan itu masih ada.emoticon-Smilie

"Yaudah. Ayo pulang." Ajakku.
"Besok sabtu ga jadi aja ke kondangan temenku." Sambungku lagi.

"Jadi aja juga gapapa kok Neng."

"Gausah."

Jadi aku abis dapet undangan nikah dari temenku dan Andrea nyuruh aku dateng sama Dani. Aku waktu itu juga langsung ngomong ke Dani, jelas dia mau. Tapi siapa sangka belum tanggalnya kita malah putus. Yaudah, gausah. Ngapain ke kondangan sama mantan.

Kita pun langsung pulang. Dani mengendarai motornya dengan pelan. Ga ada obrolan diatas motor lagi. Kita saling diam. Dan sampai tiba di rumah pun dia langsung pulang tanpa pamit ke ibu seperti biasanya.

Ini lebaran dan kamu ga mau minta maaf ke ibuku? Kalo ibuku tanya aku harus jawab apa?

Sudahlah, bisa kupikirkan nanti. Dan memang benar, kita ketemu cuma satu jam saja..

Tapi kini tak mungkin lagi
Katamu semua sudah tak berarti
Satu jam saja
Itupun tak mungkin, tak mungkin lagi...

Jangan berakhir kuingin sebentar lagi
Satu jam saja
Izinkan aku merasa
Rasa itu pernah ada...
Diubah oleh nengsr 10-02-2018 11:54
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.