- Beranda
- Stories from the Heart
.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)
...
TS
OblOOOOOOO
.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)
![.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)](https://s.kaskus.id/images/2018/01/25/2511688_201801250912110005.png)
Spoiler for Segelas Es Kosong:
Quote:
Sambutan Hangat
Cerita ini akan tetap berlanjut sampai menemukan ending yang tepat.
Spoiler for Pembuka:
Saat itu, 2013
I Love the Way You Hurt Me, by agan 33666999 alias agan Raka, yang membuat gue setiap saat membuka SFTH. Sampai gue bikin lagu dan upload di kaskus. Mulai berkenalan dengan Kak Rizky a.k.a Skepticperson yang rumahnya bisa dibilang deket sama gue.
Lalu gue menyarankan temen gue, kaskuser untuk membaca cerita itu, alhasil mereka juga punya rekomendasi cerita bagus. Kisah Dua Kamarkarya bukan.pudjangga dan Sepasang Kaos Kaki Hitam karya Mas Ary aka pudjangga.lama yang sekarang di Jepang, dan itu membuat gue kembali bertenda si SFTH. Sambil membaca karya-karya kaskuser lain yang menarik dan lucu2, kayak karyanya agan Kundil, Catatan Istri kurang kerjaan, Senandung Kala Hujan, My Name is Joko, Kisah Cinta Muslim-Nasrani yang bikin gregetan banget
3 Kontrakan 1 Kost, buat agan yang kerjanya pindah2 mulu, Who Play Drama Will Get Karma, gak lagi2 deh jadi Raja Drama, dan Have I Told You Lately That I Loved You, waw
. Selamat buat Kalian yang menjadi Best 3 buat tahun ini.Hal itu mendorong ane juga membuat sebuah Cerita.. Walaupun gak sebagus mereka punya, minimal bisa melatih otot-otot syaraf gue untuk berimajinasi.
Izinkan ane mempersembahkan sebuah karya tulisan tangan ane yang mungkin berantakan
Selamat Membaca
Spoiler for Halaman Belakang Buku 1 & 2:
Quote:
Preview
![.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)](https://s.kaskus.id/images/2019/05/12/2511688_20190512083535.jpg)
Terima kasih untuk para Reader yang sudah membaca Kimi ga Katta: You Were (Trilogi)dari mulai Buku Pertama: Embun Pagi dan Buku Kedua: Angin Sore. Saat ini Buku Ketiga: Aurora Malam sedang berlangsung!
.
Quote:
Buku Pertama: Embun Pagi
"Astaghfirullah!!"
Mata cewek berambut pendek itu terlihat kaget. Hape yang sedang iya pegang jatuh ke lantai. Nafasnya terlihat tergesa gesa memasuki paru parunya.
"Lu kalo jalan liat liat dong!", ujarnya dingin sambil memungut hapenya di lantai.
"Siapa suruh lu bediri di belakang tangga, mana keliatan!, bantah gue. Berlalu sambil mengabaikan.
Gdbug
Seketika kepala gue ditampol pake sebuah kepalan tangan. Saaaakiiiiiiiiiiiiiiiit, anj*ng! Pandangan gue langsung buyar. Suara dengung mulai muncul. Gak terima dengan sikap cewek itu. Gue tarik tangannya.
Dan ketika ia melihat gue. Pengen bales, tapi dia cewek, gue coba meredam emosi gue. Rona muka gue mungkin saat itu sudah berubah menjadi merah kehitam-hitaman
Timbullah sebuah ide, cabe rawit yang gue pegang, semuanya gue masukin ke mulutnya, gue kekep pake tangan dan gue tarik hidungnya. Dan gue langsung ngacir 
"Makan tuh, biar kuliahnya ga kelaperan!", lontar gue. Ketika gue sampai di anak tangga yang terakhir, gue menoleh ke belakang.
Matanya saat itu, menatap gue lama penuh dendam, sambil meludahkan cabe cabe itu. Sambil mengepal tangannya.
Walaupun gue gak tega mukul cewe, tapi gue ga terima digituin. Jujur baru pertama kali gue di pukulin cewe.
Quote:
Buku Kedua: Angin Sore
”Bukan gitu. Kamu samsek bukan tipe aku. Jujur aku juga sebenernya iseng aja gitu pengen deketin kamu, mencoba keberuntungan disaat hubungan aku sebenernya sial.”
”Hahahahaha! I know it.”
”Hmm, maksudnya?”
”I see you entirely sekarang kang. Dan apa yang membuat aku mikir juga akang cuma senior yang baik aja.”
”Apa itu?”
Mata gue menatap dalam. Dan kata-kata Jessie yang keluar saat itu terngiang di benak gue hingga saat ini.
”Lo aja gak yakin sama diri lo, gimana lo mau yakinin orang!”
Kelanjutan cerita akan langsung dimulai di Buku Ketiga: Aurora Malam!
Selamat Membaca!
Quote:
F.A.Q
Q: Gan, Apa tokoh-tokoh yang di Cerita ini tau agan nulis cerita ini?
A: Yang tau itu, cuma Diaz, Deno, Bayu, dan barusan pas Januari 2018 kemarin gue kasih tau Nino
Dan ini tanggapan Nino, silahkan baca di Nino & Gue, Tanggapannya tentang cerita gue
Q: Gan, cerita ini True Story kah?
A: Gak semua gan, Dan pastinya "diperindah" dikit
Lebih baik, "Anggap saja fiktif" gan Q: Gak dijadiin novel gan? Target ke depan apa?
A: Rencana mau, namun males gan. Lebih baik di Kaskus aja, ayo ramekan trit ane biar jadi yang terbaik tahun ini!
Q: Bingung gan, baca nih trit?"
A: Ane membuat Trit ini memang dengan Multi-Perspective dan Alur bolak-balik. Namun ane membuat sejelas mungkin kok. Sudah banyak yang berpendapat seperti itu. Kalau kurang jelas, silahkan ditanya aja gan di kolom komentar
Q: Updatenya gimana gan? Kalau gak lancar bingung dong bacanya? Soalnya kan alur bolak balik?
A: Nah, makanya daripada itu! Ane usahakan sekarang Updatenya Rutin dan teratur. Tapi lebih baik baca ulang aja gan
biar lebih banyak bapernya Q: Wah, trit agan bagus. Apa yang harus ane lakukan?
A: Ramein aja Gan, dan dukung terus Kimi ga Katta, kalau udah ISO agan bisa ngasih ane cendol kok, kalau belum komen dan rate-5 juga udah bahagia ane
Quote:
Daftar Isi
Spoiler for Buku Pertama:
~「君がかった」の最初の本 ~
The Story of Nino
![.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)](https://s.kaskus.id/images/2018/01/25/2511688_201801250913370673.png)
The Story of Nino
Chapter 1
1. Ternyata Ia adalah Wanita!
2. Selalu Saja Ada Maunya
Chapter 2
3. Dalam Dirinya ada Diriku - Bagian I
4. Dalam Dirinya ada Diriku - Bagian II
5. Dalam Dirinya ada Diriku - Bagian III
6. Dalam Dirinya ada Diriku - Bagian IV
Chapter 3
7. Awal Sebuah Kebohongan - Bagian I
8. Awal Sebuah Kebohongan - Bagian II
9. Awal Sebuah Kebohongan - Bagian III
10. Awal Sebuah Kebohongan - Bagian IV
11. Awal Sebuah Kebohongan - Bagian V
Chapter 4
12. Bulat dan Persegi - Bagian I
14. Bulat dan Persegi - Bagian II
15. Bulat dan Persegi - Bagian III
16. Bulat dan Persegi - Bagian IV
17. Bulat dan Persegi - Bagian V
Chapter 5
18. Into The Battle - Bagian I
19. Into The Battle - Bagian II
20. Into The Battle - Bagian III
21. Into The Battle - Bagian IV
Chapter 6
22. Nabila Mahar Dewi - Bagian I
23. Nabila Mahar Dewi - Bagian II
24. Nabila Mahar Dewi - Bagian III
25. Nabila Mahar Dewi - Bagian IV
26. Nabila Mahar Dewi - Bagian V
Chapter 7
27. Anak Lelaki di Persimpangan Jalan - Bagian I
28. Anak Lelaki di Persimpangan Jalan - Bagian II
29. Anak Lelaki di Persimpangan Jalan - Bagian III
30. Anak Lelaki di Persimpangan Jalan - Bagian IV
31. Anak Lelaki di Persimpangan Jalan - Bagian V
Chapter 8
32. Dibalik Senyum dan Kata Sahabat - Bagian I
33. Dibalik Senyum dan Kata Sahabat - Bagian II
34. Dibalik Senyum dan Kata Sahabat - Bagian III
35. Dibalik Senyum dan Kata Sahabat - Bagian IV
36. Dibalik Senyum dan Kata Sahabat - Bagian V
Chapter Final
37. Having You - Bagian I
38. Having You - Bagian II
39. Having You - Bagian III
40. Having You - Bagian IV
41. Having You - Bagian V
42. Having You - Bagian VI
The End
1. Ternyata Ia adalah Wanita!
2. Selalu Saja Ada Maunya
Chapter 2
3. Dalam Dirinya ada Diriku - Bagian I
4. Dalam Dirinya ada Diriku - Bagian II
5. Dalam Dirinya ada Diriku - Bagian III
6. Dalam Dirinya ada Diriku - Bagian IV
Chapter 3
7. Awal Sebuah Kebohongan - Bagian I
8. Awal Sebuah Kebohongan - Bagian II
9. Awal Sebuah Kebohongan - Bagian III
10. Awal Sebuah Kebohongan - Bagian IV
11. Awal Sebuah Kebohongan - Bagian V
Chapter 4
12. Bulat dan Persegi - Bagian I
14. Bulat dan Persegi - Bagian II
15. Bulat dan Persegi - Bagian III
16. Bulat dan Persegi - Bagian IV
17. Bulat dan Persegi - Bagian V
Chapter 5
18. Into The Battle - Bagian I
19. Into The Battle - Bagian II
20. Into The Battle - Bagian III
21. Into The Battle - Bagian IV
Chapter 6
22. Nabila Mahar Dewi - Bagian I
23. Nabila Mahar Dewi - Bagian II
24. Nabila Mahar Dewi - Bagian III
25. Nabila Mahar Dewi - Bagian IV
26. Nabila Mahar Dewi - Bagian V
Chapter 7
27. Anak Lelaki di Persimpangan Jalan - Bagian I
28. Anak Lelaki di Persimpangan Jalan - Bagian II
29. Anak Lelaki di Persimpangan Jalan - Bagian III
30. Anak Lelaki di Persimpangan Jalan - Bagian IV
31. Anak Lelaki di Persimpangan Jalan - Bagian V
Chapter 8
32. Dibalik Senyum dan Kata Sahabat - Bagian I
33. Dibalik Senyum dan Kata Sahabat - Bagian II
34. Dibalik Senyum dan Kata Sahabat - Bagian III
35. Dibalik Senyum dan Kata Sahabat - Bagian IV
36. Dibalik Senyum dan Kata Sahabat - Bagian V
Chapter Final
37. Having You - Bagian I
38. Having You - Bagian II
39. Having You - Bagian III
40. Having You - Bagian IV
41. Having You - Bagian V
42. Having You - Bagian VI
The End
Spoiler for Buku Kedua:
Spoiler for Buku Ketiga:
Spoiler for COZ THIS IS INTERMEZZO, THERE IS A FVCKING SPOILER!!!:
Quote:
Penghargaan Dari Agan-Agan Reader
Spoiler for Penutup:
Sebelumnya ane terima kasih buat yang udah komen, yang udah ngasih rate-5, dan yang ngasih ijo ijo
![.[[SINCE 2013]]. Kimi ga Katta: Having You (Trilogi)](https://s.kaskus.id/images/2019/05/12/2511688_20190512093202.jpg)
Ini adalah cerita kedua ane. Trit yang lama, sebenernya ada beberapa part lagi dan kemarin masuk judul baru, namun jika dilanjutkan akan menimbulkan hal2 yang tidak ane inginkah. mohon pengertiannya., dengan Prime-ID ini, ane membuat sebuah cerita terobosan baru. Maaf jika ada kesamaan karakter, latar, setting.. 
Thank you buat master2, dan silent reader yang udah mampir di trit ane. Ane berharap ini trit rame, disenangi, dan banyak yang share. Hehe.
Ini adalah cerita kedua ane. Trit yang lama, sebenernya ada beberapa part lagi dan kemarin masuk judul baru, namun jika dilanjutkan akan menimbulkan hal2 yang tidak ane inginkah. mohon pengertiannya.
, dengan Prime-ID ini, ane membuat sebuah cerita terobosan baru. Maaf jika ada kesamaan karakter, latar, setting.. Thank you buat master2, dan silent reader yang udah mampir di trit ane. Ane berharap ini trit rame, disenangi, dan banyak yang share. Hehe.
Polling
0 suara
Di Buku terakhir, siapakah yang akan menjadi pendamping Bagas di akhir cerita?
Diubah oleh OblOOOOOOO 15-11-2021 21:40
junti27 dan 14 lainnya memberi reputasi
13
130.5K
1.1K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
OblOOOOOOO
#1022
92. Adjusting - Bagian III
Sudut Pandang Bagas
Pikiran gue masih melayang-layang bersama hujan, bahkan saat hape gue berdering. Ada panggilan dari Jessie yang ternyata menunggu gue di kosannya.
Jessie, huh, gumam gue bertanya-tanya. Apa ini saatnya gue untuk plin-plan lagi dengan perasaan gue? Patutkah gue menjadikan Jessie pelarian. Kalau dia ternyata ngga suka sama gue, gimana? Kan emang doi gampang banget bikin orang baper.
I need to adjusting my mind.
Beberapa hari yang lalu, gue dan Jessie memang sering kontak-kontakan. Dia cerita segala macam tentang problematika perkuliahannya. Gue dengerin aja, ya sembari tidak ada chat dari Nino yang sebenernya gue tunggu-tunggu.
Gue mencoba berpikir dan menganggap Jessie menjadi seorang gebetan, tapi, hati gue setengah-setengah. Betul, karena gue plin-plan. Gue ga decisive, gue insecure dan gue gak confident dengan diri gue.
Kebiasaan gue adalah, bertolak ke comfort zone ketika gue di kejar masalah. Seperti contohnya Karin. Dia suka sama gue, cuma gue insecure hingga akhirnya Nino ngebablas hati gue. Sekarang Jessie. Gak! Gak bisa!
Sebagai seorang cowok gue butuh menjadi desicive. Gue butuh pendirian. Tidak ada lagi anak lelaki di persimpangan jalan.
Jessie, well, dia comfort zone gue memang sekarang. Ketika gue kesepian dengan ketidak hadirannya Nino lagi di hari-hari gue. Tapi, apakah semudah itu cinta bertolak? Gue hanya butuh memperjuangkan bukan?
Nino sempat bilang ke gue. Kalau gue ga bisa memperjuangkan apa yang gue mau, dan mempertahankan apa yang gue dapat. Gue egois dengan kenyamanan gue sendiri.
Mungkin ada benarnya juga kata Nino. Entah mengapa membayangkan wajah Nino saja saat ini membuat gue tersenyum
”Bagas, lo ngapain depan kamar Nabila? Gak masuk?”, tiba tiba saja dari sebelah kanan, deket tangga keluar Andini, seorang kenalan saja. Karena gue sering teriak-teriak di kosan Nino dan menuai komplain dari temen-temen sekosannya. Termasuk Andini.
”Oi Din
” Gue pun berdiri.
”Duhai, ada apa ini? Jongkok depan kamar mantan? “
”Anjrit beritanya udah kemana-mana ya.”
”Lo sih bego. Cewek ga bisa lo baik-baikin.”
”Iya banyak yang lebih baik dari gue kok, tau gue, tau.”
”Apaan sih lo gaje.. maksud gue lo ga bisa jaga hatinya Nino.”
”Hidung lu ga bisa jaga hatinya Nino, gue nih yang sakit hati karena dia ga ngakuin gue depan Luthfi pertama kali. ”
”Kan.... bego sih.”
”Iya emang bego tuh Nino”
”Elu yang bego maksud gue..”
”Huh?”
”Luthfi itu anak buahnya Nino pas SMP sama SMA.. dia cuma pengen nguji lo ege.”
”Hah? Anak buah? SMP? SMA?”
”Lo ga tau beneran sumpah?”
”Kaga... baru tau gue... cerita laah... lo tau darimana?” Saat itu, sumpah rasa penasaran gue membabi buta.
”Pas lu berantem-berantem awal-awal tuh, sok sokan drama depan kosan. Gue nyamperin Nino, nanyain kenapa, dan ada apa...”
”Trus?”
”Yaudah, dia cerita aja kalau lu sebenernya cuma pengen di becandain doang gimana reaksinya.”
”HAH? GA LUCU BECANDANY.”
”Ga usah teriak juga kalee, bisa ga?”
”Anjrit, trus?”
”Yaudah ga terus-terusan, capek gua ngomong ama lu.”
”Yeee, jangan kentang dong....”
”Yaudaaah itu doang nyong. Emang gue tempat curhat Nino apa... gue cuma kepo aja saat itu..”
”Jir, seriusan?” Gue tetap bertanya dan ga percaya kalau ceritanya sampi disitu saja. Andini, si tokoh cuma lewat ini tiba-tiba bikin gue penasaran tingkat tinggi.
”Oh ya, dan satu lagi...”
”Huh, apa? Apa?”
”Nino sering nangis akhir-akhir ini, jadi gue harap biar kamar gue ga berisik tolong ya masalah kalian di urus.”
”Nangis kenapa?”
”Mana gue tau monyong.”, seraya masuk ke kamarnya yang sebelah dengan kamar Nino.
Memang kosan ini sedikit tua dan dindingnya bukan tipe double. Yang mana, antara kamar itu dibatasi 1 dinding aja. Dan gue menatap ke dinding-dinding sekitar kamar Nino.
Gue, jujur speechless malam itu. Cuma nguji gue? Becanda doang? Maksudnya? Asli ga lucu loh.
Hati ini sumpah mudah banget di bolak balik ya, tadi gue galau, sekarang kesel campur seneng campur penasaran.
Lagi dimana emangnya lo? Received 21.02
—————
Sudut Pandang Nino
”Kenapa lu rusuh No?”, tanya Gembrot yang sadar kalau gue mulai ngerasa gaenak dan ga nyaman.
”Kaga”, jawab gue.
Saat itu, kami sedang nonton bioskop, dan hape gue berdering. Ada telepon dari Bagas, entah ngapain itu orang nelpon gue saat gue pengen ngelupain sakit hati gue.
”Kenapa lo cemburu?”
”.....”, telepon itu sunyi, cuma suara gemericik air seperti hujan yang gue denger. Emang lagi hujan ya?
”Iya.”
Whaaaat the f. 
Ga ada yang bisa ngegambarin gimana hati gue sekarang. Serasa di tusuk sama pisau, tapi nikmat. Gue nangis, spontan, tapi bibir gue tersenyum bukan manyun. Apa dia sekarang merasakan kecemburuan, yang bener-bener cemburu???
Sumpah gue ga sabar, ga sabar pengen ketemu diaa
Gue pun reflek mengetikkan message dan menanyakan dimana dia.
”Gue di depan kamar lo. Berteduh.” Received 21.10
Meski dia lama bales chat gue, entah apa yang dia lakukan di depan kosan, gue ga peduli. Gue ga sabar, pengen cepet-cepet keluar. Gue berharap hujan menahan Bagas di kosan gue sampe gue balik.
”Gue pengen balik sekarang Brot.” Lanjut gue sambil melihat ke Gembrot.
Bersambung
Pikiran gue masih melayang-layang bersama hujan, bahkan saat hape gue berdering. Ada panggilan dari Jessie yang ternyata menunggu gue di kosannya.
Jessie, huh, gumam gue bertanya-tanya. Apa ini saatnya gue untuk plin-plan lagi dengan perasaan gue? Patutkah gue menjadikan Jessie pelarian. Kalau dia ternyata ngga suka sama gue, gimana? Kan emang doi gampang banget bikin orang baper.
I need to adjusting my mind.
Beberapa hari yang lalu, gue dan Jessie memang sering kontak-kontakan. Dia cerita segala macam tentang problematika perkuliahannya. Gue dengerin aja, ya sembari tidak ada chat dari Nino yang sebenernya gue tunggu-tunggu.
Gue mencoba berpikir dan menganggap Jessie menjadi seorang gebetan, tapi, hati gue setengah-setengah. Betul, karena gue plin-plan. Gue ga decisive, gue insecure dan gue gak confident dengan diri gue.
Kebiasaan gue adalah, bertolak ke comfort zone ketika gue di kejar masalah. Seperti contohnya Karin. Dia suka sama gue, cuma gue insecure hingga akhirnya Nino ngebablas hati gue. Sekarang Jessie. Gak! Gak bisa!
Sebagai seorang cowok gue butuh menjadi desicive. Gue butuh pendirian. Tidak ada lagi anak lelaki di persimpangan jalan. Jessie, well, dia comfort zone gue memang sekarang. Ketika gue kesepian dengan ketidak hadirannya Nino lagi di hari-hari gue. Tapi, apakah semudah itu cinta bertolak? Gue hanya butuh memperjuangkan bukan?
Nino sempat bilang ke gue. Kalau gue ga bisa memperjuangkan apa yang gue mau, dan mempertahankan apa yang gue dapat. Gue egois dengan kenyamanan gue sendiri.
Mungkin ada benarnya juga kata Nino. Entah mengapa membayangkan wajah Nino saja saat ini membuat gue tersenyum
”Bagas, lo ngapain depan kamar Nabila? Gak masuk?”, tiba tiba saja dari sebelah kanan, deket tangga keluar Andini, seorang kenalan saja. Karena gue sering teriak-teriak di kosan Nino dan menuai komplain dari temen-temen sekosannya. Termasuk Andini.
”Oi Din
” Gue pun berdiri.”Duhai, ada apa ini? Jongkok depan kamar mantan?
“”Anjrit beritanya udah kemana-mana ya.”
”Lo sih bego. Cewek ga bisa lo baik-baikin.”
”Iya banyak yang lebih baik dari gue kok, tau gue, tau.”
”Apaan sih lo gaje.. maksud gue lo ga bisa jaga hatinya Nino.”
”Hidung lu ga bisa jaga hatinya Nino, gue nih yang sakit hati karena dia ga ngakuin gue depan Luthfi pertama kali.
””Kan.... bego sih.”
”Iya emang bego tuh Nino
” ”Elu yang bego maksud gue..”
”Huh?”
”Luthfi itu anak buahnya Nino pas SMP sama SMA.. dia cuma pengen nguji lo ege.”
”Hah? Anak buah? SMP? SMA?”
”Lo ga tau beneran sumpah?”
”Kaga... baru tau gue... cerita laah... lo tau darimana?” Saat itu, sumpah rasa penasaran gue membabi buta.
”Pas lu berantem-berantem awal-awal tuh, sok sokan drama depan kosan. Gue nyamperin Nino, nanyain kenapa, dan ada apa...”
”Trus?”
”Yaudah, dia cerita aja kalau lu sebenernya cuma pengen di becandain doang gimana reaksinya.”
”HAH? GA LUCU BECANDANY.”
”Ga usah teriak juga kalee, bisa ga?”
”Anjrit, trus?”
”Yaudah ga terus-terusan, capek gua ngomong ama lu.
” ”Yeee, jangan kentang dong....”
”Yaudaaah itu doang nyong. Emang gue tempat curhat Nino apa... gue cuma kepo aja saat itu..”
”Jir, seriusan?” Gue tetap bertanya dan ga percaya kalau ceritanya sampi disitu saja. Andini, si tokoh cuma lewat ini tiba-tiba bikin gue penasaran tingkat tinggi.
”Oh ya, dan satu lagi...”
”Huh, apa? Apa?”
”Nino sering nangis akhir-akhir ini, jadi gue harap biar kamar gue ga berisik tolong ya masalah kalian di urus.”
”Nangis kenapa?”
”Mana gue tau monyong.”, seraya masuk ke kamarnya yang sebelah dengan kamar Nino.
Memang kosan ini sedikit tua dan dindingnya bukan tipe double. Yang mana, antara kamar itu dibatasi 1 dinding aja. Dan gue menatap ke dinding-dinding sekitar kamar Nino.
Gue, jujur speechless malam itu. Cuma nguji gue? Becanda doang? Maksudnya? Asli ga lucu loh.
Hati ini sumpah mudah banget di bolak balik ya, tadi gue galau, sekarang kesel campur seneng campur penasaran.
Lagi dimana emangnya lo? Received 21.02
—————
Sudut Pandang Nino
”Kenapa lu rusuh No?”, tanya Gembrot yang sadar kalau gue mulai ngerasa gaenak dan ga nyaman.
”Kaga”, jawab gue.
Saat itu, kami sedang nonton bioskop, dan hape gue berdering. Ada telepon dari Bagas, entah ngapain itu orang nelpon gue saat gue pengen ngelupain sakit hati gue.
”Kenapa lo cemburu?”
”.....”, telepon itu sunyi, cuma suara gemericik air seperti hujan yang gue denger. Emang lagi hujan ya?
”Iya.”
Whaaaat the f.
Ga ada yang bisa ngegambarin gimana hati gue sekarang. Serasa di tusuk sama pisau, tapi nikmat. Gue nangis, spontan, tapi bibir gue tersenyum bukan manyun. Apa dia sekarang merasakan kecemburuan, yang bener-bener cemburu???
Sumpah gue ga sabar, ga sabar pengen ketemu diaa
Gue pun reflek mengetikkan message dan menanyakan dimana dia.
”Gue di depan kamar lo. Berteduh.” Received 21.10
Meski dia lama bales chat gue, entah apa yang dia lakukan di depan kosan, gue ga peduli. Gue ga sabar, pengen cepet-cepet keluar. Gue berharap hujan menahan Bagas di kosan gue sampe gue balik.”Gue pengen balik sekarang Brot.” Lanjut gue sambil melihat ke Gembrot.
Bersambung
Diubah oleh OblOOOOOOO 26-01-2018 20:02
uang5ratus dan g.gowang memberi reputasi
2