Malam itu gue termenung di kosan, di depan kamar gue ada kursi empuk tempat biasanya gue ngegalau sambil memandangi bintang-bintang. Sayang, malam ini mereka bersembunyi. Hanya kepulan kepulan asap dari mulutku lah yang menghiasi langit-langit.

Woi, langit indah ya. Pian lagi dimana? Sent 19.20

Gue sms Nino, yang entah apa ia lakukan sekarang. Anak ini, sepertinya benar-benar menjauh.

Gue terbayang cerita Roni tentang Jessie yang penuh dengan cerita hitam. Sedangkan Tika, bercerita seolah ceritanya itu pink. Gue mencoba menghubung-hubungan kedua cerita, tentang Faris yang ngelindungi Jessie dari di bencong mesum lalu mereka pacaran, having sex dan di bunuh? Sampai-sampai polisi pernah ke kampus dan membawa Jessie ke kantor untuk dimintai keterangan. Setelah itu Jessie dijauhi oleh teman-temannya. Hanya saja teman-temannya di luar jurusan dan fakultas menganggap rumor itu palsu dan tetap ngedeketin Jessie.

Ohh, mungkin ada yang ngedeketin dia disaat dia terpojok, dan itulah mantannya yang sekarang?!

Pikiran gue mulai membalap kehidupan. Tapi setelah itu lanjutannya apa, gue sulit membayangkan. Apakah mantannya ini dia yang putusin, lalu dia berbuat “onar” seperti pamer ke orang-orang mengenai kehidupan mewahnya bersama orang lain. Atau dia diputusin karena sesuatu dan berbuat “onar” agar mantannya balik?

Gue pun bergumam, mengapa gue yang ribet dengan kehidupan orang lain ya?, sama sekali gue ga pernah berfikir pada awalnya ceritanya ini kompleks sekali.

Tika punya sudut pandang lain, karena tika adalah anak FMIPA dan sekosan dengan Jessie.
Roni teman sejurusan Jessie, yang gak sekelas tapi pasti tau dengan penyebab Jessie kesepian.
Kido, yang mungkin perwakilan dari jurusan Fikom, yang pernah mendekati Jessie namun Tika bilang dia menyerah?

Ah, lebih baik bikin novel saja tentang Jessie ini.

Ga bisa liat. Lagi di ranjang sama Luthfi? Kenapa? Rekamin gue sini. Received 20.01