- Beranda
- Stories from the Heart
I Love You More Than You Think
...
TS
nengsr
I Love You More Than You Think

Thanks for the amazing cover Om quatzlcoatl

(Ssstt.. this is the real picture of us)
Aku sering bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang paling berperan di kehidupan ini? cintaatau uang?
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Dan aku pernah bertanya pada ibuku, beliau menjawab uang. Karena beliau berpikir realistis, katanya cinta saja tidak ada uang ya tidak hidup.
Ya memang. Tetapi aku agak kurang setuju, karena ketika tidak punya uang aku tidak semerana itu. Tapi jika hati yang terluka, hati yang mengelola semuanya. Sedih berkepanjangan menghilangkan semua gairah.
Panggil saja aku Hani, itu nama kecilku. Aku asli orang Surabaya jadi ga pake 'gue-elo'. Maklum orang jawa, ketika ada yang pake sebutan 'gue' pasti pada nyeletuk "mangan tahu tempe ae gue gue"

Mau ijin pada para pecinta SFTH buat nulis sebagian kisahku. Ya hanya sekedar untuk mengabadikan

Maaf jika tulisanku jelek, memang bukan penulis

Apabila ada yang mengenalku, aku mohon dengan sangat jangan bocor ya gan
PM aja kalo mau. Oke?Selamat menikmati...
Spoiler for Index:
Spoiler for Mulustrasi:
Diubah oleh nengsr 21-09-2020 23:10
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
12
113.9K
847
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
nengsr
#453
Lebaran Terpedih
Gema takbir masih terdengar samar, mengalun dengan indah dan menentramkan hati pendengarnya. Saat ini aku lagi bersiap, setelah pulang dari sholat ied. Lagi dandan sekalian nunggu waktu giliran sungkem ke ibu. Tradisi dari tahun ke tahun, yang sungkem duluan pasti dari yang tertua dong, baru aku yang terakhir.
Jangan tanya kenapa sungkemnya cuma sama ibu. Lha bapaknya udah pergi ga tahu kemana. Kadang dia datang kalo lagi lebaran gini, soalnya tahu kan semua anak dan cucunya pada kumpul disini paginya sebelum berangkat ke rumah keluarga besar. Atau kalo engga ya malemnya dia baru kesini.
Setelah sungkem ke ibu, kita langsung keliling ke rumah tetangga sambil nunggu kakak kedua datang. Ketika jalan, aku sembari membalas broadcastan bbm yang dari kemarin sore udah pada dikirim sama temen2. Aku sih ga bakal bales ataupun ikutan broadcast sebelum sungkem ke ibu.
Persis ketika aku mau masuk ke rumah tetangga di gang sebelah, aku bales broadcast bbm dari Dani.
BBM
Seketika aku langsung teringat perkataan Dani dulu waktu baru selesai proses penembakan dan jadian. Katanya aku suruh siap2 nanti waktu lebaran diajak buat kenalan sama keluarganya. Karena dari tahun ke tahun yang ditanyain ke dia tuh, udah punya pacar? Kapan nikah? Gitu katanya. Membayangkannya saja aku jadi deg degan.
Tapi sepertinya itu hanya akan menjadi angan bagiku dan hanya sebuah wacana yang tak terealisasi. Karena sampe sore pun dia ga ada tanda2 untuk mengajakku, bbmku yang tadi aja ga dibales.
Yasudahlah. Aku juga belum terlalu berharap untuk dikenalkan pada orang tuanya apalagi keluarga besarnya. Ya sebenernya sih aku sudah pernah membayangkan bakal seperti apa, pengen sih jelas pengen. Tapi yasudah kan, mungkin Dani juga belum siap.
-----
Keesokan harinya, hari raya ke dua..
Aku sekeluarga mau pergi refreshing. Ini karena kakakku yang pertama pengen nyenengin anaknya makanya diajak pergi. Dan tentu saja ibu juga pengen ikut. Tujuannya ke Pandaan, ke kolam renang Telogo Sewu. Renang aja sampe jauh2 kesana
Tapi ya gapapa lah, nyenengin keluarga. Family time..
Dan hari ini juga Dani sekeluarga mau mudik ke kampung halaman ibunya, di bojonegoro. Naik motor karena karena ga kebaguan tiket. Aku bbm sempet nanyain dia berangkat jam berapa, eh tapi centang
Oh iya, jangan dikira kita sekeluarga perginya naik mobil. Naik motor bro, ga punya mobil. Aku jelas boncengin ibu. Baru juga boleh naik motor lagi, eh udah keluar kota aja. Mana ngeboncengin lagi. Kurang racing apa coba?
Sejam perjalanan akhirnya kita sampe juga, setelah sedikit nyasar juga karena mas iparku agak lupa jalannya. Udaranya seger banget karena emang deket gunung, rame juga ternyata disini.
Aku masih coba bbm Dani tapi hasilnya masih sama. Centang..
Dan sekitar jam 9 lebih akhirnya ada sms dari dia..
SMS
Kemudian sudah, tak ada balasan..
Daripada bete nanggepin Dani, renang aja lah.. udah jauh2 kesini juga. Duduk doang ya rugi
Tapi kemudian setelah nyemplung, aku agak sedikit menyesal. Dinginnya kayak air es. Brrrrr..
.....
Sore jam 3 aku sudah sampe rumah. Aku kabarin Dani tapi tetep ga ada balesan. Malemnya aku demam, emang dari kemarin sih aku udah ngerasa agak demam. Tapi sekarang lebih parah, abis renang di daerah dingin pula. Jadinya malah flu ini.
Aku kalo lagi sakit itu pasti sedih. Walopun cuma sakit biasa. Soalnya jarang banget sakit, jadi sekalinya sakit rasanya udah ga betah. Dan biasa, orang sakit mah pengen dimanja. Apalagi sama orang tersayang, aku jadi kangen Dani.
SMS
Sebenernya aku sudah mikir 2 hal. Pertama, aku yakin pasti ga bakal dibales. Kedua, aku berharap dengan bilang aku sakit dia bakal bales. Ya minimal ngucapin "get well soon" kek. Tapi ternyata pemikiran yang pertama yang kudapat. Ga dibales
.....
30 Juli 2014
Paginya aku terbangun dengan keadaan lebih baik dari kemarin, sepertinya obatnya bekerja dengan baik.
Karena ini masih momen lebaran, jelas ibu masih mau ngajak keliling. Kali ini aku mau berkunjung ke rumah mama angkatku, tetangga yang udah baik sama aku dan keluargaku.
Pagi itu ajaibnya Dani sepertinya udah dapet sinyal, karena dia udah bisa bbm aku. Aku seneng dong..
BBM
Cukup lama dia ngetik bbmnya. Tepat pada saat itu aku sudah berada di depan rumah tetanggaku itu, ibu lagi mencet bel dan kita nunggu dibukain pagar.
"Assalamualaikum.." salam yang di ucapin ibu.
"Wa'alaikumsalam.." sahutan dari dalam rumah yang sudah kuhapal suara dari siapa.
"Eh... masuk Han.. monggo monggo bu.." mamaku itu mempersilahkan kita masuk.
"Hehe iya.." aku coba bersikap sesantai mungkin walopun sebenernya aku lagi dagdigdug harap harap cemas.
"Nggeh.. bu haji." Jawab ibuku.
"Shen... ada Hani nih.." mamaku memanggil anaknya, Sheny. Temen sepermainanku dari kecil.
Setelah bermaaf maafan kita duduk di sofa ruang tamu. Kemudian ya seperti biasanya jika bertamu, berbasa basi bertanya ini itu. Aku hanya diam saja, sesekali menjawab apa yang dipertanyakan mamaku. Karena aku lebih memperhatikan hp menunggu balesan bbm. Dan kemudian....
DEGH!
Balasan itu membuatku kaget. Hatiku mencelos membaca pesan panjang itu. Yang ga aku sangka sama sekali. Haruskah?
...
Aku sudah ga konsen dengan pembicaraan ibu dan mamaku ini. Yang kulakukan sekarang adalah menahan tangis yang sudah menggenang panas di mata. Dadaku terasa sesak, tenggorokan tercekat. Aku ga kuat..
Berkali kali aku sudah berusaha untuk tidak terlihat sedang menghapus air yang meleleh di sudut mata. Aku duduk dengan gelisah menatap layar hp ku itu. Kenapa juga di waktu aku lagi di rumah orang?
Kemudian seperti Allah sedang memihak kepadaku, ga lama ibu berpamitan untuk pulang. Dan akhirnya kita pulang. Tapi ibu minta diantar ke rumah kakak keduaku, ibu mau bermaafan sama besannya.
BBM
Aku hancur. Harapan yang sudah aku bangun hancur begitu saja. Bagaimana tidak, aku sayang banget sama dia dan merasa bahwa memang dia pasangan yang pas buatku. Aku sudah banyak bermimpi mengenai masa depan. Masa depan dengannya tentu saja.
Selama ini aku begitu percaya diri kalo Dani emang sangat mencintaiku. Dari segala ungkapan cintanya, dari segala sikap lembutnya, dan bahkan kita ga pernah sekalipun bertengkar. Tapi kenapa tiba2 seperti ini. Jelas aku kaget banget. Aku kecewa..
...
Saat ini aku sudah dalam perjalanan naik motor sama ibu. Saat inilah aku sudah tidak bisa membendung air mataku dan tumpah begitu saja. Meskipun pake masker dan kacamata, kaca helm aku tutup juga. Takut kalo sampe ada orang yang menyadari kalo aku lagi nangis.
BBM
Sekali lagi, Allah lagi berpihak kepadaku. Ternyata kakakku dan keluarganya beserta mertuanya lagi pergi, entahlah kemana. Rumah semuanya terkunci dan ga ada orang.
Yaudah kita pulang. Tapi aku lagi ga mau di rumah, pasti aku ga bisa nahan tangis. Yang nanti malah bikin orang rumah bertanya tanya. Dan aku belum siap untuk beritahu mereka apa yang terjadi.
BBM
Jangan tanya kenapa sungkemnya cuma sama ibu. Lha bapaknya udah pergi ga tahu kemana. Kadang dia datang kalo lagi lebaran gini, soalnya tahu kan semua anak dan cucunya pada kumpul disini paginya sebelum berangkat ke rumah keluarga besar. Atau kalo engga ya malemnya dia baru kesini.
Setelah sungkem ke ibu, kita langsung keliling ke rumah tetangga sambil nunggu kakak kedua datang. Ketika jalan, aku sembari membalas broadcastan bbm yang dari kemarin sore udah pada dikirim sama temen2. Aku sih ga bakal bales ataupun ikutan broadcast sebelum sungkem ke ibu.
Persis ketika aku mau masuk ke rumah tetangga di gang sebelah, aku bales broadcast bbm dari Dani.
BBM
Quote:
Seketika aku langsung teringat perkataan Dani dulu waktu baru selesai proses penembakan dan jadian. Katanya aku suruh siap2 nanti waktu lebaran diajak buat kenalan sama keluarganya. Karena dari tahun ke tahun yang ditanyain ke dia tuh, udah punya pacar? Kapan nikah? Gitu katanya. Membayangkannya saja aku jadi deg degan.
Tapi sepertinya itu hanya akan menjadi angan bagiku dan hanya sebuah wacana yang tak terealisasi. Karena sampe sore pun dia ga ada tanda2 untuk mengajakku, bbmku yang tadi aja ga dibales.
Yasudahlah. Aku juga belum terlalu berharap untuk dikenalkan pada orang tuanya apalagi keluarga besarnya. Ya sebenernya sih aku sudah pernah membayangkan bakal seperti apa, pengen sih jelas pengen. Tapi yasudah kan, mungkin Dani juga belum siap.
-----
Keesokan harinya, hari raya ke dua..
Aku sekeluarga mau pergi refreshing. Ini karena kakakku yang pertama pengen nyenengin anaknya makanya diajak pergi. Dan tentu saja ibu juga pengen ikut. Tujuannya ke Pandaan, ke kolam renang Telogo Sewu. Renang aja sampe jauh2 kesana

Tapi ya gapapa lah, nyenengin keluarga. Family time..
Dan hari ini juga Dani sekeluarga mau mudik ke kampung halaman ibunya, di bojonegoro. Naik motor karena karena ga kebaguan tiket. Aku bbm sempet nanyain dia berangkat jam berapa, eh tapi centang

Oh iya, jangan dikira kita sekeluarga perginya naik mobil. Naik motor bro, ga punya mobil. Aku jelas boncengin ibu. Baru juga boleh naik motor lagi, eh udah keluar kota aja. Mana ngeboncengin lagi. Kurang racing apa coba?
Sejam perjalanan akhirnya kita sampe juga, setelah sedikit nyasar juga karena mas iparku agak lupa jalannya. Udaranya seger banget karena emang deket gunung, rame juga ternyata disini.
Aku masih coba bbm Dani tapi hasilnya masih sama. Centang..
Dan sekitar jam 9 lebih akhirnya ada sms dari dia..
SMS
Quote:
Kemudian sudah, tak ada balasan..
Daripada bete nanggepin Dani, renang aja lah.. udah jauh2 kesini juga. Duduk doang ya rugi

Tapi kemudian setelah nyemplung, aku agak sedikit menyesal. Dinginnya kayak air es. Brrrrr..
.....
Sore jam 3 aku sudah sampe rumah. Aku kabarin Dani tapi tetep ga ada balesan. Malemnya aku demam, emang dari kemarin sih aku udah ngerasa agak demam. Tapi sekarang lebih parah, abis renang di daerah dingin pula. Jadinya malah flu ini.
Aku kalo lagi sakit itu pasti sedih. Walopun cuma sakit biasa. Soalnya jarang banget sakit, jadi sekalinya sakit rasanya udah ga betah. Dan biasa, orang sakit mah pengen dimanja. Apalagi sama orang tersayang, aku jadi kangen Dani.
SMS
Quote:
Sebenernya aku sudah mikir 2 hal. Pertama, aku yakin pasti ga bakal dibales. Kedua, aku berharap dengan bilang aku sakit dia bakal bales. Ya minimal ngucapin "get well soon" kek. Tapi ternyata pemikiran yang pertama yang kudapat. Ga dibales

.....
30 Juli 2014
Paginya aku terbangun dengan keadaan lebih baik dari kemarin, sepertinya obatnya bekerja dengan baik.
Karena ini masih momen lebaran, jelas ibu masih mau ngajak keliling. Kali ini aku mau berkunjung ke rumah mama angkatku, tetangga yang udah baik sama aku dan keluargaku.
Pagi itu ajaibnya Dani sepertinya udah dapet sinyal, karena dia udah bisa bbm aku. Aku seneng dong..
BBM
Quote:
Cukup lama dia ngetik bbmnya. Tepat pada saat itu aku sudah berada di depan rumah tetanggaku itu, ibu lagi mencet bel dan kita nunggu dibukain pagar.
"Assalamualaikum.." salam yang di ucapin ibu.
"Wa'alaikumsalam.." sahutan dari dalam rumah yang sudah kuhapal suara dari siapa.
"Eh... masuk Han.. monggo monggo bu.." mamaku itu mempersilahkan kita masuk.
"Hehe iya.." aku coba bersikap sesantai mungkin walopun sebenernya aku lagi dagdigdug harap harap cemas.
"Nggeh.. bu haji." Jawab ibuku.
"Shen... ada Hani nih.." mamaku memanggil anaknya, Sheny. Temen sepermainanku dari kecil.
Setelah bermaaf maafan kita duduk di sofa ruang tamu. Kemudian ya seperti biasanya jika bertamu, berbasa basi bertanya ini itu. Aku hanya diam saja, sesekali menjawab apa yang dipertanyakan mamaku. Karena aku lebih memperhatikan hp menunggu balesan bbm. Dan kemudian....
DEGH!
Balasan itu membuatku kaget. Hatiku mencelos membaca pesan panjang itu. Yang ga aku sangka sama sekali. Haruskah?
Sandiwarakah selama ini...
Setelah sekian lama kita tlah bersama...
Setelah sekian lama kita tlah bersama...
...
Aku sudah ga konsen dengan pembicaraan ibu dan mamaku ini. Yang kulakukan sekarang adalah menahan tangis yang sudah menggenang panas di mata. Dadaku terasa sesak, tenggorokan tercekat. Aku ga kuat..
Berkali kali aku sudah berusaha untuk tidak terlihat sedang menghapus air yang meleleh di sudut mata. Aku duduk dengan gelisah menatap layar hp ku itu. Kenapa juga di waktu aku lagi di rumah orang?
Spoiler for isi pesan:
Inikah akhir cerita cinta
..
Yang selalu aku banggakan di depan mereka...
..
Yang selalu aku banggakan di depan mereka...
Kemudian seperti Allah sedang memihak kepadaku, ga lama ibu berpamitan untuk pulang. Dan akhirnya kita pulang. Tapi ibu minta diantar ke rumah kakak keduaku, ibu mau bermaafan sama besannya.
BBM
Quote:
Entah dimana kusembunyikan rasa malu...
Aku hancur. Harapan yang sudah aku bangun hancur begitu saja. Bagaimana tidak, aku sayang banget sama dia dan merasa bahwa memang dia pasangan yang pas buatku. Aku sudah banyak bermimpi mengenai masa depan. Masa depan dengannya tentu saja.
Selama ini aku begitu percaya diri kalo Dani emang sangat mencintaiku. Dari segala ungkapan cintanya, dari segala sikap lembutnya, dan bahkan kita ga pernah sekalipun bertengkar. Tapi kenapa tiba2 seperti ini. Jelas aku kaget banget. Aku kecewa..
...
Saat ini aku sudah dalam perjalanan naik motor sama ibu. Saat inilah aku sudah tidak bisa membendung air mataku dan tumpah begitu saja. Meskipun pake masker dan kacamata, kaca helm aku tutup juga. Takut kalo sampe ada orang yang menyadari kalo aku lagi nangis.
BBM
Quote:
Sekali lagi, Allah lagi berpihak kepadaku. Ternyata kakakku dan keluarganya beserta mertuanya lagi pergi, entahlah kemana. Rumah semuanya terkunci dan ga ada orang.
Yaudah kita pulang. Tapi aku lagi ga mau di rumah, pasti aku ga bisa nahan tangis. Yang nanti malah bikin orang rumah bertanya tanya. Dan aku belum siap untuk beritahu mereka apa yang terjadi.
BBM
Quote:
Kini harus aku lewati
Sepi hariku tanpa dirimu lagi...
Biarkan kini ku berdiri
Melawan waktu tuk melupakanmu..
Walau pedih hati..
Namun aku bertahan...
Sepi hariku tanpa dirimu lagi...
Biarkan kini ku berdiri
Melawan waktu tuk melupakanmu..
Walau pedih hati..
Namun aku bertahan...
Diubah oleh nengsr 10-02-2018 11:50
0
