Kaskus

Story

natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
I Am (NOT) Your Sister
Dear Warga SFTH.

Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.


I Am (NOT) Your Sister

Big thanks to quatzlcoatlfor cover emoticon-Smilie

Quote:
Diubah oleh natashyaa 20-01-2018 23:32
imamarbaiAvatar border
pulaukapokAvatar border
itkgidAvatar border
itkgid dan 8 lainnya memberi reputasi
9
464K
3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
#2921
A Part 90

Setelah meninggalkan kamar ibu, aku pergi ke atas. Aku penasaran apa yang sebenarnya diantara kak Fe dan ibu, ibu Nampak sangat emosi begitu juga kak Fe tak kalah emosinya. Aku sempat ragu untuk masuk ke kamar kak Fe tapi karena penasaran dan takut terjadi apa-apa dengan kak Fe, aku pun memberanikan diri untuk masuk ke kamarnya.

Disana kulihat kak Fe sedang tiduran telengkup sambil memeluk bantal. Aku pun menghampirinya.

“Kak Fe kenapa?” Tanyaku kepadanya tapi yang kudengar hanyalah isak tangisan dari kak Fe.

“Kak Fe nangis?” Tanyaku. Ya, tuhan aku gak tega melihat kak Fe menangis. Ada kejadian apa sih kok bisa membuat kak Fe menangis.

“Kak jangan nangis atuh, kenapa kak?”
“Kakak jelek ah kalau nangis.” Kataku membalas perkataan dia dulu. Dulu kak Fe sempat bilang seperti itu ke aku pada saat aku nangis, sekarang giliran aku yang bilang itu ke dia, sebenarnya sih saat nangis kak Fe gak jelek, malah tetap keliatan cantik, cuman gak tega aja kalau aku lihat kak Fe nangis terus begini.

Tak ada jawaban sama sekali dari perkataan ke dia, yang ada hanya isakan tangisan terus menerus dari kak Fe. Aku pun bingung harus berbuat apa, yasudah aku pun naik ke kasur dan mengusap-ngusap punggung dia.

“Kak?” Tanyaku lagi.

“Akuu ingin cepat-cepat pergi dari rumah ini.” Akhirnya dia mau berbicara namun bukan kalimat itu yang aku inginkan.

“Akuu jugaa ingin kamu pergi dari kamarku sekarang..!!!” Loh?! Aku kaget mendengar ucapannya, padahal aku

“Cepattt pergi!!!” Bentak dia..

Aku kaget dan langsung beranjak dari kasur, dengan situasi seperti ini aku takut kak Fe malah melampiaskan amarahnya kepadaku, aku pun segera pergi keluar kamarnya.

***

“Mana Felisha?” Tanya ibu kepadaku saat makan malam. Hanya ada ibu dan aku di meja makan, sementara kak Fe belum keluar sejak sore tadi, dan kamarnya masih terutup rapat.

“Bu ada apa dengan kak Fe?”

“Kok kak Fe tadi nangis?”

“Nangis?” Tanya ibu.

“IYa bu, tadi aku ke kamarnya, dia nangis.”

“Ya ampun Felisha.” Ibu pun segera beranjak dari meja makan dan tak menghabiskan makanya, ibu langsung pergi ke kamarnya. Astaga, apakah ibu langsung tak berselera makan ketika membicarakan kak Fe, ya ampun, kenapa sih kok hari ini mereka aneh banget. Sekarang tinggal aku sendirian di meja makan dan lapar akan jawaban apa yang sebenarnya diantara kak Fe dan ibu.

***

Sebelum tidur aku sempat smsan dengan kak Nauval perihal hubungan ibu dan kak Fe hari ini. Aku masih bingung apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka, namun kak Nauval menasihatiku untuk tidak ikut campur sama urusan mereka, tapi yang enggak bisa begitulah ini kan family matters, aku harus terlibat dan aku ingin membantu mereka supaya bisa berdamai lagi. Harus!!!

***

“Hoamz”

Lagi-lagi aku telat bangun dan masih mengantuk, padahal sudah pasang alarm tapi tetap saja aku tidak bisa dibangunkan oleh alarm. Mungkin gara-gara semalam aku keasyikan sms-smsan sama kak Nauval sampai tengah malam jadinya aku ngantuk banget hari ini, ya gimana gak asyik sih sama dia, masa semalem dia manggil aku “Honey”, katanya dia gak mau manggil aku Ani lagi, pengennya “Honey” Hadehhh, wkwkkw.

Berbeda dengan kak Fe, kebiasaanku ketika bangun tidur adalah makan dulu baru mandi, sementara kak Fe sebaliknya. Aku pun segera turun ke bawah dan ketika menuju meja makan kulihat sudah ada kak Fe dan ibu.

“Selamat pagi putri tidur, baru dicium sama pangerannya ya, kok baru bangun jam segini” Ledek kak Fe.

“Pagi Ani.” Sapa ibu.

“Pagi bu, pagi kak Fe.” Membalas mereka sambil menguap.

“Ani ih, jangan suka bangun telat nanti bisa telat masuk sekolahnya.” Kata ibu.
“Gini aja bu, besok-besok mah kalau dia masih tidur. Aku bangunin aja, aku siram aja dia pake air biar bangun.”

“Hahaha jangan gitu dong sayang, kasian adek kamu ini nanti kedingingan kalu disiram mah, terus entar sakit, gak masuk sekolah deh.”

“Habis mirip banget Aurora sih, kamu makan apel dari penyihir ya kok bisa kebluk banget.” Kata kak Fe.

“Hahahaha” Tawa ibu.

HAH??!! Whats going on? Aku hanya melototi mereka yang sedang bercengkrama pagi ini, seingatku kemarin mereka seperti musuhan tapi kali mereka kok akrab banget, kejadian kemarin seperti tidak pernah terjadi. Aku gak ngerti deh sama mereka berdua.

Tapi syukurlah, aku senang melihat kalau ibu dan kak Fe sudah baikan lagi dan tidak berantem, nah gitu dong jadi adem kan litanya. Hehehe.

“Cepetan mandi, hari ini ibu anter kalian ke sekolah.” Kata ibu kepadaku.

“Baik bu.”
pulaukapok
itkgid
itkgid dan pulaukapok memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.