Kaskus

Story

tafakoerAvatar border
TS
tafakoer
Selepas Aku Lulus Kuliah.. (Another Story Of My Life)
Special Thanks to KASKUS atas apresiasinya
Quote:



Selepas Aku Lulus Kuliah.. (Another Story Of My Life)

Kembali lagi dengan ane, Adnan prabu. Tahun baru dengan semangat baru dengan karya baru, setelah menyelesaikan dua cerita sebelumnya, kini ane akan menceritakan kisah ane berikutnya. Plot cerita diambil setelah lulus kuliah. kisah sebelumnya klik di Sini

Kisah ini berdasar dari pengalaman hidup sendiri (Real Life) dengan nama tokoh-tokoh yang disamarkan. Banyak hal yang terjadi setelah lulus kuliah, di forum SFTH ini ane akan menceritakan cerita-cerita menarik yang bisa dibagikan kepada pembaca baik itu masalah cinta, humor, horror dan lainnya. Tak semua ane ceritakan dikarenakan faktor cerita yang kurang menarik untuk dibagikan atau masalah privasi.


PROLOG


Lulus dari kuliah, Siapa yang tidak senang? Lepas dari skripsi yang membelit hingga selesai dari sidang skripsi dan revisi. Lepas dari belenggu senang rasanya, namun tak pernah terpikir selanjutnya apa yang telah terjadi setelah lulus kuliah.

Euphoria kebahagiaan lulus kuliah seakan tak berbekas setelah waktu itu jauh berlalu, IPK tertinggi tak selalu menjamin kerja yang menjanjikan saat mental terpuruk saat menghadapi kenyataan.

Dunia kerja telah menunggu saat kita lulus kuliah, apakah kita menciptakan pekerjaan untuk orang lain atau  bekerja untuk orang lain. Dunia persaingan bukan hanya pada kursi jabatan politik, bukan pula pada persaingan cinta, namun juga pada dunia kerja.

Saat kita kuliah mungkin kita terpikir untuk lulus kuliah cepat dan bisa mudah mendapat kerja, namun ekpektasi itu tak selalu menjadi kenyataan, tantangan selalu menyapa saat dunia persaingan kerja memainkan perannya, terbatasnya lapangan kerja membuat persaingan tak bisa terhindarkan hingga sebagian tenaga kerja tak terserap di dunia kerja. Pengangguran tak memandang latar belakang pendidikan, terkadang keberuntungan sangat diperlukan.

Selepas lulus kuliah, ujian kedewasaan datang. Seberapa kuatkah mental untuk menghadapi rintangan yang ada untuk menjadi seseorang yang mapan di kemudian hari, tekad harus terpatri kuat untuk menjadi seseorang.

Selepas lulus kuliah, dunia realita kembali menyapa. Apa yang dipersiapkan? Memainkan keadaan atau dipermainkan keadaan. Hanya diri kita sendiri yang bisa menentukan arah kemana akan menuju...

Quote:


Quote:




Quote:


Cerita udah tamat, terima kasih telah membaca cerita ane sampai tuntas emoticon-terimakasih
Polling
0 suara
Sukakah anda dengan side story kisah ini?
Diubah oleh tafakoer 19-09-2018 15:10
anasabilaAvatar border
NoMaLzAvatar border
NoMaLz dan anasabila memberi reputasi
3
38K
279
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
tafakoerAvatar border
TS
tafakoer
#28
Part 7 : Lebaran Suram


----------
Juli 2016


Sesal itu masih belum hilang, penyesalan atas keputusan yang diperbuat untuk meninggalkan pekerjaan lama tidaklah tepat. Meskipun aku telah bekerja di tempat lain rasanya belum bisa menjadi pengganti yang pas dari sebelumnya.

Di pekerjaan yang baru tak banyak yang dikerjakan, hanya membuat desain dan sebagainya sekedar alakadarnya dan tak menantang seperti pekerjaan sebelumnya. Dan diperparah lagi dengan membuat konflik dengan nay menjadikan membuat suasana semakin runyam.

Uang yang dibawa pas pulang dari kota belimbing habis dipakai keperluan sehari-hari termasuk untuk diminta oleh nyokap untuk biaya perbaikan pompa air karena saat itu pompa air rusak berkali-kali.

Seakan tak guna aku menyesali semua ini, toh semua ini telah terjadi. Meskipun berandai-andai bertahan di tempat kerja yang lama namun tak betah, keputusan tetaplah keputusan karena setiap keputusan pasti ada resikonya.

Rencana untuk bisa masuk ke desa untuk mengembangkan bumdes pun sudah sirna, meskipun kepala desanya welcome banget namun bila yang lain tak menyetujui apalah daya semua itu tak bisa terwujudkan. Hingga aku mengambil kesimpulan bahwa tak selamanya ketidakpastian itu harus dikejar, tapi perhatikan juga kepastian dan keadaan.


"Mohon maaf untuk sementara waktu belum bisa menggaji dulu..."

Ucap beliau petinggi di lembaga pendidikan tempatku bekerja, aku bisa memahami begini resiko bekerja bukan di daerah perkotaan, pertukaran uangnya masih rendah.

Menghadapi lebaran tahun ini jelas akan terasa kurang, berbeda dengan tahun lalu aku masih punya uang dari hasil jerih payah pas di kota belimbing dan juga job dadakan di sini selama liburan.

"Kamu kapan nikahnya?"

Tiba-tiba bokap bertanya demikian padaku saat aku sedang terdiam kala itu.

" Kenapa bapak nanya begitu? Biasanya tidak.." kataku terheran

Memang tak biasa bokapku berkata demikian, biasanya dia tak terlalu antusias bila aku bahas tentang nikah. Seperti waktu itu aku iseng bertanya padanya..

Quote:


"Heh kenapa kamu bengong?" Tanya bokap lagi

Tersentak aku dari lamunanku dan menjawab pertanyaan bokap

"Tak lama lagi pak.."

" Tak lama lagi kapan?" Tanyanya

"Bapak cuma khawatir kalo kamu seperti ini bisa seperti bapak X saudara kita yang tak nikah-nikah" Tambahnya lagi

"Hah? Bapak X tak pernah nikah?" Tanyaku dengan penuh keterkejutan

" iya.. umur 20 tahun seperti kamu sudah seharusnya bersiap-siap untuk menikah, Kalau semakin tua nanti akan semakin malu, paling telat 30 tahun lah.." kata bokap lagi.

"Dari pada kerja disini lebih baik ikut mas danang aja kerja bareng bapak, lumayan saja untuk menambah uang buat wisuda nanti, daripada disini penghasilannya kecil. Kebetulan ada yang mau keluar kerja di mas danang, di tempatnya omsetnya gede lho dan persenannya nanti lumayan" Tambahnya lagi

Aku hanya merenung saat itu.. Sepertinya memang harus aku ambil saja sementara waktu sambil nunggu kerjaan lain datang meskipun pekerjaannya kurang terlihat bagus. Selain itu juga aku ingin belajar banyak dari mas danang yang sukses berbisnis sampai sekarang, siapa tau bisa banyak inspirasi yang didapat.

"Bagaimana?" Tanya bokap lagi

"Iya deh pak" jawabku

" Nanti bapak bilangin ke mas danang, namun jangan sampai malu-maluin bapak ya ! " Kata bokap lagi dengan ucapan tegas.

Beberapa hari kemudian ada mas danang datang ke rumah dan bokapku mengatakan bahwa aku siap bekerja di sana. Mas danang pun menanyakannya padaku

"Kamu beneran siap bekerja bareng mas?" Tanya mas danang

"Iya.." ucapku

"Gapapa kerja bareng mas, gak malu sarjana kerja sebagai tukang kridit barang?" Tanyanya lagi

 "Gapapa yang penting halal dan ini juga sementara waktu saja.." jawabku

"Oke kalau begitu, nanti juga mas mau kenalin sama orang yg suka bisnis serabi manis siapa tau bisa terinspirasi olehnya" janji mas danang.

Mas danang ini dulunya ku kenal sangat prihatin sekali, yang kudengar dulunya dia nekat merantau ke kota setelah ada yang mengajaknya bekerja, lambat laun kehidupannya mulai berubah mulai dari asisten bos dalam bisnisnya hingga dia punya bisnis sendiri seperti sekarang ini dengan belasan anak buah, omset perbulannya bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta perbulannya.

Lebaran sebentar lagi, tapi rasanya ini lebaran yang cukup suram bagiku, tak ada uang saku yang aku punya untuk dibagikan kepada mereka pas lebaran, sungguh menyedihkan. Bukan saatnya lagi bagiku seperti anak kecil yang selalu dapat uang di hari raya, tapi sekarang haruslah sebaliknya..

Beberapa hari berlalu,  Lebaran pun tiba. Tiba saatnya untuk saling bermaaf-maafan saat itu tak lupa bermaaf-maafan kepada orang tua, keluarga dan tetangga dan tak lupa bermaaf-maafan kepada nay.

"Mohon maaf lahir batin.. mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah ku perbuat.." tulisku di pesan WA

"Iya sama-sama.. maafkan aku juga.." balasnya lagi.

Tidak ada yang istimewa di bulan ini, hanya berkunjung ke rumah saudara dan juga ke rumah kakek nenek, nenek sekarang sudah tua dan sakit sakitan, kini dia terbaring di tempat tidurnya, terkadang aku sedih melihatnya.

Tak ada yang istimewa di keluargaku saat lebaran, karena di keluargaku tak pernah berwisata selama lebaran. Hari lebaran kali ini hanya biasa-biasa saja, dan bahkan tak lebih baik dari sebelumnya karena tak bisa menghasilkan uang seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hampir setengah tahun berlalu setelah lulus kuliah, apalagi seorang laki-laki harus mampu mencari uang terlebih jika nanti sudah berkeluarga. Mungkinkah ini proses? Semoga saja saat bekerja sementara waktu di mas danang bisa memulai langkah perubahan.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.