- Beranda
- Stories from the Heart
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
...
TS
juraganpengki
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)

Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..
Prolog
Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..
Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)
SIDE STORIES
Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...

Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..
Prolog
Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..
Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)
SIDE STORIES
Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...
Diubah oleh juraganpengki 15-07-2018 20:23
iskrim dan 132 lainnya memberi reputasi
127
2.1M
8K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
juraganpengki
#751
Mo Perabotan Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
Gw sempat melihat sebuah batu seukuran kepalan tangan orang dewasa yang ada di dalam pot kosong di sebelah pojok tempat gw mendarat.. Dengan berjinjit, gw melangkah mendekati pot dan mengambil batu tersebut lalu gw simpan dalam saku belakang celana pendek.. Siapa tahu ada guna nya nanti.. Hehe
Pandangan gw menoleh ke arah kanan, dimana Arya juga sudah mendarat mulus tanpa mengeluarkan suara apapun.. Sebuah tanda untuk mengunci mulut gw berikan ke Arya, lalu melangkah mendekatinya..
“Kalo bisa kita photo dulu, Mam.. Biar sekalian buat barang bukti, kita bisa neken mereka kalo ada bukti kuat” Bisik Arya dari belakang..
Gw setuju dengan saran Arya, tapi bingung juga gimana caranya buat photo in apa yang sedang mereka semua lakukan di dalam kamar yang pintunya terkunci rapat.. Saat masih kebingungan, mendadak Arya membisikkan salah satu cara yang gw fikir bisa dilakukan untuk dapat mengabadikan kegiatan didalam, tanpa sepengetahuan mereka..
Gw mangangguk lalu mulai mendekat dan merapat ke bagian dinding sebelah kanan.. Sementara Arya ada di sebelah kiri dan Lembu Rukmo melayang persis di depan pintu.. Beberapa kali, kami mendengar suara tawa terbahak-bahak dari dalam kamar yang berisi Anton dan keempat temannya.. Mungkin, efek jahat narkoba mulai menguasai diri mereka masing-masing..
Lembu Rukmo yang terlebih dahulu sudah diminta Arya untuk membuka pintu yang terkunci, nampak mulai meniupkan nafas nya ke arah pegangan pintu yang terkunci dari dalam.. Kedua mata gw membesar saat melihat benda yang terbuat dari besi itu secara perlahan mulai diselimuti lapisan es.. Lumayan juga peningkatan Ilmu milik Jin Penjaga nya Arya..
Setelah pegangan pintu sudah terselimuti seluruhnya oleh lapisan es, Lembu Rukmo langsung melayang mundur dan meniupkan nafasnya ke arah Arya yang sudah siap dengan Hp di genggaman tangan.. Sekepulan udara berwarna kuning keluar dari mulut Jin berwujud setengah manusia berkepala lembu itu.. Lalu menutupi sosok Arya selama beberapa detik..
"Jin lu ngapain?" Tanya gw penuh rasa penasaran, setelah udara kuning yang menutupi Arya lenyap..
"Ajian Halimun Koneng, Mam" Jawab Arya cukup singkat..
Mendengar ucapan Arya, otak gw langsung bekerja.. Mendengar nama Ajian yang sama-sama menggunakan kata halimun (kabut), seperti yang sudah di gunakan Dewi Arum Kesuma kemarin petang, gw mulai faham.. Oke, ini artinya sosok Arya sudah tidak bisa dilihat kecuali oleh gw., karena Ajian Halimun Koneng milik Lembu Rukmo..
Sebuah tanda berupa anggukan kepala di berikan Jin Penjaga nya Arya ke arah gw, untuk segera mendobrak pintu.. Dengan cepat, gw berdiri di depan pintu dan bersiap mendobrak benda tersebut..
BRAKK!!!
Suara pintu yang terkena tendangan gw barusan terdengar keras dan langsung terbuka lebar dengan kondisi rusak pada kunci nya..
“JANGAN BERGERAK!!!” Bentak gw dengan suara keras sambil menirukan gaya seorang Polisi yang sedang menggerebek penjahat..
Kelima orang pemuda termasuk Anton langsung kocar kacir berlarian di dalam kamar.. Sementara, Arya yang sudah siap dengan Hp nya, langsung memphoto beberapa kali, lalu keluar bersama Lembu Rukmo dan masuk kembali dengan sosoknya yang sudah dapat dilihat semua orang dengan mata telanjang..
Satu orang pemuda berambut gondrong mencoba mendorong tubuh gw yang masih berada satu tombak di depan pintu.. Dengan cepat, gw tendang dadanya dan membuat pemuda itu jatuh terjengkang ke belakang, setelah sempat menabrak salah satu rekannya..
Tiga pemuda lain yang mulai menyadari gw dan Arya tidak bersenjata, mencoba memukul kami dengan cara mengeroyok..
BUG!! PAKKK!!! DUG!!!
Beberapa suara pukulan, tamparan dan tendangan yang gw dan Arya berikan ke arah ketiga pemuda itu terdengar saling sahut dengan suara erangan kesakitan mereka.. Suasana dalam kamar seketika berubah hiruk pikuk karena sudah menjadi ajang perkelahian yang sebenar nya tidak terlalu seimbang..
Tapi, menghadapi musuh yang sama sekali tidak mempunyai tenaga dalam, terlebih mereka semua sudah dipengaruhi obat-obatan terlarang, terbilang sangat mudah bagi gw dan Arya.. Tanpa memakan waktu lama, ketiga orang itu sudah jatuh terduduk dengan kondisi wajah bengkak dan beberapa bagian seperti mulut dan hidung yang berdarah..
Disisi lain, gw menatap nanar ke arah sosok pemuda yang gw cari yaitu Anton.. Orang yang akan gw paksa untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya ke Ka Silvi itu, terlihat sedang meringkuk dengan wajah pucat..
“Lu semua denger! Urusan gw kesini cuma nyari temen lu yang ada dibelakang.. Ton! Lu maju sini!!”Bentak gw sambil menunjukkan jari ke arah Anton..
Orang yang gw maksud nampak melempar pandangan ke arah temannya yang lain, lalu mulai berdiri dan berjalan menghampiri gw..
“Gw udah pegang photo lu semua, lengkap dengan Drugs yang kalian nikmati.. Ini gw pegang buat jaminan.. Kalo lu semua ngulangin hal kek gini lagi, gw ga segan-segan buat laporin lu lu orang ke Kepolisian” Sambut Arya sambil mengacungkan Hp nya ke salah satu dari mereka, dengan maksud untuk meyakinkan apa yang sudah ia katakan barusan..
Pemuda yang ditunjukkan photo oleh Arya, langsung melotot dan membisikan rekannya bahwa memang benar ada photo mereka di Hp Arya..
Sementara, Anton yang sudah berdiri satu tombak di hadapan gw, nampak sesekali menundukkan wajahnya.. Gw yang sudah mengepalkan tangan kanan karena geram, langsung melayangkan sebuah bogem mentah ke wajahnya..
BUGG!!!
Suara pukulan tangan gw terdengar cukup keras hingga membuat Anton terjatuh ke samping.. Beberapa temannya nampak hendak berdiri dan berniat membantu, tapi di tahan oleh Arya.. Gw dengan perlahan menarik kerah kemeja kotak-kotak yang dikenakan Anton dan menyeretnya keluar dari kamar..
“Lu tau gw siapa, Hah!??” Tanya gw sambil menatap nanar wajah Anton yang sudah berjarak sejengkal dari wajah gw..
Anton yang hidungnya sudah mengeluarkan darah, hanya menggelengkan kepala dan menatap gw dengan wajah pucat..
“Gw sepupunya Silvi.. Cewe yang lu hamilin” Ucap gw dengan suara bergetar, lalu melempar tubuhnya ke samping..
Sekali lagi Anton terbanting ke atas lantai kamar di tingkat dua itu.. Terdengar suara meringis kesakitan yang keluar dari mulut Anton.. Dengan terus menatap nanar, gw melangkah mendekati sosok yang mencoba melepas tanggung jawabnya tersebut..
Tangan kanan gw perlahan mengambil batu seukuran kepalan tangan orang dewasa, dari saku belakang celana pendek dan mulai mengulurkan telapak tangan gw yang sudah berisi batu itu ke arah depan.. Anton yang masih tergeletak di atas lantai, menatap gw dengan bingung..
“Lu tau, Ton.. Gw bakal bikin lu nyesel seumur hidup kalo sampe lu nekat ga tanggung jawab ke sodara gw” Ucap gw sambil mengepalkan telapak tangan kanan berisi batu, lalu mulai mengeluarkan Ajian Tapak Jagat..
Dari pangkal pergelangan tangan gw hingga ujung jari-jari yang mengepal batu, perlahan diselimuti sinar putih.. Pertanda Ajian Tapak Jagat sudah mulai tersalurkan hampir sempurna..
KREEKK!!!
Suara batu yang hancur dalam remasan telapak tangan gw, terdengar juga di telinga Anton dan membuatnya semakin membesarkan kedua mata.. Sebuah senyuman dingin tersungging dari mulut gw, melihat Anton semakin pucat wajahnya.. Gw terus meremas batu yang sudah hancur hingga berubah menjadi serpihan halus..
“Gw bisa hancurin barang lu kek batu tadi, Ton.. Sekarang tinggal pilih, lu mo hidup tanpa Titi* atau mempertanggung jawabkan apa yang udah lu perbuat ke Silvi?” Kata gw sambil mengaur serpihan batu yang sudah halus, persis di hadapan Anton..
Anton yang terlihat menelan ludahnya langsung bangkit dan menyembah di hadapan gw.. Seketika gw mundur beberapa langkah ke belakang, karena tak mau di sembah oleh pemuda yang usianya mungkin lebih tua 3 tahun dari gw itu..
“Maafin gw.. Gw janji, bakalan tanggung jawab ke Silvi.. Be..Besok gw akan temuin Silvi di rumahnya” Kata Anton dengan wajah menyiratkan kesungguhan..
“Satu lagi! Gw minta lu jangan pernah ‘make’ lagi.. Kalo lu berani sentuh tuh barang haram, gw sendiri yang bakalan seret lu ke Kantor Polisi..” Ancam gw dengan suara tegas ke Anton dan di balas cepat oleh anggukan kepala nya..
Setelah mem’press Anton di luar kamar, gw kembali ke dalam kamar yang masih berisi keempat temannya Anton serta Arya.. Lembu Rukmo terlihat sudah melayang menembus dinding kamar dan mendekat ke arah pagar pembatas di lantai dua..
“Lu semua dengerin gw.. Jangan ada yang coba-coba pengaruhin Anton buat ‘make’ lagi.. Atau urusan kita bakal berbuntut panjang” Bentak gw ke semua pemuda yang masih dalam kondisi dibawah pengaruh narkoba..
Keempat orang yang muka nya sudah babak belur terkean hantaman gw dan Arya, terlihat saling menukar pandangan satu sama lain.. Sementara, gw mengajak Arya keluar dari kamar dan sekali lagi mendekati sosok Anton..
“Jangan sampe besok lu ga temuin Silvi.. Lu ingkar janji, gw bakal cari lu meski lu ngumpet di lobang semut” Ancam gw sekali ke Anton dengan suara lirih namun tegas di samping telinga nya..
Arya nampak tersenyum ke arah gw yang sedang melangkah mendekat, sambil berdiri di atas pagar pembatas lantai dua.. Lalu, sambil bersiul Arya melompat ke bawah.. Gw sempat menoleh juga ke arah Anton dan dua orang temannya yang sudah keluar dari kamar.. Wajah mereka bertiga nampak tercengang melihat apa yang barusan dilakukan Arya..
Gw sendiri melakukan apa yang barusan diperbuat Arya.. Sambil terus menghadap ke arah Anton dan kedua temannya itu, gw menaiki pagar pembatas dan mengarahkan jari telunjuk ke mereka, sebelum melompat ke bawah..
“Thanks ya, Ar udah mo bantuin gw” Ucap gw ke Arya saat kami sudah kembali berada di dalam mobil yang mulai melaju meninggalkan tempat semula..
Arya menganggukan kepala nya dengan mulut yang sudah terselip sebatang rokok.. Dia sempat menutup kaca jendela kiri agar lebih mudah menyalakan rokok..
“Bakarin buat gw satu, Ar” Pinta gw ke Arya yang langsung di balas dengan lirikan mata sinis..
“Songong lu lama-lama, Mam.. Udah dibakarin sekali minta lagi” Jawab Arya meski sambil mengeluarkan sebatang rokok dan menyodorkan rokok yang sudah di hisapnya ke arah gw..
“Ya elaah, jangan yang bekas lu napa rokoknya.. Geli gw, ngisep rokok bekas lu.. Ujung nya basah gitu.. Idiiih...” Kata gw sembari bergidik meski tangan kanan masih tetap memegang kemudi..
“Suee lu!” Maki Arya dengan wajah masam, kemudian menyalakan rokok gw dan menyodorkan nya..
“Habis ini lu mo kemana, Mam?” Tanya Arya dengan wajah menatap kosong ke depan..
“Pulang paling, Ar.. Kenapa emang?” Kata gw yang balik bertanya..
“Ga ke rumah Anggie? Besok kan tanggal merah, Mam” Ucapan Arya barusan membuat gw langsung terdiam beberapa saat, lalu menghisap rokok di tangan kiri dalam-dalam..
“Hahaa.. Dia langsung galau pas gw sebut nama Anggie” Ledek Arya dengan di selingi tawa nya..
Gw hanya menoleh sesaat ke pemuda yang dahulu sempat mengacukan hubungan gw sama Anggie dan berujung pada perkelahian kami berdua..
“Gw tahu hubungan lu lagi ga beres kan? Gw sempet ketemu sama Anton, temennya Anggie yang rada belok kemarin.. Dia yang ceritain semua soal hubungan lu sama Anggie” Kata Arya yang langsung gw sambut dengan helaan nafas panjang..
“Jangan ngomongin soal itu ya, Ar.. Gw lagi males.. Ganti topik aja yang lain” Pinta gw dengan suara pelan..
“Mo sampe kapan lu gantungin anak orang, Mam?” Ucapan Arya sontak membuat gw menghentikan mobil di tepi jalan yang sudah cukup lengang..
Arya sendiri terlihat sedikit terkejut dengan tindakan gw barusan.. Tapi, dengan santai nya ia kembali menyalakan sebatang rokok lagi, menggantikan yang barusan ia lempar..
Gw mulai menarik nafas sebelum menceritakan semua hal yang baru-baru ini terjadi dalam kehidupan gw.. Dari mulai Mati Suri sampai retaknya hubungan gw dengan ketiga saudara dan juga hubungan gw dengan Anggie.. Tentang hilangnya Pedang Jagat Samudera dan pergi nya Kedua Jin Penjaga pun, gw ceritakan ke Arya..
“Gila! Gw ga bisa komen apa-apa denger nya, Mam.. Berat juga masalah yang lu hadapin yak? Gw kira cuma gw yang bernasib kurang beruntung.. Tapi pas denger lu ceritain semua, gw malah ngerasa masih lebih beruntung dibanding lu, Mam” Kata Arya dengan wajah masih menyiratkan keterkejutan..
“Lu ngerti kan kenapa gw ga nyoba buat perbaikin hubungan gw ke Anggie? Bukan gw yang buat semua berantakan, Ar.. Tapi dia yang ga kasih gw kesempatan buat jelasin semua.. Jujur! Gw ga akan mau mengemis maaf dari Anggie.. Harga diri gw udah cukup di injak-injak sama dia dan keluarga nya.. Gw ga mau kejadian yang sama terulang” Ucap gw dengan suara bergetar..
Beberapa saat, kami berdua terdiam.. Gw tenggelam dalam diam, karena benak gw dipenuhi kilasan kejadian demi kejadian yang membuat gw berpikir dua kali untuk memperbaiki hubungan dengan Anggie..
“Sorry ya, Mam.. Entah kenapa gw tuh punya firasat kek nya lu emang jodoh deh sama Anggie” Ucap Arya yang membuat gw kembali menghela nafas lalu menyilangkan dua tangan di atas sandaran bangku mobil dan menumpu bagian belakang kepala gw..
Tatapan mata gw kosong memandang ke arah depan jalan, yang nampak terang tersorot lampu dari mobil peninggalan Ayah.. Benak gw kembali memikirkan kenangan yang gw pernah lewati bersama Anggie.. Tapi sayangnya, karena terpengaruh akan ucapan Arya, kenangan yang muncul memenuhi benak gw malah berganti menjadi yang indah..
Tak mau larut dalam bayang-bayang hubungan yang masih menggantung dengan Anggie, gw segera menjalan kan mobil setelah terlebih dahulu menyalakan musik cadas..
“No Time For Galau” Ucap gw ke arah Arya dengan kepala mulai bergerak maju mundur, dan memberi nya salam METAL...
dodolgarut134 dan 15 lainnya memberi reputasi
16