Kaskus

Story

juraganpengkiAvatar border
TS
juraganpengki
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)

GW BERTEMAN DENGAN KOLONG WEWE (CHAPTER 3 / FINAL CHAPTER)
Cool Cover By Agan Linbara (Thanks, Bree)..

Prolog

Setelah bangun dari ‘Mati Suri’ karena memutuskan untuk mencoba membunuh diri sendiri untuk melindungi Kitab Langit dan melenyapkan Bayu Ambar, gw kembali ke dunia nyata.. Kehidupan gw sedikit jauh berbeda, karena pengalaman ‘Mati Suri’ itu berefek langsung pada kelebihan yang gw miliki.. Gw masih sama Anggie, meski ujian atas cinta kami masih saja mendera.. Ada musuh baru, tentu saja.. Tapi ada juga sahabat baru yang muncul.. Karena ini akhir dari cerita kami berempat..

Kembalinya Anak Ibu...
Pengorbanan Pedang Jagat Samudera...
Cintai Aku Sewajarnya, Yank...
Matinya Seorang Saudara (Versi Gw/Bimo)
Berkumpul Kembali...
Keanehan Yang Mulai Muncul...
Sambutan Ketiga Saudara Ke Reinata...
Sabar???
Cukup! Tinggalin Aku Sendiri!!!
Siapa Kau???
Aku Ikutin Kemauan Kamu...
Keputusan Sepihak Yang Pahit...
Semua Beban Menjadi satu
Semua Beban Menjadi Satu (2)...
Serangkum Rindu Untuk Ayah...
Munculnya Penguasa Laut Utara...
Bertemunya Dua Penguasa...
Sebuah Kesepakatan...
Ibu Kenapa Yah???
Lu Kenapa, Ka???
Wanted Dead Or Alive.. ANTON!!!
Mo 'Perabotan' Lu Hancur Apa Tanggung Jawab???
It's The End Of Us...
Di Kerjain Ibu...
Ridho!!!
Kelewatan!!!
Munculnya Dua Penjaga Gerbang Kerajaan Laut...
Dewi Arum Kesuma VS Dewi Ayu Anjani
Datangnya Sosok Seorang Pemisah Dan Shock Therapy Buat Gw...
Kerajaan Jin...
Terkuaknya Semua Jawaban...
Maafin Gw, Bree...
Pengakuan Suluh...
Akhirnya Boleh Gondrong...
Pernikahan Kak Silvi Yang Seharusnya Membuat Gw Bahagia...
Pernikahan Kak Silvi Yang seharusnya Membuat Gw Bahagia (2)...
Tunggu Pembalasan Gw!!!...
Ni Mas Linduri dan Banas Ireng...
Dua Sosok Penyelamat Misterius...
Ada Apa Sama Ridho?...
Kesalahan Fatal...
Kembalinya Jin Penjaga Ridho dan Suluh...
Akibat Terlalu Ikut Campur...
Setiap Perbuatan Akan Mendapat Balasan...
Munculnya Viny Dan Sebuah Tantangan Bertarung...
Manusia Cabul...
Suara Penolong Misterius...
Bertemunya Kembali Sepasang Kekasih...
Terkuaknya Kebenaran...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar...
Kabar Baik Ayu Dan Prasangka Sekar (2)...
Jaket Dan Celana Jeans Robek Serta Sweater Hitam Kumal...
She's My True Love...
Dilema...
Pertengkaran Dengan Ibu...
Rambe Lantak...
Gendewa Panah Pramesti...
Akan Ku Balaskan Dendam Mu, Arum Kesuma!!!
Yang Hilang dan Yang Kembali...
Jawaban Ayu...
Mati Gw!!!
Aku Makin Sayang...
Nasihat Om Hendra...
Jera Mencuri...
Ajian Segoro Geni...
Pilihan Sulit...
Keputusasaan Anggie...
Kabar Baik dari Ridho dan Suluh...
Perjalanan Menuju Pembalasan Dendam...
Rawa Rontek...
Rawa Rontek 2 (Terbayarnya Dendam)...
Kedatangan Pak Sugi...
Orang Titipan...
Hukuman Paling Berat...
Tidurlah Di Pangkuan Ku...
Menjajal Kesaktian...
Menjajal Kesaktian (2)...
Pengakuan Mengejutkan Babeh Misar...
Pengajaran Ilmu Silat Betawi...
Di Kepret Babeh Misar Lagi...
Tasya...
Naga Caglak dan Bajing Item...
Misteri Sebuah Dendam...
Kekuatan Sejati Kitab Langit Bagian Matahari...
Perpisahan...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera...
Tanah, Air, Api dan Setetes Darah dari Jantung Seorang Putera (2)...
Kembalinya Ibu...
Empat Bayangan Hitam...
Siapa Ni Mas Laras Rangkuti???
Dendam Seorang Sahabat...
Ini Keputusan Yang Harus Gw Ambil...
Semua Pengorbanan Ini Demi Ibu...
Rapuh...
Kabar Mengejutkan Sekar dan Sebuah Restu...
Siasat Braja Krama...
Munculnya Kitab Langit...
Si Pembuka Kitab langit dan Sosok Asli Pak Sugi...
Rencana Yang Matang...
Lamaran Pribadi...
Keingintahuan Anggie...
Perubahan Rencana...
Hampir Terjebak...
Kekecewaan Sekar...
Dua Syarat Reinata...
Aku Harap Kamu dan Anggie Bahagia, Mam...
Rahasia Sepasang Suami Isteri...
Menitipkan Amanah...
Berkumpulnya Para Pembela Kitab Langit...
Siasat Ki Purwagalih...
Raja Jin Raja Muslihat (Nyesek, Bree)...
Pertukaran Tawanan...
Perang Gaib PunTak Terelakkan...
Sang Penyelamat Dari Utara...
Pertempuran Awal Dua Penguasa Kerajaan Gaib...
Bertekuk Lututnya Sekutu Braja Krama...
Pertarungan Dua Putera (Gugurnya Satu Sahabat Gaib)...
Krama Raja...
Braja Krama Versus Krama Raja...
Raja Licik...
Aku Lah Sang Pembuka...
Siasat Krama Raja dan Bayu Ambar...
Terbukanya Semua Ilmu Terlarang...
Sebuah Pengecualian...
Sri Baduga Maharaja...
Hilangnya Sebuah Pengecualian...
Hilangnya Sebuah Pengecualian (2)...
Sebuah Pengorbanan...
Pahlawan...
Sumpah...
Ilmu Pamungkas yang Terlarang...
Kabar Yang Mengejutkan...
Pulang...
Pulang (2)...
Sedikit Kisah Rio Sebelum Kisah Ini Tamat...
Terhalang Sumpah...
Bantuan Sahabat Baik...
Bachelor Party...
Keturunan Lain Sang Prabu...
Pembalasan Dendam Singgih...
Sepenggal Kisah Nyi Mas Roro Suwastri...
Tawaran Yang Mengejutkan...
Lawan Atau Kawan???
Terkuaknya Silsilah...
Sebuah Kebenaran...
Sebuah Kebenaran (2)...
Bertemunya Dua Keturunan Sang Prabu...
Pertempuran Dua Hati...
Cinta Pertama VS Cinta Terakhir Jagat Tirta...
Pengakuan Bayu Barata...
Ki Larang dan Nyi Mas Galuh Pandita???
Prana Kusuma...
Kau Benar Keturunan Kami, Ngger...
Our Big Day...
Insiden...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga...
Munculnya Para Tamu Tak Terduga (2)...
Dua Tamu Istimewa...
Semua Karena Cinta...
Keputusan Sekar Kencana...
Kena Gampar...
Bonyok!!!
RIBET!!!
Berdamai...
Keponakan Baru...
Malam Pertama dan Tiga Keanehan...
Ajian Warisan Para Leluhur (The Last Part/End Of All Chapters)

SIDE STORIES

Keturunan Yang Tersesat...
Keturunan Yang Tersesat (2)...

Diubah oleh juraganpengki 15-07-2018 20:23
uang500ratusAvatar border
devanpancaAvatar border
iskrimAvatar border
iskrim dan 132 lainnya memberi reputasi
127
2.1M
8K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
juraganpengkiAvatar border
TS
juraganpengki
#607
Ibu Kenapa Ya???

Dengan hati terharu akan kalimat Ibu, gw mulai berdiri dan berjalan beriringan bersama Ibu, masuk ke dalam rumah.. Ayu yang nampak sedikit tegang, juga ikut berdiri dan tersenyum melihat gw masuk.. Sebuah jabatan tangan hangat, gw berikan ke Ayu sebagai sambutan atas kedatangannya berkunjung kesini..

“Sebentar ya, Yu.. Gw mandi dulu sekalian mo Shalat Magrib” Ucap gw ke Ayu dan dijawab oleh anggukan kepala nya..

Sekitar 15 menit, gw menghabiskan waktu untuk mandi dan Shalat Magrib.. Kali ini rutinitas gw itu sedikit lebih cepat waktunya.. Terutama mandi.. Biasanya gw bisa menghabiskan 15 menit untuk mandi saja.. Eeitss, jangan Negative Thinking dulu, Bree.. Gw emang suka banget sama air.. Apalagi kalo badan lagi super lengket kek sekarang..

Selepas menunaikan Shalat Magrib, gw segera mengganti baju koko putih dengan kaus singlet hitam, bercorak kepala tengkorak berwarna merah.. Sementara, untuk bagian bawahnya gw memakai celana basket yang sempat dibelikan Anggie dulu.. Aahh, Anggie.. Bagaimana kabarmya gadis itu sekarang? Tak disangka hubungan kami mengambang begitu saja sekarang, tanpa ada kepastian putus atau tidak..

Ayu yang nampak sudah tidak menggunakan seragam kerja seperti saat gw bertemu dengannya tadi siang, terlihat beberapa kali melirik ke arah jam tangan.. Raut kegelisahan sangat jelas terlihat diwajahnya..

“Kata Ibu, lu udah lama nunggu gw yah, Yu?” Tanya gw sambil duduk di atas sofa yang ada di hadapannya..

Ayu mengangguk sekali, lalu sedikit menegakkan posisi duduknya..

“Lumayan sih.. Soalnya ada hal penting yang harus aku tanyain ke kamu, Mam?” Ucap Ayu dengan wajah mulai serius..

Gw yang mendengar Ayu, sejenak menatap gadis itu dengan heran.. Dan mulai berpikir apa gerangan yang akan ia tanyakan..

“Soal apa, Yu? Gw ga bawa apa-apa yah dari kantor..” Elak gw sebelum Ayu menuduh yang bukan-bukan..

Ayu tertawa kecil untuk beberapa saat dan mulai kembali menatap gw dengan serius..

“Aku nolak pekerjaan tadi.. Aku ga mau geser posisi kamu dengan cara ga fair, Mam” Jawab Ayu yang sedikit membuat gw semakin bingung..

“Ga fair gimana? Gw bingung deh” Kata gw dengan dahi berkerut..

Ayu tak langsung menjawab, malah mengambil bantalan kecil pelengkap sofa untuk kemudian diletakkan diatas pangkuan kedua pahanya..

“Gini, Mam.. Jujur, Kepala Kantor tempat kita sama-sama bekerja itu adalah Abi aku” Ucapan Ayu barusan seketika terhenti begitu melihat kedua mata gw membesar dan wajah menyiratkan sedikit rasa tidak suka..

“Kamu jangan marah dulu yah.. Biar aku jelasin.. Please, ya Mam” Pinta Ayu dengan wajah memelas..

Gw menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya perlahan.. Semua gw lakukan sekedar untuk membuat perasaan yang mulai terasa tidak enak, sedikit membaik.. Lalu, kembali melempar pandangan ke arah Ayu untuk menunggu nya melanjutkan penuturan..

“Awalnya, aku ga mau bekerja di instansi yang Abi pimpin.. Tapi karena kesal dengan kelakuan ku yang sering bikin Abi pusing, akhirnya Abi kasih hukuman dan menarik semua fasilitas di aku, sampai aku mau bekerja.. Karena ga mau fasilitas ku dicabut, aku terpaksa menuruti keinginan Abi.. Kebetulan, kata Abi ada salah satu staff honorernya yang hari ini akan di non aktifkan.. Sumpah! Aku ga tahu kalo itu kamu, Mam..”

“Terus, hubungannya lu kesini apa, Yu?” Potong gw dengan wajah kembali menyiratkan rasa penasaran..

“Aku udah minta ke Abi, buat panggil kamu lagi untuk kerja kembali disana, Mam.. Abi aku setuju koq” Penuturan Ayu barusan cukup mengusik rasa ego gw..

Sedikit menatap nanar ke wajah cantiknya, gw berdiri dan mulai melangkah kan kedua kaki menuju teras..

“Ikut gw” Perintah gw ke Ayu yang sempat dijawab dengan pandangan mata bertanya-tanya dari gadis itu..

Gw segera duduk di atas bangku yang ada di teras, dan mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya di dalam saku celana pendek.. Sementara, Ayu yang sempat mengekor dari belakang, ikut duduk di atas bangku di sebelah gw..

Hembusan asap rokok berwarna putih sempat mengepulkan udara di hadapan gw..

“Gw mo tanya satu hal ke lu, Yu.. Kenapa lu minta bokap lu buat panggil gw kerja lagi disana?” Tanya gw sambil melirik sinis ke arah gadis itu..

Ayu nampak terbungkam mulutnya sesaat, sepertinya karena bingung untuk memberi jawaban apa.. Namun, kemudian terdengar suara deheman satu kali yang keluar dari lisan gadis itu..

“Aku ga enak aja sama kamu, Mam.. Makanya tadi aku bilang, aku ga mau geser kamu dengan cara ga fair.. Maksud aku ke arah situ” Jawab Ayu seraya menatap kosong ke arah pekarangan rumah gw, dimana mobil hitamnya terparkir disana..

Gw sempat menoleh ke arah Ayu.. Karena tidak percaya akan ucapannya barusan, gw mulai berkonsentrasi untuk menggunakan kelebihan baru yang gw miliki selepas terbangun dari Mati Suri.. Ya! Gw akan mencoba membaca pikiran Ayu.. Seperti apa yang sudah gw lakukan tanpa sengaja ke Ridho..

Perlahan-lahan, kedua telinga gw seperti mendengar ucapan Ayu, meski gadis itu masih membungkam mulutnya..

“Imam percaya gak yah.. Kalo gue bilang karena kasihan, pasti dia bakal marah” Itu dua kalimat yang gw terima di kedua indera pendengaran, yang sekaligus memberitahu alasan sebenarnya dari maksud Ayu..

Melihat sebatang rokok yang masih terselip diantara jari tengah dan telunjuk hampir habis, gw segera melemparkan puntungnya menggunakan sedikit tenaga dalam.. Puntung rokok yang sedikit masih membara diujungnya itu, terlempar cukup jauh dan mendarat tepat di atas kap mobil hitam kepunyaan Ayu, tapi lambat laun mulai tergelincir darisana dan jatuh di atas tanah..

Gadis itu sempat terkejut dan menoleh ke arah gw dengan kedua mata membesar.. Tatapan kedua mata gw yang sedikit menyorot tajam membalas pandangan mata Ayu, membuat gadis itu menundukkan wajahnya..

“Lu orang asing bagi gw, Yu.. Bertemunya kita juga bisa dihitung pake jari.. Kenapa tiba-tiba lu harus ngerasa ga enak ke gw? Jangan bilang karena lu kasihan ke gw, Yu?” Tanya gw dengan nada suara tinggi..

“Enggak,Mam! Serius aku cuma ga enak aja sama kamu.. Aku...”

“SSHHS!!! Gw ga mo denger apa-apa lagi, Yu.. Mendingan sekarang lu pulang, udah malem! Lagian gw juga capek..” Sambar gw memotong ucapan Ayu, sekaligus membuat gadis itu nampak tercekat..

"Kamu tuh.. Iiih!!!" Balas Ayu dengan suara bercampur geram juga gemas..

Tanpa banyak kata lagi, Ayu langsung pergi meninggalkan gw yang masih berdiri di depan teras.. Sedikit kasar, gadis itu mengemudikan mobilnya untuk keluar dari dalam halaman rumah gw.. Hati gw sempat merasa was-was manakala melihat Ayu nampak agak kesulitan mengeluarkan mobil..

“Jangan sampe pagar rumah gw ancur di tabrak tuh cewe” Ucap gw lirih sambil terus memperhatikan gerakan mobil yang sedikit-sedikit maju dan mundur..

Setelah melihat mobil hitam yang dikendarai Ayu berhasil keluar dengan selamat dari pagar rumah, gw baru bisa bernafas dengan lega.. Karena merasa lelah akan apa yang sudah gw lewati hari ini, gw segera melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu rapat-rapat..

“Bang, duduk dekat Ibu.. Ibu mo ngomong empat mata” Kata Ibu yang ternyata sudah duduk manis di ruamg tamu, tempat gw dan Ayu tadi berbicara..

Sepintas, gw melihat raut wajah Ibu menyiratkan sedikit rasa tidak suka.. Gw yakin Ibu tadi sempat menguping pembicaraan gw dengan Ayu di teras.. Kalo bener, gw harus tebelin kuping nih buat nerima tausiah ala Mamah Dedeh dari beliau..

“Ibu denger semua obrolan kalian di luar” Ucap wanita yang paling gw sayang di muka bumi itu, dan membuat gw langsung mengambil sehelai tissue dari kotaknya yang ada di atas meja di hadapan kami..

“Kamu boleh sumpal kuping pake tissue, kalo mo cari makan diluar selama satu bulan” Mendengar ancaman Ibu barusan, gw langsung tersenyum kecut dan menggunakan sehelai tissue tadi untuk mengelap dahi yang tak berkeringat..

“Ibu mau, kamu minta maaf ke Ayu besok”

“Loh, harusnya dia Bu yang minta maaf ke abang.. Ibu tahu sendiri, abang paling ga suka di kasihani sama orang lain” Sanggah gw ke kalimat yang barusan di lisan kan oleh Ibu..

“Pokoknya, Ibu mau kamu temui gadis itu dan minta maaf.. TITIK!!!” Balas Ibu sedikit membentak, lalu berdiri dan meninggalkan gw yang masih dalam posisi mulut menganga karena terkejut melihat reaksi aneh Ibu..

Dengan benak dipenuhi banyak pertanyaan, gw sesekali memperhatikan sosok Ibu yang mulai memasuki kamar tidurnya..

BRAKK!!!

Suara bantingan pintu kamar Ibu, membuat gw tercekat dan kembali memikirkan reaksi aneh yang ditampilkan wanita paling mulia versi gw itu..
Diubah oleh juraganpengki 09-01-2018 22:55
jenggalasunyi
sampeuk
dodolgarut134
dodolgarut134 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.