2nd mistake
Quote:
“dek maaf ya yang bawah lagi dilarang dulu”, katanya
Akupun mencoba mengatur nafasku.
“bawah apa kak?”, tanyaku
“ini”, katanya sambil menyentuh miliknya.
“Oh. Ngerti-ngerti”, kataku
Akupun mencoba membenarkan posisi.
“kalo gitu kita pending aja kaka, supaya sama-sama enak”, lanjutku
“tapi tanggung kan ini?”, tanyanya sambil menyentuh punyaku
“mending bareng kak”, kataku mengecup bibirnya
“thanks ya dek. Maaf ya”, katanya
“iya ga apa-apa kok”, kataku
Kak Queen merapihkan bajunya dan aku menggunakan celanaku kembali. Kak Queen pun bersandar di pundaku dan aku merangkulkan tanganku di panggangnya.
“gua pikir lu egois dek”, katanya
“soal?”, tanyaku
“yang tadi. Gua tau loh itu nanggung”, katanya
“kaya gini kan kita berdua kak, kalo Cuma satu yang enak kan ga adil. Kalo maen sendiri sih bebas”, kataku
“lu sering maen sendiri?”, tanyanya
Aku tidak menjawab itu.
“dek, jawab sih”, katanya
“ga penting sih kak”, kataku
“iy atau ga”, katanya
“sekarang sih iya”, kataku
“jarang ketemu sih ya”, katanya
Akupun mengangguk.
“ga bisa di tahan dek?”, tanyanya
“justru itu gua udah nahan kak, tapi ka nada aja penyebab yang ga bisa di duga”, kataku
“mendingan sendiri atau ga?”, tanyanya
“ko jadi ngebahas kaya ginian sih kak”, kataku
“ya mau gimana, sekarang masih hujan. Dingin, bahas yang anget-anget lah. Kan ga bisa ngelakuinnya”, katanya.
“lu sendiri gimana?”, tanyaku
“apanya?”, tanyanya
“suka maen sendiri?”, tanyaku
“ga terlalu sih, soalnya tugas numpuk jadi ga kepikiran kea rah sana. Sekarang mumpung gua ada waktu luang maunya sama lu tapi lagi halangan jadi aja ga maksimal”, katanya
“oh iya, ko lu dapet ide kaya tadi dari mana?”, tanyaku
“ada deh, anak kecil ga usah tau”, katanya
“gaya deh lu kak”, kataku
Kamipun ngobrol sampai hujan mereda dan waktupun sudah lama berlalu, langit mulai gelap. Tadinya aku mau kak Queen untuk bermalam di rumahku, tapi karena tugasnya yang menumpuk diapun harus pulang. untuk sejenak aku bisa melupakan hal yang terjadi di sekolah dan menenangkan diriku tenggelam dalam gelapnya malam dan indahnya mimpi.
Seminggu setelah kejadian itu semua berljalan seperti biasa. Ita menjadi semakin dekat denganku, Caca yang tetap seperti apa adanya dan Ayu yang aku tak tau kabarnya sekarang. Untuk Wina dan Luna in iadalah waktu yang berat untukku karena waktu bersama kami yang sulit sekali untuk di dapatkan, tak jarang disms atau telepon kami suka bertengkar karena hal-hal sepele. Back to story. Mungkin part ini lah kesalahan selanjutnya dari yang membuat aku harus menanggung akibat yang tak ringan.
Entah dari siapa data ini didapat, tapi pagi ini, segerombolan anak lelaki di kelasku sedang berkumpul di pojokan dengan keheningan yang tidak biasa. Hanya beberapa orang saja yang terlihat tidak mau atau tidak peduli dengan yang sedang terjadi.
“Nis, lagi rame-rame apaan?”, tanyaku
“liat aja deh”, katanya kesal
Akupun mendekati gerombolan ini.
“pada ngapain dah ini?”, tanyaku
“ssssstttt, berisik lu udah nonton sini”, kata Jul
Akupun mencoba untuk melihat apa yang mereka tonton dan ternyata 3gp mode on. Aku tidak akan bohong kalau sebenarnya aku tertarik untuk melihatnya, tapi melihatnya bersamaanitu adalah hal konyol menurutku, akupun menjauhi gerombolan ini seolah-olah tidak tertarik.
“udah liat?”, tanya Anis
Aku hanya mengangguk.
“apa sih bagusnya?”, tanyanya padaku
Akupun mengangkat bahuku.
“lu ga ikutan?”, tanyanya
“ga, males”, kataku
Anis pun kembali ke tempat duduknya. Bel masuk berbunyi, seketika kumpulan manusia mesum itu bubar dan kembali ke tempat duduknya masing-masing. dengan cepat ku tarik tangan Jul.
“bagi”, kataku
“anjir, so cool lu kampret”, katanya sambil mengeluarkan hpnya dan mengirim datanya padaku.
Setelah datanya ku terima Jul menoyor kepalaku. Caca datang dan langsung duduk di sebelahku, jam pelajaran pun dimulai dengan segala tugas rumah yang ada. berbagai tes pun di lakukan dengan alasan mengulang pelajaran yang ada hingga bel istirahatpun berbunyi. Dan kelompok mesum itu kembali berkumpul.
“pada ngapain sih kak?”, tanya Caca
“biasa cowo, iseng. Lu ga perlu liat dek”, kataku
“iseng gimana?”, tanyanya
Akupun memberikan kode kutipan dengan 4 jari.
“oh, ngerti-ngerti. Film jjorok ya?”, tanyanya
Akupun hanya mengangguk.
“ga beli makan kak?”, tanya Caca
“ga laper dek”, kataku meregangkan badanku
Aku bisa melihat sekilas kalau Caca melihat ke bagian bawah tubuhku.
“kenapa dek?”, tanyaku
“eh, ga kak”, kataya mengalihkan pandangannya kea rah lain.
“kak punya game gak?”, tanyanya
“game apa?”, tanyaku
“di hp, gampe apa gitu. Bosen”, katanya
“nih. Game balapan sih sama bomberman”, kataku
“yaudah pinjem ya”, katanya.
“mau nitip ga? mau kekantin”, kataku
“minum aja kak”, kata Caca yang sudah asik dengan gamenya.
Akupun berjalan kearah kantin, aku melihat Ayu dan aku mengambil arah lain. Sesampainya di tempat jus, Ayupun berhenti di tempat yang sama denganku.
“hai”, sapanya
Tapi aku tidak membalasnya, sambil menunggu jus ku aku ingat sesuatu. “sh*t”, gumamku. Aku baru ingat 3gp yang baru saja ku minta dari Jul, dan aku tau isengnya Caca seperti apa. tapi jus ini terlalu lama di buat, oh god.