Kaskus

Story

anak86comeAvatar border
TS
anak86come
INTERVIEW WITH "TERAPIS"
[img]Downloads[/img]

Akhirnya Gue buat lagi nih cerita-cerita pendek yang sudah lama tidak terungkap dan ter-post, mudah-mudahan banyak yang minat membaca.

emoticon-Sundul

PROLOG


Karena diajak seorang sahabat membuat Gue pun terjerumus rasa "penasaran", apa sih enaknya, apa sih nikmatnya, apa sih faedah-nya, harus berapa duit yang harus Gue habiskan. Namun karena si Anis... ya si Anis yang merubah suasana di batin Gue, entah mungkin karena Gue sudah "bosan" sama cewek Gue atau emang Gue mulai "doyan" hal ini. Aneh.

Mendengar cerita, curhat, dan keluh kesahnya Anis gue cuma manggut-manggut tanda setuju dan kekaguman gue atas jerih payahnya Anis menjadi terapis. Gue sangat bersyukur terlahir dari keluarga yang meski tidak kaya raya namun cukup, tidak kurang dan tidak lebih meski semua hal harus di irit-irit. Berbanding terbalik dengan kondisi Anis yang terlahir dari keluarga yang bisa dibilang masih dibawah kondisi keluarga gue. Miris teramat miris.


Apakah hubungan Gue dengan Nisa cewek Gue akan berjalan mulus atau banyak hambatan ke depannya, siapakah Anis ini, orang yang bisa membuat perubahan "pemikiran" buat Gue.

emoticon-Shakehand2

INDEX
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7 Jilid I
PART 7 Jilid II
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
Diubah oleh anak86come 29-07-2019 13:31
lsenseyelAvatar border
redricesAvatar border
j4k4pnturaAvatar border
j4k4pntura dan 14 lainnya memberi reputasi
15
107K
302
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
anak86comeAvatar border
TS
anak86come
#52
PART 7
Jilid I


Jalanan lumayan padat sore menjelang malam ini, klakson kendaraan saling bersahut-sahutan, sesekali terdengar teriakan, panggilan, dan walau hanya sebatas 3 huruf yaitu “WOY”. Yah… itulah para pengguna jalan dipinggiran ibukota yang sudah mulai tumbuh bergeliat dan dengan congkaknya mau menjajah setiap jalan yang dilewatinya. Alex pun mulai ikut terbawa arus, ucapan kasar, picik, dan arogan sudah mulai keluar dari mulutnya Alex dan Gue pun mencoba menenangkan. Agak lucu memang, seolah-olah Gue kekasihnya yang sabar dan sedang menenangkan emosi cowoknya, Absurd Inkracht ini mah….

“bro… lewat mana? kanan apa kiri?” tanya Alex ke Gue saat bertemu persimpangan jalan di depan

“ke kanan om” jawab Gue sekenanya sambil terus konsentrasi menjawab pesan aplikasi dengan cewek Gue

Seketika hujan lebat mengguyur dengan cepatnya, dan Gue pun terbengong-bengong seolah tak percaya karena bila hujan begini akan sulit memantau keadaan karena jarak pandang pendek dan sedikit blur.

“lanjut gak bro?” tanya Alex ke Gue

“ya lanjutlah… kan elo juga penasaran” jawab Gue disertai seringai Alex tanda setuju atas ucapan Gue

CKIIITTT…..

Akhirnya tiba juga kami persis di depan kos-kosan Anis, suasananya sepi dan lampu halaman depan pun menyala redup. Gue sih melihat kondisinya sangat berbeda dibanding waktu pertama Gue berhenti persis diseberang kos-kosan ini. Gue tengok jam ditangan kiri Gue dan sudah menunjukkan pukul 19.30 WIB.

“beneran ini bro kos-kosannya?” tanya Alex

“ya beneran lah… kan sebelumnya sudah pernah Gue cek coy” jawab Gue

“ya udah gue puterin mobil dulu ya biar persis di depan kos-kosannya” ucap Alex dan Gue pun tidak mengeluarkan kata-kata

Alex pun memutar kendaraan lumayan jauh, sekaligus dia melihat-lihat kondisi sekitar, makanya Gue sering sebut dia surveyor alias tukang survei alias barisan terdepan dari grup maling kelas kakap yang sedang mencari rumah untuk jadi target operasi hahaha…. mata dia pun cukup tegas dan awas, melihat setiap jengkal medan meski dia mengendarai kendaraan.

Gara-gara kemampuannya Alex ini, waktu itu Gue pernah ditawari kerjaan oleh orang yang tidak dikenal yang kebetulan tidak sengaja bertemu di sebuah semi-semi café Mall dibilangan selatan Jakarta. Entah apa yang mendasari pemikiran orang itu yang mempercayakan aib-nya ke orang lain yang “tidak dikenal”. Sebut saja Mrs. X, meski dia agak ragu melangkahkan kakinya menuju ke bangku yang Gue dan Alex duduki tetapi Mrs. X langsung begitu saja berbicara ke kita berdua.

“mas berdua ini, mau kerjaan gak? Ini kerjaan serius” Tanya Mrs. X ke kita berdua

Dan atas kunjungan tante-tante semi paruh baya ini membuat Gue dan Alex terbengong-bengong, sampai-sampai suapan roti bakar terakhir yang tinggal 1 centimeter masuk ke mulutnya Alex batal. Gue dan Alex saling bertatap-tatapan heran, takutnya kita berdua lagi dihipnotis terus diculik dan dirudapaksa, tapi Gue kesampingkan pemikiran positif itu karena kejadian yang Gue harapkan seperti itu tidak akan mungkin menimpa kami berdua. Dan akhirnya Alex membuka pembicaraan.

“maaf bu eh tante eh mbak, maksudnya apa ya?” tanya Alex ke Mrs. X

“mohon maaf sebelumnya, kalian berdua boleh panggil saya mbak juga tidak apa. Saya cuma mau minta tolong ke kalian berdua,apakah kalian berdua bersedia?” tanyanya Mrs. X sekali lagi

“ehm…minta ditolongin apa ya bu eh mbak?” tanya Gue gak sabar

“begini bisa gak mas-mas berdua ini bekerja buat saya, nanti dibayar, pokoknya nanti tak jelasin” ucap Mrs. X

“OKE” jawab Gue dan Alex serentak

Si Mrs. X ini menceritakan panjang kali lebar, namun pada intinya si suami Mrs. X ini selingkuh dan si Mrs. X ini butuh bukti kalau suaminya benar-benar selingkuh. Gue pun menduga si suami Mrs. X ini kurang begitu rapi dalam hal berselingkuh hahaha…

Job description Gue dan Alex adalah harus bisa menyusuri jejak suaminya hingga terpantau kalau suaminya benar-benar selingkuh. Yang repot dari penugasan ini adalah Gue dan Alex harus dapat memberikan bukti berupa gambar atau foto atas perselingkuhan suaminya itu sampai dengan muncul “Perbuatan”. Jadi definisi “Perbuatan” gak perlu dibahas detail disini karena semua manusia sudah pasti mahfum. Gue dan Alex pun agak sedikit heran dan sekaligus khawatir, yang jadi pertanyaan kita berdua sih kenapa nih perempuan kalau sudah sadar diselingkuhi kenapa harus dipertahankan.

Nah… saat menjalankan tugas pun Gue dan Alex punya dua kendaraan, 1 motor dan 1 mobil. Satu minggu awal kita berdua mempelajari medan, dimulai dari lokasi rumah klien dan suaminya, lokasi perjalanan dari rumah ke tempat kerjanya masing-masing, lokasi tempat kerjanya, lokasi perjalanan pulang dari tempat kerja ke rumahnya, dan aset-aset milik si klien harus kita berdua tahu. Dan memang nih orang kaya raya melintir, namun sayangnya aset yang didapat selama usia pernikahan mereka semuanya atas nama suaminya klien yang notabene selingkuh. Agak repot memang dan membuat kita berdua masuk ke dalam urusan pribadi klien, lelah.

“Bro, gue udah di TKP ya” ucap Alex melalui Handy Talkie

“siap 86, objek siap mendarat, kuda putih B 16** *Z*T, penampakan rambut panjang higheels” jawab Gue cepat ke Alex

Ya… akhirnya kita berdua membuat kode sendiri, karena buat jaga-jaga kalau frekuensi yang kita pakai masuk ke frekuensi lain secara. Karena sudah berjalan lebih kurang 2 minggu-an, mata Gue semakin awas karena takutnya si suami klien memakai jasa pengaman pula, dan benar adanya ternyata si suami klien memakai jasa pengaman memakai baju preman. Gue sempat melihat kaca pintu mobil Alex diketok oleh 2 orang berwajah sangar dan khas ke muka orang Indonesia timur. Dari jarak yang aman Gue memperhatikan mereka meski agak sedikit khawatir dengan Alex, Gue pun sudah mulai ancang-ancang bilamana terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Gue sengaja gak mengontak Alex memakai HT karena dikhawatirkan bocor dan ketahuan, bisa mampus si Alex nanti. Gue pun mulai mendekati lokasi kejadian sambil berpura-pura nyari alamat, agak tegang suasana yang ada, namun Gue berupaya tetap tenang.

“itu apa?” tanya 1 orang yang berwajah sangar, yang agak samar-samar Gue mendengar kelanjutan pembicaraannya dengan si Alex

Namun Gue agak tenang karena Gue sudah melakukan kontak mata dengan Alex dari seberang jalan. si Alex mencoba menunjukkan handphone-nya ke kedua orang tersebut dan lagi-lagi masih samar-samar pembicaraan mereka bertiga yang Gue dengar. Ada bentakan-bentakan keras dan ada pula nada-nada keras dari Alex. Karena ada nada-nada keras membuat beberapa orang disekitar lokasi menjadi mendekat ke lokasi mereka bertiga, lumayan rame karena tiap menit orang-orang sekitar mencari tahu apa yang terjadi mulai dari tukang parkir, tukang rokok, polisi cepek, tukang gorengan, pengendara motor yang membuat 2 orang sangar itu mundur perlahan, dan disanalah Gue mulai tenang.

Finally… setelah Gue dan Alex berkutat dengan pekerjaan spionase selama kurang lebih 2 bulan, akhirnya Gue dan Alex pun mulai memberikan laporan pertama ke klien alias ke Mrs. X. setelah pertemuan awal beberapa bulan yang lalu kita berdua memperhatikan cara berpakaian Mrs. X sangat elegan dan menunjukkan sisi feminis dan ke-ibu-an, namun entah mengapa pada perjumpaan kedua ini otak Gue dan otak Alex memiliki pemikiran dan penilaian yang sama yaitu bukan elegan namun lebih ke sisi seksi cenderung binal. Ya betul... kata “binal” lebih mendefinisikan Mrs. X ini, entah karena dia memakai longdress dengan tinggi 15 centimeter dari atas lutut dengan bagian pundak terbuka, dengan memakai lipstick merah menyala menghiasi bibirnya, bulu-bulu halus nampak terlihat persis di bawah pipi dekat ke leher, asli… bikin berkali-kali menelan ludah.

“bro… ini klien kita yang dulu kan?” bisik Alex ke Gue

“iya bener, gak salah lagi kok” jawab Gue pelan

“kok berubah banget ya?” tanya Alex dan Gue pun hanya menganggukkan kepala saja dengan terus melongo memperhatikan Mrs. X

“heh!!! kalian ini kenapa? Gimana hasilnya?” tanya Mrs. X yang membuat kita berdua tersadar dari lamunan

Akhirnya Gue pun membeberkan hasil temuan, dari hari pertama sampai hari terakhir pantauan 2 bulan lebih ini. Mrs. X pun setiap melihat foto yang kami serahkan, ada beberapa kali mengernyitkan dahi, itu pun Gue anggap masih ada ketidakpuasan dari hasil jepretan-jepretan Gue dan Alex. Tapi setidak-tidaknya Gue sudah memberikan data baik foto serta narasi-narasi tiap harinya untuk menjelaskan lokasi-lokasi yang dikunjungi target.

“apakah ini saja? Ini sih belum dapat hasil apa-apa donk” ucap Mrs. X agak sedikit kecewa

“tenang bu eh… mbak… ini baru tahap awal, kami mengundang mbak hari ini karena ada beberapa hal yang perlu kami tanyakan” ngeles Alex yang tahu akan ketidakpuasan si Mrx. X

“oke… apa yang mau ditanyain?” Tanya Mrs. X kembali

“dari beberapa foto yang kami sampaikan dan beberapa lokasi yang kami tulis dalam narasi ini, mana lokasi yang mbak tidak tahu atau belum pernah mengunjungi” tanya Lex detail

“karena kami perlu info detail lokasi yang memang bukan bagian dari kehidupan mbak dengan target” Gue pun ikut menimpali

Mrs. X akhirnya memberitahukan dan menceritakan segala hal yang mendetail dari setiap data-data yang Gue dan Alex sampaikan.

“hebat juga cara ngeles-nya di kampret Alex ini” batin Gue karena kebanggaan dari Gue ke Alex karena dia bisa meyakinkan kembali klien satu-satunya ini

Gue dan Alex pun dapat memetakan lokasi yang biasa dijadikan target untuk melepas apapun ke selingkuhannya itu. Alex pun menjanjikan ke Mrs. X bahwa akan segera mendapatkan hasil final dalam jangka waktu 28 hari sejak pertemuan kedua ini. Gue pun sempat injak kaki Alex karena dia sembarangan berjanji sebelum berdiskusi dengan Gue, agak sebal memang tapi karena sudah terlanjur ya Gue pun menguatkan janjinya Alex ke Mrs. X.

“oke kalau begitu, saya tunggu kabar baik selanjutnya” ucap Mrs. X sambil bangun dari bangkunya dan meninggalkan kami berdua yang kembali melamun jorok

“bodoh sekali suaminya ini, emang seberapa cantik selingkuhannya dengan istrinya itu” batin Gue

Singkat cerita akhirnya Gue dan Alex berhasil mendapatkan foto dan video secara langsung, tapi cara mendapatkannya lumayan bodoh, malah bisa-bisa kita berdua mati dilokasi. Ide konyol memang sudah tentu dapat dari si Alex, dari jauh kita berdua sudah mengikuti satu hari penuh sampai tibanya target di lokasi penginapan yang notabene lebih ke arah villa. Entah apa yang ada dipikiran si Alex ini sampai berani-beraninya grebek saat keduanya masih indehoy di kamar, awalnya memang Gue dan Alex hanya merekam dari tempat yang tidak disengaja, mungkin karena Alex tidak kuat dingin. Dalam hati sih Gue bilang si Alex itu tidak tahan melihat kegiatan si target hahaha…. Wajar karena Alex doyan yang begituan.

BRRAAAAKKKK….

Alex pun menendang pintu kamar dengan amat kencang di sela-sela target sedang mengeluarkan jurus “macan menggaruk tanah”, akibatnya target dan selingkuhannya kaget bukan kepalang, dan Gue tetap dengan handycam ditangan dan merekam tiap-tiap gerakan target.

“apa-apaan nih!!!” hardik target disertai menutup “batangannya” dengan bantal

“lanjut aja please…” jawab Alex

“EDAN….!!!!” teriak Gue

“ANJ*NG LO!!!!!” serapah target sambil bangun dan bergerak ke arah gantungan celananya

Dan…

DOORR….DOOORRR…

“bangs*t dia bawa beceng Lex, kabur Lex” teriak Gue panik

Dalam 5 detik jantung Gue serasa mau copot, yang ada di kepala cuma kematian yang segera datang, Gue pun lari tergopoh-gopoh dan tetap menjaga barang-barang yang Gue bawa di tas selempang, Alex pun mengikuti Gue dibelakang, sambil sedikit berteriak-teriak. Kita berdua pun benar-benar ketakutan setengah mati, syukurnya Gue dan Alex memakai masker dan memarkirkan kendaraan cukup jauh dari TKP jadi agak sedikit aman. Gue pun sangat percaya cerita kesalahan rusa waktu dikejar singa, si rusa selalu menengok ke belakang saat di kejar singa yang menyebabkan si rusa diterkam si singa, padahal kecepatan lari rusa 3 kali lebih cepat dibanding singa, makanya Gue pun gak pernah menengok ke belakang waktu lari biar kecepatan Gue tidak menurun.

HOSSSHHH….HOSSHHH…HOOSSHHH…

BRRUK…BRUKKK…

BRRMMM… BRRRMMMM….

Masih dengan napas yang tersengal-sengal Gue pun mulai meraba-raba seluruh badan Gue, takut kenapa-kenapa karena suara tembakan itu.

“Lex… elo gak apa-apa kan? Lex… gimana Lex, gak apa-apa kan?” tanya Gue ke Alex yang masih menyetir mobilnya yang terlihat jelas gemetarannya tangannya dia

“gak tau bro, kita menjauh dulu cari tempat aman” jawab Alex

Gue pun mulai merebahkan sedikit kursi biar badan Gue bisa merebah, namun lama-lama Gue merasa dingin di sekitar bawah perut sampat ujung jari kaki. Gue benar-benar gak berani melihat atau mencari atau meraba-raba dinginnya badan Gue bagian bawah, takut kalau ada “sesuatu”. \

“bro… kok Gue terasa dingin ya di kaki Gue” tanya Alex

“sama Lex, Gue juga, tapi Gue gak berani” jawab Gue

“maafin Gue yang Lex kalau ada salah selama kenal lo” ucap Gue mulai ngelantur

“sama Gue juga ya bro” jawab Alex
Diubah oleh anak86come 03-01-2018 10:23
redrices
sormin180
joyanwoto
joyanwoto dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.