-----
2010

Kau ada disini berbaring bersamaku, kau mencoba bangun dari tidur dan aku juga mengikuti. Kulihat wajahmu begitu sedih dan aku coba kecup keningmu dengan penuh rasa kasih sayang, namun kau hanya terdiam..

"Sial.. hanya mimpi" kataku saat itu saat terbangun dari mimpi indah itu.
Siapakah dia?
Apakah dia ada di dunia nyata?


---------------------------
November-desember 2011

Aku masih bertahan mengejar amay, aku tunggu dia namun dia makin mesra dengan pacarnya, sial ! Sementara itu sahabatku telah jadian dengan teman sekelas amay, hati tergerak untuk mengetahui seperti apa wajahnya dan ku terpesona dengan wajahnya..

"Andai dia jadi milikku" itu ucapku dalam hati

Dan ternyata itu bukan kekasihnya temanku. Ternyata belakangan ku tahu dia namanya Maya.

Desember 2011, saat itu sedang ada lomba antar kelas. Aku hanya menjadi penonton dan sesekali mengambil foto lomba di class meeting, dan kulihat maya ikut lomba pidato dan penampilannya begitu mempesona hingga tak lepas memandangnya.. (maaf lebay hehe) Aku ambil gambar dia sedang berpidato, aku hanya lebih fokus mengambil gambar meski aku kagum dengan penampilannya.

Beberapa hari kemudian ada adik kelas yang mengatakan bahwa ada adik kelas yang menyukai hingga bilang cie cie.. pas ditanya siapa orangnya gak tau dan ujung-ujungnya dia bilang suka padaku, dan aku spechless karena tak ada sedikitpun rasa suka padanya, mau ditolak kasian

Maya.. nama itu mulai terus muncul dalam benakku

----------------------
Januari-Februari 2012

Perjuanganku untuk mengejar amay mulai luntur, fokusku mulai beralih ke maya terlebih amay mendukungku untuk jadian dengannya.

Otomatis aku mulai PDKT dengannya, mulai berbicara dengan facebook dan lebih mengenal dia lebih jauh. Ternyata dia adalah anak dari keluarga broken home, dan dia trauma dengan kisah cinta dan masa lalunya.

Aku semakin suka dan empati dengan kisah hidupnya. Amay? Kini aku sudah mulai melupakannya dan fokus ke maya. Pikiranku terbagi ke beberapa cabang, fokus ke UN, fokus ke test beasiswa, hingga fokus ke maya.

------------
Maret 2012

Ya.. aku benar-benar menyukainya.. namun aku tak ingin dulu berpacaran dengannya. Tapi tunggu dulu, aku ingin mengucapkan sesuatu padanya

" maukah kamu menjadi seseorang yang spesial dalam hidupku? "

Itulah pesan sms yang aku kirimkan sore itu dan beberapa waktu kemudian ada membalas

"Aku masih trauma dengan masa laluku, beri aku waktu untuk berpikir.."

Jawab smsnya, dan aku balas lagi smsnya

"Siap.. aku akan selalu menunggu jawaban darimu"

Selepas itu tak ada lagi sms masuk.


Seminggu berlalu tapi tak ada balasan (main tarik ulur kayaknya hehe..) hingga akhirnya aku tanyakan lagi lewat sms

"Bagaimana jawabannya? Aku selalu menunggu jawaban darimu.."

Tak lama kemudian ada sms masuk

" Sekarang aku kan memberi jawaban, jawabannya iya aku mau membuka lembaran baru bersamamu.."

Sontak saja setelah menerima pesan tersebut senang bukan main, akhirnya aku diterima olehnya meskipun aku tak menganggap ini pacaran.

Agak jarang aku berhubungan dengannya lewat sms, namun tak jarang pulsa habis dan memaksa aku berganti nomor hp ganti operator sambil nyari sms gratisan

-----------
April 2012

Sudah beberapa waktu tak ada kontak dari maya. Kemanakah dia? Terakhir berhubungan dengannya di tanggal 23 maret. Sebentar lagi aku akan lulus dan meninggalkan dia disini, aku ragu untuk meneruskan hubungan ini terlebih dengan aturan kampus yang akan aku masuki.

29 april, dia mengirim pesan padaku dan menanyakan kabar. Aku kembali bercakap-cakap dengan maya hingga aku mengatakan sesuatu padanya bahwa aku sementara waktu mengajak dia berteman dulu (sebenarnya berat mengambil keputusan itu..) dan dia pun menerimanya, aku bisa sedikit bernafas lega.

------------------
Mei-Agustus 2012

Hubunganku dengan maya baik-baik saja, terkadang ada sedikit kemesraan yang hadir. Terkadang dia bercerita dia takut untuk mengkhianatiku karena ada orang yang suka padanya dan dia takut menyukainya.

Sebenarnya aku cemburu dengan perkataannya, namun aku menerimanya dan menganggap ini tantangan dalam menjalin hubungan. Sering aku berbicara dengannya lewat sms dan melalui telepon, namun hubunganku terlalu menyedihkan karena hanya dekat di sms dan telepon namun di dunia nyata? Aku hanya bisa melihatnya dari jauh..

Keputusan mempertahankan dia tenyata keputusan yang salah dan aku menanggungnya di kemudian hari... (cerita tersebut telah di tulis di "pengkhianatan maya" di story pertama)

Sesuatu yang tak terlihat itu menghancurku secara perlahan...