raden inten II airport, natar, lampung, feb 2016

"jaga diri baik2 ya mas..."

"iya sayang, pasti..."

"hati2 disana ya mas yuki... inget terus mbak dila nunggu dirumah..."

"iya mah... aku pasti jaga diri kok disana"

"kamu mantu papah satu2 nya ki... papah gak mau kamu kenapa2 disana nanti, inget terus kalo istri mu nungguin dirumah ya... papa gak mau dila jadi janda nanti, yaaah... walopun kalian nikah nya belum resmi juga sih"

"hehehe... papah bisa aja, tenang pah ada ALLOH yg terus ngelindungi aku kok"

sekali lagi kupandangi wanita yg barusaja kunikahi ini, yaaah... memang seperti papa utarakan tadi, aku menikahi novita dengan cara siri dan hanya menurut agama saja belum melewati prosedur negara... tidak ada seorang pun yg tau kalau aku telah menikahi novita, baik itu keluarga novita sendiri, keluarga ku dari pihak yudha, bahkan seorang yg telah banyak sekali berjasa untuk kehidupan ku ini, yaitu EL... sampai cerita ini kuangkat pun tak ada seorang pun yg mengetahui nya, tapi sekarang kalian semua sudah tau kalau aku menikahi istri ku secara siri... tapi hanya ada dua orang saksi yg mengetahi pernikahan siri ku ini, orang itu adalah kakung, dan juga pakde iwan... dan semua hanya tau kalau aku baru melamar novita, dan kami berjanji untuk menyimpan rahasia ini sampai acara pernikahan resmi kami nanti

aku menikahi novita tepat dihari sebelum keberangkatan ku ini, yg berarti baru kemarin lah aku menjadikan novita sebagai istri ku dan membuat nya halal untuk ku menurut agama... bukan tanpa tujuan aku berbuat seperti itu, aku melakukan itu semua karena aku sangat mencintai novita dan ingin memiliki nya untuk selama nya

"mas... pokok nya inget tuh kata papah barusan, aku gak mau jadi janda nantinyah..." ujar istri ku dengan cemberut

"iya sayaaanggg... doain mas baik2 aja disana yah, mudah2an mas bisa pulang secepet nya nanti" jawab ku gemas

"memang nya kamu gak bisa resign dari kerjaan mu ini to mas yuki...?" tanya mamah

"iya mas... kenapa gak resign aja sih, gak kasian sama aku nyah apa kamu ini" sahut novita dengan mengayun ayunkan tangan ku

"bukan nya gak bisa mah, dek... kontrak ku masih sampe usia 50th di perusahaan ini" jawab ku menerangkan kepada mereka berdua

"lahh... papah fikir bisa keluar gitu aja ki tadinya" timpal papah

"enggak pah... aku kan beda sama mereka, aku dulu rekrut nya pake jalur kusus... status ku juga kariawan diperusahaan, jadi aku punya hak sama kewajiban pesis kariawan kebanyakan... cuman sistem nya aja yg beda" terangku pada papah

"pokok nya mas harus hati2 disana..." rengek istriku dengan mata yg mulai berkaca kaca

"iya sayang... udah ah jangan nangis, mas pasti pulang kok" balas ku dengan meraih kepalanya dan ku benamkan didada ku

akhir nya panggilan untuk ku terdengar dari pengeras suara, kuraih tas punggung ku dan ku sandangkan dipundak... sekali lagi kupandangi wajah cantik istri ku ini lekat2 untuk bekal ku disana nanti, ku cium keninga nya dan ku usap airmata yg mengalir di pipi nya

"mas berangkat ya sayang... jaga diri baik2 yah, jangan cape2 kalo kerja nanti, ok" pamit ku kepada istri

"iya mas..." jawab istri ku singkat

"pah, mah... aku berangkat dulu ya" pamit ku kepada mama dan papa dengan mencium punggung tangan mereka

"iya, jaga diri ya disana" jawab mereka serempak

dengan tersenyum memandangi wajah cantik istri ku juga kedua mertuaku ku lambaikan tangan kepada mereka dan melangkah masuk kedalam gerbang pemberangkatan...

perlahan tapi pasti aku melangkah, aku sekarang ini bukan lagi layak nya sebatang ilalang yg bergoyang jika tertiup angin, aku yg sekarang bukanlah seorang musafir yg tersesat di gurun pasir dengan tanpa arah dan tujuan, karena aku yg sekarang adalah seekor lebah yg pasti akan kembali kepada sang ratu setelah berkelana untuk mengumpulkan sari bunga... karena aku adalah 'Bee'

selama perjalanan ku didalam pesawat pun aku tanpa sadar selalu tersenyum karena mengingat beberapa hari sebelum keberangkatan ku ini, dimana hari itu...

***

"gimana pah...? bisa...?" tanya ku kepada papah saat acara lamaran ini selesai

"bisa... tapi masih tiga hari lagi kalian siri nya, gak papa...?" jawab papah dengan memandangi aku dan novita secara bergantian

"gak papa pah... itu udah cukup kok" jawab ku tersenyum puas

"siri pah...? kok siri sih...? Kenap enggak nikah resmi aja langsung sih...? kenapa malah siri2an segala...?" protes novita yg berdiri di samping ku

"mbak... waktunya yg gak cukup, banyak yg harus diurus kalau harus nikah langsung... apa lagi papah harus ngurusin tetebengek nya, kan yuki juga gak punya identitas disini... ini aja kan izin nya cuman berkunjung, banyak yg harus diurus... dalam waktu seminggu mana cukup mbak" jawab papah panjang lebar

"tapi kaaannnn..." keluh novita dengan sedikit cemberut

"dek... yg penting kita halal dulu, juga buat bukti keseriusan mas sama kamu juga... bener kata papah tadi kalau urusan pernikahan itu gak gampang" ujar ku membebantu papah memberikan penerangan

"dan pah... kayak nya juga dalam waktu empat hari ini aku udah harus berangkat kesana, soal nya satu minggu itu uda batas akhir buat kembali kerja pah... apalagi butuh waktu juga buat sampe disana nya" sambung ku kepada papah

"berarti memang pas Waktunya kalau 3hari..." balas papah

akhir nya dalam waktu tiga hari itu aku menyiap kan semua biaya yg akan ku tanggung nanti dan juga aku meminta izin untuk resign dari tempat yudha karena aku akan kembali ke tempat asala ku sana, dan aku juga menyiap kan maskimpoi ku nanti untuk kuberikan kepada istri ku novita, aku sempat bertanya kepada nya ingin maskimpoi apa nanti, tapi dia menjawab terserah yg penting ringan dan tidak memberatkan ku... dan itu malah membuat ku pusing dibuat nya

akhir nya aku pun berfikiran untuk membelikan nya sebuah mobil, karena mengingat papah dan mamah selalu meminjam kepunyaan bang ilham untuk bepergian jauh... seharian aku berkeliling show room untuk mencari mobil apa yg tepat dengan kondisi yg masih bagus serta harga yg ringan, hingga akhir nya pilihan ku jatuh ke sebuah sedan hatcback yg aku rasa cocok untuk dipakai istri ku kelak selama kepergian ku

dan hari itupun tiba, dengan keadaan seadanya karena ini hanya pernikahan siri dan tanpa sepengetahuan keluarga satupun, akhir nya berjalan dengan khitmat... papah lah yg bertindak selaku wali pun dengan tegar menikahkan putri sematawayang nya itu untuk ku

"saya nikahkan putri saya yg bernama novita ayudila dengan maskimpoi sebuah mobil sedan dibayar tunaiii..."

"saya terima nikah dan kimpoy nya novita ayudila binti danu setiawan dengan maskimpoi tersebut dibayar tunaaiii..."

\\//

ku kemasi barang bawaan ku kedalam tas punggung milik ku, tas selalu menemani kemana pun aku pergi... istri ku dengan telaten membantu untuk melipat pakaian ku, diwajah nya terpancar kebahagiaan sekaligus kesedihan karena harus aku tinggalkan dalam waktu yg belum bisa dipastikan untuk kembali pulang

kuperhatikan setiap inci dari wajah cantik istriku ini, rasanya sangat berat untuk ku pergi meninggalkan dirinya dihari pertama pernikahan kami, tapi mau bagaimana lagi... aku punya kewajiban ku sendiri disana dan harus aku jalankan dengan profesional

"dek..." panggil ku pada istri

"iya mas...? kenapa...?" tanya nya dengan tersenyum

"makasih ya sayang..." ucap ku dengan tersenyum penuh arti

"makasih buat apa mas...?" tanya nya bingung

"makasih buat semua yg udah kamu korbanin buat mas sayang" jawab ku

"mas... aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu... aku rela ngelakuin apa aja asal bisa hidup sama kamu mas" balas nya dengan memasukan baju terakhir kedalam tas ku

aku tersenyum dengan apa yg istriku katakan barusan, tidak pernah kusangka sebelum nya kalau aku akan seberuntung ini menemukan pendamping hidup... pendamping yg begitu tangguh karena rasa cinta nya, dia bahkan rela menunggu ku sebegitu lama nya hanya agar dapat hidup bersama ku selama nya... benar2 wanita yg luarbiasa

"kamu wanita yg hebat dek..." ujar ku dengan mengecup kening nya

airmata novita pun mengalir membasahi pipi nya, dipeluk nya diri ku ini dengan sangat erat yg kemudian dia membenamkan wajah nya didada ku... kubelai rambut hitam nya dengan lembut untuk sedikit menenang kan jiwa nya

"janji ya mas kalo mas bakalan pulang buat aku..." ujar nya dalam pelukan

"mas janji sayang ku..." jawab ku dengan tetap membelainya

"sayang kamu mas... aku harap, ini adalah AKHIR SEBUAH PENANTIAN ku untuk selama nya..."

"mas juga sayang kamu novita ku..."

CUUPPP

kicium lembut bibir cantik nya dan kami pun beralih ketempat tidur untuk beristirahat... di atas kasur kami sedikit bercengkerama, novita istri ku merebahkan kepala nya diatas dada ku dengan memeluk tubuh ku begitu erat nya

****

same day, soekarno hatta international airport, jakarta, indonesia feb 2016

penerbangan ku masih beberapa jam lagi, sehingga membuat ku sedikit bersantain dengan pergi kesebuah food cort yg ada didalam bandara... dengan secangkir kopi tersaji di atas meja, serta satu bungkus frinc fries tersaji di samping nya, sedangkan tangan ku asik dengan smartphon ku untuk berbalas pesan dengan istri ku dirumah melalui aplikasi berpesan

baru beberapa menit aku jauh darinya, aneh nya aku merasakan rindu yg sangat didadaku ini... mungkin perasaan ini wajar karena mengingat aku barusaja menikah dengan nya sehingga perasaan ini membuat ku enggan berjauhan dengan novita istri ku

dan saat sedang asik nya aku berbalas pesan dengan istri, salah satu rekan ku atau yg biasa ku panggil BOS menghubungi ku, karena kali ini aku memang sedang tidak dalam keadaan yg mendesak, panggilan dari nya pun langsung ku angkat

"hello... ada apa bos...?"

"Bee... dimana kau...?"

"bandara indonesia bos... sedang menuju ke sana sekarang, memang nya ada apa...?"

"kau sudah dengar beritanya kan Bee...? berita tentang regu cerberus 6 yg di bantai habis disana...?"

"aku sudah dengar lewat email yg mereka kirimkan bos... apa sebegituparah nya kah sampai2 kita harus mengirim cerberus 1 dan 2 kesana...?"

"entahlah nak... tapi dari berita yg kudengar lewat mav, kalau semua barang kiriman kita hilang... bahkan sampai mayat2 rekan kita pun ikut raib tanpa jejak nak"

DEEGGGHHHH

jantung ku seketika itu seperti berhenti berdetak mendengar penuturan mac barusan... sampai sebegitu parah nya kah kejadian yg dialamai oleh cerberus 6, bukankah di regu itu semua personel nya adalah mantan militer dan bahkan tidak ada warga sipil seperti ku sekalipun... tapi mereka bisa dihabisi seperti itu, atau jangan2...

"bos... bukan kah di cerberus 1 berisi orang2 dari kumpulan orang2 spionase...?"

"iya... tapi tidak semua, ada beberapa orang yg bekerja dibagian itu... kenapa memang nya Bee...?"

"tidak bos... tidak ada..."

"kalaubegitu... sampaijumpa disana Bee... persiap kan juga mental mu nanti"

"roger that bos..."

ini benar2 tidak bagus...
kami harus menggantikan pekerjaan cerberus 6 yg terbengkalai disana, apa karena itu perusahaan menerjunkan cerberus 1 dan 2... apakah ada permainan yg tidak diketahui perusahaan disini sehingga harus menerjunkan cerberus 1 didalam nya...? kenapa aoleah tidak memberikan informasi yg spesifik kemarin...? sial...!!!

aku terus saja memikirkan masalah yg sedang terjadi di sini, aku sekarang benar benar merasakan ketakutan sekarang ini... aku takut jika aku tidak bisa kembali kedalam pelukan istri tercintaku, aku takut suatu hari nanti istriku mengis lagi karenaku... aku benar2 ketakutan sampai2 tubuh ku bergetar dengan sendiri nya

panggilan untuk keberangkatan ku sudah terdengar di pengeras suara yg kemudian aku mengirimkan pesan kepada istri ku kalau aku akan segera berangkat... ku hirup nafas panjang untuk sedikit menenangkan diri ku yg tengah dirundung kecemasan ini, selangkah demi selangkah aku masuk kedalam gerbang pemberangkatan dan bersiap untuk segala sesuatu yg ada dihadapan ku nanti

"mas kangen sama kamu dek..."