MOS (Lagi..)

Tak terasa akhirnya menginjak kelas tiga, awal masuk sekolah ribut dengan persiapan MOS, buat name tage salah ukuran hingga terkadang dinasehati guru pembina.

Tak jarang ada kejahilan panitia kepada peserta, idenya dari guru pembina. Saat itu disuruh buat banyak soal yang ujungnya ada tulisan

"kamu hanya perlu mengerjakan satu soal saja, yang lainnya tak perlu dikerjakan"

Ngeselin bukan?

Lalu ada juga menomori nomor bangku duduk peserta, dari nomor itu ada kejutan berupa tugas atau surprise. Bagi yang beruntung akan mendapat "tugas yang ringan", namun yang tidak beruntung akan mendapat "tugas berat" seperti baca puisi karya sendiri, meniru ekspresi menangis, hingga meniru suara spongebob atau woody woodpecker

Aku yang melihat hanya tertawa-tertawa saja, setidaknya aku bisa menikmati keadaan sebelum memulai musim terakhir di tempat ini...


Kabar dari adik kelas

-----------------
September 2011


Saat itu sedang akreditasi sekolah, otomatis pelajaran sekolah tak efektif. Ditengah kosongnya waktu ku coba menulis sedikit karya cerpen di buku bekas pelajaran.

Terkadang sambil menulis waktu itu aku terpikir kata temanku beberapa hari lalu

"Nan.. katanya ada yang suka kamu adik kelas baru" katanya

"Ah masa?" Kataku tak percaya

"Iya.. itu kata saudara aku, namanya yeti, dia katanya suka sama kamu" katanya lagi

Entah kenapa aku akhirnya penasaran dan ingin tahu siapa dia hingga akhirnya aku tergerak untuk mencoba mengetahuinya.

Hingga akhirnya aku mencoba menanyakan kepada seseorang yang merupakan saudara teman sekelasku. Aku tanyakan kepadanya tapi akhirnya....


--------------
Oktober 2011


Amay, itulah panggilannya. Dia adalah saudara dari teman sekelasku, dia adalah adik kelas yang sekelas dengan yeti. Dia cantik dan cerdas, saat aku menanyakan tentang yeti yang terjadi malah aku jatuh cinta padanya.

Dengan berbagai macam cara modus aku bisa mengenal lebih dekat dengannya, berbagi cerita atau sekedar bercanda.

Seiring waktu berlalu aku semakin menyukainya, hingga aku melupakan tujuan awalku untuk mengenal yeti lebih jauh. Hingga aku mencoba mengatakan sesuatu secara halus apakah dia menyukaiku dan ternyata dia hanya menganggapku sebagai teman..

Beberapa waktu berlalu aku mengetahui bahwa dia sudah mempunyai pacar, perasaan ini terasa remuk. Namun apa hendak dikata lagi, aku hanya mencoba untuk bertahan sembari menunggu dia putus dengan pacarnya dan aku bisa mendekatinya lagi di suatu hari nanti.