bandar lampung, my betrothal day, feb 2016
TUUUUTTT TUUUUTTTT TUUUUTTT
CEKLEK
"hello..."
"hello moom, it's me... Bee"
"Bee... bagaimana kabarmu nak...?"
"i'm ok mom... dan bagaimana kabar kalian disana mom....?"
"kami baik Bee disini... mungkin hanya gabi yg sedikit liar karena membawa motor mu untuk bekerja sekarang"
"hahahaha... biar kan saja mom, lalu... bagaimana kabar daddy disana...?"
"seperti biasa, daddy mu selalu sibuk dengan mobil clasic nya... kapan kamu kembali ke US nak...? kami rindu pada mu disini"
"aku belum tau mom... masih ada urusan yg harus ku selesaikan disini"
"cepat kamu bereskan urusan mu nak, dan segeralah kembali kemari... kami benar2 rindu pada mu, apalagi saudaramu itu... dia selalu mengeluh karena kamu tak juga kunjung memberikan kabar pada kami"
"hahahaha... sorry mom, uh moom... aku ingin minta izin kepada kalian"
"izin tentang apa itu nak...?"
"aku ingin melamar gadis disini mom... apa mommy mengizin kan ku...? apa kalian semua mengizin kan ku untuk melamar gadis disini mom...?"
"hehehem... kau tau Bee, kau adalah orang yg baik nak... sudah sepantas nya kamu mendapatkan sosok penganti lilyan sekarang, mommy senang jika kamu telah bisa membuka hatimu kembali nak... gabi dan daddy mu pasti senang mendengar kabar baik ini nak... dan mommy mengizin kan mu untuk melamar gadis yg telah kau pilih putra ku..."
"thanks mom... tolong sampaikan kabar ini kepada gabi dan daddy mom..."
"pasti anak ku... pasti akan mommy sampaikan"
"thanks mom, love you"
"i love you to my son..."
kumasukan kembali smartphon ku kedalam saku dan kuraih lagi alat pel yg tadi kusandarkan di dinding, hatiku sudah merasa tenang sekarang ini karena aku sudah memberikan kabar kepada mommy di california sana... ku goyangkan kepalaku karena tanpa sadar aku tersenyum sendiri tadi, aku sendiri sebenarnya masih belum percaya jika malam ini aku akan mendatangkan keluarga ku (keluarga yudha) untuk melamar novita secara resmi
novita sendiri sudah mendapatkan izin dari yudha untuk tidak datang bekerja hari ini karena harus menyiapkan segala sesuatu nya di metro sana, sebenar nya yudha juga menyuruh ku untuk libur juga hari ini... tapi aku menolak nya, karena sungguh tidak profesional sekali jika hanya urusan seperti itu saja aku harus libur bekerja, toh itu hanya acara lamaran kan... bukan acara pernikahan atau acara yg memang sangat penting hingga aku libur bekerja
aku kemang sudah menyiapkan segala sesuatu nya sedari kemarin2, aku sudah berbelanja banyak hal untuk persiapan lamaran ini... aku sudah menyiapkan dari hal yg kecil hingga yg besar sekalipun seperti EMAS pengikat, berkat pengalaman dari teman2 ku lah aku bisa sesigap ini... tapi yg jelas, aku tidak ingin kalah dengan EL yg datang melamar istri nya secara resmi tanpa di dampingi kerabat dan soaudara nya, dia datang melamar istri nya sendirian dulu dengan EMAS pengikat nya yg masih menghutang... aku benar2 tidak ingin kalah dari nya
"ki... lu disuruh keruangan pak yudha tuh" ujar peni salah satu staff yudha
"iya mbak peni... saya kesana sekarang" jawab ku dengan merapikan alat pel ku
"eh ki... lu beneran mau lamaran sama novita entar malem..?? " tanya peni penasaran
"hehehe... iya mbak" jawab ku dengan tersenyum ramah pada nya
"selamat ya ki... gua beneran gak nyangka loh" balas ibu satu anak ini
"makasih mbak buat ucapan nya... kalo gitu, saya tinggal dulu ya mbak" izin ku pada nya dengan tersenyum ramah
ku percepat langkah ku untuk segera masuk keruangan yudha dan memenuhi panggilan nya, mungkin dia sedang membutuhkan sesuatu sekarang hingga dia memanggil diri ku ini... sungguh tidak profesional jika aku terlambat memenuhi panggilan dari atasan, walau dia saudara ku sendiri
TOK TOK TOK
"permisi pak..." panggil ku dari luar dengan mengetuk pintu ruangan nya untuk mendapat kan izin
"masuukk..." balas yudha dari dalam ruangan
ku buka pintu ruangan yudha dan sedikit menunduk pada nya
"bapak manggil saya...?" tanya ku
"lu apaan sih ki, duduk duduk... gua mau ngomongin sesuatu sama lu" jawab nya
"iya pak..." balas ku dengan duduk di kursi yg menghadap pada nya
"kebiasaan dah lu ini kuthil... dah gak usah panggil pak segala, gua ini kan sodara lu ndiri kuthil" sahut nya
"bukan nya gitu yud, ini kan masih di lingkungan kerja... walopun kita sodaraan, tapi yg nama nya dilingkungan kerja gak ada yg nama nya sodara yud... yg ada tuh ya atasan sama bawahan..." balas ku dengan kali ini aku bersikap wajar
"dah dah... lu mah emang gitu orang nya, susah diomongin... gini ki, gua cuman mau nanyain persiapan lu buat entar malem... udah lu siapin semua nya...?" tanya yudha
"udah kok yud... udah dari kemaren2 malah..." jawab ku santai
"wooohhhh... songong ye, dasar kuthil hode..." sahut nya sembari melemparku dengan tutup pena
"hahaha... lah gua beneran udah nyiapin semuanya kok" kilah ku dengan tertawa
"iya iyaa gua percayaaa... terus lu mau balik bareng gua apa gimana...? kan motor nya dibawa bini lu tuh..." tanya yudha
"kayak nya saya pulang bareng pak bos aja deh ya... males mau ngangkot soal nya, hahahaha..." canda ku pada nya
"bisaan lu dasar kuthil hode laknaaatt, hahaha..."
aku pun kembali melanjut kan aktifitas pekerjaan ku, sebenar nya aku sudah tidak sabar ingin cepat2 berangkat kerumah novita dan ingin segera melaksanan acara lamaran ku, tapi waktu keberangkatan kami masih 3 jam lagi... dan aku dipaksa untuk sedikit bersabar lagi
detik demi detik kulalui dengan perasaan yg tidak karuan, semakin mendekati waktu pulang kantor jantung ku pun semakin berdegub dengan kencang nya, ada perasaan aneh yg bersemayam di dadaku ini... sebuah perasaan yg sulit untuk ku utarakan, seperti perasaan ku ketika aku ingin melamar lilyan dulu saat di sudan... dan itu berlangsung terus menerus hingga membuat ku gusar
dan akhirnya jam pulang kantor pun tiba, ku rapikan lagi alat kerjaku dan ku kembalikan ketempat nya semula... tidak lupa juga aku membereskan gelas2 sisa para staff untuk ku cuci dan kutaruh di rak penyimpanan, setelah semua selesai ku hampiri yudha yg masih berada didalam ruangan nya dan mengajak nya untuk segera pulang, karena tadi kami sudah berjanji untuk pulang bersama... tapi sebelum nya, kami akan menjemput fitri di tempat kerja nya terlebih dahulu
"yok... udah ready nih..." ajak ku pada yudha
"ok bentar ki... gua mau beresin berkas bentar" jawab nya
tidak butuh waktu yg lama untuk ku menunggu yudha hingga dia benar2 siap untuk pulang
"lu yg bawa mobil nya ya ki... gua cape banget soal nya" pinta yudha padaku
"roger that bos..." jawab ku dengan meraih konci mobil nya
ku pacu sedan keluaran toyota ini dengan perlahan menyusuri kota bandar lampung, jalanan di jam pulang kantor seperti ini memang selali ramai oleh para pengendara yg baru saja pulang setelah menjalan kan aktifitas mereka masing2... di samping ku yudha sedang duduk bersandar dengan smartphon yg tertempel di telinga nya, wajah nya nampak letih karena seharian ini dia disibukan dengan pekerjaan nya... memang benar kata orang jika semakin tinggi jabatan kita maka semakin besar juga tanggung jawab yg harus kita pikul, dan itu semua sudah terbukti dengan begitu letih nya wajah yudha
"itu ki fitri nya..." ujar yudha dengan menunjuk kearah istri nya
"ok bos..." jawab ku dengan menepikan mobil tepat di depan nya
aku pun turun dari dalam mobil dan ku bukakan pintu untuk fitri masuk kedalam nya, aku meniru adegan di filem2 persis seperti saat seorang driver membuka kan pintu untuk majikan nya
"selamat sore ibu, saya yuki driver baru anda..." canda ku sembari membukakan pintu untuk nya
"hahaha... mas yuki ini ada2 aja deh... kalo gitu, yuk jalan pak supir..." balas fitri dengan tertawa geli melihat kelakuan ku
"ada2 aja kuthil satu ini emang mi dari tadi... dia stres kayak nya mau ngadepin acara lamaran nya" sahut yudha kepada istri nya
"iya tah bi...?" tanya fitri meyakin kan
"iya miii... absurd banget kelakuan nya hari ini..." jawab yudha
aku hanya bisa tertawa mendengar pembicaraan mereka berdua dan tetap berkonsentrasi dengan laju mobil yg kubawa ini
"dibikin santai aja mas yuki... biarin ngalir gitu aja..." ujar fitri padaku
"aku santai kali fit... yudha nya aja tuh yg terlalu mendramatisir" jawab ku dengan tersenyum kearah nya
"bisaan lu emang kuthil..." sahut yudha yg tidak terima dengan ucapa ku barusan
waktu perjalan pulang tidak terasa lama untuk kami bertiga meskipun kemacetan melanda jalanan kota ini karena kami mengisi waktu dengan bercanda didalam kabin mobil, berkali kali novita menelfon ku dan menanyakan pada ku apakah aku sudah pulang atau belum dari kantor, dan aku menjawab nya jujur kalau kami sedang berada di dalam perjalanan pulang
dan tepat pukul 5.30 sore keluarga ku (keluarga yudha) bersiap untuk berangkat kerumah novita, semua persiapan pun sudah kumasukan kedalam mobil yg akan membawa kami nanti... disini kami membawa dua mobil untuk beranjak ke kota metro, satu mobil milik yudha, dan satu lagi milik ayah dengan yudi lah yg bertindak sebagai driver nya... sedangkan mbak very, beliau tidak bisa ikut bergabung kedalam acara karena harus ikut suami nya yg harus berpindah dinas ke surabaya sana
jujur aku merasakan gugup sekali saat ini, dan aku berbohong jika aku tidak merasakan nya... kalian yg sudah pernah menikah mungkin merasakan hal yg sama seperti yg sedang ku alami seperti sekarang ini bukan...? jika kalian merasakan perasaan gugup seperti ku, berarti aku tidak berbohong kepada kalian
\\//
07.++ PM, metro city, lampung, indonesia, feb 2016
dengan perlahan aku masuk kedalam komplek rumah novita yg kemudian aku berhenti dan memarkirkan mobil tepat di depan rumah nya, jantung ku bertambah cepat berdetak begitu melihat ramai nya sanak saudara dari pihak novita yg sudah menunggu kami di depan rumah
dengan berjalan secara beriringan kami masuk kedalam pelataran rumah yg kelak akan ku tinggali ini, masing2 dari kami pun memegang bingkisan yg akan kami berikan kepada pihak novita, jantung ku bertambah hebat berdetak seiring langkah kaki ku yg semakin mendekat kearah pintu... kami disambut oleh papah dan anggota keluarga lain nya dengan begitu hangat dan mempersilahkan kami untuk masuk kedalam rumah
jantungku semakin berdetak hebat, aku benar2 merasakan gugup yg sudah mencapai stadium akut saat ini hingga membut telapak tangan ku berkeringat dengan sendirinya... dihadapan ku sekarang sudah hadir paman dan juga pakde dari novita dan juga papah tentunya yg ikut duduk ditengah tengah kami saat ini, aku benar2 kikuk sekarang... padahal aku fikir mental ku sudah mantap tadi sehingga aku sedikit bersantai sewaktu masih di dalam perjalanan menuju kemari
obrolan2 ringan sebelum acara dimulai pun tersaji untuk menanti masuk nya pembicaraan inti perihal niatan tentang kedatangan kami kemari, tapi aku sedari tadi tidak melihat wanita ku sama sekali... ku edarkan pandangan ku untuk mencari sosok wanita cantik yg telah sukses meluluh lantakan hati ku ini namun tetap saja tidak dapat ku temukan, dimana dirimu wahai kekasih hatiku...? lihatlah kakandamu datang untuk meminang dirimu wahai calon istri ku
tak lama setelah aku sibuk mencari sosok bidadari yg kelak akan menemaniku hingga akhir hayat, akhirnya akupun mendapatinya keluar dari dalam dengan didampingi mamah dan saudari sepupunya... wanitaku begitu cantik dan anggun dengan mengenakan hijab nya, mataku sampai lupa untuk berkedip karena pesona kecantikan diri nya... sungguh luar biasa ciptaan mu ini ya ALLOH...
"MASYA'ALLOH..." ucap ku tanpa sadar karena terpesona dengan kecantikan novita
"kedip woy..." bisik yudha yg duduk disamping ku dan membuat semua orang yg ada di dalam ruangan ini tertawa dengan kelakuan ku ini
bahkan novita pun ikut tertawa karena kelakuan ku, sungguh cantik dirinya nika tertawa manis seperti saat ini
"baik lah, sebelum nya saya ucapkan assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh... terimakasih banyak untuk sambutan yg luar biasa ini dari bapak danu selaku tuan rumah yg sudah repot2 menyiapkan semua ini untuk kami sekeluarga, pertama tama kedatangan kami sekeluarga ini tidak lain dan tidak bukan untuk menyambung tali silaturahmi antara umat muslim tentunya, dan yg selanjut nya adalah saya selaku wali dari anak saya yg bernama ryuki ini untuk meminang, putri dari bapak danu untuk dijadikan istri nya nanti... saya selaku wali pun berniat untuk menikahkan anak saya ryuki dengan novita ayudila putri dari bapak danu, dan saya berharap bapak danu selaku wali sekaligus orang tua dari nak novita ayudila untuk kiranya menerima maksud baik dari putra saya ryuki yg ingin menjalankan salah satu anjuran dari baginda rossul kita muhammad salawlahu'alaihi wasallam, yg mana memang anak saya ryuki ini ingin menjauhkan diri dari fitnah dan zinah tentunya... oleh sebab itu, saya memohon dengan sangat untuk bapak danu agar bisa menerima maksud baik kami ini..." ujar ayah yg menuturkan maksud tujan kami kepada semua yg hadir disini
permintaan ayah pun di sambut baik oleh pakde slamet selaku kakak kandung papah, aku sendiri dengan khitmat mengikuti jalan nya resepsi lamaran ini dengan sesekali melirik ke arah wanita ku... yudha yg duduk disamping ku pun berkali2 menyenggol ku agar aku fokus dengan acara ini, tapi mau bagaimana lagi... mataku seolah selalu ditarik kearah novita agar aku tetap memandangi nya, bukan hanya aku sebenar nya yg bertingkah seperti ini... novita yg duduk di seberang ku pun sama halnya dengan diriku yg ikut mencuri pandang kearah ku
kami berdua sama2 tersipu saat mata kami saling bertemu satu samalain, hanya tinggal selangkah lagi untuk kami bisa bersatu selama nya... hanya tinggal selangkah lagi untuk ku bisa memiliki novita wanita tangguh yg berhasil menarik ku dari lubang keterpurukan untuk selama nya, dan hanya tinggal selangkah lagi novita akan halal untuk diriku ini, hanya tinggal selangkah lagi
"dan dengan ini maksud baik keluarga dari nak ryuki yg datang untuk meminang putri kami pun kami terima dengan tangan terbuka..." ujar pakde menyudahi sambutan nya
"alhamdulillah..." ujar kami semua memanjatkan syukur
"barokalloh..." sambut yg lain nya
\\//
"terimakasih ya ALLOH engkau telah memberikan ku seorang wanita yg luarbiasa untuk menjadi pendampingku kelak"
