feb 2016, yudha's wedyng ceremony, bandar lampung

didepan ku berdiri seorang sahabat sekaligus saudara, dia begitu gagah dengan stelan jas yg ia kenakan dan begitupun wanita yg berdiri di samping nya, dia begitu anggun dengan gaun putih serta hijab yg ia kenakan... banyak tamu undangan yg mengantri untuk sekedar bersalaman dan memberikan ucapan selamat kepada nya, dengan wajah yg berseri serta senyuman yg selali tersungging di bibir, yudha dan fitri terlihat begitu sangat bahagia sekali hari ini. bagaimana tidak, ini adalah hari yg sudah mereka nanti2 kan sejak lama dan akhir nya terwujud juga pada hari ini

pagi hari tadi janji suci pernikahan telah di ikrarkan oleh yudha, tangis bahagia pecah di tengah2 upacara suci ini... semua keluarga dari kedua belah pihak nampak hanyut didalam upacara ini, aku masih belum bisa menyangka kalau teman sekaligus saudara ku ini sudah resmi menjadi seorang suami dan pemimpin keluarga nyasendiri, dia sudah tidak lagi melajang seperti hari kemarin karena ikatan janji suci nya

disudut tenda, aku dan novita duduk berdua dengan saling bergenggaman tangan... kami hanyut dengan suasana ini, sampai2 novita tersenyum dengan tetap memandang ke arah sepasang pengantin baru disana

aku sendiri pernah merasakan upacara pernikahan, pernikahan sederhana dengan tangis haru mengiringi janji yg ku ucapkan... bahkan sampai detik ini aku masih mengingat setiap kata yg ku ucap didepan pendeta dulu, aku bahkan masih sangat jelas mengingat bagaimana wajah bahagia lilyan saat berhadapan dengan ku untuk saling mengucap janji suci... dan sampai kapan pun aku tak akan pernah melupakan saat2 itu

"mas... diaorang keliatan serasi banget yah..." ujar novita dengan andangan masih mengarah pada yudha dan fitri

"iya dek... mungkin karena memang diaorang udah berjodoh" jawab ku dengan mengalihkan pandangan ku kearah novita

"aku jadi pengen cepet2 nikah juga mas..." sahut nya yg kali ini memandang ku penuh arti

"tunggu sebentar lagi ya sayang... sebentar lagi kita juga berdiri di sana kayak diaorang" balas ku

"aku gak sabar mas buat hari itu..."

"sabar ya sayang... tinggal selangkah lagi buat kita" jawab ku dengan meraih kepala nya dan kusandarkan di pundak ku

sore haripun tiba, dan acara resepsi pernikahan pun telah usai dilaksanakan... aku beserta keluarga bunda pun kembali kerumah meninggal kan yudha yg masih disana sendirian, selama perjalanan pulang tak ada satu orang pun yg terlihat lelah karena seharian ini sudah melaksanakan pesta, atau lebih tepat nya beberapa hari ini karena dihitung lagi kami semua mempersiapkan acara ini lebih dari seminggu sebelun hari pelaksanaan... tapi aneh nya kami tidak merasa letih samasekali, tidak semua juga sih sebenar nya karena didalam mobil ini ada satu orang yg sedang tertidur karena mungkin dia sedang kelelahan, dan orang itu adalah novita kekasih ku

"ki... habis ini kamu mau langsung ke kosan...?" tanya bunda di sela2 perjalanan

"iya bun... yuki mau cuci baju dulu dikosan" jawab ku dengan mata tetap tetap fokus kejalan

"gak istirahat dulu di rumah...?" kali ini ayah yg bertanya

"enggak yah... kasian novita nya kalo harus mampir dulu, udah cape banget kayak nya dia yah" jawab ku dengan kali ini memandangi wajah novita

"ya wajar sih kalo dia kecapean... dia harus ngehandle semua kerjaan di kantor selagi yudha sibuk nyiapin upacara pernikahan... terus ditambahlagi dia juga ikut ngebantu dirumah, pasti cape banget novita nya" sahut bunda

"jangan sia2in wanita kaya dia ya nak... jarang ada wanita hebat kaya dia" kali ini ayah yg menyahuti

"iya yah... yuki gak akan nyia2in novita" jawab ku singkat

sebenar nya tanpa ayah meminta pun pasti tak akan aku sia2kan novita, karena memang aku sangat lah menyayangi nya sekarang ini... wanita hebat yg sudah berhasil mengangkat ku dari keterpurukan

"oh iya ki... kapan kamu pulang ke metro nya...?" tanya ayah pada ku

"sabtu depan yah... meman kenapa gitu yah...?" jawab ku dengan berbalik tanya

"enggak, ayah cuman mau minta tolong sampein sama orangtua novita kalo akhir bulan ini kita sekeluarga mau dateng buat ngelamarin novita ke kamu..." jawab ayah

"iya... tapi cukup keluarga kita aja yg dateng gak papa ya nak..." sahut bunda

aku tersenyum mendengar ucapan ayah barusan, dan menurut ku lebih dari cukup dengan hanya keluarga ini yg datang untuk berkunjung, karena memang aku hanyalah anak angkat mereka dan bukan anak kandung... tapi aku bersyukur karena mereka sudah sudi memberkan kasih sayang kepada ku dan rela menjadi wali untuk ku nanti

"ini lebih dari cukup kok yah, bun... yuki udah makasih banget ayah sama bunda mau jadi wali buat yuki nanti" balas ku dengan tersenyum bahagia

ku lirik back mirror ku untuk menghadap pada beliau berdua dan aku juga mendapati ayah serta bunda juga tersenyum kearah ku, ini benar2 sebuah anugrah untuk diriku karena telah dipertemukan dengan kedua orangtua angkat yg baik kepada ku, dan aku juga bersyukur karena ALLOH telah menggantikan seorang wanita hebat dengan seorang wanita yg sungguh luarbiasa... aku benar2 sangat bersyukur

\\//

one week after yudha's wedyng, metro city, lampung, indonesia, feb 2016

aku sedang duduk berkumpul dengan novita dan kedua orangtua nya, aku menyampaikan pesan dari ayah kepada papa novita yg akan datang untuk bersilaturahmi dan sekaligus membahas acara lamaran yg akan di laksanakan akhir bulan ini... pembicaraan yg ringan sebenar nya karena memang aku hanya menyampaikan pesan saja kepada beliau

"jadi begitu pah..." ujar ku setelah selesai menyampaikan amanat ayah kepada papa

"jadi akhir bulan ini ya... berarti sebentar lagi dong ya, 2 minggu lagi kan artinya...?" Tanya papa memastikan lagi

"iya pah... dua minggu lagi ayah sekeluarga dateng kesini" jawab ku menerangkan

"berarti kita juga harus ngasih tau keluarga yg lain mah soal berita ini..." tukas papah

"nanti mama kabarin keluarga yg lain pah..." jawab mama

"terus, soal acaranya mau malem apa sore aja ki...?" tanya papa pada ku

"kayak nya sore deh pah... soal nya kan keluarga disana harus pulang lagi ke karang" jawab ku

"nah kalo kayagitu kan bisa lebih enak waktunya... ok, kita siapin dari sekarang kalo gitu" balas papa

amanat sudah kusampaikan, waktu pun sudah ditetap kan dan sekarang aku dan novita hanya tinggal menunggu saat2 itu tiba untuk kami... nampak wajah puas dari kedua orangtua novita, bahkan novita sendiri pun terlihat begitu bahagia sekarang, begitupun diriku... aku pun begitu bahagia karena sebentar lagi kami akan resmi bertunangan dan tinggal selangkah lagi untuk kami melangkah ke pelaminan

bahagia sudah pasti kurasakan saat ini, bagaimana tidak... aku akhirnya bisa menikahi novita, wanita cantik nan teguh yg berhasil meluluh lantakan hatiku ini hingga berkeping keping dengan sifat manja dan ketulusan cinta nya padaku, bahkan dia sama sekali tidak pernah menyinggung status duda yg kini telah kusandang

perbincangan pun berlanjut hingga malam hari, kali ini aku sengaja untuk menginap dirumah novita karena novita selalu merengek agar aku tidur dan menginap dirumah nya... untung para warga disekitar sini sudah tau semua kalau aku ini adalah calon suami dari novita, jika tidak. pasti akan panjang urusan nya nanti

obrolan kami pun selesai dan menyisakan aku serta novita diruang tv, sedangkan papa keluar untuk berkumpul dengan para warga, dan mamah... mamah memilih untuk masuk kedalam kamar Karena tidak ingin mengganggu kami berdua

dengan sembari menikmati acara box office yg disajikan oleh salah satu stasiun tv swasta, novita merebahkan diri nya di kasur lantai yg kami jadikan alas untuk rebahan dengan paha ku yg dijadikan bantalan untuk kepala nya... dia selalu seperti ini jika sedang berdua dengan ku dan aku selalu membelai rambut hitam nya saat dia berbaring seperti sekarang ini

"mas... besok kerumah yusif yuk" ajak novita secara tiba2

"lah... kayak nya belum lama loh kita kesana dek, mau ngapain lagi kesana... kasian yusif nya loh belum sembuh bener" tanya ku pada nya

"kangeeennn maaassss... pengen ciumin si unyuuuu" rengek nya dengan menggoyang goyangkan tangan ku

"hahahaha... dasar kamu ini dek, emang nya kamu gak cape apa...? kan semingguan kemarin kamu banyak lembur dikantor" tanya ku lagi dengan tetap membelainya

"enggak... aku gak capek kok mas, ayooo maassss kita kesanaaa" jawab nya dengan kembali merengek

"kemaren2 sapa ya yg minta dipijitin punggung nya gegara kecapean...?" ledek ku dengan tersenyum geli

"aku... tapi kan aku nyah sekarang uda gak cape maaaassss, pokok nya aku pengen ketemu si unyuuuuu" rengek nya lagi

"hahahaha... iya, iyaaa besok kita kesana ya... tapi beli anti septic dulu, kasian yusif nya kalo tangan kita kotor" balas ku

"yaaayyyy... makasih mamas nya akuuu" ujar nya dengan melompat dari tempat nya berbaring dan memeluk ku

aku tersenyum geli melihat tingkah novita ini, dia benar2 sangat manja pada diri ku ini... tapi entah kenapa aku malah menyukai sifat nya ini dan malah serasa ada yg kurang jika novita tidak bermanja manja padaku

keesokan harinya tepat pukul 9 pagi kami pun beranjak dari rumah untuk menuju ke kediaman EL, tidak lupa juga kami membelikan oleh2 untuk yusif nanti... kalian tau, entah kenapa kekasih ku ini sangat antusias sekali untuk pergi kerumah EL, bahkan sangking antusias nya. dia yg biasa nya mandi dan berdandan lama sekali ini dia sudah siap sebelum aku selesai sarapan

dan begitu kami sampai dirumah EL...

"yusiiiifffff... uluh uluh uluuuuhhhh, unyu nya ponakan tante ini..." novita dengn gemas nya mengusali yusif yg sedang bermain dengan bunda nya

"deeekkk... udah dibersihin belom itu tangan nya...?" tanya ku pada nya

"ehehe iya lupa..." jawab nya dengan berlari untuk mengambil cairan anti septic

"dasar deh ya... oh ya, ayah nya husif kemana mbak...?" tanya ku pada istri EL

"kerja mas ayah nya yusif..." jawab nya dengan merapikan posisi tidur si EL junior

"dari semalem mbak kerja nya...? kok jam segini belum pulang...?" tanya ku penasaran

"baru berangkat kok mas.. pulang nya juga baru besok pagi" jawab nya dengan tetap fokus pada putra sematawayang nya

"ya ALLOH, kok bisa seharian gitu kerja nya...?" tanya ku lagi karena aku memang sangat penasaran

"ya begitulah mas... resiko punya suami satpam, ya gak sayang... ayah nya dedek kan hebat yaaa" jawab nya dengan sedikit bermain dengan yusif

"udaaahhhh... cini cini ciniii ucip nya cama tante cini.... ulululuhhh ponakan sayang nya tante iniiii, udah di kasih susu mbak ucip nya...?" novita menyahuti kami dengan sedikit bertanya pada sang bunda

"udah kok mbak... barusan aja dedek minum cucu yaaa" jawab nya dengan ikut bermain dengan sang putra

"mbak kalo aku liat ini yusif sama sekali gak ada mirip2 nya sama EL sih... kok jadi kaya anak cina (maaf bukan nya rasis) gini...?" tanya novita dengan sekarang memangku yusif

"hahaha... mungkin gen kakek buyut nya nyangkut di dia kali mbak" jawab sang bunda dengan tersenyum (FYI istri EL memang ada keturunan darah jepang seperti ku, jika kalian masih mengingat di cerita yg pertama disana EL menceritakan tentang seluk beluk keturunan istrinya ini)

"iya loh beneran deh... mael nya item ini dedek ucip nya putih banget unyu unyu unyuuuu" balas novita dengan memain kan bibir nya untuk menghibur yusif

aku dan istri EL tertawa melihat kekakuan kekasih hatiku ini, dia begitu sangat menyukai sikecil yusif sampai2 dia bertingkah absurd seperti itu...

novita menggendong dan mengajak yusif untuk bermain dan bercanda dengan nya, wajah nya terlihat begitu gembira dimataku... memang benar kalau dia selalu terlihat ceria, tapi keceriaan nya saat bersama yusif sungguh jauh berbeda dengan biasa nya

novita pun meminta izin kepada bunda nya untuk di gendong dan diajak keluar untuk melihat ayam, dan bunda nya oun mengizinkan asal novita sedikit berhati hati nanti nya, dan dibalas dengan anggukan mantap oleh novita yg kemudian dia sedikit berlari ke arah luar... aku hanya bisa memandangi nya dari dalam rumah

"mas... mbak nya udah pengen punya anak juga kayak nya" ujar istri EL dengan tetap memandang ke arah novita yg sedang menggendong putra nya

"iya... EHHH...?!" aku sangat terkaget dengan penuturan istri EL barusan

bagaimana bisa dia berasumsi seperti itu sekarang, padahal kami belum menikah tapi kenapa dia bisa berbicara seperti itu secara blak blakan

"darimana mbak nua tau kalo novita pengen punya anak...?" tanya ku memastikan

"hehem... keliatan jelas banget kok mas, aku ini perempuan, sama juga kayak mbak novita, aku bisa tau karena kita sama2 perempuan dan sifat keibuan nya mbak novi udah keluar jelas banget soal nya" jawab nya dengan tersenyum namun tetap memandang kearah novita dan putra nya

apakah memang seperti itu...? apa semua wanita bisa saling mengerti perasaan masing2, bahkan dulu lilyan juga pernah bilang padaku kalau novita menyimpan rasa pada ku dan saat aku bertanya padanya... dia pun juga menjawab kalau dia bisa merasakan karena mereka sama2 perempuan

aku pun sebenar nya iri dengan EL, aku juga mendambakan seorang anak yg kelak akan dilahirkan dari rahim istri ku, apalagi aku sangat mengingin kan kalau novita lah ibu dari anak ku nanti

aku berdoa untuk itu semua, karena aku sangat memcintai novita