PART.1.1 KEMATIAN SI NUR

Tak lama kemudian, breeessss!!! Dan hujan pun datang membasahi bumi, layaknya video klip November Rain milik Gun and Roses, para warga yang berdatangan mengantarkan jenazah nur mulai berhamburan untuk berlindung dari air hujan, banyak pula yang berlarian pulang.

Malam pun tiba, seperti biasa sehabis isya suasana dikampung begitu sepi, tak ada penduduk yang beraktifitas malam itu, malam itu ane tidak bisa tidur gan, karena encok ane yang kumat. Ane memutuskan duduk diteras depan rumah sambil memandang kebon, disamping kanan rumah ane hanya ada dua rumah, dan disamping kiri ane hanya kebon kosong, sawah, serta kuburan tempat nur di makamkan.



Ane merebahkan dikursi bambu didepan teras rumah sambil memandangi langit-langit rumah sambil menunggu STMJ buatan istri ane yang masih panas. Malam yang begitu hening, suara jangkrik dan kodok sawah yang saling bersahutan memberikan paduan suara malam itu. ketika badan ane terasa pegal rebahan, ane berusaha untuk duduk lagi sambil menyeruput STMJ buatan istri kedua ane dengan menyalakan rokok lights koboi ane.



Akhirnya ane mencoba berdiri, dan berjalan masuk kedalam rumah, untuk mengecek kedua istri ane didalam kamar, kedua istri ane sudah tertidur lelap, istri pertama ane ida terdengar mendengkur halus, dan istri kedua ane laila terlihat tidur terlentang dengan memakai daster.

Ane berjalan kaki menuju ke warung kopinya jaenab disebelah ujung desa untuk hutang rokok. Didesa ane lampu penerangan belum memadai, jalan dikampung juga masih kebanyakan yang belum diaspal, dari kejauhan ane melihat lampu warungnya jaenab, sayup-sayup ane mendengar suara dari pemuda yang terdengar serius membicarakan sesuatu.



Akhirnya ane berjalan kaki menuju kerumah, jarak rumah ane dengan warungnya jaenab sekitar 654 meter gan, karena warungnya jaenab itu disamping kiri dari rumah ane, yang disampingnya hanya kebon kosong, sawah dan kuburan, maka ane sedikit merinding gan, apalagi ketika ane teringat tengkorak yang didalamnya diisi mayatnya si nur, entah kenapa malam itu ane reflek menengok ke arah kuburan, dan pandangan ane tertuju pada kuburannya si nur.

Malam itu terlihat dikuburan si nur, ada sosok seorang wanita yang terlihat duduk diatas kuburan si nur gan, ane mencoba mengamati dari kejauhan, siapa sosok wanita tersebut, sosok tersebut menghadap terbalik membelakangi ane. semakin ane mengamati sosok wanita tersebut, ane mendengar suara tangisan lirih gan.



Pandangan ane langsung tertuju kepada warungnya jaenab, karena jaenablah salah satu wanita yang terlihat terakhir kali, apa mungkin itu suaranya jaenab. Ternyata warungnya jaenab sudah tutup gan, karena mungkin saja dia takut membuka warungnya sampai dini hari, sesudah jabrik dan paimin pulang.