Penjualan iPhone X Diprediksi Melonjak Tahun Depan
Andina LibriantyAndina Librianty
23 Des 2017, 09:00 WIB



Dilansir Softpedia, Jumat (22/12/2017), Apple saat ini dalam proses menyelaraskan produksi iPhone X agar bisa memenuhi pesanan konsumen di seluruh dunia. Namun, sejumlah analis memperkirakan penjualan iPhone X justru akan mengalami penurunan pada 2018, sebagian penyebabnya karena harga jual yang tinggi.

Murata Manufacturing justru memiliki pendapat berbeda. Murata Manufacturing merupakan perusahaan yang membuat sirkuit foldable untuk iPhone terbaru yang dirilis pada tahun ini.

Perusahaan tersebut baru saja meningkatkan jumlah produksi circuit boards MetroCirc untuk iPhone 8 dan iPhone X ke kapasitas maksimal. Oleh karena itu, Presiden Murata Manufacturing, Tsuneo Murata, mengatakan perusahaannya tidak memiliki pilihan selain menolak konsumen yang lain.

Murata meyakini pesanan iPhone X akan meningkat pada tahun depan. Hal ini menjadi alasan utama sebagian besar kerjasama perusahaannya terjalin dengan Apple, sehingga harus menolak sejumlah konsumen lain.

"Jumlah yang kami lihat sekarang menunjukkan pesanan akan meningkat pada tahun depan. Kami tidak punya ruang untuk mengakomodasi (produksi untuk para konsumen lain). Untuk saat ini, semuanya untuk satu konsumen," tulis Murata Manufacturing dalam pernyataan resminya.


iPhone X di Indonesia

Di Indonesia, iPhone X bersama dengan iPhone 8 dan 8 Plus sudah mulai dijual per hari ini, Jumat (22/12/2017). Erajaya selaku distributor perangkat Apple di Indonesia telah mengumumkan harga jual ketiganya.

Berikut harga jual tiga iPhone terbaru dengan berbagai pilihan memori internal:

iPhone X (64GB): Rp 17.999.000

iPhone X (256GB): Rp 20.799.000

iPhone 8 Black (64GB): Rp 12.599.000

iPhone 8 Black (256GB): Rp 15.399.000

iPhone 8 Plus (64GB): Rp 14.499.000

iPhone 8 Plus (256GB): Rp 17.199.000

Selain dijual secara resmi di gerai milik Erajaya, operator seluler Smartfren turut menjadi mitra Apple untuk menjual ketiga smartphone tersebut.

(Din/Cas)

---
Source: liputan6.com

Kamera Face ID Sukses Bikin iPhone X Diminati Konsumen
WAHYUNANDA KUSUMA PERTIWI
Kompas.com - 23/12/2017, 15:56 WIB



KOMPAS.com - Dengan banderol harga minimal Rp 18 juta, Apple memang harus memasang pemikat terbaik diperangkat iPhone X untuk menembus target penjualan. Apalagi dengan dihapusnya tombol home yang menjadi ciri khas iPhone, sempat membuat keraguan akan kesuksesan iPhone X.

Tapi ternyata, peminat iPhone X justru menguat sejak awal perilisan dan belum goyah hingga akhir tahun 2017. Dari sebuah laporan penelitian yang dilakukan oleh Consumer Strategy Analytics (CSA), diketahui bahwa ternyata kamera menjadi faktor utama konsumen membeli iPhone X.

Lebih spesifik, CSA menyebut kamera depan yang menjadi landasan Face ID dan Animoji, menjadi fitur yang paling diminati konsumen, seperti yang dirangkum KompasTekno dari BGR pada Sabtu (23/12/2017).

Baca juga : iPhone X Masuk Daftar 25 Inovasi Terbaik Tahun Ini

"Kamera adalah faktor utama di balik respon positif konsumen (terhadap iPhone X). Khususnya, kamera depan yang menempatkan fitur keamanan Apple yakni Face ID, adalah kunci yang menjadi pembeda di pasaran," begitu tulis CSA dalam laporan berjudul Early Buyer Sentiment: iPhone X Consumer Sentiment High for Camera, Display, and Face ID.

Laporan tersebut seolah menjadi angin segar bagi Apple. Di awal perkenalan Face ID, banyak muncul kekhawatiran terkait penggunaannya. Namun ternyata, Face ID iPhone X bisa bekerja sesuai yang diiklankan.

Baca juga : Apple Jelaskan Cara Kerja Face ID iPhone X

iPhone X diperkirakan akan membantu Apple menembus rekor pejualan iPhone di tahun 2018.
Hal ini diprediksi oleh perusahaan jasa keuangan global, Morgan Stanley yang mengatakan bahwa penjualan iPhone tahun depan bisa menembus angka 262 juta unit. Rekor penjualan iPhone saat ini tercatat sebesar 231,2 juta unit yang diraih tahun 2015.

Penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor: Oik Yusuf
Sumber: BGR

---
Source: kompas.com

iPhone X Bikin Adopsi iPhone di Tiongkok Jadi Lebih Cepat
By Aji Saputra - December 23, 2017



Meskipun baru hari ini resmi dirilis ke Indonesia, namun iPhone X sudah dirilis di beberapa negara sebelumnya. Salah satunya adalah Tiongkok atau China. Sudah cukup banyak pengguna yang sudah mencoba iPhone terbaru dari Apple ini.

Meskipun dibanderol dengan harga mahal, namun nyatanya pembeli iPhone X tidak sedikit. Bahkan di Indonesia sekalipun, di hari pertama rilis resmi ini kabarnya sudah cukup banyak iPhone X yang terjual.

Dilansir dari 9to5Mac, kehadiran iPhone X di Tiongkok ini justru membuat adopsi iPhone di Tiongkok menjadi lebih cepat. Baik dari pengguna yang upgrade ke iPhone X, maupun yang sudah menggunakan Android sebelumnya.

Tingkat switching dari Android ke iPhone di Tiongkok juga meningkat, dari yang semula 6.7% menjadi 9.2% ketika iPhone X resmi dirilis di Tiongkok. Tingkat switching ini juga lebih tinggi ketimbang sebaliknya, dari iPhone ke Android.

Kehadiran iPhone X ini juga kabarnya menggantikan popularitas iPhone 8 dengan cepat. Tidak heran memang, mengingat iPhone 8 ini dijual dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan tanggal rilis iPhone X, namun perbedaan fitur di antara keduanya cukup besar.

Sementara di Indonesia sendiri masih belum ada informasi mengenai tingkat adopsi iPhone terbaru ini, karena memang iPhone X dan iPhone 8 juga baru dirilis kemarin tanggal 22 Desember 2017. Meskipun demikian, di beberapa Apple Authorized Reseller sudah terlihat antusias calon pembeli yang cukup besar.

via 9to5Mac

---
Source: macpoin.com

Strategi Apple Bikin "Lemot" iPhone Lawas Berujung di Pengadilan
Kompas.com - 24/12/2017, 16:06 WIB



KOMPAS.com - Apple telah mengakui menurunkan performa sejumlah model iPhone lama, sehingga menjadi lemot daripada sebelumnya. Hal tersebut dilakukan Apple untuk memperpanjang daya hidup baterai iPhone.

Langkah Apple itu berbuntut panjang, lantaran ada pihak yang tidak puas dengan apa yang dilakukan Apple. Seorang pengguna iPhone asal Los Angeless, California, AS, bernama Stefan Bogdanovich dikabarkan melayangkan tuntutan hukum kepada Apple terkait hal itu.

Dalam klaimnya, seperti dilansir KompasTekno dari MakeMac, Minggu (24/12/2017) Bogdanovich mengatakan bahwa taktik Apple dalam memperlambat performa iPhone lama sudah menyebabkan pengguna, khususnya pengguna iPhone 7 dan iPhone 7 Plus, menderita kerugian. Pasalnya pengguna jadi harus mengeluarkan kocek tambahan untuk mengganti baterai.

Baca juga: iPhone Lawas Sengaja Dibikin Lemot oleh Apple, Mengapa?

Dia mengatakan, pengguna tidak pernah meminta atau setuju dengan keputusan Apple memperlambat kinerja iPhone lama. Sebaliknya, hal itu menurunkan nilai jual dari iPhone itu sendiri. Dia yakin Apple melakukan hal tersebut supaya pengguna membeli iPhone terbaru.

Dalam tuntutannya, Bogdanovich meminta Apple untuk berhenti menurunkan performa iPhone lama dan membayar untuk kerugian yang diderita pengguna. Namun Bogdanovich tidak secara rinci menyebutkan berapa kerugian yang harus dibayar Apple.

Apple sendiri seharusnya memberikan alasan dari awal, mengapa mereka mengambil keputusan menurunkan kinerja iPhone lama lewat update iOS, sehingga tidak ada keluhan dari pengguna. Kini, justru muncul anggapan Apple melakukannya supaya pengguna meng-upgrade iPhone baru.

Belum ada tanggapan resmi dari Apple soal tuntutan dari Bogdanovich. Kita ikuti saja perkembangan berita ini selanjutnya.

===

Berita ini sebelumnya telah tayang di situs MakeMac, salah satu situs sindikasi berita KompasTekno.

Editor: Reska K. Nistanto

---
Source: kompas.com