iPhone Lawas Sengaja Dibikin "Lemot" oleh Apple, Mengapa?
WAHYUNANDA KUSUMA PERTIWI
Kompas.com - 21/12/2017, 06:59 WIB



KOMPAS.com - Pengguna iPhone sering menemui performa perangkat mereka menurun (lemot) setelah dipakai sekian lama. Pembaruan (update) iOS ditengarai menjadi penyebabnya. Pembaruan itu diduga dirilis Apple untuk menutupi performa baterai yang juga kian menurun.

Fakta ini diungkap oleh penyedia software benchmark, Geekbench. Menurut Geekbench, ada perbedaan peforma antara perangkat iPhone 6s yang berjalan dengan iOS versi 10.2.1 dan yang yang menjalankan iOS 10.2.

Perbedaan peforma yang mencolok antara perangkat yang sama dengan iOS berbeda juga didapatkan dari uji coba dua iPhone 7 dengan versi iOS berbeda.

Uji coba ini ibarat mengulang eksperimen yang sudah-sudah dengan hasil yang sama, sehinga muncul kecurigaan yang sengaja dilakukan Apple. Geekbench mengklaim bahwa akar dari masalah ini berawal dari Apple sendiri yang sengaja membatasi kinerja perangkat.

Baca juga: Baterai Baru Bisa Atasi iPhone yang Mulai Lelet?

Apple sendiri telah mengeluarkan tanggapannya atas persoalan ini, dan secara tidak langsung mengakuinya. Menurut Apple, hal itu dilakukan demi memberikan pengalaman penggunaan iPhone yang lebih baik.

"Baterai Lithium-ion seiring waktu tidak mampu menyuplai daya yang mendukung performa puncak dalam kondisi dingin, setrumnya menurun, atau menjadi renta, sehingga perangkat sewaktu-waktu bisa mati sendiri untuk melindungi komponen elektroniknya."

"Tahun lalu kami merilis fitur untuk iPhone 6, iPhone 6s, dan iPhone SE yang menurunkan performa puncak hanya saat dibutuhkan saja, untuk mencegah perangkat mati tiba-tiba. Kini fitur itu juga dirilis untuk iPhone 7 dengan iOS 11.2," demikian pernyataan Apple.

Geekbench sendiri dalam uji cobanya juga membandingkan peforma iPhone 6s sebelum dan sesudah ganti baterai, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Kamis (21/12/2017).

Hasilnya, setelah mengganti baterai, peforma iPhone 6s menjadi lebih baik. Geekbench pun berkesimpulan bahwa melambannya performa iPhone bertujuan untuk menutupi kelemahan baterai.

Namun, alih-alih berpikir iPhone lelet karena harus ganti baterai, pengguna biasanya justru berpikir iPhone mereka mulai lemot, dan sudah waktunya berganti ke iPhone baru.

Penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor: Reska K. Nistanto
Sumber: The Verge

---
Source: kompas.com

Kamis, 21 Des 2017 08:07 WIB
Membandingkan Harga iPhone X di Indonesia dengan Tetangga
Adi Fida Rahman - detikInet



Jakarta - Dalam hitungan jam iPhone X resmi dijual di Indonesia. Sejumlah pihak mengklaim harganya tidak jauh berbeda dengan negara tetangga, benarkah?

Apple akan memasarkan tiga iPhone terbarunya di Indonesia mulai 22 Desember. Pihak Erajaya sebagai distibutor resmi Apple di Tanah Air telah mengumumkan harga jual ponsel tersebut.

Ada pun harga jual iPhone X sebagai berikut:
- 64 GB - Rp 18 juta
- 256 GB - Rp 20,8 juta

Saatnya kita membuktikan benar tidaknya banderol iPhone X di Tanah Air tidak jauh berbeda dengan di luar. detikINET akan membandingkan harga iPhone X dari sejumlah negara di sekitar Indonesia.

Singapura
- 64 GB - SGD 1.648 atau Rp 16,6 juta
- 256 GB - SGD 1.888 atau Rp 18,9 juta

Malaysia
- 64 GB - RM 5.149 atau Rp 17,1 juta
- 256 GB - RM 5.899 atau Rp 19,6 juta

Thailand
- 64 GB - 40.500 baht atau Rp 16,7 juta
- 256 GB - 46.500 baht Rp 19,2 juta

Filipina
- 64 GB - 64.490 peso atau Rp 17,3 juta
- 256 GB - 73.990 peso atau Rp 19,9 juta

Australia
- 64 GB - AUD 1.579 atau Rp 16,4 juta
- 256 GB - AUD 1.829 atau Rp 18,9 juta

Melihat daftar di atas, harga iPhone X di Indonesia lebih tinggi ketimbang negara tetangga. Ini kemungkinan lantaran biaya impor, pajak dan after sales.

Kendati begitu sekarang bedanya tidak terlampau jauh. Sebelumnya perbedaan harga bisa mencapai Rp 3 juta, kini di kisaran Rp 1 - 2 juta.

Tapi dengan membeli di Indonesia, kita memberikan kontribusi kepada negara lewat pajak. Selain itu, bila terjadi sesuatu pada iPhone X akan lebih mudah mengurus perbaikannya di Tanah Air.

(afr/afr)

---
Source: detikInet

Ini Paket Bundling iPhone X dan iPhone 8 dari Smartfren, Mulai Rp 8 Juta
FATIMAH KARTINI BOHANG
Kompas.com - 21/12/2017, 09:00 WIB



KOMPAS.com - Operator telekomunikasi Smartfren menghadirkan iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X dengan paket bundling khusus “iPlan” mulai Jumat (22/12/2017) besok. Pengguna bisa memperoleh cashback hingga Rp 10 juta, yang dialokasikan untuk pembelian pulsa bulanan.

Sebagai contoh, untuk memperoleh iPhone X 64 GB, pembeli cukup membayar Rp 7.999.000 dengan berlangganan paket prabayar Smartfren iPlan 500 sebesar Rp 500.000 setiap bulan, selama 24 bulan (dua tahun).

Sementara untuk iPhone X 256 GB, ditawarkan seharga Rp 10.799.000, juga dengan syarat berlangganan paket iPlan 500 selama 24 bulan (dua tahun).

iPhone 8 dapat dibawa pulang dengan harga Rp 3.599.000, dan iPhone 8 plus dengan harga Rp 5.499.000. Keduanya ditambah kewajiban berlangganan paket iPlan 500 selama 24 bulan senilai Rp 500.000 setiap bulannya.

Baca juga : Ini Dia, Harga Resmi iPhone X dan iPhone 8 di Indonesia

Paket iPlan 500 dan cicilan 0 persen

Paket iPlan 500 Smartfren memberikan benefit kuota data unlimited yang dapat dipakai 24 jam (dengan fair usage policy/FUP 30 GB), serta menelepon sepuasnya ke sesama nomor Smartfren.

“Pelanggan akan mendapatkan pengalaman menarik saat menggunakan smartphone terbaik, iPhone X dengan jaringan terbaik Smartfren 4G LTE,” kata Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Kamis (21/12/2017).

“Saat ini, Smartfren merupakan satu satunya operator selular yang sudah 100 persen full 4G,” ia menambahkan.

Selain dengan paket bundling iPlan 500, tersedia pula paket prabayar bulanan 4G unlimited. Paket ini dapat digabungan dengan cicilan bank nol persen, di mana total harga Rp 17.999.000 dan pengguna bisa menikmati kuota tanpa batas (FUP 30GB) gratis selama sebulan.

Untuk mendapatakan kuota yang sama di bulan berikutnya, pelanggan cukup membayar Rp 199.000 per bulannya. Adapun cicilan bank nol persen dikhususkan bagi pemegang kartu kredit BCA, Mandiri, dan BNI.

Informasi selengkapnya soal iPhone X, iPhone 8, dan iPhone 8 Plus, dapat diketahui dengan mengunjungi galeri Smartfren terdekat atau menghubungi layanan konsumen Smartfren di 888 (pelanggan Smartfren) atau di 021-50100000 (non-pelanggan Smartfren).

Ini adalah kali kedua Smartfren menjadi mitra operator resmi Apple untuk lini iPhone. Sebelumnya, Smartfren juga menghadirkan paket bundling khusus untuk pembelian iPhone 7 dan iPhone 7 Plus.

Baca juga: Harga Rp 18 Juta, Apa Saja Isi Kemasan iPhone X?

iPhone X sendiri merupakan seri yang menandai 10 tahun kiprah Apple di industri smartphone, dihadirkan dengan desain dan fitur-fitur spesial. Sementara iPhone 8 plus dan iPhone 8 adalah generasi terbaru iPhone yang mengusung spesifikasi semakin garang.

Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Editor: Reska K. Nistanto

---
Source: kompas.com

Kamis, 21 Des 2017 12:54 WIB
Menkominfo Senang iPhone X Bisa Cepat Masuk Indonesia
Josina - detikInet



Jakarta - Kedatangan iPhone X dan iPhone 8 secara resmi di Indonesia tak hanya disambut meriah oleh para fanboy, tapi juga Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Menteri yang akrab disapa Chief RA itu senang sekaligus bangga, iPhone terbaru keluaran Apple akhirnya bisa tiba lebih cepat dari biasanya karena ketegasan pemerintah juga.

Seperti diketahui, Apple akhirnya tunduk pada peraturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk semua produk 4G. Pemenuhan TKDN itu dilakukan Apple dengan cara membangun pusat riset atau R&D center di kawasan BSD City, Tangerang Selatan.

"Bagus karena kan iPhone 4G-nya boleh di Indonesia, karena mereka membangun R&D sebagai kompensasi TKDN," ujar Rudiantara saat ditemui detikINET usai acara komunitas #MudaBergerak di Menara Kibar, Jakarta.

Baca juga: Membandingkan Harga iPhone X di Indonesia dengan Tetangga


Saat ditanya lebih lanjut kapan pusat riset Apple di kawasan BSD itu resmi diluncurkan, Rudiantara mengatakan kemungkinan dalam waktu dekat ini sudah bisa terwujud.

"Tanya sama Apple kapan mereka meluncurkannya. Mungkin dalam waktu dekat, awal tahun (2018) ini, atau akhir tahun (2017) ini mereka akan launching," tambahnya.

Seperti diketahui, iPhone masuk ke Indonesia lewat dua jalur, mitra distributor dan operator, yakni Erajaya dan Smartfren. Oleh Smartfren, iPhone X dan iPhone 8 akan dijual secara bundling.

Ini merupakan kerjasama kedua bagi Smartfren dan Apple yang sebelumnya telah menjalin kemitraan untuk penjualan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus.

Baca juga: Unboxing iPhone Termahal Apple


Sedangkan melalui Erajaya, harga ketiga perangkat premium Apple itu telah diumumkan. Pengumuman ini disampaikan melalui dua jaringan ritel milik Erajaya, yakni Erafone dan iBox. Harga resminya pun sudah terungkap.

Berikut rincian harganya:

iPhone X

- 64 GB - Rp 18 juta
- 256 GB - Rp 20,8 juta

iPhone 8

- 64 GB - Rp 12,6 juta
- 256 GB - Rp 15,4 juta

iPhone 8 Plus

- 64 GB - Rp 14,5 juta
- 256 GB - Rp 17,2 juta (rou/rou)

---
Source: Z

Kepala Cabang Apple di India Diganti Karena Penjualan Rendah
By Cherry - December 21, 2017



Menurut laporan terkini dari The Economic Times, Kepala operasi Apple di India kini ‘dipindahkan’ ke divisi lain. Sanjay Kaul, kepala operasi Apple di India telah menjabat selama satu setengah tahun, dan selama itu pula hasilnya bisa dikatakan ‘kurang memuaskan’.

Liputan tersebut mengutip sebuah sumber yang menolak disebutkan namanya dan menyatakan: “Kaul akan memulai petualangan lain dalam industri tersebut, yang mungkin tidak terhubung secara langsung dengan bisnis ponsel”.

Markas besar Apple menolak untuk memberikan komentar terkait hal tersebut, sementara Kaul sendiri juga tidak berkata apa pun terkait ‘pemindahan’ dirinya.

Berita kepindahan Kaul ini menyusul kabar kurang sedap lain untuk pasar India, yaitu meroketnya harga produk-produk Apple di India. Dikabarkan bahwa Apple ‘terpaksa’ menaikkan harga tiap iPhone kecuali model iPhone SE yang dikembangkan secara lokal di India dengan rata-rata 3,5 persen karena kenaikan pajak impor.

Apple sebelumnya sudah berupaya untuk bekerja sama dengan pemerintah India untuk menghadirkan lebih banyak manufaktur ke negara ini. Namun hasilnya masih belum terlihat. Dalam hal ini, Apple dikabarkan mengajukan permintaan kepada pejabat setempat untuk menunda berlakunya pajak impor untuk memberi mereka peluang melakukan ekspansi terhadap manufakturnya di India. Sayangnya, pemerintah India menolak hal ini dan terus menaikkan rasio pajak.

Lebih lanjut, Menteri Perdagangan India menyatakan bahwa negara tersebut ‘sangat senang’ menerima proposal Apple untuk memperluas manufaktur, akan tetapi negara tersebut menolak untuk memberikan Apple keistimewaan lain sebagaimana diminta oleh Apple.

Economic Times juga mencatat pertumbuhan penjualan Apple di India yang sangat lambat, menurun 17 persen dari tahun lalu. Sebuah peritel di Mumbai menyatakan bahwa mereka memiliki ‘stok yang memadai’ untuk smartphone produksi Apple, tetapi ‘tidak cukup banyak pembeli’.

Analis di IDC India bahkan memberikan komentar yang cenderung lebih kejam:



Apple dan Tim Cook berulangkali menegaskan bahwa perusahaan ini memiliki visi tersendiri di India dan ingin mengembangkan bisnisnya. Namun tampaknya hal ini berbanding terbalik dengan fakta di lapangan yang saat ini terjadi.

Sumber: 9to5mac

---
Source: macpoin.com