satu minggu lebih berselang sejak kedatangan ku ke rumah bunda di bandar lampung, dan aku mendapat kan waktu ku untuk bekerja membantu di kantor tempat yudha bekerja... aku menjadi OB disini untuk sementara waktu agar liburku tidak terbuang dengan percuma, selain itu juga aku selalu berkosultasi dengan yudha soal penyakit EL dan sedikit banyak aku bisa mendapatkan informasi yg aku butuhkan

soal lamaranku dengan novita yg tempo hari telah aku bicarakan dengan ayah, hanya tinggal menunggu waktu saja sampai saat itu tiba... dan mungkin itu beberapa bulan lagi akan terlaksana

dan hari ini adalah hari sabtu, hari dimana biasa nya para muda mudi menghabis kan waktu nya dengan sang kekasih... begitu pun dengan ku, aku juga akan menghabiskan waktuku dengan kekasih ku... ya, sekarang aku bisa dengan lantang mengatakan bahwa novita adalah kekasih ku, aku sudah sepenuh nya jatuh cinta dengan novita sekarang ini karena intensitas bertemu kami yg sangat sering... oh ya, aku dan novita bekerja di tempat yg sama, dan tempat itu adalah di kantor yudha... berkat bantuan nya lah kami berdua bisa bekerja dengan bersama seperti ini, dan berkat dia pula lah kami bisa selalu bersama

novita bekerja di bagian administrasi sedangkan aku di OB, jika orang yg tidak tau mungkin akan menyangka aku ini seorang playboy karena berani memacari seorang staff, atau malah mungkin orang berfikir bahwa novita adalah wanita yg sangat baik dan mau menerima apa adanya karena mau menerima seorang OB menjadi kekasih nya... hahaha

kota metro adalah tujuan kami untuk menghabiskan waktu di akhir pekan ini dan bukan tanpa maksud juga kami pulang k3 kota metro, yang pertama novita ingin mengambil beberapa baju ganti, dia tidak mau aku belikan karena katanya baju2 nya masih banyak di rumah, yg kedua kami ingin menyampaikan berita pada papa dan mama tentang lamaran resmi yg akan di laksanakan setelah acara pernikahan yudhs nanti, dan yg terakhir adalah aku ingin berkunjung ke kediaman EL

"udah semua dek...?"

"udah mas... yok berangkat"

"kunci pintu nya ya..."

"iyaaa mamas nya akuuu..."

aku dan novita menyewa dua kamar kos yg bersandingan, ini lebih baik untuk kami karena bisa lebih saling mendekatkan diri lagi, dan yg pasti... kami atau aku tentu nya tidak menyusahkan orang lain dengan menumpang tinggal

setelah beres semua, kami pun mulai meluncur keluar dari komplek kos dan menyusuri jalanan kota bandar lampung, suasana padat kendaraan menjadi santapan kami selama tinggal di kota ini, sangat beda sekali dengan Kota kelahiran ku... disana ramai, tapi tidak seramai kota ini

sepanjang perjalanan kami seperti biasa selalu bercanda, novita dengan tingkah manjanya pun selalu sukses membuat ku tersenyum... dan ada kejadian lucu saat kami dalam perjalanan pulang, di komplek natar atau dekat dengan bandara raden inten II ada operasi dari pihak polisi... nah, berhubung aku tidak memiliki surat izin untuk mengendarai motor di indonesia, akhir nya aku meminta novita lah yg menjadi driver nya, dan aku sebagai paengasr nya

dan begitu masuk daerah tegineneng, kita bertukar posisi kembali dengan akulah sang pengemudi nya... kita hanya bisa tertawa mengingat kelakuan kami tadi, apalagi saat polisi nya bingung kenapa malah yg perempuan lah yg membonceng dan bukan aku sebagai laki2 yg di depan, bukan nya menjawab dengan jujur tapi novita malah dengan jahil nya menjawab kalau dia pengen di depan biar bisa di peluk... benar2 jawaban yg absurd

1,5 jam kami akhir nya sampai di rumah novita, disana papa dan mama sedang duduk di teras rumah berdua dengan bercengkrama ditemani teh hangat yg tersaji di meja samping mereka, papa sudah tidak lagi bekerja karena baru seminggu yg lalu beliau telah menerima SK pensiun nya... jadi sekarang beliau tinggal menikmati masa2 tua nya dirumah

"eeehhhhh... udah pada sampe" sapa mamah pada kami

"assalamualaikum mah, pah..." jawab ku dengan mencium punggung tangan papah dan mamah

"wa'alaikum sallam..." jawab beliau berdus serempak

"mamahhhh kangeeennn..." novita memeluk mamah manja

"kan baru berapa hari gak ketemu mbak... kayak nya kemaren waktu di jakarta aja gak kayagini deh" ledek mamah pada novita

"biariinnnn..." balas novita dengan gaya manja nya

aku dan papah hanya bisa tertawa melihat kelakuan novita, memang pada dasar nya novita manja dengan orangtua nya karena mengingat dia hanya anak tunggal di keluarga ini

"yawdah yok pada masuk... pasti pada cape kan ini..." ajak papa pada ku dan novita

malam hari nya aku dan novita pergi ke taman kota untuk menikmati suasana malam minggu di kota metro, ini adalah sesuatu yg belum pernah kulakukan di kota kelahiran ku sendiri sejak aku dilahirkan di dunia ini, apalagi dengan ditemani seorang gadis seperti sekarang ini... kalian pasti masih mengingat bagai mana kehidupan ku dulu yg begitu sangat indah nya sehingga tidak sempat untuk ku bisa seperti ini, ah salah... mungkin yg lebih tepat lagi adalah 'tidak bisa' seperti ini

"mamaaasss..." panggil novita manja

"apa adeek..." jawab ku

"aku seneng deh mas kalo bisa kaya gini terus..." balas nya dengan mengusal di lengan ku

"hehem... mas juga sama dek, kamu tau gak dek... ini pertama kali nya mas maen ke taman kaya gini bareng perempuan" ujar ku pada nya dengan tersenyum

"masa sih mas...? emang dulu waktu sama bila ato anin gak pernah gitu keluar malem mingguan ketaman...?" tanya novita penasaran dengan menegak kan tubuh nya menghadap ku

"belum... dulu kalo malem minggu gini, mas milih buat nyari sampah dek buat dikumpulin" jawab ku dengan menerawang jauh kemasa lalu

novita memeluk lengan ku dengan erat begitu aku selesai mengucapkan kalimatku barusan, mata cantik nya yg tertutup kacamata memandang ku sendu dan senyum tipis tersungging di bibir tipis nya

"kamu tau dek... kamulah wanita pertama pergi dengan ku dimalem minggu kaya sekarang ini" ujar ku dengan memandang wajah nya

"bahkan kak lily juga mas...?" tanya nya lagi

"bahkan lilyan sekalipun...
kamu tau dek, aku sama almh bahkan gak sempet buat nikmatin yg nama nya malemingguan... selain memang karena kerjaan kita yg susah banget buat nikmati kebersamaan, di medan tempur sana gak kenal yg nama nya malem minggu... karena semua malam itu sama buat kami" jawab ku dengan kembali menerawang kemasa lalu

semua bayang2 kenangan pun kembali berputar dikepala ku, layak nya seperti sebuah klise dari film... semua ingatan dan gambaran masalalu dapat kulihat semua dan membuat ku tanpa sadar tersenyum getir dengan sendiri nya

"mas... boleh gak aku minta sesuatu sama kamu..." tanya novita yg secara tiba2

"minta apa dek...? hem...?"

"boleh gak kalo mas berenti jadi tentara bayaran...?"

"dek... mas tu bukan tentara bayaran loh... mas tu cuman sopir pengiriman barang disana" jawab ku dengan membelai rambut nya

aku tau kalau novita kawatir dengan pekerjaan ku ini, dan aku lebih memilih untuk menenangkan dirinya dengan memberikan keterangan yg lebih mudah untuk dicerna olehnya, karena jika aku menjawab aku ini PMC... maka dia akan tetap berfikiran bahwa aku ini tentara bayaran

"bohong... mas bohong..." tukas nya

"mas gak bohong loh dek... tanya aja sama mael kalo gak percaya" kilah ku

"aku tau loh mas kerjaan mamas tuh gimana... aku tau dari film2 yg aku tonton juga dari internet... mana ada mas sopir kurir tembak2an gitu, aku juga tau kalo ada anggota blacwater yg di bakar di irak taun 2007 dulu... dan aku gak mau mas kayagitu nanti nya, aku bener2 gak mau mas... aku takut" balas nya

sempat terkejut juga aku mendengar penuturan novita barusan, ternyata pengetahuan nya luas juga untuk ukuran orang biasa yg bahkan bukan seorang military freak, apalagi dia seorang wanita loh... informasi dan berita di internet memang sangat luarbiasa sekali

"gitu yah... mas" belum sempat aku mengucap kan kalimat ku

"dilaaa, yuki...? kalian di sini juga...?" sebuah suara terdengar di belakang ku

dan begitu aku menengok kebelakang, disana berdiri bila dan kekasih nya... pria yg sama yg pernah ku temui

"bilaa... malem mingguan juga...?" tanya novita

"iya nih... hehehe, kalian juga malem mingguan nih cerita nya...?" jawab nila dengan berbalik tanya

"iya dong bil... emang luorang doang yg bisa malem mingguan, hahaha..." canda novita kepada bila

aisa salsabila, cinta pertama ku dulu...
tidak banyak yg berubah juga dari diri nya ini selain wajah dan sifat yg bertambah dewasa, wajah cantik nya masih sama seperti yg dulu, dan jika kalian bertanya masih kah aku menyimpan perasaan pada nya... jawaban nya adalah, tidak... aku sudah sama sekali tidak ada rasa pada nya barang sedikit pun

"mas..." sapa kekasih bila ini pada ku dengan tersenyum dannku jawab dengan senyuman dan anggukan pada nya

"gimana bokap lu bil...? udah mendingan...?" tanya novita

"udah lah dil... udah dirumah juga kok ini, eh kesana aja yuk biar enak ngobrol nya" jawab bila seraya mengajak kami ke sebuah warung makan kecil di taman ini

"yok... laper juga gua nya..." jawab novita dengan tetap memeluk lengan ku

didalam warung makan ini kami berbincang ringan seperti biasa, kami membahas masa2 sekolah dulu dengan diselingi candaan dari novita... aku sendiri hanya bisa tersenyum melihat tingkah novita, karena aku sendiri memang tidak tau dengan apa yg mereka ceritakan itu... seperti yg kalian tau kalau aku ini dulunya hanya seorang kutubuku yg bahkan tidak punya teman selain novita, yudha, almh.ferbri dan bila tentu nya, jadi aku tidak tau dengan apa yg mereka bicarakan ini... tapi bukan hanya aku yg tidak tau dengan cerita mereka, hendra kekasih bila pun juga tidak tau karena dia memang bukan satu sekolah dengan kami dulu

"jadi gitu dil... hahaha, oh iya baru inget... kita juga dulu pernah makan di sini kan ya ki...? masih inget gak...?" ujar bila pada ku di sela2 obrolan

aku yg sedari tadi hanya memain kan smartphon dan juga menghisap rokok pun terkejut dengan perkataan nya dan kembali mengingat tentang apa yg dikatakan bila tadi, dan ternyata memang aku pernah kemari dengan bila dulu saat dimana bila hampir menabrak ku dan yudha jatuh dari motor nya

"iya bil... masih inget kok" jawab ku dengan tersenyum ramah pada nya

novita melirik ku tajam, entah apa maksud dari lirikan nya itu... sedangkan bila, dia tersenyum kearah ku dan membuat ku tak enak hati pada hendra kekasih nya

"eh iya lupa... kalian dateng ya di acara nikahan ku besok... ntar aku anterin deh undangan nya kerumah lu dil, jangan sampe gak dateng loh yaaa..." ujar bila pada kami

"waaahhh... selamat ya bil, nikah juga lu akhir nya..." balas novita

"iya dong... udah lama juga kan pacaran nya, kan kalo udah cocok buat apa nunggu lama2" sahut bila dengan membelai lengan hendra

"mas yuki sama mbak dila nya kapan nih nyusul...?" tanya hendra pada kami

"doain aja secepet nya nyusul kalian juga deh... tinggal satu langkah lagi ini kok jugaan" jawab novita dengan memandang ku penuh arti

"tuh ki... jangan lama2 loh, kasian dila nya kalo lama2" balas bila dengan tersenyum jahil pada ku

"iya mas... kalo udah manteb mah langsung dinikahin aja jangan lama2" sahut hendra

"Insya'ALLOH, minta doanya aja" jawab ku

novita sendiri tersipu malu mendengar perkataan ku barusan, wajah nya sangat menggemaskan jika sedang seperti ini... dan sial ya aku baru sadar akan hal itu

obrolan ini pun berakhir juga... bila dan hendra berpamitan kepada kami untuk kembali melanjutkan malam minggu mereka, begitupun dengan ku... aku juga masih ingin menikmati yg nama nya malam mingguan layak nya kebanyakan orang

waktu sudah menunjukan pukul 9 malam dan aku belum menjalan kan kewajiban ku, ku ajak novita untuk beranjak dari tempat kami dan beralih ke masjid agung... disini novita nampak aneh, dia terlihat cemberut dan tidak seperti biasa nya yg selalu ceria jika didekat ku

selesai dengan kewajiban ku kembali ku dekati novita, aku bingung kenapa mood nya berubah secepat ini... memang wajar jika perempuan masih dalam masa period mod nya bisa berubah ubah dengan cepat, dan sekarang memang masa period nya novita jadi mungkin karena itulah sikap nya berubah dengan cepat, aku tau kalau novita sedang berhalangan karena saat ku ajak untuk sholat dia menolak nya karena sedang kotor

"dek... udah yuk kita jalan lagi" ajak ku

dia tidak menjawab ku tapi tetap mengikuti ku di samping, dan itu benar2 membuat ku bingung sekarang

ku hentikan langkah ku dan sedikit berputar untuk menatap nya, tapi novita malah menunduk dan memalingkan wajah nya dari ku ini... ku pegang pundak nya dan kuraih dagunya agar mengahadap pada ku

"dek... kamu kenapa...?" tanya ku lembut

"gak kenapa2 kok mas..." jawab nya sedikit malas

"mas tau kamu dek, tolong jawab jujur... sebenar nya kamu kenapa...? kamu sakit...?" tanyaku lagi

"mas fikir aja sendiri..." jawab nya ketus

ku hirup nafas panjang untuk menenangkan diri, aku tau jika sekarang ini novita sedang berada di titik kemarahan nya dan aku tidak tau dia marah kenapa

"dek... kalau mas ada salah... mas minta maaf ya sama kamu, tapi tolong kasih tau sama mas dimana letak salah nya mas sama kamu" pintaku dengan lembut

"mas tukang bohong..." jawab nya dengan cemberut

"bohong gimana sih dek... mas gak pernah bohong sama kamu kan...?"

"mas bohong... katanya gak pernah main ketaman bareng cewek selain aku, tapi buktinya... mas bilang tadi kalo mas pernah ketaman bareng bila..." ujar nya dengan menunduk

"ya ALLOH dek... ternyata itu... ok mas memang pernah kesini sama bila dulu, tapi itu siang dek... bukan malem minggu kaya sekarang ini..." balas ku

"bukan cuman itu..." sahut novita

"terus apa dong sayang...? ngomong sama mas biar mas bisa koreksi diri" balas ku lagi

"mas serius gak sih sebenernya sama aku mas...?" tanya novita dengan penuh harap

"mas serius sayang... mas serius sama kamu" jawab ku

"apa bukti nya kalo mas bener2 serius...? jangan2 mas ngomong gitu cuman pengen buat aku seneng aja kan...? iya kan mas...?" cecar nya pada ku

ini benar2 membuat ku bertambah bingung, bukan kah dia sendiri juga tau kalau aku ini serius dengan nya dan akan segera melamar nya secara resmi

"jawab mas...? apa buktinya kalo kamu serius sama aku mas...? apa jangan2 memang mas belum cinta sama aku dan masih ada bayang2 kak lily di hatimu mas...?" sambung novita

"stop it dek..." pinta ku karena novita sudah membawa nama lily disini dan aku tidak suka akan hal itu

"jadi bener ternyata kalo mas belum bisa lupain kak lily..." ujar nya lirih

air mata perlahan keluar dari kedua mata novita, wajah cantik nya seketika itu memerah dengan wajah menunduk kebawah... ku raih bahu nya dan ku peluk dirinya, ku benamkan wajah nya di dadaku ini untuk menyakin kan nya kalau sekarang hanya ada dirinya di hatiku ini

"did you know honny... now, there's only your name in my heart and nothing else" jawab ku

"bahkan kak lilyan sekalipun...?" tanya nya

"even lilyan... that because I LOVE YOU novita, karena sekarang cuman kamu yg aku cintai" jawab ku lagi

ya, LOVE...
sebuah kalimat yg selama ini belum pernah ku ungkapkan untuk novita karena aku belum sepenuh nya cinta pada nya, tapi kali ini aku bisa mengatakan pada nya kalau aku mencintai dirinya karena aku sudah bisa sepenuh nya mencintai diri nya, dan aku sudah benar2 lepas dari bayang2 lilyan

"i love you to mas... aku sekarang percaya sepenuh nya sama kamu" balas nya dengan mengeratkan pelukan nya

hanya dengan ucapan I LOVE you saja sudah bisa membuat nya kembali seperti semula, apakah sebesar itu cinta nya pada ku ini...? jika memang benar, tak akan ku siasiakan cinta yg sudah diberikan oleh nya pada ku ini... aku berjanji