Tiga Kata dari Apple untuk Pengenal Wajah di Android
RIZKY CHANDRA SEPTANIA
Kompas.com - 13/12/2017, 07:13 WIB



KOMPAS.com - Sebuah pernyataan mengejutkan keluar dari petinggi Apple. Senior Vice President Marketing Worldwide Apple, Phil Schiller mengatakan, fitur pengenal wajah di Android tidak sebaik Face ID milik Apple.

Petinggi Apple menggunakan tiga kata untuk menggambarkan kualitas pengenal wajah di Android. "Mereka (semua peniru Face ID) semua jelek," ujar Schiller.

Ia dengan lantang mengatakan, fitur pengenal wajah di Android tidak berguna dan tidak bekerja dengan baik karena tidak dirancang secara serius oleh Google.

Menurut Schiller, Face ID di iPhone bisa melakukan banyak hal, tak sekadar membuka smartphone saja. Mirip seperti Touch ID, sistem tersebut mampu memverifikasi Apple Pay, mengaktifkan Siri, membuka dan menutup aplikasi.

Schiller bahkan sesumbar jika Face ID bikinan Apple tidak sebanding dengan pendeteksi wajah yang diciptakan oleh Android.

"Semua yang dibuat pihak lain terkait dengan pengenalan wajah belum bisa menyamai Face ID. Face ID adalah implementasi yang unik," ujar Schiller, seperti dikutip KompasTekno dari Phone Arena, Rabu (13/12/2017).

Apple menyebutkan, Face ID bekerja dengan memindai dengan kamera “TrueDepth” yang menggunakan 30.000 titik infra merah dan gambar infra merah 2D untuk memetakan wajah pengguna.?

Data ini kemudian dipakai membuat serangkaian gambar 2D dan depth map yang dibubuhi digital signature dan disimpan di dalam Secure Enclave secara lokal di ponsel sebagai basis pencocokan wajah.?

Untuk mengatasi usaha mengecoh Face ID, Apple menerapkan sistem kedua yang khusus ditujukan untuk mengenali upaya spoofing.?? Apple berani mengklaim bahwa sistem pertahanan anti-spoofing Face ID bakal tetap mengenai apakah yang di depannya sungguh wajah manusia atau hanya topeng. ??

Meski demikian, sistem pengenal Face ID disebutkan tetap mampu mengenali wajah pengguna asli biarpun memakai aksesori seperti topi, kacamata, atau menumbuhkan kumis atau jenggot.

Sebagai informasi, jauh sebelum Face ID milik Apple hadir di iPhone, sejumlah vendor ponsel yang mengadopsi sistem Android telah terlebih dulu mengadopsi sistem keamanan berbasis pemindai wajah.

Soal kualitas fitur pengenal wajah mana yang terbaik? Yang berhak menilai tentu saja pengguna dari masing-masing platform.

Penulis: Rizky Chandra Septania
Editor: Reza Wahyudi
Sumber: Phone Arena

---
Source: kompas.com

Baterai Baru Bisa Atasi iPhone yang Mulai Lelet?
WAHYUNANDA KUSUMA PERTIWI
Kompas.com - 13/12/2017, 16:39 WIB



KOMPAS.com - Masalah klasik yang sering dikeluhkan pengguna iPhone lawas adalah penurunan kinerja dari waktu ke waktu. Salah satu keluhan diungkapkan pengguna yang mengeluhkan lemotnya iPhone 6s miliknya.

Ia adalah seorang anggota forum Reddit berakun TeckFire yang mengeluh kinerja iPhone 6s miliknya lebih lamban dibanding dengan iPhone 6s milik saudaranya. Itu dirasakannya setelah memperbarui sistem ke iOS 11.

Kemudian, ia melakukan sebuah tes menggunakan software benchmark GeekBench dan aplikasi pengukur daya tahan baterai.

"Tingkat pemakaian iPhone saya sekitar 20 persen saat menggunakan baterai lama. Di GeekBench, saya mendapatkan hasil 1466 single-core dan 2512 multi-core. Hasilnya tetap sama, baik ketika saya menyalakan mode hemat baterai atau tidak", jelas akun TeckFire, seperti dirangkum KompasTekno dari Macrumors, Rabu (13/12/2017).

Ia tak menyerah begitu saja, sejumlah trik dilakukannya. Salah satunya dengan mencoba baterai iPhone 6s miliknya. Hasilnya ternyata cukup manjur, iPhone tersebut kembali memiliki performa yang lebih baik ketimbang sebelumnya.

"Setelah mengganti baterai, saya menguji coba lagi apakah ini sekadar hasil sementara. Ternyata tidak. Hasilnya, saya mendapatkan skor 2526 single-core dan 4456 multi-core", imbuhnya.

Solusi di atas disebut berkaitan dengan masalah yang dialami iPhone 6 dan iPhone 6S. Tahun lalu, sejumlah pengguna iPhone 6 dan iPhone 6s mengeluhkan perangkat mereka yang kadang kala mati sendiri. Masalah mati mendadak ini tidak ditemui iPhone 5s dan iPhone 7.

Sebagai solusinya, Apple memberikan baterai baru secara gratis bagi iPhone 6 dan 6s yang bermasalah.

Apple pun mengeluarkan pembaruan iOS 10.2.1 sebagai obat lanjutan dari masalah itu. Setelah itu, Apple mengklaim sebanyak 80 persen iPhone 6 dan 70 persen iPhone 6s telah terobati.

Berkaca dari kasus iPhone milik TeckFire, sejumlah anggota di Reddit menyimpulkan, saat iPhone sudah berumur dan kapasitas baterai berkurang maka sistem akan meminta prosesor mengurangi kinerjanya (clock speed) untuk menjaga daya tahan baterai.

Sehingga secara rasional, cara mengatasinya adalah mengganti baterai iPhone dengan yang baru. Cara ini diyakini hanya berlaku untuk iPhone 6 dan iPhone 6s yang sebelumnya bermasalah dan diganti baterainya secara gratis.

Perlu diingat bahwa penemuan ini merupakan eksperimen kecil dari salah satu pengguna iPhone 6s, bukan analisis resmi dari Apple selaku vendor iPhone.

Untuk mengecek clock speed di iPhone, Anda bisa menggunakan aplikasi CPU Dasher. CPU Dasher kompatibel untuk iPhone dengan prosesor seri A7 dan setelahnya. Aplikasi ini bisa didapatkan di App Store melalui tautan berikut.

Penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor: Reza Wahyudi
Sumber: The Verge, Mac Rumors

---
Source: kompas.com