- Beranda
- Stories from the Heart
Diary 2 Dunia
...
TS
agusk1988
Diary 2 Dunia

Terima kasih mas AWAYAYE untuk cover keren nya.
Ilustrasi Ronggo Geni

Ilustrasi Dewi Puspa Kenanga

Halo agan/aganwati kaskuser sekalian. Halo juga untuk para momod sekalian. Gue adalah silent reader yang udah lama melintang di forum kaskus. Terkhusus untuk sub forum stories from the heart. Kali ini perkenankan gue untuk menceritakan sebuab kisah klasik tentang perjalanan anak manusia yang berawal mula beberapa tahun lalu.
Jika kalian bertanya ini real atau fiksi.? gue kembali kan ke pribadi para reader sekalian. Daripada pada nanti para reader sekalian kepo, anggap saja cerita ini fiksi
Tapi terlepas dari itu semua,, percaya lah bahwa " mereka", beserta " dunia mereka" itu ada. Jadi hormati lah " mereka" seperti kita menghormati sesama kita. Karena pada dasarnya " mereka" sama seperti kita. Ada baik, jahat beserta segala hal yang tak bisa di jelaskan secara logika.
Dan yang terakhir, harap patuhi rule yang berlaku di sub forum ini. Karena menghormati orang lain itu secara tidak langsung membuat kita juga akan di hormat i.
Silahkan di nikmati
Quote:
Spoiler for ILUSTRASI:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 165 suara
Menurut Kalian Bagaimana Seharusnya Thread Ini Berjalan Ke Depannya
Tetep seperti sudah sudah mas, penuh dengan pesan kehidupan
90%
Tamat in saja mas,, sudah terlalu mainstream seperti Thread lain
9%
No Comment mas, emang situ siapa..?
1%
Diubah oleh agusk1988 18-07-2021 04:03
User telah dihapus dan 26 lainnya memberi reputasi
23
1M
2.9K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
agusk1988
#1362
PART 57
Sepersekian detik sebelum serangan tombak Raja Jin bersentuhan dengan keris milik ku,, sebuah bola api tiba tiba saja di lempar ke arah Raja jin tadi hingga membuat tombak Raja Jin tadi beradu dengan bola api tersebut.. Bola api kedua pun langsung di lancar kan dan tak sempat di tangkis oleh Raja Jin tadi hingga membuat tubuhnya terhempas ke belakang..
Aku pun menoleh ke belakang dan tercekat kaget dengan pemilik suara tadi.. Namun aku sangat familiar dengan suara tadi..
Tak lama setelah berucap, sosok Ronggo Bayu serta Dewi Puspa Arum pun muncul di samping kanan dan kiri Ronggo Geni
Melihat ku yang terluka, sepupu ku Rini pun langsung berlari kecil ke arah ku.. Setelah mendapat asupan tenaga dalam dari sepupu ku, tenaga ku pun berangsur angsur pulih seperti sedia kala.. Sementara Rini kembali mundur ke garis belakang dan fokus pada penghalang yang tadi kami buat..
Bala bantuan sudah datang, tenaga ku juga hampir pulih.. Pertempuran pun kini berbalik arah dan membuat Raja jin dan pasukannya gantian yang kewalahan..
Puspa Arum membantu Kenanga kakak nya melawan Kuntilanak merah.. Sementara diriku, Ronggo Geni dan Ronggo Bayu membantu Nyai Putih dan Mbah Loreng melawan Raja jin.. Di keroyok dan di serang dari berbagai penjuru, membuat Raja jin terdesak dan mundur ke belakang..
Namun Ronggo Geni dan Ronggo Bayu tak membiarkan nya begitu saja.. Sebuah keris berluk 15 yang seluruh bagian nya di selimuti api, di kekuarkan oleh Ronggo Geni.. Sementara Ronggo Bayu sendiri mengeluarkan sebuah pedang panjang yang seluruh bagian nya di selimuti angin.. di lain tempat Puspa Arum dan Puspa Kenanga mengeluarkan sebuah pedang pendek yang di selimuti air..
Siap dengan senjata andalan masing-masing, kami pun melancarkan serangan habis habisan.. Tampak pasukan Raja jin kocar kacir menghadapi Mbah Telon, Aji Segara serta pasukan jin dari hutan dekat perkemahan.. Sementara Kuntilanak merah yang melawan Kenanga serta Puspa Arum, kini juga ikut terdesak.. Terlihat kini tubuhnya penuh luka sayatan yang berasal dari kedua pedang milik Kenanga dan Arum.. Dia pun terkapar tak berdaya sembari mengerang kesakitan..
Sekarang tinggal Raja jin saja yang masih bertahan.. Namun hal itu tak bertahan lama.. Saat sebuah ayunan keris milik Ronggo Geni mengenai lengan Raja Jin tadi hingga membuat nya putus dan terbakar oleh api Ronggo Geni..
Setelah membaca amalan untuk menetralisir segala macam racun,, aku pun kembali menyerang Raja jin yang sudah nampak sangat tak berdaya.. Bagaimana tidak,, dia di serang Lebih dari satu jin yang berilmu tinggi.. Sebab aku lihat Ronggo Geni sehabis bertapa juga mendapatkan keris berluk 15 yang sebelumnya tak pernah aku lihat selama ini.. Sementara Nyai Putih, Mbah Loreng dan Ronggo Bayu tak perlu di ragu kan lagi kesaktian nya..
Aku pun kini bersiap memenggal kepala Raja jin dengan keris Candra Wisesa yang ku miliki... Namun, manakala keris tersebut ku dekat kan ke lehernya, sebuah cahaya berwarna biru tiba-tiba saja menyelimuti ku hingga membuat ku mundur beberapa langkah..
Nilam Sastra dan Nilam Sukma pun langsung membawa tubuh ayahanda nya yang terluka dengan segenap pasukan nya yang masih tersisa untuk kembali ke istana kerajaan nya.. Sementara Nilam Sari masih tertinggal untuk mengobati pasukan jin ku yang juga terluka..
Sesungguhnya Nilam Sari ingin agar aku yang di obati terlebih dahulu, namun aku menolak dan meminta agar pasukan Aji Segara serta jin dari hutan dekat perkemahan ini saja yang di obati luka luka nya lebih dahulu..Nilam Sari pun tak keberatan dan dengan telaten mengobati jin yang terluka satu persatu.. [/B]
Siluman monyet dan teman teman nya pun meninggalkan medan pertempuran dan kembali ke dalam lebat nya huyan jadi..
Kini yang tersisa di lapangan hanya Aji Segara dengan seribu pasukan nya, 3 harimau penjaga gunung pegat, Ronggo Bayu, Ronggo Geni, Puspa Arum, Puspa Kenanga serta jin penjaga milik Nadia..
Setelah di obati luka luka nya oleh Nilam Sari, Mbah Loreng, Mbah Telon, dan Nyai Putih pun undur diri untuk kembali ke gunung pegat dan memulihkan tenaga nya .. Aku pun mengucapkan terima kasih karena mereka bertiga telah sudi untuk membantu ku menghadapi Ayahanda dari Nilam Sari.. Smentra Ronggo Bayu serta Dewi Puspa Arum juga pamit karena sepertinya pertempuran telah berakhir dengan kemenangan di pihak kami..
Kenanga pun kaget dan refleks memeluk erat tubuh ku karena mendapat hadiah aku cium kening nya.. Nilam Sari dan Ronggo Geni pun hanya bengong melihat kami karena pada dasarnya mereka tak mengerti apa yang kami lakukan..
Tapi tidak dengan Nadia, Rini dan Stephanie yang melihat ku dari jarak yang agak jauh.. Mereka sangat kaget dan kini melotot tajam ke arah ku dengan mulut menganga..
Aji Segara dan pasukan nya pun kini menghilang untuk kembali ke alam nya.. Di ikuti Ronggo Geni serta Kenanga..
Nilam Sari yang sudah selesai menunaikan tugas nya, kini mulai berjalan mendekat ke arah ku..
Tanpa ku duga duga, sebelum wujud nya menghilang, Nilam Sari tanpa malu mencium kening ku.. Persis seperti yang aku lakukan ke Kenanga.. Mungkin dia berfikir kalau apa yang ku lakukan ke Kenanga itu sebuah hal lumrah.. Padahal kita tak bisa sembarangan mencium seseorang...
Nadia, Rini dan Stephanie yang tadi nya shock pun kini makin shock saat melihat Nilam Sari juga ikut mencium kening ku.. Mereka bertiga pun langsung berlari kecil ke arah ku..
Setelah selesai menghalang pasukan Raja Jin yang ingin mengacau, aku pun kembali ke tenda pembina serta pengurus Osis untuk memberitahukan kalau acara malam ini dapat di lanjutkan kembali... Kemudian dengan koordinasi pengurus Osis sekolah masing-masing, peserta kemah pun mulai satu persatu keluar dari tenda dan berjalan mengitari tumpukan kayu yang tempo hari telah di kumpul kan..
Dan kini lapangan pun mulai ramai riuh oleh peserta kemah yang keseluruhan telah berkumpul.. Untuk berjaga jaga, aku Nadia dan Rini sepupu ku tetap waspada dan mengamati area sekitar...
Saat aku sedang memeriksa di pojokan lapangan ,, Stephanie berjalan pelan ke arah ku bersama seorang gadis yang sepertinya tadi siang ngobrol bersama nya..
Setelah perkenalan yang singkat, aku pun melanjutkan kegiatan ku berkeliling area kemah.. Bukannya balik ke teman teman yang lain, Helen dan Stephanie malah nginthil kemana pun aku pergi malam itu.. Ntah apa yang di pikir kan dua gadis Chinese tersebut..
Quote:
Sepersekian detik sebelum serangan tombak Raja Jin bersentuhan dengan keris milik ku,, sebuah bola api tiba tiba saja di lempar ke arah Raja jin tadi hingga membuat tombak Raja Jin tadi beradu dengan bola api tersebut.. Bola api kedua pun langsung di lancar kan dan tak sempat di tangkis oleh Raja Jin tadi hingga membuat tubuhnya terhempas ke belakang..
Quote:
Aku pun menoleh ke belakang dan tercekat kaget dengan pemilik suara tadi.. Namun aku sangat familiar dengan suara tadi..
Quote:
Tak lama setelah berucap, sosok Ronggo Bayu serta Dewi Puspa Arum pun muncul di samping kanan dan kiri Ronggo Geni
Quote:
Melihat ku yang terluka, sepupu ku Rini pun langsung berlari kecil ke arah ku.. Setelah mendapat asupan tenaga dalam dari sepupu ku, tenaga ku pun berangsur angsur pulih seperti sedia kala.. Sementara Rini kembali mundur ke garis belakang dan fokus pada penghalang yang tadi kami buat..
Bala bantuan sudah datang, tenaga ku juga hampir pulih.. Pertempuran pun kini berbalik arah dan membuat Raja jin dan pasukannya gantian yang kewalahan..
Puspa Arum membantu Kenanga kakak nya melawan Kuntilanak merah.. Sementara diriku, Ronggo Geni dan Ronggo Bayu membantu Nyai Putih dan Mbah Loreng melawan Raja jin.. Di keroyok dan di serang dari berbagai penjuru, membuat Raja jin terdesak dan mundur ke belakang..
Namun Ronggo Geni dan Ronggo Bayu tak membiarkan nya begitu saja.. Sebuah keris berluk 15 yang seluruh bagian nya di selimuti api, di kekuarkan oleh Ronggo Geni.. Sementara Ronggo Bayu sendiri mengeluarkan sebuah pedang panjang yang seluruh bagian nya di selimuti angin.. di lain tempat Puspa Arum dan Puspa Kenanga mengeluarkan sebuah pedang pendek yang di selimuti air..
Siap dengan senjata andalan masing-masing, kami pun melancarkan serangan habis habisan.. Tampak pasukan Raja jin kocar kacir menghadapi Mbah Telon, Aji Segara serta pasukan jin dari hutan dekat perkemahan.. Sementara Kuntilanak merah yang melawan Kenanga serta Puspa Arum, kini juga ikut terdesak.. Terlihat kini tubuhnya penuh luka sayatan yang berasal dari kedua pedang milik Kenanga dan Arum.. Dia pun terkapar tak berdaya sembari mengerang kesakitan..
Sekarang tinggal Raja jin saja yang masih bertahan.. Namun hal itu tak bertahan lama.. Saat sebuah ayunan keris milik Ronggo Geni mengenai lengan Raja Jin tadi hingga membuat nya putus dan terbakar oleh api Ronggo Geni..
Quote:
. Setelah membaca amalan untuk menetralisir segala macam racun,, aku pun kembali menyerang Raja jin yang sudah nampak sangat tak berdaya.. Bagaimana tidak,, dia di serang Lebih dari satu jin yang berilmu tinggi.. Sebab aku lihat Ronggo Geni sehabis bertapa juga mendapatkan keris berluk 15 yang sebelumnya tak pernah aku lihat selama ini.. Sementara Nyai Putih, Mbah Loreng dan Ronggo Bayu tak perlu di ragu kan lagi kesaktian nya..
Aku pun kini bersiap memenggal kepala Raja jin dengan keris Candra Wisesa yang ku miliki... Namun, manakala keris tersebut ku dekat kan ke lehernya, sebuah cahaya berwarna biru tiba-tiba saja menyelimuti ku hingga membuat ku mundur beberapa langkah..
Quote:
Nilam Sastra dan Nilam Sukma pun langsung membawa tubuh ayahanda nya yang terluka dengan segenap pasukan nya yang masih tersisa untuk kembali ke istana kerajaan nya.. Sementara Nilam Sari masih tertinggal untuk mengobati pasukan jin ku yang juga terluka..
Sesungguhnya Nilam Sari ingin agar aku yang di obati terlebih dahulu, namun aku menolak dan meminta agar pasukan Aji Segara serta jin dari hutan dekat perkemahan ini saja yang di obati luka luka nya lebih dahulu..Nilam Sari pun tak keberatan dan dengan telaten mengobati jin yang terluka satu persatu.. [/B]
Quote:
Siluman monyet dan teman teman nya pun meninggalkan medan pertempuran dan kembali ke dalam lebat nya huyan jadi..
Kini yang tersisa di lapangan hanya Aji Segara dengan seribu pasukan nya, 3 harimau penjaga gunung pegat, Ronggo Bayu, Ronggo Geni, Puspa Arum, Puspa Kenanga serta jin penjaga milik Nadia..
Setelah di obati luka luka nya oleh Nilam Sari, Mbah Loreng, Mbah Telon, dan Nyai Putih pun undur diri untuk kembali ke gunung pegat dan memulihkan tenaga nya .. Aku pun mengucapkan terima kasih karena mereka bertiga telah sudi untuk membantu ku menghadapi Ayahanda dari Nilam Sari.. Smentra Ronggo Bayu serta Dewi Puspa Arum juga pamit karena sepertinya pertempuran telah berakhir dengan kemenangan di pihak kami..
Quote:
Kenanga pun kaget dan refleks memeluk erat tubuh ku karena mendapat hadiah aku cium kening nya.. Nilam Sari dan Ronggo Geni pun hanya bengong melihat kami karena pada dasarnya mereka tak mengerti apa yang kami lakukan..
Tapi tidak dengan Nadia, Rini dan Stephanie yang melihat ku dari jarak yang agak jauh.. Mereka sangat kaget dan kini melotot tajam ke arah ku dengan mulut menganga..
Quote:
Aji Segara dan pasukan nya pun kini menghilang untuk kembali ke alam nya.. Di ikuti Ronggo Geni serta Kenanga..
Nilam Sari yang sudah selesai menunaikan tugas nya, kini mulai berjalan mendekat ke arah ku..
Quote:
Tanpa ku duga duga, sebelum wujud nya menghilang, Nilam Sari tanpa malu mencium kening ku.. Persis seperti yang aku lakukan ke Kenanga.. Mungkin dia berfikir kalau apa yang ku lakukan ke Kenanga itu sebuah hal lumrah.. Padahal kita tak bisa sembarangan mencium seseorang...
Nadia, Rini dan Stephanie yang tadi nya shock pun kini makin shock saat melihat Nilam Sari juga ikut mencium kening ku.. Mereka bertiga pun langsung berlari kecil ke arah ku..
Quote:
Setelah selesai menghalang pasukan Raja Jin yang ingin mengacau, aku pun kembali ke tenda pembina serta pengurus Osis untuk memberitahukan kalau acara malam ini dapat di lanjutkan kembali... Kemudian dengan koordinasi pengurus Osis sekolah masing-masing, peserta kemah pun mulai satu persatu keluar dari tenda dan berjalan mengitari tumpukan kayu yang tempo hari telah di kumpul kan..
Dan kini lapangan pun mulai ramai riuh oleh peserta kemah yang keseluruhan telah berkumpul.. Untuk berjaga jaga, aku Nadia dan Rini sepupu ku tetap waspada dan mengamati area sekitar...
Saat aku sedang memeriksa di pojokan lapangan ,, Stephanie berjalan pelan ke arah ku bersama seorang gadis yang sepertinya tadi siang ngobrol bersama nya..
Quote:
Setelah perkenalan yang singkat, aku pun melanjutkan kegiatan ku berkeliling area kemah.. Bukannya balik ke teman teman yang lain, Helen dan Stephanie malah nginthil kemana pun aku pergi malam itu.. Ntah apa yang di pikir kan dua gadis Chinese tersebut..
myusuffebria525 dan 15 lainnya memberi reputasi
16


