Sembuhlah kakek...

Sedih saat mendengar kakek dari ibu jatuh sakit, aku pun tak tahan ingin menjenguknya. Melihatnya terbaring lemah aku merasa iba. Beliau mengajarku banyak hal, bagaimana seorang laki-laki harus bertindak, tak jarang dia menasihatiku untuk bisa menjadi hebat di masa depan nanti.

Sedih melihatnya, hanya nenek yang sering mengurusnya. Hati dan kata yang terus berdoa untuk kesembuhan kakek, bersyukur akhirnya kakek bisa sembuh seperti sedia kala lagi setelah sekian lama sakit.

Alhamdulillah bersyukur banget..

Kenangan Kakek..

1 agustus 2010
----------------

Kakekku satu lagi (ayahnya bokap) jatuh sakit, sedih sekali melihatnya bahkan untuk minum pun butuh bantuan kapas.

Iseng ku coba lihat foto-foto di lemari, terlihat banyak sekali fotonya kakek. Banyak sekali kenangan tentangmu, beliau selalu bercerita tentang masa penjajahan dulu, suka memberi uang jajan kepada cucu-cucunya, ia sangat baik hati dan ramah.

Pernah aku waktu kecil diajak berkebun, tak jarang pula ia bermain dengan cucu-cucunya. Semasa mudanya dia adalah pengusaha yang sukses, salah satu bisnisnya adalah peralatan dapur dari kaleng, sayangnya karena kurang inovasi perusahaan miliknya kalah saing dengan produk rumah tangga dari plastik dan lambat laun harta kakek habis, sedangkan anak-anaknya tak bisa meneruskan kesuksesan kakek.

Aku hanya berdo'a semoga kakek sembuh meski memang usia udzur, umurnya saat itu 88 tahun dan sudah mulai pikun.


2 agustus 2010
----------------
"Nan.. nan.. bangun, kakek meninggal " bokap membangunkanku saat itu.

"Innalillahi wainna ilaihi roji'un..." ucapku

Ku bergegas ke rumahnya kakek dan kulihat ia telah terbujur kaku tertutup kain, mataku berkaca-kaca mengingat kembali kenangan-kenangan bersamanya, kakek ku yang selalu aku cinta..

Selamat jalan kakek, semoga tenang di alam sana, kenangan tentangmu akan selalu ku simpan dalam hati dan pikiranku...