ku buka kembali memory di mana saat2 aku pertama kali nya menginjakan kaki ku di sana, ku cerita kan semua yg telah ku alami pada novita tanpa ada sedikit pun yg terlewat kan dari ingatan ku, tapi ada benerapa bagian yg tidak aku ceritakan kepadanya. karena itu menyangkut tentang sesuatu yg tidak boleh dibeberkan oleh perusahaan... aku ceriakan pada nya betapa mengerikan dan pedih nya saat kami menjalani pelatihan dengan sesekali aku menenggak milk shake yg telah ku pesan tadi dan sesekali pula aku menghisap rokok yg telah ku bakar untuk membuat ku lebih bisa berkonsentrasi dengan cerita ku ini

di hadapan ku, gadis yg kini menyandang sebagai tunangan ku pun dengan khusuk nya mendengarkan setiap jengkal cerita yg ku ucap kan keluar dari mulut ku, bahkan dia dengan khusuk nya pula ikut mengeryit kan dahi nya dan bibir nya saat aku mulai menceritakan tentang siksaan2 yg kami alami... mungkin cerita ku ini sama sekali di luar nalar pemikiran orang pada umum nya karena ini mungkin terkesan seperti mengada ngada mengingat aku ini bukan lah seorang militer dan juga dari kepolisian, tapi aku juga mendapat kan pelatihan yg sama berat nya dengan mereka yg bekerja di dunia kepolisian dan militer

untung nya di sini hanya ada novita yg dengan khidmat nya mendengarkan cerita ku, dia percaya semua yg ku utarakan pada nya karena dia pun tau seperti apa dunia yg aku masuki di dalam nya dan dia tau sendiri apa yg aku kerjakan selama ini... mungkin jika di samping ku atau di sekitar ku sekadang ada seseorang yg bekerja sebagai militer atau polisi atau orang awam sekali pun, pasti aku akan di tertawai oleh mereka karena aku seperti seseoang yg sedang berbohong di hadapan seirang gadis

tapi ini lah indonesia, negara yg melarang warga sipil nya untuk memegang senjata bahkan melarang sebuah perusahaan yg bergerak di bidang pengamanan untuk di persenjatai personel nya... karena pemerintah tau, pemerintah kita tau betapa berbahaya nya sebuah senjata di tangan orang2 yg memiliki emosi di luar batas kendali nya, dan karena pemerintah tau juga cukup dengan polisi dan militer nya saja indonesia bisa kuat tanpa harus mendirikan sebuah perusahaan militer swasta... pemerintah sadar betapa sulit nya untuk mengontrol setiap pucuk senjata yg di keluarkan untuk warga sipil, oleh karena itu lah negara kita ini selalu aman, coba kalian bayangkan jika indonesia melegal kan senjata untuk warga sipil nya... pasti akan banyak terjadi tindak kejahatan dan kriminal di negara kita ini, pembunuhan terjadi di sana sini karena warganya memagan sebjata dan memakai nya secara sembarangan, sedangkan tanpa senjata pun masih banyak kita dengar pembunuhan di sini, apa lagi jika di legal kan untuk warga nya memegang senjata. .. jika kalian tidak percaya, kalian bisa menanyakan kepada teman kalian di kepolisian atau militer tentang ucapan ku tadi

di US pun tidak semua orang bisa memiliki sebuah senapan walau negara itu melegal kan warga nya untuk memili senjata, mereka harus mengikuti beberapa tes untuk bisa mendapat kan izin kepemilikan, but hey... there is USA, you can buy anithing and sell anithing here...

seiring habis nya milkshake ku, berakhir pula cerita yg ku tutur kan pada novita...

"aku gak habis fikir deh mas sama mael..." ujar novita begitu aku selesai dengan cerita ku

"gak habis fikir kenapa nov...?

"kata mu tadi kalian semua takut kan pas denger tembakan terus di pegangi senapan... tapi kenapa itu manusia batu malah santai aja gitu, dia militer freak apa gimana sih mas...?" tanya novita

"enggak... jangan kan militer freak, kefikiran jadi tentara aja gak ada kata nya... tapi karena sifat nya itu dia di panggil stone nov" jawab ku

"emang kamu sama dia ada cita2 gitu mas buat jadi tentara...?" tanya nya lagi

"Sama sekali gak pernah kefikiran nov malahan buat jadi tentara apa polisi... aku sendiri gak punya yg nama nya cita2 nov sedari dulu, kalo mael... dia dulu cita2 nya jauh dari dunia militer, dia cita2 nya pengen jadi dokter... tapi karena memang dia orang gak mampu yah terpaksa harus kandas deh cita2 nya..." jawab ku

"jadi gitu yah... tapi beneran deh mas, ada ya manusia kaya EL gitu... ternyata di luar sifat dingin nya itu, dia orang nya perhatian juga sama temen" balas novita

"aku juga gak tau nov, mungkin sifat dingin nya itu buat nutupin sifat asli nya dia..." sahut ku

"udah ah... jangan ngomongin orang, gak bagus itu..." sambung ku

"iya juga yah, hihihi... yawdah kita ngomongin masa depan kita aja deh kalo gitu mas..." balas novita

"hahahaha... bisa aja kamu nov, kan masa depan kita juga udah mulai jelas sekarang..." sahut ku terkekeh sendiri

dan seketika itu pula wajah novita bersemu merah, dia seperti sedang menahan malu dengan cara mengulum bibir bawah nya dan mengalihkan pandangan mata nya ke arah lain, itu kembali membuat hati ku berdesir saat melihat nya... aku benar2 sadar ternyata novita sangat cantik jika sedang seperti itu, dan tanpa sadar aku tersenyum sendiri melihat nya

"apaan sih mas ngeliat nya gitu banget..." ujar novita malu dengan melempar ku memakai gulungan tisu

"hehehem, enggak... aku baru sadar kalo kamu ternyata cantik" jawab ku tanpa sadar

"aahhhh... gombal ah..." wajah nya kembali memerah dan melempar ku dengan sedotan

"hehehe... oh iya, abis ini kita kemana lagi nov...?" tanya ku pada nya

"emmhhh... ke taman aja yuk, kayak nya asik tuh mas" jawab nya

"serius...? panas2 gini...?" tanya ku untuk memastikan lagi

"iya... asik tau mas siang2 gini... kan di sana juga banyak pohon, lagian juga kita nungguin kabar dari el... soal nya aku BMin gak di baca sama dia..." jawab nya

"aku juga sama ini... yawdah, yuk kita kesana aja nov kalo gitu" balas ku pada nya

akhir nya kami pun beranjak dari tempat duduk kami, dan setalah ku bayar pesanan ku tadi kami pun mulai kembali melanjutkan perjalanan, perjalanan yg ku sebut dengan menemukan kembali cinta ku yg sudah lama hilang... yaaah walaupun perjalanan ini hanya berjarak beberapa kilometer saja dari tempat kami duduk tadi, tapi entah kenapa aku bisa begitu yakin dengan 'perjalanan'ini

di sepanjang jalan novita selalu saja menjahili ku yg sedang mengendarai matic nya, ini lah sifat asli tunangan ku... jahil dan juga cerewet, tapi heran nya aku malah seperti suka dengan kejahilan dan ke bawelan nya ini... seperti aku bisa merasakan mendapat hal yg baru dalam diri ku ini yg selama ini hidup dalam keterpurukan

bahkan saat kami sedang berada di taman pun dia masih saja menjahili ku, tingkah nya persis seperti seoarang ABG yg sedang dimabuk asmara... seoalah dia tidak malu dengan sekitar nya dan membuat dunia nya sendiri, dan karena itu pula aku seperti tersedot kedalam dunia yg dia ciptakan

setelah lelah bercanda berdua, akhir nya kami kemilih untuk menyudahi nya dengan duduk di sebuah kursi batu dan menikmati segelas ES campur untuk melepas dahaga kami... lagi2 tanpa sadar aku tersenyum sendiri melihat novita yg duduk di samping ku, dia duduk dengan mengayun ayun kan kaki nya ke atas dan ke bawah seperti sebuah jungkat jungkit

"mas, besok ikut aku mau gak...?" tanya novita tiba2

"kemana nov..?"

"ke tempat kerja nya mael..." jawab novita

"mau ngapain kesana...?" aku kembali bertanya

"ada yg di urus di sana..." jawab nya dengan tetap memain kan kaki nya

"entar dulu deh... aku penasaran nov, emang kamu udah gak kerja lagi...?" tanya ku

"enggak, aku udah resign mas sebelum pulang kemaren..." jawab nya santai

"kenapa resign... bukan nya udah enak ya kerjaan mu di sana...?" tanya ku lagi

"aku pengen deket sama keluarga mas... kasian papa sama mamah aku tinggalin terus, kan kamu tau mas kalo aku ini anak tunggal... jadi aku pengen nyari kerja yg deke2t aja di lampung" jawab nya

"ya bagus lah kalo kayagitu mah... seenggak nya kamu deket sama keluarga" balas ku

"jadi mau gak besok ke tempat kerja nya EL...?" tanya novita memastikan

"ya aku mau aja lah nov... mumpung aku nya di sini kan..." jawab ku

"hihihi... seneng nya" balas novita dengan memeluk lengan ku

untung suasana di taman ini tidak terlalu ramai sekarang sehingga aku tidak merasa malu dan canggung dengan kelakuan tunangan ku ini, dan aku hanya bisa membalas perbuatan novita dengan mengelus kepala nya

"maaassss..." panggil nya manja

"kenapa nov...?" tany aku

"boleh gak kalo aku minta kamu manggil aku pake sebutan adek aja... jangan manggil nama, kesan nya kayak kita ini bukan pasangan aja deh..." pinta nya

"hehehem... aku coba yah..." jawab ku

"pokok nya harus maaaasss, kan biar mesra gituuuu..." rengek nya

"iya2... tapi sebelum itu, kita ke shoping dulu yuk" ujar ku yg entah tiba2 terfikirkan

"mau ngapain...?" tanya nya

"cari cincin..." jawab ku singkat

"buat apaan mas cincin...?"

"buat kita pake dong... masa iya buat di makan..." ledek ku pada nya

"kan aku udah make mas yg dari kamu..." balas nya dengan menunjukan jari nya pada ku

"kita cari yg samaan... buat bukti kalo kita udah tunangan... " jawab ku dengan tersenyum kepada nya

seketika itu pula novita tersenyum manis untuk membalas senyuman dari ku, kembali dia memeluk lengan ku dan menyandar kan kepala nya di pundak ku, dan seketika itu pula hati ku merasakan berdesir kembali

"jadi... mau cari cincin, apa masih mau geloyotan ini...?" canda ku

"iiihhhhh... nyebelin, yuk ah kalo gitu... hihihi" balas nya dengan mencubit ku gemas

dengan bergandengan tangan kami berdua pun melangkah ke arah parkiran motor dan melaju ke arah shopin center, letak nya memang tidak begitu jauh dari taman kota... bahkan sebenar nya jika kami berjalan kaki pun tidak membutuh kan waktu lebih dari lima menit untuk sampai di tempat itu... tapi aku lebih memilih untuk membawa sang matic karena setelah ini kami akan kembali kerumah novita lagi

sesampai nya di shoping center pun kami langsung menginjakan kaki untuk menuju lantai atas, dimana tempat yg banyak berjejeran toko2 penjual emas dan perhiasan lain nya... aku membiar kan novita untuk memilih sendiri cincin yg akan kami pakai berdua nanti, dengan catatan aku tidak ingin memakai cincin emas karena islam melarang nya bagi seorang pria untuk memakai perhiasan dari emas

dan akhir nya pilihan novita jatuh pada sepasang cincin yg terbuat dari perak, cincin yg sangat bagus menurut ku... motif nya tidak terlalu banyak namun masih terlihat anggun dan elegan, kami memilih untuk langsung memakai nya tanpa harus membungkus nya dengan kotak perhiasan karena kata novita ini akan lebih menyenangkan jika kami langsung memakai nya langsung

setelah selesai dengan urusan cincin yg secara dadakan kami beli ini, akhir nya kami memilih untuk beranjak pulang... tapi sebelum itu, aku mencari kan sesuatu dulu untuk kedua orang tua novita di rumah, dan novita menyaran kan ku untuk membeli beberapa martabak manis untuk orangtua nya

\\\///
\\//

"aku seneng deh mas seharian ini..." ujar novita dengan menggelayut pada ku

"sama dek, aku juga seneng..." balas ku

"besok kita lanjutin lagi ya mas acara jalan2 nya, hihihi..." pinta nya

"iyaa, pasti kita lanjutin lagi... besok rencana nya abis dari tempat kerja nya EL, aku mau ajak kamu kerumah yudha dek... mau...?" tanya ku pada nya

"mau bangeeetttt..." jawab nya

"kalo gitu, nanti kamu istirahat nya yg nyenyak yah... biar besok gak kecapean kamu nya..." pinta ku pada nya

"eemh... tapi pengen nya di elus sama kamu mas" rengek nya dengan manja

"eeehhhh, belum boleh dong... kita kan beluman nikah, ini aja juga belum resmi kita lamaran nya" tolak ku dengan halus

"kalo gitu mas malem ini tidur di sini... gak bole balik ke hotel" balas nya dengan wajah jutek yg di buat2

"jangan dooong, nanti kalo di grebeg warga gimana...?" tanya ku

"yaah gak papa, malahan kan kita bisa langsung nikah..." jawab nya santai

aku hanya bisa tersenyum mendengar jawaban dari nya, bisa2 nya wanita ini bicara seperti itu dengan santai nya...

"mau nya kamu itu mah... nanti bisa jelek dong nama papah kalo kita di grebeg warga" balas ku

dia hanya bisa tersenyum dengan menunjukan deretan gigi nya yg putih, benar2 sangat manis sekali...

aku dan keluarga novita akhir nya menghabis kan sisa hari ini dengan bersantai bersama di ruang tv, kami bercanda bersama layak nya sebuah keluarga yg utuh... mama dan papah seperti sudah benar2 menganggap ku seperti menantu nya sendiri walaupun aku dan novita belum mengikat hubungan kami ke jenjang pernikahan, benar2 mirip sekali dengan mommy dan daddy ku di california sana

aku bersyukur sekali mendapat kan orangtua seperti mereka semua, di saat aku kehilangan orang tua ku sendiri... aku mendapat kan pengganti yg tidak kalah baik nya dengan bunda ku, ALLOH mengirim kan tiga pasang orang tua untuk ku di saat aku kehilangan kasih sayang dari orangtua ku sendiri, ALLOH juga mengirimkan pengganti bidadari yg sudah menemani ku dan telah pergi dari ku selama lama nya dengan sesosok bidadari yg tidak kalah indah nya dengan sosok yg pertama

dua orang bidadari yg sama2 menyayangi ku dengan setulus hati, dua orang bidadari yg mencintai ku dengan cara mereka masing2, dua orang bidadari yg sama2 cantik dan anggun dengan pancaran aura mereka masing2

dalam tersenyum, aku mengucap kan syukur ku kepada sang pencipta atas semua karunia yg telah di berikan kepada ku