Kaskus

Story

rizkyriadyAvatar border
TS
rizkyriady
Aku Dan Kakak Tiriku (Romance Story)
Hallo bro sista, ane mau berbagi sepenggal cerpen..
Kisah nyata atau fiksi silahkan bro dan sista aja yg menilai..
Maaf jika tulisan ane kurang rapih, maklum cuma penulis amatir..

Selamat membaca..

Aku Dan Kakak Tiriku (Romance Story)

INTRO DAN PART 1

Judul : Aku Dan Kakak Tiriku
Genre : Romance
Writter : Rizky Riady (Facebook Link)

"cekrek" suara pintu terdengar dibuka, dan kulihat dia, ya dialah seorang pria yang selalu ada untukku dan datang dengan senyuman sambil membawa sesuatu di tangannya.
"aku bawa makanan kesukaan kamu, aku suapin yah.." aku hanya mengangguk dan tersenyum manja menandakan bahagianya aku malam ini.

ya, aku hanya terbaring di sebuah rumah sakit dengan beberapa luka di kaki dan tanganku yang sudah tertutup perban. meskipun begitu inilah momen terbahagia dalam hidupku dimana aku bersama seseorang yang sangat aku cintai dan juga mencintaiku.

sambil menikmati indahnya bulan malam ini, akan aku ceritakan mengapa aku bisa berada di rumah sakit dalam keadaan begini.


"sebuah awal kisahku"

hai pembaca namaku melati, aku adalah anak sulung dan hanya tinggal berdua dengan ayahku, sedangkan ibuku sudah lama meninggal, umurku saat ini sudah 23 tahun. aku memang tidak cantik, putih dan tinggi seperti artis-artis di tv. parasku khas seperti orang indonesia karena aku asli dari bandung. tapi aku mempunyai pacar yang cukup ganteng menurutku, namanya dika, kita sudah pacaran selama 3 tahun, nanti akan kuceritakan tentangnya dan hubungan kita di tengah cerita ini.
meski tinggi ku hanya 162cm dengan berat 47kg. tapi aku cukup pede dengan bekerja sebagai SPG (Sales Promotion Girl) disebuah mall di kota bandung.
kenapa SPG? karena aku hanya lulusan SMA saja, ayahku yang hanya seorang buruh pabrik tidak mampu untuk membiayaiku melanjutkan kuliah.
rumahku pun hanyalah seperti rumah tua kecil yang tidak ada istimewanya sama sekali.

tapi ekonomi keluarga kami sedikit berubah setelah ayah menikahi seorang janda beranak 3 yang cukup 'berada' bernama tante dewi. sejak ayah masih pacaran dengan tante dewi aku hanya mengenal tante dewi saja, karena anaknya yang 2 sudah berkeluarga dan pisah rumah, dan yang paling bungsu pun aku hanya mengetahui namanya tanpa pernah bertemu secara langsung.
singkat cerita akhirnya aku dan ayah bisa berkumpul bersama keluarga besar dari tante dewi, dan satu persatu tante dewi mengenalkan aku kepada ketiga anaknya dan dua orang menantunya.
tante dewi : "halo melatiiii.. sini nak, aduh tante kangen sama kamu sayang" dengan wajah sumringah tante dewi memeluk dan mencium pipiku.
aku : "iya tante, tante apa kabar?"
tante dewi : "baik kok sayang.. ayo sini masuk tante kenalin sama anak dan menantu tante" telihat didalam ruang tengah rumah sudah banyak orang yang baru pertama aku kali aku lihat, namun berbeda dengan ayah yang terlihat sudah mengenal sebagian besar dari mereka.

tante dewi : "nah melati kenalin ini anak pertama tante namanya sela dan ini suaminya deni.."
aku : "halo mbak, aku melati 🙂" sambil menjabat tangan mereka aku melihat senyum tulus dari mereka.
mbak sela : "iya melati, aku sela, aduh manis sekali calon adikku ini.." sedikit pujian cukup membuatku tersipu. namun suami mbak sela yaitu mas deni hanya tersenyum melihatku yang tersipu dan ikut menggodaku "tuhkan jadi merah melatinya, padahalkan melati itu harusnya putih" goda mas deni
"aduh ayah apaan sih lebay hihihi.." sahut mbak sela kepada mas deni.

tante dewi : "nah yang ini anak tante yang kedua mel, namanya andri dan ini istrinya dini"
kembali tante dewi mengenalkanku kepada anaknya yang lain.
mas andri : "mamah pernah cerita mel soal melati, ternyata bener juga kamu semanis yang diceritain mamah, seneng rasanya punya adik semanis ini" kembali aku hanya bisa tersipu sambil melepaskan jabatan tangannya dan menjabat tangan mbak dini.
aku : "hai mbak aku melati"
mbak dini : "hai melati, ssstt panggil aja aku dini, aku juga sekolah di SMA XXX kok sama kaya kamu cuma beda nya..." belum sempat mbak dini melanjutkan tiba-tiba mas andri nyeletuk "beda nya dia lebih tua 5 tahun mel, hahahahaha" mas andri terlihat puas tertawa sedangkan mbak dini hanya mencubit perutnya mas andri dan di tambah dengan balutan tawa bahagia dari semua orang yang ada diruangan itu.

setelah berkenalan dengan kedua anak tante dewi dan beberapa saudara lainnya terdengar suara motor dari luar.
tante dewi : "nah sepertinya itu ben baru datang"
tak selang berapa lama datang seorang laki-laki yang menurutku terlihat lebih angkuh dari kedua anak tante dewi namun tetap sopan dengan bersalaman dengan semua keluarga. mungkin hanya penilaianku yang terlalu sok tau akan sifat dia, atau yang aku lihat memang benar bahwa dia memang angkuh dan terlihat seperti seseorang yang sangat keras kepala.
"haduh gimana bisa orang kaya gitu bakal jadi kakak tiri gue???" kesalku dalam hati.
tante dewi : "nah ben sini, kenalin nih calon adik kamu, anaknya om irwan (ayahku) namanya melati"
aku : "ehmm...melati" sebenarnya agak malas menyodorkan tangan duluan karena melihat ekspresinya yang cuek dan dingin itu, tapi demi menghargai tante dewi aku harus mengalah.
ben : "oh iya, gue ben, ngomong-ngomong kata mamah umur lo baru 23 ya?"
aku : "iya"
ben : "yaudah panggil gue kakak atau abang aja, hehe" ben pun berlalu sambil tersenyum seperti meledek meninggalkan aku yang bengong melihat tingkahnya.

"duh ininih yang gue benci, dari semua keluarga, semua calon kakak tiri gue yang baik pasti ada aja satu yang rese!!" celoteh ku dalam hati. sore pun berganti malam dan rencana pernikahan ayah dan tante dewi pun sudah di persiapkan dengan matang.

...

seminggu pun berlalu dan hari pernikahan ayah dan tante dewi pun berjalan dengan lancar. dengan seiring berjalannya waktu akupun terbiasa memanggil tante dewi dengan sebutan mamah dan ben dengan sebutan kakak.

mau tidak mau setelah acara pernikahan ini selesai akupun harus ikut ayah untuk pindah ke rumah tante dewi / mamah karena tidak mungkin tante dewi / mamah yang ikut dengan ayah di rumah yang kecil dan jelek. di tambah rumah nya tante dewi / mamah lumayan besar dan tingkat 2. kamar untukku pun sudah di sediakan oleh pembantu di rumah itu, tepat di sebelah kamar kak ben yaitu di lantai 2..

PART 2

PART 3

PART 4

PART 5

PART 6

PART 7

PART 8

PART 9

PART 10

PART 11

PART 12

ENDING
Diubah oleh rizkyriady 22-12-2017 23:57
anasabilaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
30.2K
62
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
rizkyriadyAvatar border
TS
rizkyriady
#1
PART 2
kaskus-image

"tempat baru, suasana baru dan keluarga baru.."

di hari pertama aku pindah ke rumah mamah tiriku, terasa begitu melelahkan, karena barang-barang di kamar lamaku lumayan banyak. aku hanya tersender lemas di sofa sambil melihat beberapa orang suruhan mamah untuk memindahkan barangku ke kamarku di lantai 2 tepat sebelah kamar kak ben kakak tiriku.
umurku dan kak ben berbeda 4 tahun, dia berumur 27 tahun. aku sempat berpikir diumur segitu kenapa belum menikah? apa karena sifat angkuhnya sehingga cewek-cewek enggan dekat dengannya.
padahal wajahnya cukup ganteng dan tinggi, badannya pun bagus menurutku, tapi hanya saja raut wajahnya menggambarkan seorang yang angkuh dan cuek, sifatnya pun terkesan tengil dan keras kepala.

"loh sayang, kenapa tiduran disini? ayok ke kamar mamah dulu aja sambil menunggu kamar kamu selesai di rapihkan.." tegur mamah.. hmmm....ya mamah, agak aneh memang harus memanggil dia dengan sebutan itu, tapi aku harus terbiasa..

aku : "gak apa-apa mah disini aja, aku gak ngantuk kok, cuma agak cape aja.."

mamah : "yaudah mamah suruh bi ida (pembantu di rumah ini) bikinin kamu es jeruk ya biar kamu semangat"

aku : "makasih ya mah 😉"

sambil berlalu mamah pun menuju dapur untuk menemui bi ida. sungguh penilaian ku yang salah terhadap sosok ibu tiri yang galak dan jahat, justru sama sekali tidak terlihat di diri mamah tiriku. beliau orang yang sangat baik dan ramah. awalnya aku sempat tidak setuju sama ayah untuk menikahinya, tapi setelah melihat sifat baiknya aku pun sangat setuju.

...

malam pun tiba, aku yang sedari tadi hanya tiduran di kamar sambil chattingan dengan pacarku raka dan menceritakan semuanya tentang kekuarga baruku termasuk kakak tiriku yang kurang bersahabat, belum lagi harus bersebelahan kamar dengannya. tapi raka hanya menyuruhku untuk bersabar, mungkin aku belum mengenalnya saja..
"tok..tok..tok"
terdengar suara ketukan di pintu kamar dan suara mamah mengajakku makan malam.

mamah : "melati, makan malam dulu nak, kebetulan ayahmu juga sudah pulang tuh"

aku : "iya mah nanti aku nyusul"

akupun bergegas bangun dan memberi kabar ke raka untuk melanjutkan lagi chat nya nanti. setibanya di ruang makan ayah dan mamah sudah duduk dan bi ida sibuk merapikan piring di meja. dan melihatku datang ayah menanyakan perihal kepindahanku tadi siang.

ayah : "gimana mel kamar barunya?"

aku : "lebih gede dari kamar lamaku yah hehe"

mamah : "tapi kamu suka kan sayang?"

aku : "suka banget mah apalagi pake ac, maaf ya mah aku norak hehe"

"oh ya, kak ben belum pulang mah?"

aku baru teringat bahwa di rumah ini ada satu orang lagi yang belum ikut kumpul, kak ben kaka tiriku yang agak menyebalkan.

mamah : "oh ben, mungkin lembur, biasanya sih jam 5 sore dia sudah pulang" jawab mamah sambil menuangkan nasi di piringku.

aku : "emang kerja dimana kak ben mah?"

mamah : "dia di asuransi xxx"
"tapi dia hobi banget main dan pulang larut malam, kadang mamah kesal karena sabtu minggu saat liburpun dia lebih banyak main diluar.."
aku hanya mendengarkan cerita mamah soal kak ben sambil menyuapkan makanan ke mulutku.
"kamu harus sabar mel sama dia, dia agak nyebelin, tapi sebenarnya dia anak yang baik"
"dulu dia sempat menolak tawaran ayah kamu untuk menikahi mamah dengan alasan tidak ada yang bisa menggantikan papahnya"
"padahal papahnya pun tidak pernah menemui nya lagi sejak menikah lagi dengan wanita lain"
aku hanya terdiam mendengarkan cerita mamah sambil melihat mamah sedikit geram dengan mantan suaminya. sambil sesekali melihat ayah yang sibuk makan seolah ogah untuk mendengar cerita soal mantan suaminya mamah.
"tapi mamah salut sama ayah kamu, dia berhasil membujuk ben yang keras hingga akhirnya luluh" sambil tersenyum dan sedikit menggoda ayah yang wajahnya mulai tersipu.
agak eneg sih lihat dua orang setengah abad yang lagi mesra-mesraan, tapi melihat ayah tampak bahagia akupun jadi ikut bahagia.

...

sekitar pukul 21:37 kak ben pulang, aku yang sedari tadi selesai makan duduk di balkon lantai 2 sambil chattingan dengan raka, mendengar suara motor kak ben yang berisik "gila rajin juga tu orang jam segini baru pulang" gumamku dalam hati sambil menunggu balasan chat dari raka.
tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki di tangga menuju kamarnya yang dekat dengan balkon tempat aku duduk sekarang.

chat ku : "yang udah dulu ya, kakak tiriku yang rese baru pulang tuh, kamu jangan begadang ya...love you"

chat raka : "iya sayang, i love you too"

terdengar suara air di kamar mandi kak ben, beda dengan kamarku di kamar kak ben ada kamar mandi sendiri dan kamarnya sedikit lebih luas.
merasa bosan tapi belum mengantuk akupun ke lantai bawah untuk menyeduh susu hangat dan ikut menonton tv bersama mamah dan ayah di ruang tv. tapi saat aku ke arah dapur dan melewati ruang tv ku lihat lampu sudah di matikan dan suasana sepi. ohh tampaknya mamah dan ayah sudah tidur. sampai dapur aku coba mencari susu kaleng yang ada di kulkas dan menyeduhnya dengan air panas yang berada di despinser dekat kulkas.

"belum tidur lu?" tiba-tiba terdengar suara kak ben dari belakang mengagetkanku.

aku : "astaga kak! ngagetin aja.."

kak ben : "eh gue mau juga dong, tolong bikinin ya anak baik, jangan lupa anterin kekamar gue oke.."
sambil berlalu membawa camilan di meja makan ke lantai 2. anjriiiitt itu orang yah!!! gila emang nya aku pembantu dia apa! baru kali ini aku bertemu orang semenyebalkan dia dan lebih parahnya lagi aku harus tinggal bersama nya sebagai kakak adik!

terbesit keisengan aku untuk menjahili nya. akupun mencari high heels ku di rak sepatu dan mengambilnya untuk ku gunakan bagian haknya untuk mengaduk susu di gelas kak ben.
"rasain lu, makan nih sepatu gue" gumam ku dalam hati sambil membawa segelas susu yang sudah ku aduk dengan hak sepatuku, sambil menggunakan nampan dan mengantarkannya ke kamar dia.

aku : "kak, ini susunya"
tak lama kemudian dia membuka pintu kamarnya.

kak ben : "waahhh anak baik"
sambil mengelus kepala ku, idih! emangnya aku kucing!
"eh tunggu bentar.. nih, lu kan sekalian mau ke dapur lagi nyimpen nampan, nitip pakean kotor yak.."
setelah menyodorkan pakaian kotor kepadaku kak ben langsung menutup pintu kamarnya.

aku hanya bengong melongo seperti sudah melihat setan, ya ini beneran setan sih!! "ARRRGGHH nyebelin amat sih tu orang!!!" kesalku dalam hati, ingin rasanya aku lempar pakaian kotor ini ke muka nya!!
tapi setidaknya aku sedikit lega karena sudah menjahilinya dengan mengaduk susu yang diminumnya dengan hak sepatuku! awas saja lain kali dia bakal ku kerjai lagi! enak saja memperlakukan aku seperti pembantu, ayahku saja tidak pernah menyuruh-nyuruhku seperti ini, lah ini belum juga lama jadi saudara tiriku sudah kurang ajar!
dia pikir aku anak kecil yang polos dan akan diam saja di kerjai seperti ini, lihat saja nanti saat ada kesempatan!

setelah menyimpan nampan dan melempar pakaian kotornya ke mesin cuci aku langsung ke kamar dengan masih banyak rasa amarah yang ingin ku ungkapkan kepadanya.
"DUK JEDAG JEDUG JEDAG JEDUG..." terdengar suara berisik suara musik dj dari kamar sebelah. "astagaaaa!! ngapain sih tu orang jam segini, gak bisa apa dengernya pelan aja!! besok tuh aku kerja pagi!!!" gerutuku sambil menutup kedua telingaku.
"bodo amatlah aku tidur di ruang tv aja!" ku ambil bantal dan selimutku dan menuju ruang tv, setelah di ruang tv aku simpan bantal dan selimutku di sofa, suara musik pun tidak terlalu terdengar dan ku ambil hp di kantong celana ku lalu ku telpon raka untuk menumpahkan rasa kesalku pada kak ben.
"tuuuut...tuuut...tuuuut" terdengar suara khas nada tunggu dan suara operator yang menandakan telpon yang sedang kutuju tidak menjawab. setelah telpon ketiga akhirnya raka menjawab.

raka : "sayang, ada apa?" terdengar suara agak serak dari raka diiringi suara menguap tanda raka terbangun tiba-tiba karena telpon dariku.
sambil sedikit terisak tangis karena tak kuat menahan kesal aku menceritakan betapa menyebalkan nya kak ben barusan.

aku : "aku kesel!!! keselll!!! pengen aku pukul tu orang!! aku tuh besok harus kerja!! gak cukup apa tadi nyuruh-nyuruh aku seenaknya dan pas mau tidur dia seenaknya nyetel musik kenceng-kenceng!!"

raka : "sabar sayang sabar, lalu sekarang kamu dimana?"

aku : "aku diruang tv yang, aku mau tidur disini aja, hiks...hiks..."

raka : "yaudah sekarang kamu tidur, besok kita lanjut lagi sepulang kamu kerja, besok aku jemput kamu di depan mall ya"

setelah menumpahkan kekesalan itu akhirnya aku mulai cukup lega dan mulai bisa tidur, tak sabar rasanya ingin segera esok untuk menceritakan semua ini kepada raka..
dikha89
dikha89 memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.